Zee yang masih berada ruangan ardhan masih diam dan belum mengeluarkan suara sedikit pun dan saat ini ardhan masih menunggu jawaban dari zee. Ardhan yang melihat zee yang diam saja hanya menghela nafas kecewa, Zee juga bingung harus melalukan apa di sisi lain iya menjaga perasaan abang angkat nya yang belum bisa melupakan mendiang istrinya, dan disisii lain zee harus menuruti permintaan ayah angkatnya yang sudah mau menanggung hidupnya dan membuat ia seperti sekarang.
Sambil menarik nafas panjang, zee mengiyakan permintaan ayah angkatnya.
"Baiklah pih, jika papi akan bahagia melihat zee menikah dengan abang zee akan lakukan."
Meskipun zee rela di benci abang angkat zee nantinya, batinya."
"Terima kasih sayang, kamu memang anak papi yang baik. Kalau begitu papi ingin kamu menikah secepatnya."
"Pih, tunggu papi sembuh aja yah. Jika papi ingin tetap memaksa zee nggak mau menikah dengan abang."
"Iya iya paling besok udah sembuh papi."
"Hmmm....
Zee keluar dari ruangan tersebut tanpa melihat adrian, bukan zee marah tetapi zee belum siap aja melihat reaksi adrian jika dirinya telah menerima menikah dengan saudara angkatnya. Melihat zee keluar seperti orang yang banyak fikiran, kevin mengerutkan dahinya berfikir ada apa dengan mereka setelah keluar dari ruangan ardhan mengapa mereka berubah seperti tak mengenal satu sama lain.
"Alicee aku mau masuk dulu ke dalam, kamu disini aja yah."
"Iya kak."
Kevin masuk ke ruangan ardhan, ardhan yang melihat kevin memanggilnya lebih mendekat.
"Kevin uncle mohon sama kamu tolong persiapkan pernikahan adrian dan zee 3 hari lagi."
"Baik tuan. Meskipun kevin sanagt kaget dengan permintaan ardhan kevin hanya diam saja.
Pantas aja adrian dan zee seperti itu ketika keluar dari ruangan ini ternyata mereka di suruh untuk menikah. Hufff.... batinnya"
Kevin keluar dan menyuruh alicee mencari zee di taman RS untuk menemani zee dulu.
"Hmmm.. alicee apa kamu tidak keberatan jika kamu mencari zee di tanam RS ini.
"Baiklah tak masalah."
Setelah alicee pergi kevin duduk di samping adrian yang melamun, dan menepuk bahu adrian
"Bro, apa kamu keberatan dengan permintaan tuan ardhan?"
"Gue harus bagaimana kev, zee udah gue anggap adik gue sendiri tetapi tiba-tiba papi menyuruh gue menikahi zee sedangkan gue belum bisa melupakan sifah."
"Bro yang di katakan papi kamu memang ada benarnya jika hanya zee yang betul-betul iklaz merawat anak-anak kamu. Apa jadinya jika kamu menikahi wanita lain yang belum bisa menerima anak-anak kamu hanya dengan kamu ia mau tetapi tidak dengan anak kamu, cukup kemarin-kemarin kamu acuhkan anak-anak kamu hingga sekarang anak kamu hanya membutuh kan zee. Apa kamu mau membuat sifah kecewa, seharusnya kamu menjaga anak-anaknya tetapi kamu malah mengacuhkannya sifah merenggang nyawa demi membuat kamu sempurna telah memiliki anak tapi kamu menyia-yiakan pengorbana sifah.
"Apa aku bisa bersama zee, sedangkan zee pasti belum bisa juga melupakan mantan suaminya."
"Tidak, zee bisa sudah melupakan mantan suaminya. Buktinya zee bisa bangkit sekarang meski ada campur tangan tuan ardhan, apa kamu ikhlaz melihat zee menikah dengan pria lain dan meninggalkan kamu dan anak-anak kamu yang sudah lengket dengan zee. Bagaimana jika zee di perlakukan seperti mantan suaminya, udah jalani aja dulu aku yakin kamu pasti bisa menerima zee. Simpan sifah untuk di hati kamu dan aku berharap kamu tak menyakiti hati zee, ia terlihat kuat diluar tapi kita tak tahu didalamnya ada yang ia tanggung. Dan zee sebenarnya keberatan untuk menikah dengan kamu, zee udah menganggap kamu abang kandungnya tetapi mengapa tiba-tiba ia di suruh menikah dengan kamu.
"Kemana dia, kok belum keluar dari ruangan papi."
"Zee keluar dari tadi, ia melihat kamu seperti ingin mengulitinya makanya ia tak bersuara lalu pergi. Aku menyuruh alicee mencarinya."
"Hmmm..."
"Tuan besar berharap kamu tetap baik ke zee setelah mendengar permintaannya.Dan tiga hari lagi kamu akan menikah dengan zee. Jangan pernah menyakiti zee bro banyak di luar sana yang mau dengan zee tetapi zee selalu menolak siapa pun itu karena zee berfikir jika ia menikah anak-anak kamu dan anak-anak bagaimana.
"Iya nanti aku fikrkan lagi."
Sedangkan zee yang lagi duduk di bangku taman RS melamun, tiba-tiba bahunya di tepuk. Zee menoleh lalu tersenyum dan menyurunya duduk, mereka berdua sama-sama tersenyum melihat anak kecil yang lagi bermain di taman itu.
"Zee, ada apa?"
"Entahlah kak, zee juga bingung."
"Zee kamu percaya dengan takdir? Apa kamu tahu jika aku dan kek kevin juga di jodohkan, tapi berusaha saling menerima dan menjalani nya dulu."
"Tapi kak kisah kita berbeda, kak kevin yang memang belum perna dekat dengan wanita."
"Kakak pun perna berada di posisi kamu, tapi kakak menjalani nya aja dulu biar lah mengalir seperti air."
"Zee harus bagaimana kak, abang pasti marah dan berfikir jika zee yang terlalu berharap. Jika bisa waktu bisa di putar ulang zee nggak akan mau ikut dengan papi, biarlah zee di indonesia saja waktu itu
Zee masih mampu melawan para preman yang disewa oleh mantan mertua zee."
Mereka berdua sama-sama terdiam dengan fikiran masing-masing. Kevin datang memanggil alicee pulang karna sudah mau magrib, tetapi adrian pun ikut di belakang kevin. Kevin dan alicee pamit ke zee untuk pulang duluan, dan kevin berpesan tak usah terlalu di fikirkan dan dibalas senyuman oleh zee.
Adrian duduk di samping zee, tapi zee diam saja tanpa meliriknya.
"Aku harap kamu tidak terlalu berharap dengan pernikahan ini, karna aku belum bisa melupakan mommynya AL."
Zee tersenyum pahit, ia saja tidak menginginkan pernikahan ini.
"Zee saja tak menginginkannya bang, jika zee tahu akan seperti ini zee nggak akan mau ikut papi waktu itu. Apa perlu zee kabur aja ya bang.
"Jika kamu kabur, apa kamu fikir papi nggak akan mendapatkan mu kembali. Mau jadi anak durhaka kamu, sudahlah jangan di bahas lagi.
Adrian berdiri lalu pergi begitu saja, zee yang melihat adrian pergi ikut bangkit dan pergi ke ruangan ardhan. Zee yang saat ini di ruangan ardhan menyuapi papinya dengan sabar.
"Zee apa kamu sudah makan nak?"
"Nanti aja pih, zee belum lapar kok."
"Tapi nanti kamu makan ya, papi nggak mau kamu sakit."
"Iya pih."
3 hari telah berlalu, pernikahan zee dan adrian akan di laksanakan hari ini meskipun ardhan belum terlalu sehat tetapi ardhan ingin hari ini juga zee dan adrian menikah. Ardhan yang duduk di kursi rodanya dan di temani cucu-cucunya hanya niel yang diam saja seakan tahu jika pernikahan mamanya hanyalah terpaksa, karna 3 hari yang lalu niel pernah melihat zee menangis dan meminta maaf di depan foto mommy sifah. Al dan angel sangat bahagia karna al akan sepenuhnya tak akan takut jika zee akan seperti mama tiri yang jahat, sedangkan angel sangat senang ia nggak akan di ejeki lagi jika ia tak punya papa. Yang lebih bahagia lagi adalah ardhan karna ia tak akan salah memilihkan istri untuk anaknya.
Pernikahan mereka di gelar di masjid raya paris, atau Grande Mosquee de Paris.
Hanya beberapa yang mengahadiri pernikahan zee dan adrian, kolega pun tak semua nya di undang. Karna zee dan adrian sepakat nggak usah mengundang banyak tamu.
Adrian yang udah siap di sebuah ruangan dan di temami kevin derren dan randy.
"Aku harap kamu menjaga istri kamu yang ini rian, karna jika sampai kamu menyakiti nya aku akan membawa zee pergi dari kamu selamanya hingga tak bisa kamu temui."
Kevin memberi nasihat sekaligus ancaman ke adrian, yang lain hanya diam saja.
"Gue pun berharap seprti itu rian, karna zee gue sudah sangat menyayangi nya seperti adik ku sendiri walaupun kami berdua adalah saudara angkat loe."
"Hmmm.. nggak bisa bilang apa-apa karna gue masih syok mendengar berita kalian akan menikah.
"Gue belum bisa melupakan sifah kev, sifah segalanya untuk ku. Entahlah gue bingung dan harus bersikap seperti apa.
