Hari-hari nya zee menjalani kuliah dan belajar memimpin perusahaan, zee dengan cepat mengerti dan tangkap setiap yang kevin ajarkan.
Dan sesekali ardhan juga turun tangan membantu zee belajar, Zee akan kuliah pagi sampai siang dan sepulang kampus zee langsung ke perusahaan. Zee sangat ramah ke keseluruh karyawan ardhan, tapi tetap tegas.
Seluruh karyawan ardhan sudah mengetahui siapa zee sebenarnya, semua karyawan pun menerima zee meski di awal zee muncul di perusahaan banyak yang mencibirnya.
Begitu zee tiba di perusahaan banyak karyawan yang menyapanya zee hanya tersenyum, dan zee buru-buru memasuki lift menekan angka 30 ruang Ceo karna ardhan berpesan segera ke ruangannya. Zee tiba di lantai 30 dan menuju ruang ardhan dan mengetuknya.
Tok tok tok...
"Papi ini zee."
Zee masuk ketika mendengar ardhan menyuruhnya masuk, tanpa melihat siapa saja yang di ruangan itu zee masuk langsung menyalami ardhan dan mengaduh kecapean habis lari.
"Papi kenapa, zee kaget mendengar papi menyuruh zee cepat-cepat kemari."
"Loh papi nggak menyuruh kamu lari nak sampai ngos-ngosan begtu, tapi abang kamu yang chat kamu pake handphone papi."
Zee langsung merosot turun ke lantai karna kecapean.
"Sudah nggak usah lebay, sini kamu duduk di sofa ngapain duduk di lantai."
"Isss... dasar menyebalkan."
"Sudah zee duduk aja, sofanya banyak yang kosong kok empuk lagi."
Randy yang menggoda zee, sambil menahan tawa.
"Kak kevin tumbennya nggak ngabarin zee jika abang mau datang kesini."
Sambil menghentakkan kaki zee berjalan menuju sofa. Kevin dan adrian yang melihat kelakuan zee seperti angel jika ngambek hanya geleng-geleng.
"Udah punya anak juga, masih kayak bocah."
"Biarin, yang larang siapa. Papi aja biasa aja, iya kan pih."
"Apaan zee."
"Ih papi sama aja, menyebalkan."
Ketiga pria yang baru memperhatikan gaya zee ke kampus seperti belum mempunyai anak, padahal anaknya sudah 2 tapi seperti belum mempunyai anak.
"Zee kamu kekampus seperti anak yang belum memiliki anak, Ckckckck.. jangan bilang kamu udah memiliki gebetan lagi."
Goda randy sambil menaik turunkan alis nya.
Tetapi belum sempat zee menjawab dengan bersamaan ardhan dan adrian menolak keras jika zee mempunyai gebetan, sampai-sampai zee kaget mendengarnya.
"TAK BISA PACAR-PACARAN KULIAH YANG BENAR.."
"Eh.... papi, abang apaan sih. Siapa juga yang pacaran anak zee udah 4 di rumah masa zee punya pacar, teman kampus zee aja nggak ada bukan sombong tapi zee kan cuman fokus belajar."
"Baguslah jika kamu sadar diri, kuliah yang benar jangan pacaran."
"Enak saja abang bilang aku punya pacar, yang bilang zee punya pacar siapa. Perasaan kak randy yang bilang tadi."
Randy dan kevin pun tertawa keras sampai-sampai mengeluarkan air matanya.
"Sudah jangan menggangu adik mu terus-terusan,
Papi ngumpulin kamu semua disini karna ada yang ingin papi omongin ke kamu semua."
"Ada apa pih kok serius bener, apa papi mau nikah lagi adrian iklaz kok pih."
"Sembangan kamu kalau ngomong, papi ngak mau nikah lagi bikin pusing. Papi udah tua, memangnya kamu mau papi buatin adik."
"Ya ngak apa-apalah yang penting papi masih kuat." sambil menahan tawa
"Sudah jangan dibahas, intinya papi nggak mau menikah lagi. Papi ngumpulin kalian itu minggu depan anniv perusahaan kita, jadi papi juga ingin menyampaikan jika papi akan pensiun dan zee yang menggantikan papi."
"Hah.. cepat bangat pih, zee belum selesai kuliahnya"
"Sudah papi percayain kamu, bagaimna bang kamu setuju usulan papi."
" Abang sih setuju-setuju saja pih, yang penting zee sanggup." Semua mata melirik ke arah zee.
"Tapi zee kan belum terlalu bisa pih bang."
"Kamu tenang aja nak, ada kevin yang bantuin kamu."
"Ya sudah zee nurut aja."
"Nah gitu dong, nurut kek dari tadi."
"Iya-iya zee nurut, bikin jengkel aja ini orang dari tadi."
"Sudah-sudah, ayo kita keluar makan di restoran. Papi udah lapar dari tadi dengerin kalian ribut mulu."
"Ayo pih, zee pun udah lapar."
Seminggu telah berlalu, malam ini adalah anniversary nya alson company. Para karyawan sudah berkumpul dan para kolega-kolega ardhan sudah pada datang.
Pas memasuki acara puncak, MC memanggil Ardhan untuk menaiki podium untuk menyampaikan beberapa kata.
Hemmmm...
"Selamat malam hadirin dan hadirat, hari ini adalah acara anniversary untuk alson company. Dan saya sangat berterima kasih kepada karyawan-karyawan yang selama ini berkerja keras hingga alson company tetap berjaya sampai sekarang."
Semua yang berada di sana tepuk tangan dengan meriah..
"Satu lagi saya ingin menyampaikan malam ini, jika putri ku yang akan menggantikan posisi saya sebagai CEO malam ini. Zee kemari nak sini sama papi."
Semua yang melihat zee naik ke podiun menjadi terpanah, karna selama ini zee belum perna berdandan seperti malam ini. Zee menggunakan dress pink baby bermotif bungan dan belahan dadanya terlihat sedikit, sebenarnya zee kurang nyaman dengan dress nya tapi kevin yang menyiapkan semuanya zee bisa pasrah aja.
"Kamu cantik banget nak malam ini."
"Terima kasih pih, tapi kurang nyaman dengan dress nya."
Sambil berbisik ke ardhan.
"Oh iya ini dia putri saya, ZEFANYA ALISYAH ALSON."
Zee yang mendengar namanya sangat kaget, mengapa nama kelurga alson di tambahkan di namanya.
"Pih, apa tidak berlebihan pih nama zee."
"Tidak sayang kamu anak papi, para hadirin dan hadiran ini dia putri saya yang akan menggantikan saya. Oh iya putra saya pun hadir malam ini sini nak naik kemari..
Adrian pun naik ke podium dan seluruh mata melirik kearah adrian yang terlihat gagah dan sangat keren, tetapi semua orang telah mengetahui adrian si duda keren tapi tak tersentuh. Adrian menggunakan tuxedo putih dan celana hitam sangat serasi dengan zee malam ini..
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments