Night(mare) class

Night class : kelas malam.

nightmare class : Kelas yang seperti mimpi buruk, atau kelas yang menyeramkan atau bisa juga momen menyeramkan yang terjadi di kelas.

.

.

Di sebuah ruangan, seseorang sedang memandangi kotak berwarna biru laut, yang kosong.

Bagaimana harus meluruskan ini semua?

Sejak berita mengenai mahasiswi pingsan di ruang dosen, dan disusul mahasiswi tersebut menceritakan kejadiannya. Dia sudah bisa menebak apa yang telah terjadi.

Gelang di kotak ini bahkan sudah berada di tangan gadis itu. Batin seseorang tersebut.

"Permisi Pak Aziz...".

Suara seorang mengangetkan Pak Aziz, buru- buru dia menaruh kotak biru tadi ke laci meja kerjanya.

"Silahkan Pak..".

Kedua orang itu kemudian mengobrol.

***

Malam Sabtu, Jadwal kuliah malam mata kuliah Hukum Acara Perdata.....

Malam itu semua mahasiswa sudah memasuki ruang G5. Ruang kelas yang berada di tengah- tengah G4 dan G6. Semua tengah mengobrol dengan teman masing- masing.

"Bahar, sudah chat dosen belum kamu? Dah hampir setengah jam nih..". Eka yang terkenal bermulut pedas diantara cewe yang lain, berteriak ke arah Bahar, si ketua kelas.

"Sudahhh.. Pak Aziz belum baless.. Lagi otewe kayaknya.. Ntah.. tinggal tunggu aja sih...". Bahar membalas, matanya melirik sebal ke teman cewe sekelasnya itu.

Zahma melirik ke arah pintu, perasaannya sejak awal memasuki kelas sudah tidak enak.

"Eh Zah.. Denger- denger PM*I mau ngadain acara ke Bogor yah?" Dila bertanya ke temannya. Zahma yang sejak tadi memperhatikan ke arah pintu masuk ruangan, segera menoleh ke arah dila.

"Iya, Mau ikut?". Tawar Zahma.

"Emang boleh yang bukan anggota ikut acara?". Tanya Neli, nimbrung.

"Boleh donk. ikut liburannya aja, kegiatan inti nya nggak.. Hehee". Zahma tertawa kecil, disusul dila neli dan maroh.

"Kalo gitu Aku daftar deh.." Ujar dila dengan senang.

"Aku jugaaa..." Neli dan Maroh berucap berbarengan. Keempat gadis itu tertawa.

Mata Zahma tanpa sengaja melirik ke arah gelang silver miliknya. Benda itu berkilau beberapa kali. Zahma terdiam begitu melihat kilauan benda itu.

"Kenapaa?". Maroh menegur Zahma yang tiba- tiba terdiam.

"Gelangku berkilau.. itu....". Gadis itu tidak melanjutkan kalimatnya, karena suara pintu terbuka menginterupsinya.

Semua mahasiswa terdiam begitu melihat dosen mereka memasuki ruangan.

Zahma tidak mengalihkan matanya dari Pak Aziz, hingga dosen itu duduk dengan tenang di kursi dosen. Matanya bersitatap dengan Zahma. Dia menyunggingkan senyum kepada gadis itu.

"Saya cek kehadiran kalian dulu...". Setelah memberikan salam, dosen itu langsung memulai mengabsen satu persatu mahasiswanya.

Disisi lain, Bahar merasakan handphone nya bergetar. Dia yang duduk di kursi barisan belakang, mempunyai kesempatan mengambil hape.

Nomor tak dikenal memanggil.

Siapa? Tanya lelaki tanggung itu dalam hati.

Dia melirik ke arah dosen di depan, dan kanan kirinya, memastikan bahwa tidak ada yang tahu dia sedang mengangkat telpon.

"Halo? Siapa?". Tanya Bahar dengan berbisik.

"saya ada acara mendadak, jadi tidak bisa mengajar. Tolong beritahu teman- temanmu ya...". Suara di seberang sana terdengar tergesa.

"Maaf ini siapa?". Tanya Bahar lagi, masih dengan berbisik.

"Saya Pak Aziz, kalian bisa pulang dan belajar secara mandiri terkait.......".

Suara di seberang sana yang mengaku sebagai pak Aziz, tidak didengarkan lagi oleh Bahar. Matanya kini terpaku pada sosok di depan sana.

Jika Pak Aziz tidak berangkat, lalu siapa yang ada di depan sanaa????

Tanpa sadar hape android milik Bahar terjatuh, dan membentur lantai dengan keras. Suasana mendadak hening. Semua menoleh ke sumber suara, termasuk Dosen di depan sana.

Mata Bahar dan Pak Aziz saling bertemu. Bahar tersenyum kaku. Dia sangat takut.

Aku harus mengatakan apa ini?.

"Kenapa memainkan hape di saat jam pelajaran? Kamu tidak menghargai keberadaan saya disini?". Tanya Pak Aziz datar. Matanya menatap tajam pada Bahar. Pak Aziz berdiri, Bahar secara spontan melirik ke arah bawah meja. Dia melihat kaki dosen itu tidak menyentuh lantai.

Matanya membola.

Dia pernah mendengar cerita tentang dosen gaib, dosen yang datang menggantikan dosen aslinya, namun dosen pengganti itu adalah sosok makhluk astral.

Dan kini, hal itu terjadi pada kelasnya????

Bahar yang tidak kuat, akhirnya jatuh pingsan.

Pak Aziz menyunggingkan senyum.

Semua mahasiswa langsung panik melihat Bahar yang tiba- tiba pingsan. Kegaduhan pun tak terhindarkan.

Anaj, alif, dan beberapa cowo mencoba membangunkan Bahar.

Zahma merasa ada yang aneh dengan kelas malam ini.

Dia menatap dosen di depan sana.

Tidak. itu bukan pak Aziz. Gelang ini? Dia berkilau sejak tadi.

Gadis itu bermonolog.

"Jadi kamu sudah sadar siapa saya???" Pak Aziz melirik Zahma, dan tersenyum jahat.

Semua langsung melihat ke arah dosen di depan sana. Mengabaikan Bahar yang masih berusaha dibangunkan oleh Anaj dan Alif.

Lampu kelas tiba- tiba berkedip- kedip. Diiringi dengan debuman keras pintu yang tertutup sendiri.

Semua berteriak ketakutan.

Mereka tidak mengerti mengapa kelas malam ini berubah menjadi menyeramkan.

"Aaaaa.......!!!". Suara teriakan terdengar berbarengan dengan matinya lampu di ruangan G5.

Semua gemetar ketakutan. Suasana kelas mencekam. Angin berhembus di area kelas, padahal tidak ada celah untuk masuknya angin. Suhu pun berubah menjadi dingin.

Mereka semua langsung mengerti, Ini pernah terjadi sebelumnya.

Yaa.. Saat Zahma kerasukan.

Apa monster itu kembali kerasukan? Ujar beberapa cewe dalam hati mereka.

"Hahahaaaa......!!!!". Suara menggelegar terdengar, sangat memekakkan telinga. Lampu di ruang kelas kembali menyala.

Terlihat mahasiswa yang saling berdempetan karena rasa takut yang teramat sangat. Beberapa cewe bahkan berpelukan, dan menangis.

Dosen di depan mereka menghilang. Menyisakan rasa takut di benak penghuni kelas.

Semua tidak menyadari Zahma yang saat ini tergeletak tidak berdaya di depan kelas.

Dila yang pertama kali menyadarinya langsung memekik.

"Zahmaa....!!". Dia langsung menghampiri Zahma, begitu juga yang lainnya.

Dila menepuk- nepuk pipi Zahma.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengannya, saat gelap tadi.

"Zah.. Zahmaa???". Dila meneteskan air matanya. Khawatir dan takut menjadi satu. Tangannya bahkan masih bergetar.

Kelas malam ini menjadi pengalaman terburuknya.

Indah memberikan minyak kayu putih ke dila,

Dila mendongak melihat siapa yang masih peduli pada temannya itu, dengan memberikan minyak kayu putih untuk membangunkan.

"Terimakasih Mba..". Ucap Dila, bergetar.

Dia segera membuka tutup botol, dan meneteskan sedikit minyak ke jari telunjuknya.

Dila mengoleskan perlahan ke hidung Zahma.

Sementara Dila masih berusaha membangunkan Zahma, Bahar yang tadi pingsan karena ketakutan telihat mengerjap.

Matanya langsung melebar, dia bangun secara tiba- tiba, membuat teman yang lain terkaget.

"Dia bukan pak Aziz.. Dia setan.. Dia dosen gaib...!!!". Cerocos Bahar. Dia mencari- cari sosok di depan sana. Namun tidak terlihat.

"Pak Aziz yang asli telpon Aku, Beliau bilang tidak bisa berangkat malam ini..". Bahar bercerita, padahal tidak ada yang bertanya.

Semua mendekat ke Bahar, termasuk beberapa mahasiswa cewe yang sudah berhasil mengontrol rasa takut mereka. Sedangkan beberapa yang lain, masih ketakutan dan menangis sesegukan.

"Mana setan itu??". Bahar berdiri dan menatap nyalang sekitarnya. Tidak ada lagi setan yang berubah jadi Pak Aziz.

.

.

Bersambung💋

Terpopuler

Comments

Adfazha

Adfazha

Pak Azis msh muda gk, single gk klo iya mdgn zahmaa km dktin pak Azis klo prlu nkh deh sp tau tuh setan ngaciir tkt sm pawangnya ehh kmbrnnya x ya 😅

2022-06-23

0

Desilia Chisfia Lina

Desilia Chisfia Lina

wih serem juga 🙀😖😖

2022-06-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!