Ardhan membawa zee dan adrian keliling menyapa para koleganya, dan ada juga beberapa yang terang-terangan meminta zee menjadi menantunya. Zee menarik lengan adrian ingin duduk bersama anak-anaknya saja iya terlalu risih dengan omongan para kolega ardhan. Adrian pun mengantar zee ke tempat anak-anak dan bergabung disana, tetap ia tak lupa pamit ke ardhan untuk membawa zee anak-anaknya.
"Bang zee ingin ke anak-anak, Zee risih disini."
"Ya udah pergi aja."
Zee yang mendengar perkataan adrian cemberut, dan segera ingin mencari ardhan.
"Ya udah zee pergi ke papi aja.
Tetapi belum sempat zee pergi ardhan menariknya, dan mengantar zee ke papinya
"Begitu aja ngambek, seperti anak kecil saja. Ini lagi siapa yang menyuruh kamu memakai baju seperti ini lihat mata semua laki-laki disini semua pada mau keluar liatin dada kamu."
Zee yang mendengar penuturan adrian spontan menutup dadanya dan bersembunyi di belakang adrian, adrian yang mendapat gerakan spontan zee begitu kaget.
"Kamu itu bikin abang kaget aja, ini pakai jas abang dasar merepotkan."
"Terima kasih abang."
Dan adrian menggandeng tangan zee melewati kerumunan koleganya
"Pih aku dan zee bergabung dengan anak-anak dulu yah, takutnya anak-anak bikin ulah."
"Alasan saja kamu, ya sudah bawa zee kesana."
"Pih zee dan abang kesana dulu ya."
"Abang."
"Hmmm..."
"Tidak jadi."
"Kamu kenapa sih."
"Tidak."
Zee Sambil berfikir..
"Kamu itu tidak jelas manggil abang pas abang jawab, kamu bilang tidak jadi."
"Nanti saja di mansion, kurang srek bahasnya disini."
Tiba-tiba sahabat lama adrian datang, sahabat yang sekarang menjadi musuh adrian. Selalu saja ingin menjatuhkan adrian.
"Wow adrian adik kamu boleh juga, hay manis kenalkan aku teman lama adrian."
Hahahaha....
Tetapi adrian menggenggam tangan zee erat, dan zee yang melihat pun mengerti jika adrian dan pria yang di hadapannya ini adalah musuhan.
"Sudah bang ayo kita pergi tak usah di ladeni omongannya."
Adrian pun ingin segera membawa zee tapi lagi-lagi pria itu menghalangi jalannya.
"Wah.. Kau begtu sombong gadis kecil. Mentang-mentang kamu adik dari seorang adrian tapi tunggu dulu bukannya adrian tak mempunyai adik.. hahahaha.. lucu sekali adrian punya adik ketemu gede."
" Diam kamu, apa mau kamu sebenarnya selalu saja mengganggu kehidupan ku."
"Sudah bang... Maaf tuan tapi anda sepertinya salah, saya bukan gadis lagi saya sudah mempunyai anak jadi sepertinya sudah tidak ada lagi yang perlu di bicarakan permisi"
Sekarang giliran adrian lagi yang di tarik.
"Sial siapa perempuan itu, sepertinya akan menjadi lebih menarik jika aku mendapatkan nya lalu menghancurkan kehidupan adrian. Bersabarlah sifah aku akan membalaskan kesakitan mu ke adrian yang tidak becus menjaga mu."
Zee dan adrian sudah bergabung dengan anak-anak yang sedang lagi menikmati cemilannya. Zee langsung mengambil arthur.
"Sini sama mama zee sayang, mama zee kangen dengan arthur."
Zee mengambilnya dari baby sister arthur.
"Abang al dan kakak niel udah makan?"
"Belum mah, kami nungguin mama zee."
"Angel lapar mah, dari tadi cuman makan cake aja."
"Oke mama ambilkan ya,abang juga mau zee ambilkan ngak."
"Iya aku mau,abang juga lapar."
"Kalau begitu abang gendong arthur dulu, zee ambilkan makanan."
Dengan cepat zee menaruh arthur di pangkuan adrian lalu pergi, tanpa melihat apa adrian keberatan atau tidak.
Betul saja adrian duduk kaku memangku arthur yang tengah memandang nya tampa berkedip. Adrian yang baru pertama kali mengendong arthur ada rasa hangat di hati nya.
Nak maafkan daddy baru pertama kali daddy menggendong mu, dengan mata yang berkaca-kaca adrian memandang wajah arthur sangat mirip dengan wajahnya. Berbeda dengan Al, wajah al ada perpaduan dengan sifah dan adrian.
