"Tuan ardhan mengalami kritis, akibat benturan di kepalanya yang sangat kuat. Saya berharap tuan ardhan bisa melewati masa kritisnya. Jika anda ingin melihatnya saya berharap satu persatu dan memakai pakaian steril."
"Zee kamu mau masuk duluan."
Zee yang tak berenti menangis hanya bisa mengangguk dan menghapus air matanya.
"Apa boleh zee masuk terlebih dulu, apa abang nggak keberatan."
Suara zee sudah serak akibat selalu menangis."
"Boleh tapi zee pakai baju steril dulu yah."
Lagi-lagi mengangguk.
Zee sudah memakai baju sterilnya lalu masuk ke ruangan ardhan, tangisan zee kembali pecah saat melihat ardhan yang terbaring tak berdaya di brangkar banyak selang yang terpasang di dadanya dan ada juga selang kanula di hidungnya begitu pun mulutnya. Suara detak jantung ardhan terdengar lemah membuat zee kembali menangis. Zee memeluk ardhan, Di luar adrian derren kevin dan randy yang melihat zee menangis sambil memeluk ardhan hanya bisa meneteskan air mata.
"Cepatlah sadar pih kami masih membutuhkan mu disini. batin adrian.
Saat ini giliran adrian yang melihat ardhan
"Pih, papi harus kuat pi. Papi harus cepat sadar, zee dan abang belum sanggup di tinggal pih."
"Pih, apa papi mau melihat abang dan zee bahagia. Maka dari itu papi harus cepat sadar."
Adrian keluar, dan giliran randy lagi yang masuk. Zee hanya diam melamun duduk di kursi, adrian langsung duduk di samping zee dan memeluknya.
"Bang papi akan baik-baik sajakan bang, zee belum siap di tinggal papi bang."
"Udah, kita doakan papi aja ya. Agar bisa cepat sadar oke.
Zee mengangguk, dan adrian sadar atau tidak jika ia mencium kepala zee dengan lembut.
Zee yang kelelahan menangis akhirnya tertidur di pelukkan adrian, adrian hanya membiarkannya saja. Yang penting zee udah bisa tenang walaupun masih sesegukan.
Zee yang terbangun, dan baru sadar jika ia tertidur dalam pelukan adrian kaget. Adrian yang merasakan pergerakan zee juga terbangun.
"Bang zee ingin pulang sebentar, zee juga ingin melihat anak-anak jangan sampai mereka nyariin zee."
"Ya udah, ayo kita pulang. Disini derren udah menyiapkan pengawal untuk menjaga papi."
"Ayo bang kita pulang."
"Zee, lain kali kalau keluar tuh pakai celana panjang lah ini kok kamu pakai celana pendek amat."
Zee yang baru sadar langsung menutupi pahanya dan segera membuka jaket adrian yang ia pakai lalu mengikatkan di pinggangnya biar paha zee tidak terlalu kelihatan saat berjalan. Adrian yang melihat reaksi zee hanya geleng-geleng.
Setelah 30 menit, mereka berdua sudah tiba di mansion. Anak-anak menanyakan opanya, ya mereka sudah mengetahui kabar opa mereka yang sedang kritis. Anak-anak menangis melihat mata zee udah mulai merah dan berair
"Mama zee apa opa baik-biak saja? apa abang al boleh menjenguk opa
"Iya mah apa kakak niel boleh menjenguk opa, niel kangen dengan opa mah
"Angel juga mah, angel ingin melihat opa."
"Belum bisa sayang nanti opa udah baikan dikit lagi baru kalian bisa menjenguknya ya. Kalian doakan aja opa semoga cepat sadar dan opa kembali berkumpul lagi dengan kita semua.
"BAIK MAH......."
"Ya sudah mama mau mandi dulu, mama mau kembali ke RS mau jagain opa. Kan kasian opa sendiri di RS tapi nggak ada yang nemenin.
IYA MAH...
Adrian yang udah siap menuruni tangga, dan duduk di sofa sambil menunggu zee yang masih bersial.
"Ayo bang zee udah siap."
"Nggak sarapan dulu zee, kita sarapan dulu sebentar."
"Tapi papi, nanti papi nyariin kita bang bagaimana."
"Kamu tenang aja, dokter pasti ngabarin kita jika papi udah sadar oke..
"Hmmm....
Setelah mereka sarapan, adrian dan zee segera ke RS.. pakerjaan mereka ada kevin dan randy yang mengantikan nya .
Di lain tempat kevin mengotak atik handphone nya, dan berdecak karna bundanya menyuruh kevin untuk menemui calon istrinya di restoran malam ini juga. Kevin yang sudah kehabisan alasan hanya bisa pasrah dan mengiyakan permintaan bunda tercinta.
