Kejujuran Jennifer

Jonathan mengatur nafasnya, begitu juga dengan Jennifer. Setelah keduanya mulai tenang, seketika Jonathan menarik dirinya dari tubuh Jennifer. Pria itu langsung turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya dengan cepat.

Jennifer merasa sangat kecewa, ia ingin suaminya masih memeluk tubuhnya dengan penuh mesra setelah gairah yang baru saja mereka luapkan. Namun pria itu justru meninggalkannya di atas ranjang. Jennifer segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Wanita itu menatap Jonathan penuh tanya.

"Ada apa Jo?" tanya Jennifer.

Jonathan menatapnya dengan tajam, "kau masih bertanya ada apa?"

"Apa maksudmu?"

"Ciiiih... kau telah menipuku Jenny."

"Menipumu? aku tidak mengerti."

"Siapa pria itu?" tanya Jonathan semakin membingungkan.

Jennifer bangun lalu duduk di atas tempat tidur itu, wanita itu memegang selimutnya agar tidak terjatuh dari tubuhnya.

"Jika ada masalah, langsung katakan saja Jo, kau jangan membuatku kebingungan seperti ini. Pria apa yang kau maksud?"

Jonathan melepaskan tawanya namun suara tawa itu terdengar mengejek Jennifer.

"Beberapa menit yang lalu kau terlihat malu-malu, kau menunjukkan wajah polos, kau bersikap seolah-olah malam ini adalah malam pertamamu. Tapi apa yang aku harapkan semuanya kebohongan belaka, aku bukanlah yang pertama. Siapa pria itu Jennifer Lawrence?" bentak Jonathan.

Mendengar ucapan Jonathan, seketika Jennifer meneteskan air matanya.

"Aku tidak membohongimu, kaulah yang berspekulasi bahwa aku seorang perawan. Untuk apa kau bertanya siapa pria itu Jo? apakah aku juga harus memberikan daftar nama-nama semua mantanku? apa aku juga bertanya padamu, wanita mana saja yang pernah kau tiduri," jawab Jennifer sambil terisak.

Jonathan justru semakin emosi mendengar ucapan Jennifer. Pria itu mengepalkan tangannya sambil menggertakkan giginya. Matanya berkilat penuh amarah.

"Jadi kau bahkan sudah tidur dengan banyak pria? Brengsek... kau benar-benar menipuku," celetuk Jonathan.

"Kapan aku menipumu? kau yang berpikir seperti itu Jo."

"Oh tidak... jangan menyalahkan aku. Seharusnya kau katakan padaku yang sebenarnya saat aku berspekulasi seperti itu."

"Aku tidak tahu cara memberitahumu."

"Ciiiih... pintar sekali kau berdalih."

"Jika aku memberitahumu, apakah kau akan percaya padaku?"

"Percaya atau tidak, kau akan tahu jawabannya setelah kau memberitahuku. Jenny, katakan yang sebenarnya."

Jennifer semakin terisak, pria yang pertama dan terakhir menodainya adalah Jonathan Carlos sendiri, namun pria itu justru menuduhnya seolah-olah ia adalah wanita murahan. Tubuh Jennifer bergetar hebat karena tangisannya, hingga wanita itu melupakan selimutnya.

Selimut tersebut tertanggal dari tubuhnya, memperlihatkan kedua payu daranya yang cantik yang dipenuhi bekas merah akibat per cintaan mereka beberapa menit yang lalu. Jonathan menelan saliva-nya, pria itu benar-benar tidak bisa menahan dirinya saat melihat tubuh Jennifer yang seksi itu.

Jonathan mengumpat dalam hati karena rudal miliknya kembali terbangun dan mengeras. Pria itu kembali menggertakkan giginya, kemarahannya terkalahkan oleh gairahnya sendiri. Jonathan mengumpat dengan keras seraya menanggalkan pakaiannya kembali. Pria itu segera naik ke atas ranjang lagi dan langsung menghujani Jennifer dengan ciu man kasar.

Jennifer terbelalak lebar, namun sentuhan suaminya tidak bisa ia tolak. Pria itu mampu membangkitkan gairah Jennifer kembali.

