Sebelum pulang ke mansion zee telah menjanji anak-anak pergi ke mall untuk bermain dan membeli perlengkapan arthur yang sudah habis.
Ardhan yang tidak menemani zee dan menyuruh adrian yang mengantar zee, walaupun zee sempat menolaknya tapi ardhan tetap ingin jika adrian yang mengantar zee beserta anak-anak.
Disini lah mereka di mall besar yang berada di prancis, zee menggendong arthur dan al menggandeng tangan zee sedangkan angel dan niel bersama adrian.
Al, niel dan angel sibuk bermain dan di awasi oleh baby sister arthur di area permainan sedangkan zee dan adrian duduk tidak jauh dari sana, zee sibuk bersama arthur dan adrian di cuekin. Adrian yang gusar bagaimana cara meminta maaf ke zee hanya menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Abang kutuan, dari tadi garuk kepala mulu."
"Sembangan kamu kalau ngomong, Hmmm.. abang minta maaf."
"Untuk..."
"Zee maafkan abang yang telah membentak mu semalam."
"Abang tidak salah zee aja yang terbawa suasana hingga mengatai adik ipar abang nenek sihir, abang benar zee nggak ada hak untuk menjauhkan anak-anak abang dengan aunty nya. Tapi seharusnya abang lebih peka terhadap orang yang ingin mencelakai kita."
"Maaf, abang salah dan papi udah cerita jika hana yang membunuh sifah. Bukan karna arthur yang ingin lahir."
"Apa abang tahu jika al sendiri yang melihat mommy nya di dorong di tangga dan ditendang dengan keras. Apa abang perna berfikir bagaimana takut nya al melihat hana jika kerumah, tapi abang lebih mementingkan hana di banding anak-anak abang. Al yang masih terlalu kecil menanggung ketakutan seperti itu, niel datang ke kamar zee membawa zee untuk melihat al yang sedang mengalami mimpi buruk keringat di mana-mana dan badan nya demam serta bergumam seakan dirinya bersalah tak bisa membantu kak sifah yang sedang di ambang kematian. Abang hanya mengurung diri dan lebih mementing kan perasaan abang tapi al dan arthur di sini masih kecil harus kehilangan sosok seorang mommy. Mereka sangat membutuhkan abang tetapi abang dengan teganya bersikap acuh ke anak-anak abang.
Hufff..
Sudah lah zee sudah kelewatan, maaf jika zee terbawa suasana."
Sambil menghapus air matanya
"Maaf abang zee, abang akan membayar semua waktu abang yang perna mengacuhkan anak-anak abang."
"Jangan meminta maaf ke zee bang, seharusnya abang minta maaf ke Al dan arthur. Zee tidak masalah jika abang mau membentak zee atau apa karna zee juga sadar diri."
"Cukup abang yang salah waktu itu, abaang janji nggak akan mengulanginnya lagi."
"Hmmm... Eh, setelah ini zee ingin membeli perlengkapan anak-anak yang sudah habis jika abang udah capek abang duluan aja biar nanti zee telfon supir aja yang jemput.
"Nggak abang masih bisa menemani kamu dan anak-anak."
Zee memanggil anak-anak untuk pergi berbelanja keperluannya dan angel yang tak perna lelah menanrik adrian ke toko buku untuk membeli buku baca yang ia inginkan. Sedangkan zee menemani al dan niel membeli alat lukis, oh iya al sekarang lagi belajar melukis bersama niel. Biar al tidak terlalu mengingat trauma nya.
Setelah selesai mereka semua pulang dan langsung membersihkan diri masing-masing. Zee membawa arthur ke kamarnya karna arthur tak mau berpidah dengan zee.
Malam harinya ardhan dan keluarganya sedang makan malam tanpa ada yang bersuara hanya dentingan sendok dan garpu saja.
Randy melihat cara angel makan sangat elegan seperti putri kerjaan hanya geleng-geleng kepala, fikirannya bagaimana anak seumur gitu udah bisa makan seperti putri. Adrian yang melihat randy memperhatikan angel menyikutnya, randy pun membalas sikutan adrian.
"Kalian ini kenapa, seperti anak kecil saja."
"Ini pih randy makan tapi matanya hanya melirik ke angel mulu."
"Eh.. nggak pih, randy hanya melihat cara makan angel seperti putri kerajaaan dan umurnya aja masih segitu."
"Angel kan memang putri mama zee uncle, emang nya uncle lupa ya."
"Kakak angel nggak boleh bicara pada saat makan nak, nggak sopan."
" I'm so sorry mom."
"Eh.. Buset nih anak drama apa lagi yang dia mainkan.
Kata randy, dan adrian dan ardhan hanya menahan tawanya."
Setelah makan mereka menikamati canda tawa anak-anak yang berada di ruang keluarga bersama. Angel yang sedang memainkan dramanya, Al niel ardhan dan randy hanya menjadi penonton pada saat angel memainkan drama menjadi seorang putri.
Sesekali randy mengganggunya membuat angel berteriak lebay.
Hahhahaha...😂😂😂😂
Keesokan harinya ardha sudah nggak menemani zee lagi, zee kekantor hanya sendiri dan tak di antar dengan supir. Zee mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang sambil menikmati perjalanannya, sedangkan adrian yang baru saja ingin berangkat tetapi sudah ada tamu yang menunggunya siapa lagi kalau ulat keket hana.
Adrian yang melihat hana langsung mengepalkan tangannya jika mengingat bagaimna sifah di dorong dan di tendang waktu itu. Tetapi adrian berusaha menahan dirinya sampai tiba ia mencebloskan ke penjara wanita gila itu.
"Pagi bang, apa hana bisa menginap disini malam ini hana kangen dengan kak sifah."
"Hmmm ... terserah. Bagus ia menginap malam ini jadi aku bisa menjebaknya biar ia mnggaku jika ia lah yang membunuh sifah waktu, aku harus cepat memberi kabar kevin dan papi biar bisa membantu ku. Batinnya."
Hana langsung kekamar yang biasa ia tempati.
Akhirnya aku tinggal disini walaupun hanya ini malam tapi sebentar lagi aku akan selamanya dan menendang si tua bangka itu beserta cucu-cucunya aku harus cepat mencari cara bisa mendapatkan surat-surat perusahaan Alson.
Hahaahaaha....
Tetapi gerak geriknya telah di ketahui ardhan, ya ardhan sudah memasang cctv di kamar itu. Ardhan dan kevin yang berada di ruang kerja ardhan melihat semua yang di lakukan hana dan mendengar apa yang hana katakan.
Rencana mereka ini malam hana harus mnggakui kesalahannya, Selumnya adrian sudah mengabari ardhan dan ardhan yang di ruang kerjanya bersama kevin langsung cepat bergerak mengawasi gerak gerik hana.
Hana masuk ke ruangan kerja ardhan untuk mencari berkas-berkas perusahaan, sedangkan ardhan dan kevin berada di 1 ruangan dengan hana tapi di ruangan kerja ardhan ada bilik rahasia hanya dirinya yang mengetahuinya.
Tetapi tiba-tiba ruangan kerja ardhan terbuka saat hana sedang mengotak atik berangkar yang berada di ruangan itu ya zee datang untuk mengambil berkas yang akan ia tanda tangani tetapi menlihat hana seperti pencuri zee berjalan santai duduk di sofa dan melihat apa yang akan hana lakukan saat ini.
Adrian pun yang kembali ke mansion saat melihat zee putar balik ke mansion adrian bersandar di balik tembok dekat pintu.
"Udah ketemu yang kamu cari nona hana."
"Hah... ngapain kamu kesini wanita sialan, siapa yang mnyuruh mu masuk."
