Arsyila melihat sekeliling jalanan yang terlihat sepi. Tidak ada kendaraan yang lewat ataupun rumah disekitaran sini. Hanya Pohon-Pohon dan semak belukar.
Kemudian Arsyila mengeluarkan Hp dari tasnya. Dia berpikir untuk mintak bantuan Maida, karena tidak mungkin dia meminta bantuan ke Ardan atau Ayahnya. Namun, naas.. Hp Arsyila ternyata mati karena habis baterai.
Arsyila mendengus kesal karena kelalaiannya yang tidak mengisi daya Hpnya sebelum pergi tadi. Dengan langkah gontai ia menelusuri jalanan yang sepi itu dan berharap ada taksi ataupun kendaraan lain yang lewat.
Arsyila melirik jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore dan beberapa menit lagi akan masuk waktu maghrib. Arsyila kembali meringis ketakutan, karena hari yang sudah semakin gelap dan suasana dijalanan yang sepi itu semakin mencekam.
Arsyila sungguh tidak menyangka, Raihan begitu tega meninggalkan dirinya disini. Padahal Arysila tahu sekali bahwa jalanan ini bukanlah jalan menuju arah rumah Raihan. Berarti Raihan memang merencanakannya ini semua, Ia sengaja memilih jalan yang sepi ini agar bisa meninggalkan Arsyila.
Arsyila menghapus butiran air mata yang mulai mengalir dipipinya. Dalam hati ia tidak berhenti berdoa, semoga Raihan kembali dan datang menjemputnya.
Beberapa saat kemudian, angin berhembus dengan kencang, kilat dan petir tiba-tiba datang silih berganti.
"Sepertinya akan hujan.." Arsyila bergumam. Gurat kerisauan diwajahnya sangat jelas tergambar. Lalu Arsyila mempercepat langkah kakinya dan ia berharap di ujung jalan sana ada rumah atau apapun itu untuk tempat dia berteduh jika hujan benar-benar turun.
Akhirnya yang ditakutkan Arsyilapun terjadi, Hujan turun dengan sangat derasnya membasahi bumi dan juga seluruh tubuhnya. Arsyila tidak tahu harus berteduh dimana, Tidak ada apapun disini selain pepohonan dan semak belukar yang membuat Arsyila mau tidak mau berjalan didalam hujan. Namun, didalam hati ia tak berhenti berdoa dan berharap ada siapapun yang datang memberinya pertolongan.
Beberapa saat kemudian, Akhirnya doa dan harapan Arsyilapun terkabul, dari arah depan terlihat sebuah mobil putih berjalan menuju ke Arsyila. Arsyila mengucap syukur tiada henti didalam hati.
Mobil putih itu berhenti tepat didepan Arsyila, padahal Arsyila belum memberhentikan mobil itu.
Dan detik kemudian.. Si Pemilik mobil putih itu pun keluar dari mobilnya.
Arsyila yang masih berdiri diam ditempatnya langsung terperanjat saat mengetahui sosok yang sudah menjadi penyelamat nya saat ini.
"Hasbi..?" Desis Arsyila pelan setelah melihat sosok lelaki bertubuh tinggi dan berkulit putih yang ternyata adalah sahabatnya sendiri.
Hasbi setengah berlari kearah Arsyila, setelah sampai Hasbi langsung membuka jaketnya dan memasangkan ke badan Arsyila.
"Kamu ngapain disini, Asry?" Tanya Hasbi dengan mengeraskan suaranya ditengah guyuran hujan yang semakin deras.
Asryila tidak langsung menjawab, dan detik kemudian tanpa menyentuh Arsyila, Hasbi segera membawa Arsyila masuk kedalam mobilnya.
Setelah didalam mobil, Hasbi kembali menyodorkan pertanyaan yang bersarang di benaknya ke Arsyila. Kenapa tiba-tiba Asryila ada di jalan yang sepi ini? Bukanlah tadi saat Maida telpon ia bilang Arsyila sedang bersamanya. Dan setelah itu Hasbi bermaksud untuk menemui Arsyila kerumahnya, namun diurungkan niatnya ketika melihat Raihan ternyata ada juga disana.
"Arsy, kamu kenapa ada disini? Kamu mau kemana?" Sodor Hasbi lagi.
"Aku mau pulang." Jawab Arsyila dengan suara yang bergetar.
"Pulang? Pulang kerumah Ayah mu atau kerumah suami mu?" Tanya Hasbi lagi.
"Kerumah suami." Lirih Arsyila.
"Ha? Ini bukan jalan arah kerumah suami mu itu Arsy, Kenapa kamu kok tiba-tiba ada disini? Kamu cerita sama aku, apa kamu ditinggalin dijalan sama suami kamu itu, Iya?" Tebak Hasbi seraya menatap Arsyila tajam.
Arsyila tidak menjawab. Tapi, dari gerak gerik Arsyila sudah membuat Hasbi yakin pasti Raihan yang sudah melakukan ini ke Arsyila.
"Dasar brengsek Raihan itu.." Ucap Hasbi dengan geram.
"Suami tak berguna, suami tak bertanggung jawab. Lihat.. Apa yang dia perbuat sama kamu? Bisa-bisanya dia tega meninggalkan istrinya sendiri di jalanan yang sepi ini. Ngak habis pikir aku."
Arsyila masih diam. Ia nampak menunduk dengan melipatkan kedua tangannya ke badannya. Hasbi yang paham Arsyila pasti sangat kedinginan langsung mengambil tindakan.
Beberapa menit kemudian mobil Hasbi berhenti disebuah toko baju.
"Ngapain berhenti disini, Bi?" Arsyila bertanya bingung. Namun, Hasbi tidak menjawab dan langsung keluar dari mobilnya.
Beberapa menit kemudian, Hasbi datang kembali dengan membawa bungkusan berisi sebuah gamis dan kerudung baru untuk Arsyila.
"Kita ke Mesjid depan itu dulu ya, Aku belum sholat Maghrib.. Sekalian kamu ganti pakaian kamu ya Arsy di Mesjid... Setelah sholat, aku antar kamu kerumah suami mu itu." Kata Hasbi seraya menyodorkan bungkusan yang ia beli di toko tadi kepada Arsyila.
"Makasih, Bi. Dan.. Maaf karena sudah merepotkan kamu.." Ujar Arsyila merasa tidak enak hati.
"Sama sekali gak merepotkan Arsy, sudah menjadi tanggung jawab aku menolong sahabat aku sendiri." Jawab Hasbi.
Setelah itu, Hasbi masuk ke mesjid sedangkan Arsyila menuju ke toilet Mesjid untuk berganti pakaian. Setelah berganti pakaian, Arsyila lalu masuk ke mesjid juga untuk sholat.
Setelah selsai sholat..
"Bi, Aku pulang naki taksi aja ya.." Kata Arsyila kepada Hasbi yang tengah memasang sepatunya.
"Gak Arsy, Biar aku antar kamu sampai kerumah. Sekalian aku mau buat perhitungan dengan suami mu itu.." Ucap Hasbi dengan geram.
"Jangan, Bi.." Cegah Arsyila. Hasbi memandang Arsyila yang terlihat takut.
"Kenapa? Aku mau ketemu dengan Raihan, aku ingin tahu langsung dari mulutnya dia. Kenapa dia memperlakukan kamu seperti ini?" Kata Hasbi dengan marah.
"Bi, iya.. Aku ngerti. Tapi, aku mohon.. Biarlah masalah aku dengan Raihan.. Biar aku yang atasi, kamu jangan ikut campur. Aku ngak mau aja.. Raihan akan semakin marah dan salah paham sama kamu jika lihat aku pulang sama kamu.." Kata Arsyila akhirnya
"Arsyila.. Tolong buka matamu lebar-lebar. Sudah jelas-jelas Raihan berbuat semena - mena sama kamu, tapi.. kamu masih memikirkan perasaan dia? Kamu takut dia salah paham gitu? Tidak masuk akal Arsy, sudah jelas dia yang tinggalkan kamu tapi.. entahlah aku ngak ngerti apa yang terjadi sama kamu saat ini." Ucap Hasbi dengan nada kesal.
Arsyila diam. Jika ditanya dirinya pun tidak mengerti saat ini apakah yang ia rasakan? Seharusnya dia marah atau bahkan merasa benci terhadap Raihan. Namun, sedikitpun rasa itu tidak ada singgah di hatinya. Ia sungguh sudah memaafkan perbuatan suaminya itu sebelum suaminya itu meminta maaf. Tapi, Arsyila yakin.. Pasti tidak ada kata maaf yang terlontar dari mulut Raihan
Arsyila masih berdiri diam di teras Mesjid, sedangkan Hasbi masih duduk dan melanjutkan memasang sepatunya.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dari kejauahan. Sepasang mata milik seseorang yang ada didalam mobil mewah berwarna hitam..
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Siti Zuriah
ngapain jg tuh si raihan ngliatin istri nya dr jauh udh tau td ninggalin arsy d jalanan sepi sendirian skrg giliran arsy sm hasby sahabat nya si raihan gila malah ngliatin cemburu ya klo arsy d tolong sm hasby sahabat nya klo ga peduli dan ga nganggep arsy itu istri mu ga usah pake merhatiin arsy dr jauh pulang aja sono ga usah pake masang muka mrh n kesel k arsy dasar suami ga punya akhlak nyebelin banget 😠😠
2022-08-17
2
Nayra Syafira Ahzahra
si suami laknat kayaknya tu😠😠😠🙏🙏🙏 lnjut dan tetap semangat thor 💪💪💪
2022-08-15
1
rasmin rasmin
Nah itu pasti si br*ngs*k Raihan 😒😒😒
Lanjut thor ❤💪🙏
2022-08-15
0