14. Diamnya Zee

Adrian terdiam mendengar kevin yang menceritakan tentang hana. Dan yang membuat adrian kecewa mengapa hanya dia yang belum mengetahui semua tentang sifah.

"Pantas saja zee sangat marah jika melihat hana berada di rumah ini, dan aku merasa bersalah dengan zee dengan keras aku membentaknya."

"Kau membentaknya, siap-siap saja kau bakalan di cuekin oleh zee."

"huufff...

"Sudah tak usah di fikirkan, tapi memang enak kamu di bakalan di cuekin oleh zee. Ngapain juga kamu memikirkannya biasanya kamu akan cuekin balik."

"Iya juga yah, ngapain juga aku memikirkannya."

Adrian masuk kedalam kamarnya dan berenti didepan foto pernikahan dengan sifah, adrian yang melihat foto sifah yang terlihat sangat bahagia sangat sedih.

"Sayang maafkan abang yang gagal menjaga mu, ternyata adik kamu sendiri yang mendorong mu waktu itu. Seandainya abang nggak pergi waktu itu pasti kamu masih ada saat ini, dan kita akan bahagia bersama anak-anak kita.

Sambil terisak adrian memandang foto mendiang sifah.

"Maaf sayang maaf terlambat mengetahui akibat kematian kamu, anak kita Al aja lebih mempercayai zee dibanding daddynya sendiri. Tapi kamu tenang aja sayang abang akan mencebloskan ke penjara wanita itu sampai seumur hidup sekali pun."

Adrian membersihkan badannya dan memakai piyama lalu tertidur sambil memeluk foto sifah yang sedang tersenyum lebar.

Keesokan harinya zee memasak nasi goreng kesukaan anak-anak lalu membangun kan mereka untuk segera membersihkan diri lalu turun sarapan meja makan.

Zee juga memandikan arthur yang sudah dari tadi bangun tetapi arthur masih bermain di kasur khususnya sendiri sampai zee datang menagambil dan memandikan nya.

Hari ini zee akan ke kantor dulu karna jadwal kuliahnya udah nggak terlaku padat, karna zee nggak lama lagi selesai. Ya, zee mempercepat kuliahnya biar bisa menyelesaikan nya dan memimpin Alson company. Walaupun zee lelah dengan pekerjaannya tetapi ia tetap semangat karna zee tak mau membuat ardhan kecewe.

"Ayo sayang, arthur mandi dulu sama mama zee ya."

"Mah angel hari ini mau beli buku baca princes yang baru boleh?"

"Hmmm.. bagaimana kalau nanti mama pulang dari kantor aja yah..?

"Baiklah tak masalah yang penting hari ini kita pergi ya mah, kakak niel juga pasti mau beli cat lukisannya."

"Hmmm.. mama zee apa abang al boleh ikut?"

"Boleh dong sayang, oke sepulang kantor mama akan mengantar kalian ke mall sekalian kita main di sana oke.."

"OKEEEEE."

"Baiklah mari kita turun opa pasti udah nungguin kita di bawah."

Benar saja ardhan sudah ada di meja makan sambil membaca koran, ardhan yang melihat cucu-cucunya udah pada wangi ia tersenyum dan menyuruhnya sarapan.

"Zee hari ini papi yang antarin kamu ke perusahaan ya, sekalian menyerahkan gelar CEO papi ke kamu Hahaha.. akhirnya papi bisa istirahat juga di rumah main bersama cucu-cucu papi, itu keinginan papi dan mami dari dulu tapi mami kamu lebih meninggalkan papi dan abang kamu lebih dulu.

"Udah pih nggak usah sedih kan masih ada zee dan anak-anak disini."

"Jadi abang nggak nih, cuman kamu aja dan anak-anak yang bakalan menemani papi abang nggak di sebut zee."

Namun zee hanya diam saja dan tanpa melihatnya, Zee dengan cepat menuangkan nasi goreng buatannya ke piring ardhan, walaupun zee masih jengkel dengan adrian tapi tetap saja zee melayaninya seperri biasa tapi zee tak perna sedikit pun melihat ke arah adrian.

Adrian yang di cuekin zee merasa nggak enak, karna biasa nya zee akan cerewet mengomentari dari rambut hingga sepatunya tapi ini zee hanya diam saja tanpa expresi. Tetapi jika ardhan dan anak-anak yang bicara zee akan bersikap seperti biasa.