"Eh ada abang disini, dari tadi hana nyariin abang loh di sana. Ada arthur disini, sama daddy ya nak. Sini sama aunty nak, loh Al kok nggak perna sapa aunty.
Tapi reaksi al saat melihat hana sangat ketakutan dan keringat bercucuran di wajahnya niel yang berada di samping al hanya bisa menenangkannya, dan arthur langsung memberontak dan menangis kejer.
Adrian terlihat kualahan menghadapi arthur yang mengamuk, angel teriak dan memperingati hana jangan mendekati adik bayinya.
"Loh kamu kenapa nak, sini-sini sama mama zee sayang."
Sambil mengajak arthur ingin keluar dari tempat itu, dan mengajak al niel dan angel. Dan disusul oleh adrian, karna merasa kasian melihat zee yang kewalahan.
"Abang gimana sih, di suruh jagain arthur sebentar malah di oper ke nenek lampir itu."
"Kok nyalahin abang sih, hana aja yang mengambil arthur dari pangkuan abang. Dan kamu kok ngatain hana seperti itu sih, hana kan aunty arthur dan al."
"Abang itu yang kenapa, jadi orang itu peka dikit. Angel mama minta tolong kamu panggilin uncle kevin untuk mama dong sayang."
"Kamu ngapain manggil kevin."
Tapi zee hanya diam, zee udah gedek melihat adrian yang membuat arthur sampai menangis."
"Ada apa zee kamu manggilin kakak."
"Zee ingin minta tolong ke kak kevin, tolong antarin zee pulang bersama anak-anak. Liat nih arthur kasian dia nggak mau berenti menangis seperti ketakutan, begitu pun al yang udah pucat dan gemetar."
Semua yang berada di situ yang fokus ke al yang tengah meremas dress zee sampai kusut.
"Ya udah mari kakak antarin kamu dan anak-anak."
Kevin langsung menggendong Al yang ketakutan dan menggandeng angel.
"Kalian ingin meninggalkan aku begitu saja di sini."
"Terserah mau ikut atau nggak, bikin jengkel aja dari tadi di suruh jagain anak sendiri nggak bisa malah mengoper ke orang."
Dan langsung meninggalkan adrian begitu saja, tapi niel menarik tangan adrian dan mengajak nya untuk ikut.
Didalam mobil zee sama sekali tak mengeluarkan suara begitupun adrian. Sekitar 40 menit mereka tiba di mansion tanpa berkata-kata zee masuk kedalam kamar anak-anak dan memanggil baby sisternya untuk membantu menggantikan baju anak-anaknya.
Zee sendiri yang dengan telaten membersihkan arthur dan memberikan susu dot sambil menggendongnya dan arthur pun tertidur di gendongan zee. Zee meletakkannya di kasur arthur lalu memasang penghalang di kasur arthur biar arthur nggak jatuh.
"Al, kamu kenapa belum tidur nak. Ada apa cerita sama mama zee jika al butuh teman hmm."
"Mah apa abang al boleh memeluk mama zee,"
Zee pun mengangguk dan merentangkan tangannya.
"Ada apa nak, kok al diam aja nggak mau cerita sama mama zee."
"Mah, abang sangat takut jika bertemu aunty hana. Abang al ingat jika aunty hana yang mendorong mommy abang di tangga waktu itu, dan aunty hana juga ingin merebut daddy dari mommy dan abang al.
"Sayang kamu tenang aja, nggak ada yang ngerebutin daddy dari abang dan arthur. Abang al harus melawan rasa takut abang, apa abang mau ikut mama zee untuk berobat biar abang nggak takut lagi nanti. Mama zee janji akan mencari bukti jika aunty hana yang mendorong mommy abang waktu itu."
"Iya mama zee, abang al ingin sembuh. Dan abang juga ingin seperti angel yang bebas tak ada beban."
Percakapan mereka ada yang mendengar di depan pintu kamarnya. Baru saja ia ingin masuk tetapi kevin menahannya dan membawa adrian ke ruang kerja adrian.
"Apa maksud mereka tadi, jangan bilang kamu pun tahu semua selama ini."
"Maaf, aku papi dan randy udah tahu semenjak ada keganjalan waktu sifah meninggal dan kami bertiga melihat rekaman cctv dekat tangga hana yang mendorong sifah dan menendang perutnya waktu itu. Kami belum bisa menceritakan di kamu karna papi kamu masih mengumpulkan bukti jika hana yang telah mengambil uang perusahaan waktu itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Baby Cila
hana hana... Bikin gedek aja dia
2022-06-23
0