Dan di butik ternama seorang wanita cantik yang masih sibuk dengan mencoret-coret gambar desainnya dengan sangat indah, tetapi jari-jarinya berhenti saat ada telfon masuk dan mnyuruh wanita itu harus bersiap malam ini juga ia harus datang di restoran untuk bertemu dengan calon suaminya.
Ya siapa lagi kalau bukan alicee wanita cantik yang akan di jodohkan dengan kevin.
Malam harinya kevin udah siap-sipa berangkat ke restoran yang telah di reservasi oleh bundanya. Setelah sampai kevin langsung menuju meja yang yang di tunjukkan pelayan restoran. 5 menit kevin menunggu akhirnya pintu ruangan nya terbuka dan datang lah wanita cantik tapi tak ada anggun-anggunnya jika berjalan, kevin menggeleng tak habis fikir dengan pilihan mamanya.
"Apa wanita anggun sekarang udah pada punah atau langkah yah, wanita ini memang cantik tapi nggak ada anggun-anggunnya. batinnya."
"Apa anda yang bernama kevin."
"Ya."
"Oh."
Mereka memesan makanan, dan setelah itu mereka berdua hanya diam.
"Ckckck... mami tidak salah pilih menantukan kok pria ini ngomong nya singkat amat, sok cool lagi tuh. Bodo amat lah yang jelas gue makan pas tu langsung pulang tidur."
Batin alicee..
Setelah makanan mereka datang, alicee langsung makan dan tanpa berkata apa-apa ke kevin. Kevin hanya geleng-geleng saja, alicee makan tanpa memperdulikan kevin yang berada didepannya kata alicee yang penting perutnya kenyang yang ada di depannya urusan belakang. Setelah makanan alicee habis, alicee masih diam dan menunggu kevin selesai.
Baru saja alicee ingin berdiri lalu pamit, tiba-tiba kevin menahannya dan meminta waktunya sedikit lagi.
"Hmmm.. kamu udah tau jika kita berdua di jodohkan."
"Tahu.."
Sambil mengangguk.
"Kamu keberatan perjodohan ini."
"Tidak, aku terserah mami aku aja lagian mau menolak pun tak bisa. Jika kamu mau membatalkannya juga nggak apa-apa."
"Hufff...
"Baiklah kita jalani aja oke., sampai kita berdua udah siap baru kita lanjut ke tahap lebih serius."
"Oke.."
Mereka pun akhirnya sepakat untuk menjalani saja dan sampai kejenjang yang serius jika mereka berdua memang udah cocok. Dan mereka sambil tukaran no handphone, setelah itu kevin berniat mengantar alicee untuk pulang tapi alicee menolak karna alicee juga membawa mobil.
Sudah seminggu berlalu ardhan terbaring di ICU, belum juga ada tanda-tanda akan sadar. Dan udah seminggu juga hubungan kevin dan alicee mereka sudah saling menerima jika makan siang kevin akan mengajak alicee untuk makan, atau alicee yang datang ke perusahaan alson untuk membawakan makanan kevin dan makan bersama. Seperti hari ini alicee telah berjanji akan membawakan makan siang ke perusahaan alson dimana kevin bekerja.
Tok Tok Tok...
"Masuk."
"Selamat siang maaf mengganggu kakak, ayo kita makan dulu aku juga udah sangat lapar."
"Ya baiklah, aku cuci tangan dulu."
Alicee menyiapkan makan siangnya, dan menyendokkan lauk ke piring kevin. Mereka makan dengan tenang tapi pintu ruangan kevin langsung terbuka tanpa di ketuk mulu.
"Eh... maaf-maaf zee ingatkan nggak ada tamu kakak, lanjut aja dulu kak nanti selesai baru zee kembali lagi."
"Nggak papa masuk aja sini gabung makan sama kami. oh iya ini calon istri kakak."
"What.... "
Alicee tersedak mendengar teriakan zee..
"Eh.... ini air minum kak, maaf jika kakak ipar terkejut maafkan zee ya kak."
Dengan muka bersalahnya.
"Iya nggak papa.."
"Kakak sih tak ada angin badai udah punya calon istri aja."
"Lebay kamu, kamu kan baru masuk kantor hari ini. Bagaimana dengan tuan ardhan apa sudah ada perkembangan."
"Belum ada kak, papi masig setia dengan tidurnya. Oh iya kakak ipar nama aku zee nama kakak siapa?"
"Nama aku alicee."
Sambil tersenyum
Apa ini adik kevin yah, tapi kok perasaan bukan yang ini di foto waktu itu.
Kevin yang melihat alicee diam mengerti alicee pasti masih bingung siapa zee sebenarnya.
"Nanti aku cerita. Sambil mengusap kepala alicee.."
"Ya udah kak, zee balik ke ruangan zee dulu. Oh iya zee cuman ingin mengambil berkas proyek waktu itu.
"Ada di meja zee ambil aja."
"Oke kak, dah kakak ipar lain kali suru kak kevin ajak kakak jalan-jalan ke mansion liat anak-anak zee .
Alicee hanya tersenyum melihat zee yang cantik dan tak sombong tapi alicee masih penasaran.
Kevin meyelesaikan makanannya dan alicee membersihkan sisa makanan lalu membuangnya. Kevin menarik alicee duduk di sampingnya dan menceritakan siapa zee sebenarnya. Alicee sangat ingin mengenal zee karna alicee yakin zee satu aliran dengannya 😂😂😂
Udah 10 hari berlalu ardhan tak juga sadar, zee masih setia berada di samping ardhan saat ini menggenggam tangan nya tapi tiba-tiba tangan ardhan bergerak zee yang merasakan pergerakkan ardhan langsung segera memanggil dokter.
"Zee.. papi kenapa."
"Entahlah bang zee duduk menemani papi dan mengajak papi ngomobg tapi zee merasakan tangan zee si genggam oleh papi."
"Mudah-mudahan papi baik-baik saja kita doakan papi aja.
"Rian , zee ada apa dengan tuan besar."
Kevin datang bersama alicee dan menggandeng tangan alicee.
"Kakak ipar juga kesini."
"Iya kak kevin mengajak aku kesini."
Sambil tersenyum dan memeluk zee.
Dokter keluar dan memanggil adrian karna ardhan ingin berbicara dengan adrian.
"Tuan adrian, tuan ardhan sudah sadar dan beliau ingin berbicara dengan anda."
"Baik dok, saya akan masuk. Zee abang masuk dulu yah."
"Iya bang."
Setelah adrian masuk dan melihat ardhan yang telah sadar lalu tersenyum melihat putranya adrian berlari menangis memeluk papinya.
"Papi tega membuat abang dan zee menangis setiap hari. Abang dan zee belum bisa di tinggal pih jangan tinggalin abang dan zee pih."
"Bang jangan menangis malu udah punya anak juga, bang apa kamu mau menjaga zee dan anak-anaknya.?
"Kenapa papi bicara seperti itu tentu saja abang akan jagain zee dan anak-anakya."
"Tapi papi ingin kamu menikah dengan zee bang, zee wanita baik dan sangat menyayangi keluarga kita kamu lihat sendirkan bagaimana iya mengurus papi dan kamu apa lagi anak-anak kamu."
DEG....
"Papi ngomong apa sih, masa abang harus nikahin ade abang sendiri."
"Apa abang mau melihat papi sembuh, papi hanya ingin kamu bahagia dan zee aman bersama kita."
"Udah pih nggak usah terlalu banyak bicara dulu, papi masih butuh isturahat."
"Bang papi mohon, tolong kabulkan permintaan papi nak kamu masih mudah. Papi mohon dengan kamu tolong kabulkan permintaan papi, papi tidak menyuruh mu melupakan sifah tapi kamu harus menyimpannya disini nak .
Sambil menunjuk ke dada adrian."
"Hufff...
Baiklah pih abang akan turutin maunya papi."
"Baiklah tolong panggilkan zee nak.
Sambil tersenyum."
Adrian keluar dengan muka dingin dan tak berexpresi, menghampiri zee dan menyuruh zee masuk tanpa melihat zee. Zee yang heran dengan reaksi adrian dengan cepat masuk ke ruangan ardhan.
"Papi..
Sambil menangis zee memeluk ardhan begitu erat.
"Udah nak papi udah baikan, zee apa kamu mau menuruti permintaan papi nak"
"Apa itu pih, zee akan usahan pih."
"Nak papi memohon sama kamu, papi ingin kamu menikah dengan adrian nak."
DEG..
Pantas saja abang keluar tadi tanpa melirik zee, rernyata ini yang membuatnya marah.
"Tapi pih, zee nggak mau pih. Apa zee merepotkan papi, hingga papi menyuruh zee menikah dengan abang."
"Tidak nak, papi mohon hanya zee yang papi ingin menjadi menantu papi. Papi nggak mau kehilangan kamu nak. Jadi papi sangat memohon sama kamu menikahlah dengan adrian."
"Pih papi sendiri tau bagaimna cinta nya abang ke kak sifah, zee nggak mau merusak hubungan mereka lagi pih."
"Tidak nak, sifah udah tenang di sana, lagian sifah pasti akan lebih tenang jika kamu yang menikah dengan adrian karna kamu sangat ikhlas menjaga anak-anaknya....
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments