Oktober 2014,
Setelah menyelesaikan solat maghrib dan beristirahat sejenak di serambi Masjid kampus, 4 orang mahasiswi tampak berjalan menuruni anak tangga di teras Masjid.
Masjid itu berada dilantai 2, sedangkan lantai dibawahnya adalah ruang auditorium kampus. Letaknya berada di dekat gerbang kampus, sebelah kanan.
"Dingin banget nggak sih malem ini rasanya..". Keluh Dila. Dia menggosok- gosokan telapak tangannya agar sedikit menghangat.
"Lumayan..". Sahut Neli, yang sepertinya juga merasakan hawa dingin.
"Ruang G4 ya sekarang..". Zahma melirik teman- temannya. Ketiganya mengangguk.
4 mahasiswi itu segera melangkah dengan cepat, karena waktu sudah menunjukkan pukul 19.00, jam kuliah malam.
Penerangan di malam hari rupanya tidak begitu terang. Zahma membatin dalam hati, mungkin ini yang dimaksud seram oleh Mahasiswa yang kemarin berbicara di perpustakaan. Gadis itu melihat sekelilingnya, Memang lumayan sih.
'Rame ah. Nggak serem- serem amat, masalah pencahayaan aja'. Batin gadis itu.
"Rame juga ya pada kuliah malem.. Kirain sepi kayak kuburan heheee". Dila berkomentar, karena beberapa kali mereka melewati gerombolan mahasiswa yang akan memasuki gedung- gedung perkuliahan.
"Iyaa.. Kalo kayak gini sih enjoy aja yaa kuliah malem- malem.. Hehee". Maroh ikut bersuara. Sesang Zahma hanya tersenyum, Yang dirasakan teman- temannya juga dia rasakan.
"Maklum mahasiswa baru, kalo belum ngalamin sendiri yaa jadi kebawa cerita- cerita senior..". Neli yang sudah mendengar dari Dila soal percakapan di perpustakaan, ikut berkomentar.
"Betul tuh". Zahma setuju sekali.
Gedung G sudah terlihat, 4 mahasiswi tahun pertama Fakultas Hukum itu segera menuju lantai 2 gedung itu. Menuju Ruangan G4 yang ada di ujung.
Pencahayaan di gedung G, tidak begitu minim. Tidak terlihat menyeramkan sama sekali.
Zahma dan teman- temannya memasuki ruangan. Beberapa kawan sekelas sudah masuk dan menempati bangku- bangku yang mereka inginkan.
Zahma memilih bangku di barisan kedua, seperti biasanya. Berjejer di barisan kedua, Zahma, Neli, Dila, dan Maroh.
***
Dosen belum juga memasuki ruangan, padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.45 malam.
"Oy ketua kelas.. Gimana nih, dosennya belum juga masuk.. Bilangnya apa tadi beliau tu?". Omel salah satu mahasiswa cowok yang berada di ruangan G4, Bahar namanya.
"Masih oo te weee...". Balas si ketua kelas dengan ketus. Ketua kelas adalah seorang cewe yang bernama Indah. Indah sudah mengontak dosen yang mengampu mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, sejak sore. Dan si Dosen mengatakan bahwa pelajaran nanti malam jadi dilaksanakan.
"Oo te we.. Ora teka weehhh.. Hahahaa...". Bahar dan teman- temannya tertawa terbahak- bahak. Dari dulu singkatan OTW memang sering diplesetkan untuk mereka yang sering tidak tepat waktu dengan alasan masih otewe.
(Keterangan: Ora teka weh, berasal dari bahasa jawa ngapak, artinya tidak datang tuh!)
Suara tawa anak- anak cowo di ruangan G4 seketika terhenti saat pintu ruangan terbuka secara mendadak. Angin malam yang bertiup dengan kencang membawa hawa dingin masuk ke ruangan.
Semua mata menoleh ke arah pintu, dengan terkejut. Tidak ada siapapun yang nampak di depan pintu.
Deg deg deg deg.. Suara detak jantung mahasiswa penghuni G4 berdetak tak beraturan. Kisah seram yang terpenggal- penggal yang didengar dari mulut ke mulut bersumber dari mulut senior, mempengaruhi otak mereka yang memang penakut.
Dila mencengkeram tangan Zahma yang duduk di samping kanannya. Sambil menahan diri untuk tidak berteriak karena takut. Sedangkan Zahma, dia menggigit bibir bawahnya, matanya menyipit, demi melihat kenyataan yang ada di depan sana.
"Selamat Malam semuaa.. Maaf terlambat yaa...". Kemunculan sosok dosen, Pak Hari membuat mereka semua menghembuskan nafas lega. Lega, Karena pintu terbuka yang beralasan. Bukan terbuka secara mistis oleh kekuatan supranatural!
Dosen segera duduk di kursi kebesarannya di depan ruangan. Dia meletakkan laptop dan buku tebal.
"Kita bisa lanjutkan pembelajarannya ya.. Kemarin sampai mana?".
Proses mengajar segera dimulai, dengan normal. Yaa dengan normal, tanpa gangguan apapun.
Okee sepertinya pengalaman pertama kuliah di jam malam tidak semenyeramkan itu ! Zahma membatin.
Dia tadi sempat terkejut, dan takut karena pintu yang terbuka secara tiba- tiba, disusul hembusan angin yang membawa hawa dingin. Dia jadi mengingat film horor yang pernah ditontonnya.
.
.
Bersambung💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
MEMEY
hadir kak
2022-07-19
1
Nur Hidayah
Waduh, biasanya bikin merinding ini kak Author, kalau ada hembusan angin malam kyk gitu
2022-06-22
2