Pagi itu Arsyila tinggal dirumah berdua bersama Bik Ani. Arsyila merasa suntuk tidak tahu harus berbuat apa dirumah Raihan, maka ia kerap kali membantu Bik Ani mengerjakan pekerjaan di dapur.
Sedangkan umi Lika yang berprofesi sebagai Guru PNS di sebuah SMU Negeri, sudah pergi pagi-pagi dan pulang sore hari.
"Non Arsyila, sebelum nikah dengan Tuan Raihan kerja dimna?" Tanya Bik Ani dengan ramah.
"Saya ngajar Bik, Ngajarin anak-anak ngaji di sebuah yayasan TPQ yang tidak jauh dari rumah saya" Jawab Arsyila.
"MasyaAllah.. Ternyata Non Arsyila guru ngaji ya. Pantasan dari tampilannya saja sudah seperti ustadzah.."
Arsyila hanya tersenyum.
"Jadi, ketemu Tuan Raihan dimana Non?" Tanya Bik Ani lagi.
"Hhmm.. Dikenalin ayah saya Bik.." Jawab Arsyila singkat.
"Maksudnya.. Dijodohkan gitu?" Arsyila hanya mengangguk.
"Wah... Pantasan.. Maaf ya Non, bukan apa-apa. Bik Ani kadang merasa heran juga dengan Tuan Raihan. Karena.. Yang bibik tahu sebelum menikah Tuan Raihan ada pacar. Pacarnya itu masih kuliah, Tapi bibik tidak begitu suka dengan dia karena dia terlalu sombong Non.." Cerita Bik Ani sambil mengaduk makanan yang ia masak.
"Tapi, setelah tahu Tuan Raihan menikah sama Non Arsyila yang baik dan shaliha.. Bibik merasa sangat senang. Non Arsyila jauh lebih baik dari pada pacarnya yang dulu itu.." Lanjut Bik Ani.
Arsyila yang lagi memotong sayuran langsung berhenti sesaat. Didalam hati ia menimbang- nimbang, apakah Bik Ani bisa dijadikan tempat bertanyanya tentang Raihan? Karena yang Arsyila tahu Raihan lebih dekat dengan Bik Ani dari pada ibu tirinya.
"Bik, Arsyila boleh tanya sesuatu?"
"Ya boleh lah Non, Tanya aja. Kalau tahu bibik jawab"
"Hhmm.. Bik Ani tahu tidak kenapa Bang Raihan lebih memilih Arsyila untuk dijadikan istrinya ditimbang pacarnya itu?" Tanya Arsyila dengan perlahan.
Bik Ani tidak langsung menjawab pertanyaan Arsyila, ia tampak sedang menatap lurus kedepan seperti sedang berfikir.
"Maksud Arsyila.. Kenapa Bang Raihan mau menerima perjodohan antara kami, padahal kan dia sudah pun pacar dan dia juga tidak kenal Arsyila sebelumnya Bik.." Lanjut Arsyila lagi.
"Oohh.. Kalau masalah itu Bibik juga tidak tahu Non. Tuan Raihan tidak pernah cerita, cuman dia pernah bilang kalau..." Bik Ani menggantungkan kalimatnya, setelah itu menunduk dan pura-pura sibuk mengerjakan yang lain.
Arsyila merasa ada yang aneh, seperti ada yang disembunyikan Bik Ani darinya. Tapi, Arsyila berusaha menahan diri untuk tidak mendesak Bik Ani.
Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi bel berkali-kali. Bik Ani langsung tergopoh-gopoh ke depan untuk membukakan pintu.
Setelah Pintu dibuka oleh Bik Ani, muncul lah sesosok wanita berpenampilan lumayan seksi dan dengan gayanya yang angkuh itu menatap Bik Ani dengan sudut matanya yang tajam.
"Eh, Non Sindy. Cari siapa ya?" Tanya Bik Ani dengan heran akan kedatangan Sindy.
"Bibik aneh banget, pakai tanya lagi.. Ya jelas mau cari Raihan lah.." Jawab Sindy dengan nada suara yang tak bersahabat.
"Tuan Raihan kan dikantor kalau jam segini Non.." Kata Bik Ani.
"Iya saya tahu, Tapi sebentar lagi Raihan pulang kok. Makanya saya tunggu disini.." Jawab Sindy yang langsung duduk di kursi tamu.
"Buatkan saya minum donk Bik. Haus nech.." Suruh Sindy.
"Baik Non, sebentar ya.."
Bik Ani berjalan menuju dapur, Arsyila yang masih di dapur langsung bertanya ke Bik Ani siapa tamu yang datang.
"Siapa yang datang Bik?" Tanya Arsyila.
"Itu Non.. Anu.." Bik Ani tampak ragu untuk menjawabnya, Arsyila yang penasaran langsung saja berjalan keruang tamu tanpa menunggu jawaban dari Bik Ani.
Sesampainya diruang tamu Arsyila mendapati seorang wanita cantik tengah duduk sambil memainkan handphonenya.
"Assalamu'alaikum, Hai.. mau ketemu dengan siapa ya?" Arsyila lalu menyapa tamu tersebut dengan ramah.
Sindy mendongakkan wajahnya dan melihat Arsyila dengan wajah yang datar.
"Kamu siapa?" Tanya Sindy dengan sinis.
"Nama Saya Arsyila. Saya istrinya Raihan." Jawab Arsyila dengan tersenyum hangat.
"Oow... Jadi ini si Arsyila.. Istrinya Raihan??" Tanya Sindy dengan tersenyum sinis.
"Iya.." Jawab Arsyila.
"Pantasan Raihan jarang dirumah dan lebih sering menghabiskan hari-harinya di kantor. Ternyata istrinya seperti ini gayanya... Kampungan..hahaha.." Kata Sindy dengan menertawakan Arsyila.
"Maaf, Anda siapa ya? Kok ngak sopan gitu ngomongnya.." Kata Arsyila.
"Apa? Aku ngak sopan? Kamu Tuh yang norak. Kamu mau tahu siapa aku? Aku Sindy. Pacarnya Raihan." Ucap Sindy memperkenalkan dirinya.
Arsyila mengucap beberapa kali didalam hatinya, ternyata wanita didepan ini adalah Sindy. Wanita yang dicintai suaminya itu. Mau apa dia kesini? Arsyila bertanya-tanya didalam hatinya.
"Ohh.. Ada keperluan apa ya?" Tanya Arsyila datar.
"Yang jelas bukan mau ketemu sama kamu. Aku mau tunggu Raihan disini, bentar lagi Raihan juga datang.."
"Oh gtu, ya sudah, saya permisi dulu.." Pamit Arsyila.
"Eh, tunggu dulu.." Namun Arsyila tidak jadi pergi saat Sindy memanggilnya.
"Kamu jangan belagu ya mentang-mentang sudah jadi istrinya Raihan. Memang apa enaknya sech menjadi seorang istri yang tidak dicintai Oleh suaminya sendiri, malahan suaminya mencintai wanita lain.."
"Kamu wanita bodoh yang pernah aku kenal, sudah penampilan kampungan macam gini dengan Pakaian lebar dan panjang seperti itu dan pakai jilbab yang panjang pulak lagi.. Ihh.. sedikitpun Raihan tak akan bernafsu sama kamu tau tidak.. Kamu cuman sebagai pajangan aja dibuatnya.." Tutur Sindy dengan kasar.
Hati Arsyila sungguh mendidih mendengar kata-kata kasar yang dilontarkan Sindy barusan. Perempuan itu bukan saja telah menghinanya tapi juga menghina pakaian syar'inya yang merupakan suatu anjuran.
"Tidak apa-apa. Yang penting aku istri sahnya Raihan, sedangkan kamu hanyalah simpanannya." Jawab Arsyila dengan geram. Arsyilapun tidak menyangka kalimat itu keluar dari mulutnya.
"Apa kamu bilang? Dasar wanita kurang ajar kamu, berani kali kamu bilang aku wanita simpanan.. kamu belum kenal siapa aku cewek kampungan.." Sindy berdiri dan hendak melayangkan tangannya ke arah Arsyila, namun Arsyila dengan cepat langsung menghindar.
Sindy yang masih geram lantas menolak Arsyila dengan kuat sampai Arsyila jatuh tersungkur kebawah. Bik Ani yang mendengar ada keributan langsung datang dan menolang Arsyila untuk berdiri.
"Aduuh.. Non Sindy kasar sekali, kenapa di tolak Non Arsyilanya. Nantik saya bilangin Tuan Raihan baru tahu rasa.." Kata Bik Ani.
"Apa? Kamu juga pembantu sok tahu." Kata Sindy. Dan bersamaan dengan itu pula Raihan muncul dari balik pintu masuk.
"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" Tanya Raihan.
Sindy langsung mendekati Raihan dengan memasang wajah yang sedih.
"Sayang.. Istri kamu itu sudah menghina aku, dia bicara yang tidak-tidak tentang aku.." Kata Sindy dengan terisak-isak.
"Bohong Bang, Bukan Aku.. Tapi..Dia yang sudah menghina aku, dia bilang..."
"Cukup Arsyila! Sudah berani kamu mengeluarkan suara sekarang Ha? Kamu tahu Sindy itu Siapa? Dia Wanita yang sangat berarti didalam hidup aku, Tahu? Sedangkan Kamu bukanlah siapa-siapa..Jadi jangan pernah sekalipun kamu menghina dia, ngerti?" Bentak Raihan dengan melototi Arsyila.
Arsyila menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata suaminya yang terlihat marah besar. Sedangkan Sindy tampak tersenyum puas melihat Raihan memarahi Arsyila..
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Kod Driyah
dasar wanita rubah bsnya cm cari muka
2023-03-02
0
Nayra Syafira Ahzahra
😠😠😠😠 lnjut thor dan tetap semangat 💪💪💪
2022-08-05
1
rasmin rasmin
lanjut thor ❤🙏
cemangat 💪💪💪
2022-08-03
1