KATA DENDAM

"Aku peringatin kamu sekali lagi Arsyila, Jangan pernah kamu menghina Sindy. Sindy itu... Wanita yang aku cintai, Sedangkan kamu.. hanyalah sebagai alat untuk aku balas dendam." Ucap Raihan dengan sedikit berteriak.

Arsyila yang mendengar hal tersebut sontak saja langsung mengangkat wajahnya dan menatap Raihan dengan bingung. Namun, belum sempat ia mengeluarkan suara untuk bertanya maksud perkataan Raihan barusan, Raihan malah pergi dari sana sambil menarik tangan Sindy.

Kini tinggallah Arsyila di ruang tamu sendirian. Hatinya sungguh perih. Bagaimana bisa ia tidak sakit hati melihat suaminya membela wanita itu habis-habisan, yang padahal wanita itu telah memfitnahnya.

Bik Ani yang tadi lari kedapur saat Raihan marah-marah, kini kembali lagi ke ruang tamu dan duduk disamping Arsyila yang terlihat sedang terisak-isak.

"Non.. Yg sabar ya.." Kata Bik Ani yang berusaha menenangkan Arsyila dengan menyentuh punggungnya.

"Bik Ani lihat sendiri tadi kan? Bagaimana Bang Raihan memarahi saya, padahal saya tidak menghina Sindy, malahan Sindy yang berkata kasar ke saya." Kata Arsyila sembari menghapus air matanya yang tidak dapat ia bendung lagi.

"Iya, Non. Non Arsyila tidak salah.. Yang salah Non Sindy yang jahat itu.. Sejak dulu bibik ngak suka dengan dia. Dia licik dan sombong, Tapi.. kalau didepan Tuan Raihan, sikap dia berubah sok manis gitu.. Dia memang bermuka dua.." Ucap Bik Ani dengan geram.

"Terus.. yang membuat aku bingung. Apa maksud Bang Raihan yang mengatakan aku ini cuman sebagai alat untuk balas dendam? Bik Ani tahu apa maksud Bang Raihan itu?" Tanya Arsyila langsung ke Bik Ani.

Arsyila menatap erat Bik Ani, Karena ditatap seperti itu membuat Bik Ani langsung memalingkan wajahnya.

"Bibik Ngak tahu Non, Maksudnya.. Bibik tidak punya hak untuk menjawab pertanyaan Non Arsyila tersebut.." Kata Bik Ani.

"Berarti.. Bik Ani tahu sesuatu?" Tanya Arsyila penasaran.

"Non.. Jika Non ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi didalam keluarga ini... Non Arsyila, bisa mencari tahunya dari Nyonya Lika. Bibik ngak berani Non, takut salah menyampaikan.. Bibik cuman pembantu dirumah ini." Kata Bik Ani.

Arsyila memaklumi hal tersebut. Dan ternyata benar dugaan Arsyila selama ini, ada suatu rahasia yang tidak ia ketahui didalam keluarganya Raihan. Bik Ani menyuruhnya untuk Bertanya dengan Umi Lika? Apakah Umi Lika bisa memberi Arsyila informasi atau malah sebaliknya.

Sore hari saat Umi Lika sudah pulang dari mengajar, Arsyila berniat untuk langsung menemuinya. Umi Lika yang sudah berganti pakaian dan kini sedang duduk disofa sembari menonton TV. Arsyila langsung menghampiri Umi Lika.

"Umi.." Lirih Arsyila lalu duduk disampingnya.

"Iya, Arsyila.. Ada apa? Kenapa wajah kamu sedih begitu?" Tanya Umi Lika.

"Umi... Arsyila boleh tanya sesuatu?" Kata Arsyila tanpa basa basi lagi. Karena rasa penasaran sudah menyelimuti hatinya, keingintahuannya pun begitu kuat.

"Iya, Boleh.. Mau tanya apa, Asryila?" Tanya Umi Lika.

"Umi.. Tadi Bang Raihan ada bilang sesuatu ke Arsyila. Ia bilang.. kalau Arsyila cuman sebagai alat untuk ia balas dendam? Apa umi tahu apa maksud dari perkataan Bang Raihan tersebut?" Tanya Arsyila.

Umi Lika yang disodorkan pertanyaan tersebut langsung menarik nafas panjang dan kemudian menghembuskan nafasnya perlahan-lahan.

"Arsyila, sayang.. Umi tahu sekarang pasti begitu banyak pertanyaan yang muncul di hati kamu, Karena.. Dengan sikapnya Raihan, dengan perkataan Raihan yang selalu menyakiti kamu, dan pasti membuat kamu menjadi bingung. Ada apa sebenarnya? Dan Umipun yakin sampai sekarang Raihan pasti belum melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami terhadap kamu kan?" Ujar Umi Lika. Arsyila hanya menganggukkan kepalanya.

"Dan.. Tentang masalah yang kamu tanyakan tadi itu... Umi tidak punya andil untuk menjawabnya Arsyila.. Suatu saat nantik kamu pasti akan mengetahuinya, tapi bukan dari mulut Umi.." Kata Umi Lika.

Arsyila memejamkan matanya sesaat. Dalam hati ia mengeluh, ternyata sama saja.. Umi Lika juga tidak mau berterus terang kepadanya. Haruskah ia bertanya langsung kepada Raihan?

Atau.. Haruskah ia bertanya kepada Raina?

Yach. Benar.. Meskipun Raina juga kasar terhadapnya, setidaknya Arsyila yakin kalau Raina pasti mau berkata yang sebenarnya.

Saat itu juga Arsyila memutuskan untuk ke kamar nya Raina. Sesampainya dikamar Raina, Arsyila melihat Raina yang tengah duduk dikursi meja belajarnya. Arsyila mengetuk pintu Kamar Raina yang tidak tertutup itu.

"Assalamu'alaikum, Raina... Maaf mengganggu, Kak Arsyila boleh masuk?" Tanya Arsyila dengan suara lembutnya.

Raina yang tengah mengetik dilaptop langsung membalikkan badannya. Lalu Ia menatap Arsyila dengan sinis.

"Mau Ngapain ?" Tanyanya, tanpa mempersilahkan Arsyila untuk masuk. Asryila masih berdiri mematung didepan pintu.

"Kakak boleh masuk ? Ada yang ingin kakak tanyakan ke kamu.." Ucap Arsyila.

"Ngak Boleh. Disitu aja. Cepat.. Mau tanya apa.." Tanya Raina dengan galak.

"Mau tanya tentang Bang Raihan.. Kenapa Bang Raihan selalu bersikap kasar ke kakak ya? Dan tadi tak sengaja kak dengar dari mulut Bang Raihan kalau kakak ini adalah sebagai alat untuk balas dendam.. Kak ngak paham maksudnya apa? Apa kamu tahu Raina?" Tanya Arsyila dengan hati-hati.

"Apa? Hahaha..." Raina tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya yang membuat Arsyila semakin bingung. Apanya yang lucu? Arsyila membatin.

"Ngak salah kak Arsyila tanya sama aku, ha?"

"Yang berkata seperti itu kan Bang Raihan, kenapa tidak bertanya sama Bang Raihan aja?" Lanjut Raina lagi.

"Hhmm.. Iya, Tadi kak gak sempat tanya karena Bang Raihan langsung pergi. Makanya, kakak tanya kamu.. Mungkin saja kamu tau.."

"Memang aku Tahu..!" Jawab Raina dengan cepat.

"Benarkah..?? Jadi, apa maksud Bang Raihan itu, Raina?" Tanya Arsyila dengan melangkahkan kakinya beberapa langkah kedalam kamar Raina.

"Eits...Stop.. Jangan masuk.. Didepan pintu aja.." Kata Raina yang mencegah Arsyila untuk masuk. Asryila kembali mundur.

"Tapi, aku tidak akan beritahu kak Arsyila secepat ini.." Kata Raina dengan menyunggingkan senyumnya.

"Emangnya kenapa, Raina?"

"Kak nikmati aja dulu.." Ucap Raina datar.

"Nikmati? Apanya? Kak benar-benar tidak ngerti maksud kamu Raina. Bisa tolong kamu jelaskan saja ke kakak. Jangan berbelit-belit.." Ucap Arsyila yang menganggap Raina semakin membuat dirinya penasaran.

"Eh... Berani sekali Kak Arsyila desak-desak aku. Terserah aku mau beritahu atau tidak!" Kata Raina yang kelihatan mulai marah.

"Maaf, Bukan begitu maksud kakak, Tapi.."

"Tapi, Apa? Kak Arsyila memang benar-benar bikin aku muak ya. Sudahlah.. pergi sana!" Usir Raina.

"Raina, kak minta maaf..."

"PERGI SANA..!! Kalau kak tidak sabar juga pengen tahu yang sebenarnya, Kakak tanya aja sama ayah kakak itu.. Dia sumber masalahnya.." Kata Raina setelah itu dia berdiri dan menutup pintu kamarnya dengan kasar.

Arsyila yang terkejut dengan pintu kamar yang dibanting oleh Raina itu langsung memegang dadanya. Kemudian, ia kembali mencerna kalimat terakhir yang dilontarkan Raina. Meskipun dengan nada yang cepat ia ucapkan, tapi terdengar jelas juga ditelinga Arsyila.

Bertanya kepada Ayahnya? Arsyila semakin bingung.. Apa Hubungan ini semua dengan Ayahnya? Arsyila bertanya-tanya didalam hatinya.

.

.

.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Kod Driyah

Kod Driyah

Arsyilla yg sabar hadapi kakak beradik

2023-03-02

0

Fatma Kodja

Fatma Kodja

wah keluarga penuh misteri, dan berimbas pada Arsyla, balas dendam pada perempuan yang berhati malaikat, semoga kebenaran secepatnya terungkap 😔😔😔😔

2022-09-06

1

rasmin rasmin

rasmin rasmin

up lagi thor ❤💪🙏

2022-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN
2 SEBUAH TUDUHAN
3 TIDAK DIANGGAP
4 NASIHAT UMI
5 PENGUMUMAN
6 MENEMUI AYAH
7 MENCINTAI WANITA LAIN
8 PURA-PURA BAHAGIA
9 KETAHUAN SELINGKUH
10 PERTEMUAN TIGA SAHABAT
11 KEMARAHAN
12 PENGHINAAN
13 KATA DENDAM
14 MENYELIDIKI
15 PERUBAHAN SIKAP
16 JALANAN YANG SEPI
17 SAKIT
18 DITINGGAL PERGI
19 KRITIS
20 HUKUMAN
21 BERKELAHI
22 KEBERINGASAN RAIHAN
23 PERGI UNTUK SELAMANYA
24 PESAN TERAKHIR AYAH
25 PEMAKAMAN
26 MEMOHON
27 SURAT PERJANJIAN
28 TELPONAN DENGAN ARDAN
29 TULISAN TANGAN RAIHAN
30 MENEMUI ARSYILA
31 PEMERASAN
32 MENGINTROGASI
33 MEMBACA CATATAN RAIHAN
34 MEMPERTAHANKAN DIRI
35 TERSELAMATKAN
36 TERSULUT EMOSI
37 KEMARAHAN
38 SEBUAH JEBAKAN
39 BERUSAH KABUR
40 KECURIGAAN
41 KEJADIAN MASA LALU
42 TUNTUTAN HIDUP
43 PENYEKAPAN
44 CERITA VERSI RAIHAN
45 NYAWA YANG TERANCAM
46 MENOLONG ARSYILA
47 PENGUNGKAPAN
48 TETAP TIDAK PERCAYA
49 LUAPAN EMOSI
50 MASA KECIL
51 TRAUMA
52 PERMOHONAN ADITIA
53 PENYESALAN
54 TERUSIR
55 NASIHAT INDAH
56 PERMINTAAN MAAF
57 TIDAK INGIN BERPISAH
58 KECELAKAAN
59 HAMPIR TERTABRAK
60 UTANG AYAH
61 MEMBUJUK
62 LELAKI MISTERIUS
63 MENOLAK
64 USAHA RAIHAN
65 MEMINTA PETUNJUK
66 MEMBERI KESEMPATAN
67 SEBUAH PUKULAN
68 AJAKAN KERJA SAMA
69 KEMBALI KERUMAH RAIHAN
70 KEKHAWATIRAN DAN PERHATIAN
71 PROMO KARYA BARU
72 RASA KASIH SAYANG
73 VIDEO YANG TERSEBAR
74 SEBUAH TUDUHAN
75 MENJEMPUT ARSYILA
76 ARSYILA PERDARAHAN?
77 HAL YANG MENGEJUTKAN
78 HISTERIS
79 HILANGNYA KEPERCAYAAN
80 TAMU TAK DIUNDANG
81 TAK DIINGINKAN
82 TAHU AKAN SESUATU
83 SEBUAH TAWARAN
84 BEBAN PIKIRAN
85 HASUTAN
86 RAHASIA RAINA
87 KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88 TAWARAN YANG DITERIMA
89 PENJELASAN RAIHAN
90 PENJELASAN (2)
91 HILANGNYA KEPERCAYAAN
92 PENGAKUAN RANDI
93 PENUTURAN HASBI
94 KEPASRAHAN RAIHAN
95 MENERIMA KEMBALI
96 GEJOLAK CINTA RAIHAN DAN ARSYILA
97 PROMO KARYA BARU
98 PROMO KARYA BARU
99 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 99 Episodes