Adrian Alexander Alson
Kevin Anugrah Dirgantara
Randy Aditya
Derren Adinata
Zee yang duduk di meja rias dan di makeupin MUA, zee yang tak pernah berdandan sangat cantik hatri ini. Make up zee hanya natural tapi elegand, dan alicee memberikan gaun pengantin simple tapi begitu indah.
Zefanya Alisyah
Queen Alicee Abrahaam
Saat ini adrian sudah duduk di hadapan wali hakim zee, dan di belakang adrian sudah ada ketiga sahabatnya di sampibg adrian ada ardhan Al dan Niel.
"Saudari Adrian apa anda sudah siap?"
"Siap pak."
"Baiklah, Aku nikahkan engkau, dan kawinkan engkau saudari Zeefanya Alisyah dengan mahar 10 juta dollar, dan seperangkat sholat dibayar tunai.
"SAYA TERIMA NIKAHNYA, DAN KAWINNYA ZEEFANYA ALISYAH MAHAR 10 JUTA DOLLAR DAN SEPERANGKAT SHOLAT DI BAYAR TUNAI."
SAH
SAH
SAH
Zee yang mendengarkan adrian mengucapkan ijab kabul meneteskan air matanya.
"Ya allah apakah ini sudah benar jalan yang ku pilih, kuatkan lah hamba mu ini ya allah.batinnya.
"Zee sudah jangan menangis lagi, percayalah semua akan baik-baik saja. Udah hapus air mata kamu, selamat ya kamu udah jadi istri, keduluan lagi akunya. hahhaha.."
"Iya kak makasi."
"Sudah, ayo keluar."
Zee keluar di apit oleh alicee dan bundanya kevin, zee berjalan tanpa ada expresi. Adrian yang melihat zee keluar sangat cantik tapi cepat-cepat adrian menguasai dirinya. Zee duduk di samping adrian lalu mencium tangan adrian, dan adrian mencium kening zee. Pada saat adrian mencium keningnya zee meneteskan air mata, lalu cepat ia menghapusnya.
Zee menyalami ardhan, lalu kembali menangis Ardhan pun sama ia meneteskan air matanya dan meminta maaf ke zee. Tetapi zee lagi-lagi tersenyum, adrian pun menyalami ardhan lalu menangis. Niel yang melihat mamanya menangis, ikut sedih ia sangat tahu perasaan mamanya saat ini. Al memeluk mama zee nya dan berterima kasih sudah mau menerima al dan arthur. Angel langsung berdiri didepan adrian dan memeluk adrian lalu berkata.
"Daddy nya abang udah nikah sama mama zee jadi angel udah engak ada yabg berani ejekin angel lagi jika angel tak punya ayah, thank you daddynya abang udah mau menikah dengan mama zee."
Sambil memeluk erat adrian, dan di balas oleh adrian. Adrian memang sangat menyangi anak-anak zee."
"Iya sayang, Apa abang al dan kakak niel senang?
"Al sangat bahagia dad, keinginan al terkabulkan jika al hanya ingin mempunyai mommy seperti mama zee."
"Kalau kakak nie sih jika mama niel bahagia bersama uncle berarti niel pun senang jika mama niel tidak bahagia niel akan membawa mama pergi aja."
DEG...
Apa anak ini mengetahui nya...
# Flas on
Sehari sebelum pernikahan adrian melihat zee duduk melamun di taman belakang mansion, adrian mendekati zee sambil membawa kertas dan pulpen..
"Kamu tanda tangan ini."
"Ini apa bang?"
"Kamu bisa membacanya sendirikan."
Deg..
"Surat kontrak nikah selama 1 tahun.
Sambil berbisik.
"Jika setelah 1 tahun pernikahan kita, aku harap kita bercerai dan aku akan memberikan mu 1 cabang perusahaan untuk kamu kelolah."
" Baiklah bang zee tanda tangan.
Zee langsung menandatangani berkas tersebut dan mencoret jika iya akan mengambil cabang perusahaan adrian.
"Ini bang zee udah tanda tangan, zee memang akan menjadi istri kontrak abang tapi zee tetap istri sah abang dan zee berharap abang tetap menerima jika zee membantu mengurus semua keperluan abang. Kalau begitu zee masuk dulu.
Adrian melihat berkas yang di tanda tangan zee mengerutkan keningnya melihat zee yang mencoret semua yang akan adrian berikan jika mereka udah bercerai.
Pada saat itu ada niel di belakang mereka mendengar semua perkataan adrian ke zee, niel memang masih kecil tetapi niel sangat paham apa yang adrian katakan tadi. Niel lari ke kamarnya dan menangis, niel menyesal perna menyetujui permintaan ardhan untuk membawanya kemari.
# Flas off
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments