Akibat denger cerita seram

Desember 2014...

Hari berganti dengan begitu cepat meninggalkan mereka yang tidak pernah bisa move on.

Zahma melirik jam di layar hapenya. Matanya menyipit melihat cahaya yang terang. Jam 3 pagi. Gadis itu melihat kanan dan kirinya. Teman- temannya masih tertidur.

Zahma bangkit duduk dengan perlahan, kemudian bersender di lemari plastik miliknya. Dia masih merasa ngantuk, namun karena hari ini kuliah di jam pertama, jam 7.00, maka dia harus bersiap lebih awal, jika tidak ingin mengantre atau kehabisan air.

Dia dan 2 orang teman sekelas Dila dan Neli tinggal di asrama yang sama. Hanya saja berbeda kamar.

Setelah mengumpulkan kesadarannya, Dia segera bangun dari duduk. Berhati- hati agar tidak oleng dan jatuh menimpa temannya yang masih nyenyak tidur.

Kamar Irene berukuran 3 x 2 meter, dihuni oleh 5 orang gadis. Dapat dibayangkan bukan seberapa sesaknya? Hehee... Tapi itulah kesenangan tersendiri, berbagi di tengah kesempitan.

Zahma meraih handuknya yang berada di gantungan, kemudian segera meluncur menuju kamar mandi di gedung asrama yang berbeda.

Zahma memasuki kamar mandi di gedung belakang. Suasana masih sepi. Memang jarang yang memakai kamar mandi di gedung belakang, karena selain jauh juga pencahayaannya minim.

Zahma memasuki pintu kamar mandi. Kamar mandi gedung belakang cukup luas, terdapat tempat mandi yang disekat- sekat. Zahma memilih sekat pertama.

Suasana yang hening membuat bulukuduk Gadis itu berdiri. Sialnya Dia langsung mengingat cerita- cerita seram yang sering didengarnya dari teman sekamar maupun teman kuliahnya.

Zahma menggeleng, menepis pikiran buruk. Dia percaya makhluk- makhluk itu ada, namun biarlah mereka dengan dunianya, dan manusia dengan dunia nya juga. Tidak saling mengganggu, tidak saling bersinggungan.

Zahma mulai mengguyur air ke tubuhnya, rasa segar dia rasakan. Kata orang, mandi di pagi hari itu membuat badan sehat. Fakta atau mitos?

tplak tplak tplak ... krieetttt...

Telinga Zahma mendengar suara sandal beradu dengan lantai diikuti dengan suara khas pintu dibuka. Dia menghentikan sejenak aktifitasnya. Kemudian melirik ke pintu. Hening. Zahma mengangkat bahunya.

Entah mungkin dia salah dengar. Segera saja gadis itu menyelesaikan ritual mandi paginya.

***

"Kenapa mukamu kusut gitu, Dil? Dah mandi kan?". Zahma tertawa kecil sambil menutup mulutnya. Dua gadis itu sedang dalam perjalanan menuju kampus. Dila melirik, kemudian manyun.

"Mandi.. Cuman nggak ngenakin banget kejadian tadi tuuh..". Keduanya mulai bercerita, sambil tetap berjalan.

"Kenapa?".

"Aku mandi di kamar mandi gedung A, masa ada yang gedor- gedor pintu bilik ku terus.."

"siapa yang gedor?" Zahma penasaran.

"itu laah.. Aku buka pintu tapi nggak ada orang..".

Zahma menghentikan jalannya. Menatap Dila, memastikan apakah temannya itu berbicara jujur atau tidak.

"Serius?".

"Dua rius, Zaahhh...". Dila berjalan kembali, diikuti oleh Zahma. Bulukuduk Zahma berdiri. Dia jadi mengingat kejadian tadi pagi, saat mandi ada suara sandal beradu dengan lantai dan suara pintu terbuka, namun saat keluar ternyata tidak ada siapapun di kamar mandi gedung belakang selain dirinya sendiri.

"Aku akhir- akhir ini lagi sering denger cerita horor dari temen sekamar, Zah.. Jadi kebawa takut sendiri.. Mau nggak ndengerin tapi kepoo..". Dila nyengir.

"Temenmu yang dari Fakuktas Pendidikan tu maksudnya?". Tanya Zahma. Dila mengangguk. Zahma hanya ber oh panjang.

Waktu itu saat ada cerita- cerita seram di kampus, yang membicarakan juga anak- anak pendidikan. Zahma jadi berpikir dan menduga, apakah bagian kemampuan bercerita itu masuk ke dalam mata kuliah mahasiswa Fakultas Pendidikan? Bagian dari micro teaching barangkali?

(micro teaching kalo anak pendidikan pasti paham hehe, bahasa simpelnya latihan mengajar).

"Masih sering cerita soal kuliah malem?". Zahma bertanya, sebab akhir- akhir ini, Dia tidak lagi mendengar cerita itu.

"Masiih lah Zah.."

"Aku penasaran loh dari waktu itu, sebenarnya bagian mana yang serem di kuliah malem.. waktu itu pengalaman pertama kita, baik- baik aja kan? Yah kecuali pas pintu mbuka tiba- tibaa.. Hehee".

Kedua gadis itu tertawa kecil, mengingat kejadian kuliah malam di bulan Oktober.

"Ada yang bilang tuh kalo kuliah malem, ada dosen yang nggak masuk, tapi bisa ada di kelas.."

"Maksudnya dosennya tuh setan?". Zahma bertanya karena tidak habis pikir. Apakah Setan bisa mengajar mahasiswa. Ahh pasti ngarang indah aja tuh si pembuat cerita! batin Zahma.

"Ya kurang lebih begitu.."

"Kelas mana yang ngalamin kejadian itu? Bukan kelas di fakultas kita kan?"

Dila mengangkat bahu.

"Kayaknya senior di fakultas lain yang ngalamin, Zah.."

Obrolan kedua gadis itu terhenti saat mereka harus menyebrang. Keduanya menyebrang di zebra cross depan kampus. Mereka menyebrang begitu ada kesempatan.

Jam menunjukkan pukul tujuh kurang 10 menit. Kedua gadis itu segera menuju gedung F, tempat dimana mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia akan berlangsung.

.

.

Bersambung😘

Terpopuler

Comments

MEMEY

MEMEY

lanjut kak

2022-07-19

1

Risya

Risya

bacanya gak berani pas sendiri nih kak 🤭

2022-07-13

1

Nur Hidayah

Nur Hidayah

Baca cerita kak Author ini kyknya serem🙈

2022-06-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!