Butuh Penjelasan

Setelah menenangkan diri dengan menikmati tidur siangnya, Jennifer mandi dan mengeluarkan gaun terbaik berwarna kuning tanpa lengan. Sambil menunggu makan malam ia mengambil majalah yang diantarkan pelayan villa. Jennifer mengerutkan kening tidak suka saat melihat berita kecil tentang Franciska, difoto Franciska terlihat layaknya model top dalam balutan gaun terkini dan berkata betapa senangnya ia tinggal di Korea Selatan. Jennifer membeku melihat latar belakang foto itu, yang seakan menghantamnya karena bangunan itu sangat dikenalnya. Bukankah rumah itu tempat yang ditinggali Jonathan selama sebulan disana.

Tiba tiba saja ia teringat sebuah foto Jonathan bersama Franciska di sebuah cafe terkenal disana dan menyadari semua itu bukan hanya kebetulan seperti yang Grace katakan. Tetapi mereka tinggal bersama disana. Rasa sakit menghantam hati Jennifer.

Mungkinkah Franciska tinggal di rumah Jonathan di Korea Selatan.

Apakah kegelisahan, kecurigaan serta ketakutannya semakin bertambah? Jennifer meringis. Kecurigaan tentang kesetiaan pria itu semakin menghantui hatinya. Tentu saja ia merasa curiga, Jonathan memang telah menikahinya,tapi pria itu tidak menjamin akan setia dan selalu ada kemungkinan pria itu menganggap kebohongan tentang Velly untuk melakukan perselingkuhan. Dan bukankah Jonathan mengatakan dengan jelas bahwa pernikahan mereka sudah berakhir.

Bagaimana Jennifer bisa mengabaikan perkataan Jonathan. Pernikahan kita sudah berakhir dan harus berakhir. Begitu kata Jonathan sebelum meninggalkannya. Bahkan tantenya Grace juga sangat yakin pernikahannya akan berakhir dengan menyedihkan. Hanya ia yang berpikir bodoh, berdandan habis habisan dan mengajak Velly ke villa untuk menemui Jonathan dengan harapan ia bisa kembali dan dimaafkan.

Sebelum makan malam, Jonathan menghubunginya lewat telepon rumah, padahal bisa saja Jonathan menghampirinya di kamar utama. Ia memberitahu bahwa dua orang tim bisnisnya sakit dan menanyakan apakah keberatan jika ia membantu sebentar mengingat Jennifer adalah mantan sekretarisnya.

Jennifer menyetujuinya dan menghampiri Jonathan di ruang kerjanya. Di ruang kerja seperti biasa Jonathan begitu serius pada pekerjaannya. Jennifer juga sangat menikmati perannya sebagai sekretaris pengganti sementara.

"Aku rindu bekerja." saat keduanya sudah selesai dan berada di meja makan.

Jonathan memperhatikan wajah istrinya yang cantik, rambutnya tergerai indah dan bibirnya merekah sensual. "Tapi sekarang kau seorang ibu."

"Tetapi aku masih bisa bekerja paruh waktu denganmu kan?" tukas Jennifer yang merindukan kedekatan mereka saat bekerja.

"Tidak bisa jika aku sedang berpergian." jelas Jonathan datar.

Jennifer tidak bisa membantah perkataan Jonathan, walau ia bisa menyewa pengasuh tetapi meninggalkan Velly bukanlah hal yang mudah baginya, apalagi harus membawa Velly pergi setiap saat mengikuti Jonathan pergi.

"Tapi keahlianmu mengorganisasi dengan efisien serta kemampuanmu bekerja di bawah tekanan memang sangat mengagumkan." Jonathan mengakui.

"Kurasa aku masih bisa bekerja beberapa jam di villa tanpa membuat Velly kehilangan." jawab Jennifer penuh tekad.

Jonathan menatap istrinya dengan seksama, ia menurunkan pandangannya ke gaun yang dikenakan istrinya. "Aku akan memikirkannya."

"Kalau kau mengatakannya seperti itu seolah aku tidak punya otak dan kau menganggap aku ini barang, aku ingin sekali menamparmu dengan keras!" Jennifer sangat kesal dengan sikap Jonathan, mendorong kursinya dan bangkit karena marah.

Jonathan tak ingin terpancing dengan sikap istrinya. "Duduklah Jenni, makananmu belum habis." perintah Jonathan.

"Aku sudah kehilangan selera."

"Jika melihat keputusanmu selama setahun terakhir dan setelahnya, aku sama sekali tidak terkesan." kata Jonathan tanpa ekspresi.

Jennifer menahan amarahnya. "Apakah menurutmu Franciska sangat mengesankan?"