"Wow.. kamu bertanya seperti itu, apa tidak salah seharusnya aku yang bertanya mengapa kamu bisa masuk ke ruangan ini."
"Memang nya kenapa, karna sebentar lagi bang adrian akan menikahi ku dan jika itu terjadi kamu orang pertama yang akan aku tendang juga bersama anak-anak sialan itu.."
Zee yang mendengar hana mengatai anaknya sialan, sangat marah tapi zee mengontrol diri agar tidak terpancing.
Dan adrian yang mendengar kata-kata hana tak kalah murkanya. Hana maju dan mengambil belati yang berada di laci ardhan dengan cepat iya maju ingin menusuk zee tapi hana salah lawan zee jago dalam hal bela diri dengan santai iya menghindar dan menendang perut hana.
Ardhan yang melihat hana sudah kelewatan segera keluar hana yang melihat ardhan langsung berdiri dan ingin menusuknya, tetapi kevin menarik ardhan ke belakang dan kevin menahan tangan hana lalu merebut belati di tangannya.
Zee yang melihat hana sudah di tangan kevin maju dan menarik rambut hana, adrian segera masuk kaget melihat zee yang sangat buas menarik rambut hana seperti orang kesetanan.
"Dasar sinting kamu, berani nya sama orang tua. Lalu melempar hana ke depan adrian.
"Ambil nih bang adik ipar kesanyangan kamu, pih mana berkasnya zee ingin meeting hari ini papi ikut zee aja biar abang dan kak kevin yang menangani perempuan gila ini.
Adrian sangat kaget melihat zee yang kecil-kecil sangat santai melempar hana seperti itu.
Sedangkan kevin menghela nafas ia sangat malas mengurus hana yang gila.
"Kenapa bang liatin zee seperti itu, abang mau keberatan karna zee melempar ipar abang.
"Eh... tidak kok, tapi kamu kuat amat zee.. Kevin ikat dia dan tahan di ruang bawa tanah."
"Ckk.. Menyebalkan sekali."
Kevin mengambil borgol lalu memborgol tangan hana dan membawanya ke ruang bawa tanah sambil berteriak. Hana memberontak saat di giring ke ruang bawa tanah
"Lepaskan brengsek, lepas kan gue. Bang tolongin hana, hana nggak bersalah anak pungut itu yang mulai duluan."
Kevin mengurung hana lalu memborgilnya dengan tiang agar tak bisa lepas dan kabur dari ruangan itu.
"Bagaimana pih, apa papi baik-baik aja. Kenapa papi bisa ada di ruangan itu sih jika kak kevin tidak cepat bergerak tadi pasti papi kena. Papi tak boleh lagi berbuat seperri itu, apa pun itu papi harus tetap aman."
"Sudah zee papi nggak papah, udah dong jangan ngomel mulu."
"Papi baik-baik aja kan"
"Baik, sangat baik dan hampir saja papi di tusuk sama perempuan gila itu. Wah ipar kamu bang ternyata psikopat mukanya aja seperti malaikat tapi hati iblis. Namanya aja baik tetapi orang nya gila, dan tamak."
Cihh..
"Iya abang yang salah, udah dong jangan marah-marah mulu. Ayo kita berangkat hari ini kita ada meeting bersama di GA company tunggu sekalian kevin, randy udah duluan di sana."
"Abang ada meeting juga bersama zee, kok nggak bilang dari tadi sih."
"Salah lagi, memang benar perempuan selalu benar apapun itu perempuan tetap benar. Cih... Gumannya"
"Abang bilang apa."
"Tidak-tidak ayo kita berangakat bersama pakai mobil abang aja kevin yang nyetir."
"Tidak biar zee yang nyetir, biar abang dan kak kevin duduk diam. Papi mau ikut atau di rumah saja"
"Papi di rumah saja nak bersama anak-anak."
Zee yang menyetir adrian dan kevin duduk di belakang, zee melajukan mobilnya sampai di perusahaan GA.
Zee turun dari mobil yang di sambut oleh randy sambil meliriknya dengan mengejek tapi zee cuek aja.
"Ada apa zee kok kamu jadi supir."
"Memangnya kenapa kalau zee yang nyupir kak."
"Udah ayo masuk, randy kamu jangan menggangunya zee lagi sensi hari ini cukup hana aja ia jambak dan melemparnya.
"Wah.. keren dong dek, kenapa nggak dari kemarin-kemarin sih."
Mereka memasuki lift dan menuju ruang meeting untuk membahas proyek, Tiba di ruang meeting adrian yang masuk duluan di susul oleh zee randy dan kevin. seseorang menatap tajam adrian seakan ingin membunuhnya, zee yang sadar saat itu melihat derren yang menatap adrian dengan tajam.
Adrian duduk di samping zee dan randy duduk berdekatan dengan kevin. Mereka membahas proyek selama hampir 1 jam setengah, saat zee izin ke toilet seseorang mengikutinya dari belakang dan menunggu zee depan pintu toilet wanita. Ketika zee keluar pria itu menghalangi zee dan memegang tangan zee dengan. Zee yang kaget langsung menghempaskannya lalu meninggalkan cepat pria itu.
"Kenapa lama bangat sih kamu ke toilet."
"Apaan sih bentar doang juga, tadi itu ada pengganggu kecil.
"Maksud kamu apa."
"Udah nggak usah di lanjut, fokus aja sama proyeknya."
Setelah meetingnya selesai adrian dan zee yang ingin berdiri untuk keluar dari ruangan itu tiba-tiba pria yang menahan zee tadi memanggilnya.
"Halo manis kamu kenapa buru-buru banget tadi."
"Siapa zee pria ini?"
Tanya adrian penasaran.
"Zee juga nggak kenal bang."
"Hei, kenalkan nama aku David sanjaya. Sambil mengulurkan tangan nya tapi dengan cepat adrian yang membalas menjabat tangan david."
Derren yang melihat hal tersebut menjadi tersenyum dan seakan mengetahui kelemahan adrian.
"Ayo zee kita pulang."
Baru saja ingin melangkah zee kembali di tahan dengan kata-kata yang menjijikkan. Dengan segera zee maju dan mencengkram dan ingin meninju david tapi tiba-tiba tangan zee di tahan dari belakang dan zee melihat ke belakang dengan murka siapa yang telah menahannya ternyata asisten david, adrian dan derren sama-sama ingin maju tapi belum sempat mereka maju zee udah memutar tangannya dan terlepas dari asisten david lalu menarik tangan asisten david kembali dengan satu tangan karna tangan satunya masih mencengkram kerah baju david, dengan menarik keras tangan asisten david sampai maju kedepan hampir jatuh tapi zee dengan cepat mengapitnya menggunakan lengan.
Adrian, derren, randy dan david kaget dengan gerakan zee yang sangat lincah tidak dengan kevin ia malah biasa saja karna kevin sudah pernah melihat zee melawan preman waktu itu.
Adrian maju dan menarik zee seperti memeluk zee.
"Zee lepaskan mereka, biar abang saja yang mengurus nya."
Zee menghela nafas lalu melepas asisten david dan david tapi sambil mendorong david ke belakang.
Huffff...
"Ayo bang kita pulang."
Tapi belum sempat zee sampai di pintu zee kembali dengan menarik tangan david lalu membantingnya ke depan. Lagi-lagi pergerakan zee membuat semua yang di situ tercengang.
"Ini balasan buat tangan kamu yang berani menyentuh ku sialan."
Zee langsung keluar dari ruangan itu dan di ikuti yang lain, derren pun ikut keluar bersama asistennya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Baby Cila
Wow si zee, kuat amat membantingnya
2022-06-23
0