1
MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN
2
SEBUAH TUDUHAN
3
TIDAK DIANGGAP
4
NASIHAT UMI
5
PENGUMUMAN
6
MENEMUI AYAH
7
MENCINTAI WANITA LAIN
8
PURA-PURA BAHAGIA
9
KETAHUAN SELINGKUH
10
PERTEMUAN TIGA SAHABAT
11
KEMARAHAN
12
PENGHINAAN
13
KATA DENDAM
14
MENYELIDIKI
15
PERUBAHAN SIKAP
16
JALANAN YANG SEPI
17
SAKIT
18
DITINGGAL PERGI
19
KRITIS
20
HUKUMAN
21
BERKELAHI
22
KEBERINGASAN RAIHAN
23
PERGI UNTUK SELAMANYA
24
PESAN TERAKHIR AYAH
25
PEMAKAMAN
26
MEMOHON
27
SURAT PERJANJIAN
28
TELPONAN DENGAN ARDAN
29
TULISAN TANGAN RAIHAN
30
MENEMUI ARSYILA
31
PEMERASAN
32
MENGINTROGASI
33
MEMBACA CATATAN RAIHAN
34
MEMPERTAHANKAN DIRI
35
TERSELAMATKAN
36
TERSULUT EMOSI
37
KEMARAHAN
38
SEBUAH JEBAKAN
39
BERUSAH KABUR
40
KECURIGAAN
41
KEJADIAN MASA LALU
42
TUNTUTAN HIDUP
43
PENYEKAPAN
44
CERITA VERSI RAIHAN
45
NYAWA YANG TERANCAM
46
MENOLONG ARSYILA
47
PENGUNGKAPAN
48
TETAP TIDAK PERCAYA
49
LUAPAN EMOSI
50
MASA KECIL
51
TRAUMA
52
PERMOHONAN ADITIA
53
PENYESALAN
54
TERUSIR
55
NASIHAT INDAH
56
PERMINTAAN MAAF
57
TIDAK INGIN BERPISAH
58
KECELAKAAN
59
HAMPIR TERTABRAK
60
UTANG AYAH
61
MEMBUJUK
62
LELAKI MISTERIUS
63
MENOLAK
64
USAHA RAIHAN
65
MEMINTA PETUNJUK
66
MEMBERI KESEMPATAN
67
SEBUAH PUKULAN
68
AJAKAN KERJA SAMA
69
KEMBALI KERUMAH RAIHAN
70
KEKHAWATIRAN DAN PERHATIAN
71
PROMO KARYA BARU
72
RASA KASIH SAYANG
73
VIDEO YANG TERSEBAR
74
SEBUAH TUDUHAN
75
MENJEMPUT ARSYILA
76
ARSYILA PERDARAHAN?
77
HAL YANG MENGEJUTKAN
78
HISTERIS
79
HILANGNYA KEPERCAYAAN
80
TAMU TAK DIUNDANG
81
TAK DIINGINKAN
82
TAHU AKAN SESUATU
83
SEBUAH TAWARAN
84
BEBAN PIKIRAN
85
HASUTAN
86
RAHASIA RAINA
87
KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88
TAWARAN YANG DITERIMA
89
PENJELASAN RAIHAN
90
PENJELASAN (2)
91
HILANGNYA KEPERCAYAAN
92
PENGAKUAN RANDI
93
PENUTURAN HASBI
94
KEPASRAHAN RAIHAN
95
MENERIMA KEMBALI
96
GEJOLAK CINTA RAIHAN DAN ARSYILA
97
PROMO KARYA BARU
98
PROMO KARYA BARU
99
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!