Rahang Jonathan mulai berkedut menahan amarahnya. "Aku tidak ingin mendiskusikan Franciska denganmu."

Dengan amarah yang tak terkendali mendengar ucapan itu. "Aku lelah dan ingin tidur." bentaknya.

Jennifer meninggalkan Jonathan begitu saja, ia mengintip Velly di kamarnya yang sudah tertidur pulas setelah seharian pengasuh yang merawatnya, ia juga kembali ke kamarnya sendiri, berguling guling tanpa bisa memejamkan matanya. Harusnya ia lebih berani pada Jonathan, menanyakan foto saat mereka terlihat bersama di Korea Selatan, menanyakan tempat tinggalnya, apakah mereka tinggal bersama? apakah mereka tidur bersama? namun semua tidak ada bukti yang membuat Jennifer mengurungkan niatnya.

Pernikahannya yang di ambang kehancuran, ia tidak ingin mengambil resiko dengan tuduhan tanpa bukti. Jonathan berhutang maaf padanya karena menuduhnya berselingkuh dengan Kevin. Amarah yang ada padanya bertentangan dengan hatinya yang terlalu mencintai Jonathan. Selalu menginginkan pria itu walaupun perlakuannya selalu kejam padanya.

Jonathan masuk ke kamar setelah lewat tengah malam, ia melangkah hati hati dibawah cahaya temaram kamarnya takut membangunkan Jennifer yang sudah tidur. Namun suara umpatan terdengar saat Jonathan menabrak perabot dalam kamarnya. Jennifer terkejut dan terduduk sambil menghidupkan lampu disamping ranjangnya. "Tidak apa apa...aku belum tidur."

Lalu ia merebahkan tubuhnya lagi, tapi saat ranjang melesak karena bobot Jonathan, membuat Jennifer berani mengajukan pertanyaan. "Apakah kau masih mengira aku berhubungan dengan Kevin?"

"Aku dulu bersama Franciska, aku tidak tahu apa yang kau lakukan bersamanya, atau kau ingin berlari padanya saat pernikahan kita berada dalam masalah?"

"Yah kau bisa pelan pelan menganggap semua perkataanku tidak ada kebohongan." jawab Jennifer lembut. "Kevin memang sangat menyukaiku saat masa kuliah dulu, tapi tidak denganku, karena aku sudah memiliki orang lain dihatiku."

Jonathan terkejut dengan pengakuan istrinya, ia memiliki pria pujaannya. Dan entah mengapa membuat hati Jonathan tersulut oleh amarah.

"Kesalahanku adalah aku mencintai seorang atasan ketika aku magang. Aku mencintaimu Jonathan." dan lagi lagi pengakuan Jennifer membuat Jonathan terkejut.

Keangkuhan Jonathan semakin terlihat saat mendengar pengakuan istrinya. "Jika menyembunyikan keberadaan putriku merupakan gagasan tentang cinta, aku bisa hidup tanpa itu. Kepercayaan lebih penting dalam rumah tangga dan kita sudah kehilangan itu."

Jennifer membeku saat tubuh mereka tidak sengaja saling bersentuhan. Jonathan tidak mencintainya dan tidak menginginkan cintanya. Jonathan masih tidak mempercayainya. Pernikahan mereka masih bermasalah. Jonathan memeluknya membuat Jennifer terkejut. Hasrat Jennifer bereaksi saat payudaranya menyentuh dada Jonathan. Bibir Jonathan mencium pipinya. Tapi pertahanan dan harga diri Jennifer mengingatkan foto Jonathan bersama Franciska.

Jennifer mendorong Jonathan pelan. "Tidak..."

Jonathan menegang. "Tidak?"

"Tidak dengan perasaanmu terhadapku, kau seharusnya tidak menyentuhku." Jennifer mengingatkan.

Lampu kamar dinyalakan, tatapan tajam Jonathan menakutkan. "Kau tidak akan menghukumku dengan tidak melayaniku kan?"

"Bukan itu yang ingin kulakukan." Jennifer balas membentak.

Harga diri seorang Carlos terluka, ia menyingkap selimutnya dan turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi, suara shower terdengar keras membuat Jennifer membeku diranjangnya.

Happy Reading Guys...

Entah sampai kapan prahara mereka berakhir, nantikan kelanjutannya😘😘😘

Terpopuler

Comments

scarlet

scarlet

jenny terlalu gampangan buat Jo,,,, coba tinggalkan,, biar dia tahu diri sedikit,,,

2022-10-10

0

Aurora

Aurora

Dari awal baca...berantem wae😟😟😟

2022-03-09

0

Adek Adek

Adek Adek

jennifer,,udah tau org gk suka,masih tahan az dia,,,mending pergi az ,masih bnyak pria yg baik hati

2021-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!