"Sialan... mengapa aku terus menginginkanmu," ujar Jonathan sambil terus memainkan lidahnya pada kedua payu dara istrinya itu.

Jennifer mende sah dan nyaris berteriak saat Jonathan menggigit ujung payu daranya yang berwarna kecoklatan. Pria itu mengarahkan rudalnya langsung ke goa kenikmatan Jennifer. Seketika Jonathan mendorong miliknya masuk hingga tak tersisa. Keduanya saling berteriak kenikmatan.

Permainan itu semakin cepat, milik Jennifer berkedut dan menjepit rudal Jonathan.

"Ini gila Jenny..." teriak Jonathan, "kau membuatku gila..." teriaknya lagi.

Jonathan memompa tubuhnya semakin cepat, sedangkan bibirnya kembali menikmati kedua payu dara Jennifer lagi. Pria itu berteriak semakin keras membuat Jennifer pun semakin menggila. Dan akhirnya mereka kembali mencapai puncaknya bersamaan.

Jonathan terkulai lemas di atas tubuh istrinya, namun hanya beberapa detik saja. Pria itu kembali menarik dirinya lalu turun dari ranjangnya.

"Terima kasih, itu meredakan amarahku," celetuk Jonathan seraya meninggalkan Jennifer begitu saja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jennifer mengerjapkan matanya berulang ulang, tubuhnya masih bergetar akibat gairah yang dilepaskan Jonathan tadi. Jennifer sedih atas perlakuan suaminya yang meninggalkannya begitu saja seperti wanita bayaran. Ia berdiri dan memakai jubahnya kembali. Jennifer merasa bodoh karena tak bisa menahan gairahnya di depan Jonathan.

"Terima kasih, itu meredakan amarahku."

Ucapan Jonathan yang begitu jahat terus terngiang di telinga Jennifer. Air matanya kembali tumpah karena merasa terhina atas perlakuan Jonathan padanya. Ia bahkan belum sempat mengatakan yang sebenarnya pada pria itu.

Jennifer menghapus air matanya sendiri, wanita itu segera keluar dari kamar villa tersebut. Ia tidak ingin membuat Jonathan terus salah paham padanya, ia harus segera mencari pria itu dan mengatakan yang sebenarnya.

Beberapa kali Jennifer bertanya pada pelayan yang masih terjaga di villa tersebut, ia bertanya keberadaan Jonathan saat ini. Pelayan itu sempat kebingungan karena sebelumnya Jonathan berada di kamar utama bersama Jennifer, namun wanita itu justru bertanya padanya.

Pada akhirnya pelayan tersebut mengatakan, biasanya Jonathan akan berdiam di dalam ruang kerjanya yang ada di villa jika memang tidak berada di dalam kamar. Seketika Jennifer pun segera menuju ke arah ruang kerja tersebut.

Jennifer menarik nafasnya dalam-dalam sebelum mengetuk pintu ruang kerja itu, ia terus mengumpulkan keberaniannya untuk berhadapan dengan Jonathan. Setelah ia yakin, ia pun mengetuk pintu itu.

"Kita harus bicara Jo," ucap Jennifer.

Tidak ada jawaban.

"Jika kita tidak bicara, bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah ini," imbuh Jennifer.

"Masuklah..."

Kali ini terdengar suara Jonathan yang sangat dingin. Jennifer pun langsung membuka pintu ruangan itu lalu masuk ke dalam, Jonathan sedang memegang gelas anggur sambil menatap keluar jendela villa.

"Langsung ke intinya, aku tidak suka kata-kata yang berbelit-belit," celetuk Jonathan.

Jennifer menelan saliva-nya, ia sangat takut dengan sikap Jonathan yang dingin seperti itu.

"Jika kau terus diam, lebih baik kau keluar dari sini," ujar Jonathan tanpa menoleh ke belakang.

"Pria itu... maksudku orang yang pertama melakukannya, menodaiku, mengambil kesucianku adalah..."

Jennifer menghentikan ucapannya, rasa sakit tiba-tiba terasa dalam hatinya. Jonathan akhirnya membalikkan tubuhnya dan menatap istrinya dengan tajam, pria itu benar-benar sangat penasaran pada orang yang telah menodai kesucian istrinya.

"Katakan Jenny, kau hanya perlu jujur padaku."

"Pria itu adalah kau sendiri Jo," celetuk Jennifer.

Jonathan melepaskan tawanya dengan keras, "sungguh hebat Jenny, kau sedang mengarang cerita. Kau menutupi kebohongan dengan kebohongan yang lain."

Jennifer menatap mata suaminya lekat lekat, "aku mengatakan yang sebenarnya Jo, setahun yang lalu kita telah melakukannya, saat itu kau mabuk berat setelah bertemu dengan klien perusahaan JC. Kita melakukannya tanpa pengaman beberapa kali dalam semalam. Lalu kecelakaan itu terjadi, kau melupakan segalanya."

Jonathan melemparkan gelas anggurnya ke dinding ruang kerjanya, membuat Jennifer berteriak ketakutan.

"Aku tidak pernah meniduri wanita dalam keadaan mabuk, apalagi tanpa pengaman. Itu tidak mungkin terjadi, baik dalam keadaan sadar ataupun tidak. Ku rasa itu karanganmu saja karena kau ingin lepas dari masalah ini," teriak Jonathan.

Mata Jennifer berkilat marah, "ini bukan karangan ataupun cerita kebohongan, ini adalah kenyataan yang sebenarnya."

Jonathan semakin emosi, "sebenarnya?" ujar Jonathan mengejek, "kau benar benar berfantasi untuk menyenangkanku."

Jennifer langsung menghampiri Jonathan, wanita itu tak bisa lagi menahan amarahnya. Seketika Jennifer mengangkat tangannya dan menampar pipi Jonathan dengan keras. Pria itu terkejut, namun tentu saja ia tidak mungkin membalasnya.

"Mungkin aku salah tidak menceritakannya sejak awal. Ketika tahu aku hamil, aku ingin segera memberitahumu. Tapi ketika itu, kau justru sedang membangga-banggakan kekasihmu Francisca di depanku, bahkan kau bilang ingin menikahinya. Itulah mengapa aku mengurungkan niatku mengatakannya padamu."

Jonathan mencerna kata kata Jennifer, "kau hamil, dengan siapa?" tanyanya.

"Haruskah aku menamparmu lagi agar kau mengerti ucapanku? kau pria pertama dan terakhir yang menodaiku, lalu menurutmu... bayi siapa yang aku kandung?"

Jonathan mendengus dengan keras, ia masih tidak percaya dengan semua ucapan istrinya. Melihat Jonathan yang seperti itu, Jennifer pun melanjutkan ceritanya.

"Sebenarnya... bayi perempuan Grace adalah anakku. Tidak... bukan hanya anakku, tapi ia anak kita," ucap Jennifer mengejutkan.

Jonathan membelalakkan matanya, pria itu langsung memegang lengan Jennifer dengan kasar

"Jadi anak Grace adalah anakmu? artinya kau sudah pernah melahirkan, dan kau membohongiku, membiarkan aku menikahimu? lalu sekarang kau ingin aku mengakui anak perempuanmu sebagai anakku, sungguh hebat Jenny."

"Lepaskan tanganmu Jo, kau menyakitiku."

"Katakan yang sebenarnya Jenny, jangan terus mengarang cerita yang tidak ada ujungnya seperti ini," ujar Jonathan.

Justru tangan Jonathan semakin erat pada lengan Jennifer membuat wanita itu meringis kesakitan.

"Jo... lepaskan aku... sakit..." pinta Jennifer sambil terisak.

"Brengsek...!" bentak Jonathan seraya melepaskan Jennifer dengan kasar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

ᴱᴸ ᶫᵒᵛᵉ Ƴᴏ͠υ

ᴱᴸ ᶫᵒᵛᵉ Ƴᴏ͠υ

jeñni oh jenni, singkirkan ego mu itu yg merasa terhina.
velly membutuhkan ayah kandungkan

2020-08-30

5

susi_berlianaqu

susi_berlianaqu

malangnya nasib mu..malam pertama sekaligus malam terakhir pernikahannya😭

2020-04-22

1

Dewi Sinta

Dewi Sinta

Gk nyLain cwok klw dia gk sadar
Dia ny Aja keras kepala klw yakin anakny knp tersinggung

2020-04-08

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!