Ditengah asiknya mereka sarapan ada tamu tak diundang datang siapa lagi kalau bukan Hana si nenek sihir kata angel.😂😂

Zee dan ardhan yang melihat hana datang dengan cepat menghabiskan makanan nya lalu berangkat kekantor tetapi Al menahan zee dan ingin ikut zee ke kantor zee pun mengizinkan nya karna anak-anak akan aman jika berada dekat dengan zee arthur pun di ajak tetapi zee tetap membawa baby sister arthur biar bisa membantu zee di perusahaan nanti jika arthur ingin tidur.

"Ya sudah ayo nak kita berangkat, Zee ayo sudah nggak usah di bereskan."

"Loh anak-anak kok di bawa zee memangnya nggak merepotkan kamu nanti di kantor. Mentang-mentang kamu udah jadi CEO kok kamu seenaknya bawa anak-anak sih, udah biar aku aja yang jagain anak-anak."

"Terima kasih mbak, nggak usah repot-repot jagain anak-anak aku, lagian anak-anak aku tidak terbiasa dengan kehadiran mbak di rumah ini. Ah satu lagi, kalau bisa mbak nggak usah sok akrab dengan zee karna dari dulu sampai sekarang kita nggak dekat. Ayo pih kita berangkat ayo anak-anak.

"Eh.. itu adik kamu sombong bangat sih bang, mentang-mentang udah jadi CEO udah sombong. Abang harus bicarakan sama papi jika zee itu membawa pengaruh buruk ke kita smua."

"Sudah hana ngapain kamu pagi-pagi udah kesini apa kamu nggak ada pekerjaan."

"Loh bang kok abang juga seperti mengusir hana, hana kesini karna kangen dengan anak-anak dan kak sifah jika kak sifah masih ada pasti hana akan merasa bahagia. Tetapi hana sekarang nggak punya kakak lagi jadi hana kesini jika kesini rasa kangen hana ke kak sifah terobati."

Hana dengan acting nya iya mengeluarkan air matanya.

"Sudahlah hana terserah kamu saja."

Cih.. apa kamu fikir aku masih percaya dengan kata-kata mu itu hana, tidak hana aku tak sedikit pun mempercayai mu. Dulu aku bodoh selalu terpengaruh dengan kata-kata kamu seakan arthur yang membuat sifah meninggal padahal arthur pun adalah korban untung arthur masih bisa selamat waktu itu. Batin adrian"

"Bang hey kok malah bengong."

"Eh.. ya sudah aku mau berangkat kekantor dulu."

Sebelum adrian pergi adrian berpesan ke pada pelayan dan penjaga untuk mengawasi hana di rumah jangan sampai berbuat semena-mena lagi

"Sial adrian kok tiba-tiba berubah apa dia sudah mengetahui semua tentang sifah. Tidak-tidak ia pasti tidak akan mengetahui nya akukan sudah menghapus semua jejak waktu itu. Ini pasti ulah zee pasti wanita sialan itu yang memprofokasi adrian. Aku harus menyingkirkan nya juga bila perlu bersama si tua bangka itu."

Adrian yang berada di mobil memikirkan zee yang telah mengacuhkan nya tadi. Maafkan abang zee jika abang telah membentak mu di depan anak-anak semalam.

Sambil menggusar rambutnya ke belakang.

Sedangkan zee dan ardhan telah sampai di loby perusahaan bersama anak-anak, dan mereka di sambut ramah dengan para karyawan di sana. Zee tersenyum hangat membalas sapaan karyawannya, sambil menggendong arthur. Mereka memasuki lift dan menuju ke lantai 30 ya di ruangan ardhan dulu yang sekarang menjadi ruangan zee. Zee menyuruh kevin mempersiapkan tempat bermain untuk anak-anak jika mereka semua lagi ikut zee ke kantor.

"Kak kevin apa ruangan khusus anak-anak zee udah jadi, soalnya mereka udah pada ikut zee hari ini karna dimansion ada hana tadi."

"Udah kok, baru aja jadi udah sana kamu liat aja sendiri."

"Oke, terima kasih kak. Ayo anak-anak kita ke ruangan kamu.

Hehehe.. di perusahaan papi ruangan untuk kamu nak juga ada, enak bangat ya kamu.😂😂

Bersambung..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***