SAKIT

Arsyila akhirnya pulang menggunakan taksi. Sesampainya dirumah, Asryila melihat mobil Raihan sudah terparkir dihalaman rumah yang megah tersebut.

Arsyila masuk kerumah dan langsung menuju kekamarnya. Didalam kamar ia mendapati Raihan sedang berbaring sambil menonton TV di atas tempat tidur.

Arsyila melihat kearah suaminya yang sedikitpun tidak merasa bersalah atas apa yang baru saja ia perbuat terhadap Arsyila.

Arsyila lalu menghampiri Raihan.

"Bang Raihan... Kenapa abang tega meninggalkan Arsyila di jalan yang sepi itu? Apa salah saya sampai Bang Raihan berbuat seperti ini.." Tanya Arsyila dengan terisak-isak.

Raihan melirik sebentar ke arah Arsyila dengan ujung matanya yang tajam.

"Bukannya kamu merasa senang saya tinggalin tadi?" Kata Raihan dengan sinis.

"Karena itu kan kamu bisa berdua-duannya dengan lelaki tadi. Itu yang kamu mau kan? Dasar centil..!!" Sambung Raihan lagi tanpa memandang Arsyila.

Arsyila tersentak, tidak paham maksud dari perkataan Raihan barusan.

"Kenapa? Mau menyangkal ha? Pura-pura merasa seakan paling menderita tapi ternyata apa? Kamu malah mintak jemput dengan laki-laki lain.. Iya kan?" Ujar Raihan dengan marah.

Arsyila akhirnya mengerti arah pembicaraan Raihan. Pasti lelaki yang dimaksud Raihan barusan itu adalah Hasbi. Tapi, dari mana Raihan tahu kalau Arsyila bertemu dengan Hasbi.

"Maksud Bang Raihan? Ee.. Saya.. Saya.. memang tadi saya bertemu dengan Hasbi, teman saya. Kebetulan dia lewat dijalan itu, Untung saja ada dia yang menolong saya karena saat itu hujan lebat sekali dan tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Tapi.." Arsyila berhenti sesaat ketika melihat Raihan yang menatapnya dengan tatapan marah.

Detik Kemudian, Raihan pun langsung berdiri dan tiba-tiba saja ia melempar remote TV yang ia pegang tepat dihadapan Arsyila.

Meskipun tidak mengenai Arsyila, Namun Arsyila terperanjat kaget juga dibuatnya. Arsyila yakin Raihan pasti marah besar kepadanya. Arsyila langsung menunduk, tidak berani menatap mata Raihan yang sudah membesar itu.

"KAMU WANITA SOK SUCI... SOK ALIM YANG PADAHAL DIBELAKANG AKU KAMU BERANI BERMAIN API DENGAN LAKI-LAKI LAIN.." Kata Raihan dengan suaranya yang menggelegar.

"Tidak.. Tidak.. Bang.. Saya.. Saya.. Tidak sengaja bertemu Hasbi dijalan tadi, dan saya gak ada pilihan selain menerima tawarannya untuk diantar pulang, Maaf Bang.. Saya..." Jelas Arsyila dengan terbata-bata. Tatapan Raihan itu yang membuat dirinya seakan tidak mampu mengeluarkan suara untuk sekedar membela dirinya.

"Oke... Lanjutkan Arsyila.. Aku tidak melarang kamu.. Aku tidak peduli kamu mau berbuat apapun ituu.. Setidaknya dengan apa yang aku lihat tadi, membuat dirimu semakin terhina di mata aku.. Paham?"Jelas Raihan kemudian kembali ketempat tidurnya.

Asryila terdiam. Ia yakin Raihan sudah salah paham terhadapnya. Seharusnya Arsyila yang marah karena sudah ditinggalkan dijalan yang sepi, Tapi.. sekarang malah sebaliknya, Raihan begitu marah besar kepadanya karena ia melihat Arsyila bersama Hasbi.

"Bang, Maaf.. Tadi itu.. Saya.."

"Cukup Arsyila. Siapa yang menyuruh kamu berbicara Ha? Apa yang aku tanya itu aja yang kamu jawab. Jangan mengeluarkan suara tanpa aku suruh, ngerti?" Tegas Raihan langsung memotong kalimat Arsyila.

Arsyila langsung terdiam dan kemudian hanya mampu menganggukkan kepalanya. Arsyila tidak lagi berupaya menjelaskan ke Raihan yang sebenarnya, karena percuma.. Raihan terlihat begitu marah kepadanya. Arsyila tidak ingin memancing kemarahan Raihan semakin dalam lagi, biarlah dirinya yang mengalah meskipun.. Sebenarnya dia tidak bersalah.

Beberapa saat kemudian, Arsyila beranjak ke toilet kamar untuk mengambil wudhu. Karena ia teringat belum sholat isya.

Saat dikamar mandi, Arsyila merasa badannya seperti oyong dan kepalanya pun terasa nyut-nyutan.

"Apa mungkin karena hujan-hujanan tadi ya.." Ucap Arsyila pada dirinya sendiri.

Ketika Arsyila menyentuh air wudhu pertamanya, Arsyila seakan menggigil karena airnya begitu dingin terasa. Setelah berwudhu, Lalu Arsyila buru-buru keluar dari toilet kamarnya.

Setelah keluar dari kamar mandi, Arsyila melihat Raihan yang sudah tidur. Sebenarnya Arsyila ingin mengajak suaminya itu untuk sholat bersama - sama. Namun, itu cuma harapan semu saja baginya. Sekalipun dia belum pernah melihat Raihan sholat. Arsyila hanya bisa meringis didalam hatinya, ternyata lelaki yang menikahinya adalah lelaki jauh sekali dari kata taat.

Arsyila kembali hanyut didalam doa panjangnya malam itu. Air mata menjadi saksi akan kegundahan hatinya. Bagaimanapun dia masih berharap sesuatu yang baik untuk pernikahannya ini. Meskipun ia Menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak mencintainya, yang malahan selalu bersikap kasar terhadapnya tanpa Arsyila tahu apa penyebabnya.

Jam telah menunjukkan pukul 11 malam. Tapi, Arsyila belum juga bisa tidur. Badan Arsyila mulai terasa lain, sakit kepalanya pun semakin menjadi-jadi. Arsyila meraba keningnya yang terasa panas. Begitu juga dengan bagian tubuh yang lainnya. Arsyila yakin dia pasti mulai demam karena hujan-hujanan tadi.

Arsyila meraih tas ranselnya. Ia mencari sesuatu didalamnya Dan berharap apa yang ia cari segera didapatkan. Tapi, tidak ada sama sekali yang ia dapati.

"Apa sudah habis ya?" Ucap Arsyila dengan raut wajah yang mulai panik.

Pelan-pelan Asryila mencoba berdiri dan berjalan menuju tempat tidurnya Raihan. Baru satu langkah ia berjalan, Arsyila kembali terduduk. Arsyila merasa semua yang ada di dekatnya seakan bergoyang dan bergerak tak tentu arah. Asryila memejamkan matanya namun tidak mengubah apapun, tetap ia merasa oyong dan sakit luar biasa di kepalanya.

Arsyila kembali mencoba berdiri perlahan-lahan dan melangkah pelan ketempat Raihan. Hingga akhirnya, ia sampai dan sudah duduk dipinggir ranjang Raihan.

"Bang.. Bang Raihan.." Arsyila menyentuh lembut lengan suaminya itu. Ia berniat untuk membangunkan Raihan.

"Bang.. Maaf saya mengganggu tidur Bang Raihan. S-saya.. mau tanya.. Bang Raihan ada nyimpan obat sakit kepala? Kepala saya sakit sekali bang.." Ucap Arsyila pelan.

Raihan yang posisi awalnya membelakangi Arsyila langsung membalikkan badannya. Namun, mata Raihan masih terpejam. Arsyila kembali menyentuh lengan Raihan.

"Bang... Bang Raihan..." Panggil Arsyila lagi. Tapi, Raihan masih tidak peduli dan malahan ia langsung menggeser kasar tangan Arsyila yang menyentuh lengannya.

Arsyila yakin kalau Raihan saat itu sudah sadar dan mendengar Arsyila yang memanggilnya. Tapi, miris sekali Raihan sama sekali tidak mempedulikan dirinya. Padahal Arsyila sangat butuh pertolongan dari Raihan saat itu.

"Bang.. Apa bang Raihan ada nyimpan obat sakit kepala dikamar? Saya benar-benar tidak tahan lagi bang, kepala saya sakit sekali dan gak kuat rasanya jika harus turun kebawah.." Ujar Arsyila setengah memohon.

Raihan lalu membuka matanya dan melihat Arsyila disampingnya dengan raut wajah pucat dan memohon itu. Bukannya simpati, Raihan malah menolak Arsyila hingga wanita itu terjatuh kebawah. Sedangkan Raihan bergeser dan membalikkan badannya serta meletakkan bantal ditelinganya dan kemudian kembali tidur.

Arsyila menangis terisak-isak. Rasanya percuma berharap kepada Raihan yang sama sekali tidak peduli terhadapnya. Lalu kemudian dengan mengumpulkan kekuatan penuh, Arsyila kembali berdiri dan berjalan menuju pintu. Ia berniat kebawah menemui bik Ani. Tapi, Belum sempat Arsyila keluar dari kamarnya, Arsyila malah jatuh kembali dan kali ini ia tidak sadarkan diri...

.

.

.

Bersambung..

Terimakasih sudah setia membaca..

Jangan lupa beri dukungan Novel saya ini dengan like dan komentarnya ya..😊🙏🏻

.

.

.

Terpopuler

Comments

Kod Driyah

Kod Driyah

sedih bnget

2023-03-02

0

rasmin rasmin

rasmin rasmin

laanjuut thor 🥰💪🙏

2022-08-21

1

Siti Zuriah

Siti Zuriah

ydh si arsila mending km tinggalin aja tuh suami laknat yg ga mw mendengar k penjelasan istri yg mw menang sendiri dan ga mw memperhatikn istri lg sakit nyebelin banget

2022-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN
2 SEBUAH TUDUHAN
3 TIDAK DIANGGAP
4 NASIHAT UMI
5 PENGUMUMAN
6 MENEMUI AYAH
7 MENCINTAI WANITA LAIN
8 PURA-PURA BAHAGIA
9 KETAHUAN SELINGKUH
10 PERTEMUAN TIGA SAHABAT
11 KEMARAHAN
12 PENGHINAAN
13 KATA DENDAM
14 MENYELIDIKI
15 PERUBAHAN SIKAP
16 JALANAN YANG SEPI
17 SAKIT
18 DITINGGAL PERGI
19 KRITIS
20 HUKUMAN
21 BERKELAHI
22 KEBERINGASAN RAIHAN
23 PERGI UNTUK SELAMANYA
24 PESAN TERAKHIR AYAH
25 PEMAKAMAN
26 MEMOHON
27 SURAT PERJANJIAN
28 TELPONAN DENGAN ARDAN
29 TULISAN TANGAN RAIHAN
30 MENEMUI ARSYILA
31 PEMERASAN
32 MENGINTROGASI
33 MEMBACA CATATAN RAIHAN
34 MEMPERTAHANKAN DIRI
35 TERSELAMATKAN
36 TERSULUT EMOSI
37 KEMARAHAN
38 SEBUAH JEBAKAN
39 BERUSAH KABUR
40 KECURIGAAN
41 KEJADIAN MASA LALU
42 TUNTUTAN HIDUP
43 PENYEKAPAN
44 CERITA VERSI RAIHAN
45 NYAWA YANG TERANCAM
46 MENOLONG ARSYILA
47 PENGUNGKAPAN
48 TETAP TIDAK PERCAYA
49 LUAPAN EMOSI
50 MASA KECIL
51 TRAUMA
52 PERMOHONAN ADITIA
53 PENYESALAN
54 TERUSIR
55 NASIHAT INDAH
56 PERMINTAAN MAAF
57 TIDAK INGIN BERPISAH
58 KECELAKAAN
59 HAMPIR TERTABRAK
60 UTANG AYAH
61 MEMBUJUK
62 LELAKI MISTERIUS
63 MENOLAK
64 USAHA RAIHAN
65 MEMINTA PETUNJUK
66 MEMBERI KESEMPATAN
67 SEBUAH PUKULAN
68 AJAKAN KERJA SAMA
69 KEMBALI KERUMAH RAIHAN
70 KEKHAWATIRAN DAN PERHATIAN
71 PROMO KARYA BARU
72 RASA KASIH SAYANG
73 VIDEO YANG TERSEBAR
74 SEBUAH TUDUHAN
75 MENJEMPUT ARSYILA
76 ARSYILA PERDARAHAN?
77 HAL YANG MENGEJUTKAN
78 HISTERIS
79 HILANGNYA KEPERCAYAAN
80 TAMU TAK DIUNDANG
81 TAK DIINGINKAN
82 TAHU AKAN SESUATU
83 SEBUAH TAWARAN
84 BEBAN PIKIRAN
85 HASUTAN
86 RAHASIA RAINA
87 KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88 TAWARAN YANG DITERIMA
89 PENJELASAN RAIHAN
90 PENJELASAN (2)
91 HILANGNYA KEPERCAYAAN
92 PENGAKUAN RANDI
93 PENUTURAN HASBI
94 KEPASRAHAN RAIHAN
95 MENERIMA KEMBALI
96 GEJOLAK CINTA RAIHAN DAN ARSYILA
97 PROMO KARYA BARU
98 PROMO KARYA BARU
99 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 99 Episodes

1
MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN
2
SEBUAH TUDUHAN
3
TIDAK DIANGGAP
4
NASIHAT UMI
5
PENGUMUMAN
6
MENEMUI AYAH
7
MENCINTAI WANITA LAIN
8
PURA-PURA BAHAGIA
9
KETAHUAN SELINGKUH
10
PERTEMUAN TIGA SAHABAT
11
KEMARAHAN
12
PENGHINAAN
13
KATA DENDAM
14
MENYELIDIKI
15
PERUBAHAN SIKAP
16
JALANAN YANG SEPI
17
SAKIT
18
DITINGGAL PERGI
19
KRITIS
20
HUKUMAN
21
BERKELAHI
22
KEBERINGASAN RAIHAN
23
PERGI UNTUK SELAMANYA
24
PESAN TERAKHIR AYAH
25
PEMAKAMAN
26
MEMOHON
27
SURAT PERJANJIAN
28
TELPONAN DENGAN ARDAN
29
TULISAN TANGAN RAIHAN
30
MENEMUI ARSYILA
31
PEMERASAN
32
MENGINTROGASI
33
MEMBACA CATATAN RAIHAN
34
MEMPERTAHANKAN DIRI
35
TERSELAMATKAN
36
TERSULUT EMOSI
37
KEMARAHAN
38
SEBUAH JEBAKAN
39
BERUSAH KABUR
40
KECURIGAAN
41
KEJADIAN MASA LALU
42
TUNTUTAN HIDUP
43
PENYEKAPAN
44
CERITA VERSI RAIHAN
45
NYAWA YANG TERANCAM
46
MENOLONG ARSYILA
47
PENGUNGKAPAN
48
TETAP TIDAK PERCAYA
49
LUAPAN EMOSI
50
MASA KECIL
51
TRAUMA
52
PERMOHONAN ADITIA
53
PENYESALAN
54
TERUSIR
55
NASIHAT INDAH
56
PERMINTAAN MAAF
57
TIDAK INGIN BERPISAH
58
KECELAKAAN
59
HAMPIR TERTABRAK
60
UTANG AYAH
61
MEMBUJUK
62
LELAKI MISTERIUS
63
MENOLAK
64
USAHA RAIHAN
65
MEMINTA PETUNJUK
66
MEMBERI KESEMPATAN
67
SEBUAH PUKULAN
68
AJAKAN KERJA SAMA
69
KEMBALI KERUMAH RAIHAN
70
KEKHAWATIRAN DAN PERHATIAN
71
PROMO KARYA BARU
72
RASA KASIH SAYANG
73
VIDEO YANG TERSEBAR
74
SEBUAH TUDUHAN
75
MENJEMPUT ARSYILA
76
ARSYILA PERDARAHAN?
77
HAL YANG MENGEJUTKAN
78
HISTERIS
79
HILANGNYA KEPERCAYAAN
80
TAMU TAK DIUNDANG
81
TAK DIINGINKAN
82
TAHU AKAN SESUATU
83
SEBUAH TAWARAN
84
BEBAN PIKIRAN
85
HASUTAN
86
RAHASIA RAINA
87
KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88
TAWARAN YANG DITERIMA
89
PENJELASAN RAIHAN
90
PENJELASAN (2)
91
HILANGNYA KEPERCAYAAN
92
PENGAKUAN RANDI
93
PENUTURAN HASBI
94
KEPASRAHAN RAIHAN
95
MENERIMA KEMBALI
96
GEJOLAK CINTA RAIHAN DAN ARSYILA
97
PROMO KARYA BARU
98
PROMO KARYA BARU
99
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!