Malam ini mereka menikmati makan malam dengan tenang, tapi tangisan arthur membuat zee berlari meninggalkan makanannya dan mengambil arthur. Arthur yang melihat zee segera menjulurkan tangannya ingin di gendong oleh zee.. Sedangkan yang lain melihat aksi zee menjadi diam, dalam hati adrian
"Ia lebih mementingkan arthur di banding mengisi perutnya. sedangkan aku yang daddy kandung nya sendiri lebih memilih mengacuhkan nya, maafkan daddy nak. Batinnya..
"Arthur kenapa nak, apa kengen mama zee lagi hihihi.."
Al dan niel pun bergabung setelah menghabiskan makanannya.
Jika kalian tanya angel dimana, yah angel sibuk dengan makanannya sendiri. dan sibuk nemplok ke kevin ia masih malu-malu dengan adrian dan randy.
"Hmmm... apa Al boleh memanggil mama zee juga seperti adik arthur?
"Hmmm.. bagaimana yah, ya tentu saja boleh dong. abang al, kakak niel dan kakak angel boleh dong manggil mama zee."
hahhahahaha...
Adrian, kevin dan randy terpana melihat zee tertawa lepas tanpa rasa canggung lagi...
"Hemmm... nanti kita bicara di ruangan kerja papi yah, kevin randy nginap aja dulu malam ini di sini."
"zee nnti ikut papi ke ruangan kerja papi ya nak."
"Eh, iya pih."
"Uncle apa uncle sakit gigi, kenapa ngak ada yang ngomong dari tadi angel yang bicara mulu."
Ardhan terbahak lagi mendengan penuturan angel.
"Hei nak, uncle kamu itu memang lagi sakit gigi."
"Oh ya, kasian dong uncle. Makanya rajin sikat gigi dong seperti angel."
"Angel... nggak boleh ngomong gitu ke unclenya."
"Eh, maaf uncle. Maafkan angel jika tidak mama zee pasti murka dan mengutuk ku.
Sambil berbisik ke adrian dan randy kevin.
Ketiga pria dewasa itu hanya menahan tawa mendengar ucapan angel.
Saat ini mereka berlima berada di ruang kerja ardhan.
Zee duduk di sebelah ardhan si sofa khusus berdua, adrian sendirian di sofa single dan randy kevin duduk disofa berdua.
"Begini papi mau besok zee udah belajar, turun ke perusahaan mengelolah perusahaan."
Semua yang mendengar ucapan ardhan kaget, tapi tidak ada yang berani bicara.
"Papi juga mau zee lanjut S2 nya, biar nanti zee yang bisa menjadi ceo di perusahaan papi.
Lagi-lagi mereka terkejut ucapan ardhan, papi juga ingin pensiun dan menikmati masa tua papi di rumah bersama cucu-cucu papi.
Sambil membayangkan masa kedepannya di mansion ini sudah ada cucunya yang pasti bakalan brisik.
"Kalau abang sih sembarang pih, karna perusahaan abang juga sangat membutuhkan abang lagian aku percaya kevin bisa membantu zee."
"Nah, kamu dengar zee abang kamu pun menyetujui permintaan papi. Jadi papi mohon kamu menuruti permintaan papi, dan papi buktikan kepada orang yang telah menginjak-injak harga diri kamu."
"Zee ngikut papi aja, tapi anak-anak zee bagaimna."
"Sudah kamu tak usah memikirkan anak-anak papi akan menjaga nya. lagian ada kok baby sister yang bisa membantu papi."
"Tapi pih, nanti papi kecapean lagian angel aktifnya minta ampun."
"Hahaha.. kalau anak itu papi sangat menyukai kecerewetannya, hampir mirip dengan mami kamu dulu."
"Udah kamu terima aja permintaan papi, kevin bisa kamu nanti. Lagian itung-itung kamu balas kebaikan papi jangan cuman numpang aja."
"Abang..."
"Memang betulkan pih."
"Ini orang baru juga ketemu sore tadi udah bikin orang jengkel aja, jika bukan papi udah dari tadi aku tendang. gumamnya tapi masih didengar semua yang di situ.
"Apa kamu bilang, kamu mau menendang ku. Wah pih dapat dari mana nih anak papi seperti preman aja mau menendang abangnya.
"Sudah bang, jangan buat ulah. Memang kamu yang buat ulah duluan."
Zee yang di bela menjulurkan lidah ke adrian.
"Liat tuh pih, nggak ada sopan-sopanya ke abangnya sendiri."
"Sudah-sudah sana pergi tidur, belum cukup seharian kalian bertemu udah cekcok aja..
Sambil geleng-geleng kepala dan memijit tuhang hidung ardhan.
"BAIK PIH...
Serentak adrian dan zee.. tapi saling melempar tatapan tajam seakan mereka mengibarkan peperangan selanjutnya..
Pas kevin menutup pintu kerja ardhan, zee yang berjalan didepan tiba-tiba rambutnya di tarik dari belakang ya siapa lagi kalau bukan adrian pelakunya.
"Eeeee.... Sakit abang, apaan sih dasar udah tua juga masih kayak anak kecil ."
"Hei, apa kamu bilang. Besok kamu belajar jangan buat papi malu udah sana pergi tidur.
Sambil mengacak rambut zee..
"Issss... dasar menjengkelkan, jika angel pasti aku mengutuknya. Kak kevin kak randy zee pergi dulu, Good night."
"Good night zee."
"Adrian kok beda yah, semenjak kehadiran zee adrian lebih banyak bicara hari ini setelah kematian sifah. Tapi mudah-mudahan adrian akan seperti itu terus, aku kasian dengan anaknya yang bungsu."
"Hmmm.. Akupun berharap seperti itu, zee itu lebih menyakitkan penderitaannya di banding adrian di khianati mantan suaminya dan mantan mertuanya selalu aja menyewa preman untuk menculik anak zee."
"Oh ya.. Kasian juga tuh anak."
"Umurnya yang masih 25 tahun sudah punya anak 2, masih kecil-kecil lagi tapi untung saja putra nya pintar membantu menjaga adiknya jika zee pergi bekerja. Dan suatu saat nanti kamu akan lebih kaget jika kamu tahu seperti apa zee. Dan ku peringatkan jangan menuruti permintaan adrian untuk mencari data zee, biar adrian yang melihat sendiri seperti apa zee nantinya.
"Siap.. aku yang penasaran dengan zee seperti apa."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments