PERUBAHAN SIKAP

Arsyila bergegas keluar dari kamar Ayahnya untuk menerima telpon dari Raihan. Tiba-tiba ia merasa seperti ada getaran aneh yang mulai menjalar di seluruh tubuhnya, rasa penasaran dan juga rasa takut pun menyelimuti hatinya.

"Assalamualaikum.." Ucap Arsyila membukanya dengan kata salam kepada Raihan.

Namun, Raihan tidak menjawab salam dari Arsyila.

"Kamu Dimana?" Tanya Raihan dengan setengah membentak. Mendengar suara Raihan yang kuat tersebut, membuat Arsyila langsung mengecilkan volume dari Hpnya, Ia takut nada suara Raihan yang kuat akan terdengar oleh Ayahnya.

"S-saya.. dirumah Ayah.." Jawab Arsyila terbata-bata.

"Wow.. Hebat ya! Sudah berani kamu keluar rumah tanpa izin dengan Aku." Ucap Raihan masih dengan suara yang keras.

Arsyila tersentak, didalam hati ia menggerutu dan menyesali dirinya yang lupa meminta izin kepada suaminya. Padahal sebelum-sebelumnya, jika ia pergi keluar selalu meminta izin dengan Raihan, meskipun tidak pernah ditanggapi oleh Raihan. Tapi, entah kenapa kali ini Arsyila benar-benar lupa.

"M-maaf.. Bang, Saya lupa.. S-Saya.. benar-benar mintak maaf.." Ucap Arsyila dengan lirih.

"Arsyi? Suami kamu yang nelpon, Nak?" Tiba-tiba saja Ayah Arsyila datang menyusulnya keruang tengah.

"E.. Iya, Ayah.." Jawab Arsyila.

"Bawa sini telponnya, Ayah mau ngomong sama Raihan sebentar.." Kata Ayah Arsyila lalu berjalan mendekati Arsyila dengan tertatih-tatih.

Arsyila tidak dapat mengelak yang akhirnya memberikan Hp tersebut kepada Ayahnya.

"Assalamualaikum, Nak Raihan.. Apa Kabarnya?" Ayah Arsyila menyapa Raihan dengan ramah. Terdengar suara Raihan yang menjawab salam dari Ayahnya dengan lembut.

Arsyila memperhatikan Ayahnya berbicara dengan Raihan. Ia melihat Wajah Ayahnya yang tersenyum lebar menanggapi setiap omongan Raihan. Arsyila tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Sungguh pemandangan yang sangat berbeda sekali dengan apa yang baru ia dengar dari nada bicara Raihan terhadap dirinya. Yang awalnya kasar.. Tapi, sekarang bisa berubah selembut ini.

Sungguh Arsyila merasa heran. Jika memang Raihan tidak menyukainya tapi kenapa ia berpura-pura baik dihadapan Ayahnya? Apa sebenarnya tujuan Raihan? Apa rencananya? Arsyila hanya bisa bertanya- tanya didalam hati.

"Arsy.. Kamu kesini tidak izin sama suami kamu, Ya?" Tanya Ayah Arsyila setelah selesai telponan dengan Raihan. Ditanya seperti itu, Arsyila hanya menganggukkan kepalanya sambil menunduk.

"Arsy.. Arsy.. Ayah tidak pernah mengajari kamu bersikap seperti ini. Raihan itu suami kamu, Imam Kamu. Kamu kalo keluar rumah, kemana pun itu.. Wajib meminta izin dengan Suami kamu. Seharusnya kamu tahu itu, Arsy.." Ucap Ayahnya dengan kesal.

"Arsy.. Lupa Yah. Bukan disengaja." Jawab Arsyila.

"Lain kali jangan kamu ulangi lagi ya, Ayah merasa tidak enak dengan Raihan. Untung Raihan bisa memakluminya. Dan sekarang Raihan sedang menuju kesini.."

Arsyila mengangkat kepalanya dan memandang Ayahnya dengan tatapan penuh tanya.

"Apa Yah? Bang Raihan mau kesini? Mau ngapain Yah?" Tanya Arsyila bertubi-tubi.

"Pertanyaan apa itu, Arsyila? Kamu ini.. Aneh sekali, Raihan mau kesini ya jelas mau menyusul kamu lah, Istrinya.." Kata Ayahnya.

"Oo...." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Arsyila.

"Raihan mau jemput kamu untuk pulang..." Lanjut Ayah Arsyila.

Didalam Hatinya, Arsyila mengulang kalimat terakhir Ayahnya itu. Mau menjemputnya pulang? Kegilaan apa lagi ini?

Dengan hati yang gelisah Arsyila menunggu kedatangan Raihan yang katanya mau menjemput dirinya. Sejak kapan Raihan menjadi peduli seperti ini, dan mau repot-repot menjemput Arsyila segala?

Beberapa menit kemudian, Sebuah mobil mewah berwarna hitam masuk ke halaman rumah Ayah Arsyila. Arsyila dan Ayahnya yang sedari tadi menunggu dan duduk dikursi teras, lalu berdiri serentak setelah melihat Raihan keluar dari mobil dan berjalan mendekati mereka.

Arsyila menelan salivanya. Raihan yang ada dihadapannya saat ini sungguh berbeda. Bukan dari penampilannya, namun dari raut wajahnya yang terpancar aura yang positif.

Raihan tersenyum. Bukan senyuman sinis yang biasa ia tampakkan ke Arsyila. Namun, kali ini senyumannya terlihat mempesona dan begitu bersahaja. Sama saat pertama kali ia datang ke rumahnya dan juga saat mereka menikah. Setelah itu, Arsyila tidak pernah lagi melihat senyuman indah yang terpancar dari wajah suaminya itu.

Raihan menyalami Ayah Arsyila dan lalu menyapanya dengan ramah. Arsyila yang berada disamping Ayahnya, hanya bisa terpana menyaksikan perubahan drastis dari suaminya itu.

Cukup lama juga Raihan berbincang-bincang dengan Ayah Arsyila. Mereka tampak akrab mengobrol satu sama lain. Arsyila sedikitpun tidak mengeluarkan suaranya, Karena ia masih merasa syok dengan perubahan sikap suaminya itu.

Beberapa saat kemudian, Raihanpun Pamit dan mengajak Arsyila untuk pulang. Karena hari juga sudah sore dan mau menjelang maghrib.

Raihan menggandeng tangan Arsyila dan mengantarkannya masuk kedalam mobil. Lagi-lagi Arsyila merasa terpana dengan perlakuan manis yang diberikan Raihan terhadapnya. Meskipun Arsyila yakin ini cuman aktingnya saja, Tapi.. Sungguh tidak dipungkiri hatinya berkata bahwa ingin sekali bisa merasakan seperti ini terus.

Setelah itu, mobil Raihan berjalan jauh meninggalkan rumah Ayah Arsyila. Dan.. seketika itu juga mimpi buruk pun kembali lagi menghantui diri Arsyila.

Takut-takut Arsyila melirik kesampingnya, memastikan wajah suaminya itu.. Apakah sudah berubah? Yah.. ternyata secepat itu.. Wajah Raihan sudah berubah dingin dan juga.. Sangar.

"KENAPA? KAGET? HERAN? IIYA?" Tanya Raihan dengan melototi Arsyila.

Arsyila yang ditatap seperti itu langsung menundukkan wajahnya.

"Bang Raihan.. Maaf saya benar-benar lupa minta izin tadi.." Kata Arsyila dengan suara yang pelan.

"Oke. NGak Masalah. Aku juga pernah bilang sama kamu kan.. Kalo aku tidak peduli kamu mau kemana... Atau mau berbuat apapun itu, Aku Tidak mau Tahu.." Ucap Raihan dengan tegas.

Mendengar kata-kata Raihan barusan membuat Arsyila langsung mengangkat wajahnya dan memandang Raihan sebentar. Ia sungguh merasa bingung dengan perkataan Raihan, dia bilang tidak peduli dan tidak mau tahu tapi kenapa tadi dia marah saat mendapati Arsyila tidak meminta izin? Namun, pertanyaan itu cuman bersarang didalam hatinya, Arsyila tidak punya keberanian untuk mengutarakannya.

"Oya. Terimakasih ya Bang Raihan sudah mau repot-repot menjemput saya.." Kata Arsyila sambil tersenyum tipis.

"Cih.. Menjemput kamu.." Desis Raihan dengan menyunggingkan senyum sinisnya.

Setelah mengatakan itu, tiba-tiba saja Mobil Raihan semakin menepi dan akhirnya berhenti disebuah jalan yang sepi.

"Turun.." Kata Raihan. Arsyila yang masih dilanda kebingungan dan tidak mengerti apa maksud Raihan cuman bisa terdiam dengan wajahnya yang bingung.

"Siapa bilang Aku mau jemput kamu ? Kamu Turun disini.. Kamu dengar tidak, Ha? Aku bilang TURUN YA TURUN..!!" Kata Raihan yang kali ini benar - benar mengeluarkan suara yang keras.

Arsyila yang merasa ketakutan akhirnya turun dan keluar dari mobil Raihan. Dalam sekejap mata saja, mobil Raihan berlalu dari sana.. Meninggalkan Arsyila seorang diri di jalanan yang sepi ini..

"Ya, Allah.." Desis Arsyila dengan terisak-isak.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Kod Driyah

Kod Driyah

smga suami model bgtu cpat dapat karma

2023-03-02

1

Vivi Bidadari

Vivi Bidadari

Raihan minus akhlak

2022-09-05

1

rasmin rasmin

rasmin rasmin

Up lagi thor ❤💪🙏
ditunggu 🥰🥰🥰

2022-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN
2 SEBUAH TUDUHAN
3 TIDAK DIANGGAP
4 NASIHAT UMI
5 PENGUMUMAN
6 MENEMUI AYAH
7 MENCINTAI WANITA LAIN
8 PURA-PURA BAHAGIA
9 KETAHUAN SELINGKUH
10 PERTEMUAN TIGA SAHABAT
11 KEMARAHAN
12 PENGHINAAN
13 KATA DENDAM
14 MENYELIDIKI
15 PERUBAHAN SIKAP
16 JALANAN YANG SEPI
17 SAKIT
18 DITINGGAL PERGI
19 KRITIS
20 HUKUMAN
21 BERKELAHI
22 KEBERINGASAN RAIHAN
23 PERGI UNTUK SELAMANYA
24 PESAN TERAKHIR AYAH
25 PEMAKAMAN
26 MEMOHON
27 SURAT PERJANJIAN
28 TELPONAN DENGAN ARDAN
29 TULISAN TANGAN RAIHAN
30 MENEMUI ARSYILA
31 PEMERASAN
32 MENGINTROGASI
33 MEMBACA CATATAN RAIHAN
34 MEMPERTAHANKAN DIRI
35 TERSELAMATKAN
36 TERSULUT EMOSI
37 KEMARAHAN
38 SEBUAH JEBAKAN
39 BERUSAH KABUR
40 KECURIGAAN
41 KEJADIAN MASA LALU
42 TUNTUTAN HIDUP
43 PENYEKAPAN
44 CERITA VERSI RAIHAN
45 NYAWA YANG TERANCAM
46 MENOLONG ARSYILA
47 PENGUNGKAPAN
48 TETAP TIDAK PERCAYA
49 LUAPAN EMOSI
50 MASA KECIL
51 TRAUMA
52 PERMOHONAN ADITIA
53 PENYESALAN
54 TERUSIR
55 NASIHAT INDAH
56 PERMINTAAN MAAF
57 TIDAK INGIN BERPISAH
58 KECELAKAAN
59 HAMPIR TERTABRAK
60 UTANG AYAH
61 MEMBUJUK
62 LELAKI MISTERIUS
63 MENOLAK
64 USAHA RAIHAN
65 MEMINTA PETUNJUK
66 MEMBERI KESEMPATAN
67 SEBUAH PUKULAN
68 AJAKAN KERJA SAMA
69 KEMBALI KERUMAH RAIHAN
70 KEKHAWATIRAN DAN PERHATIAN
71 PROMO KARYA BARU
72 RASA KASIH SAYANG
73 VIDEO YANG TERSEBAR
74 SEBUAH TUDUHAN
75 MENJEMPUT ARSYILA
76 ARSYILA PERDARAHAN?
77 HAL YANG MENGEJUTKAN
78 HISTERIS
79 HILANGNYA KEPERCAYAAN
80 TAMU TAK DIUNDANG
81 TAK DIINGINKAN
82 TAHU AKAN SESUATU
83 SEBUAH TAWARAN
84 BEBAN PIKIRAN
85 HASUTAN
86 RAHASIA RAINA
87 KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88 TAWARAN YANG DITERIMA
89 PENJELASAN RAIHAN
90 PENJELASAN (2)
91 HILANGNYA KEPERCAYAAN
92 PENGAKUAN RANDI
93 PENUTURAN HASBI
94 KEPASRAHAN RAIHAN
95 MENERIMA KEMBALI
96 GEJOLAK CINTA RAIHAN DAN ARSYILA
97 PROMO KARYA BARU
98 PROMO KARYA BARU
99 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 99 Episodes

1
MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN
2
SEBUAH TUDUHAN
3
TIDAK DIANGGAP
4
NASIHAT UMI
5
PENGUMUMAN
6
MENEMUI AYAH
7
MENCINTAI WANITA LAIN
8
PURA-PURA BAHAGIA
9
KETAHUAN SELINGKUH
10
PERTEMUAN TIGA SAHABAT
11
KEMARAHAN
12
PENGHINAAN
13
KATA DENDAM
14
MENYELIDIKI
15
PERUBAHAN SIKAP
16
JALANAN YANG SEPI
17
SAKIT
18
DITINGGAL PERGI
19
KRITIS
20
HUKUMAN
21
BERKELAHI
22
KEBERINGASAN RAIHAN
23
PERGI UNTUK SELAMANYA
24
PESAN TERAKHIR AYAH
25
PEMAKAMAN
26
MEMOHON
27
SURAT PERJANJIAN
28
TELPONAN DENGAN ARDAN
29
TULISAN TANGAN RAIHAN
30
MENEMUI ARSYILA
31
PEMERASAN
32
MENGINTROGASI
33
MEMBACA CATATAN RAIHAN
34
MEMPERTAHANKAN DIRI
35
TERSELAMATKAN
36
TERSULUT EMOSI
37
KEMARAHAN
38
SEBUAH JEBAKAN
39
BERUSAH KABUR
40
KECURIGAAN
41
KEJADIAN MASA LALU
42
TUNTUTAN HIDUP
43
PENYEKAPAN
44
CERITA VERSI RAIHAN
45
NYAWA YANG TERANCAM
46
MENOLONG ARSYILA
47
PENGUNGKAPAN
48
TETAP TIDAK PERCAYA
49
LUAPAN EMOSI
50
MASA KECIL
51
TRAUMA
52
PERMOHONAN ADITIA
53
PENYESALAN
54
TERUSIR
55
NASIHAT INDAH
56
PERMINTAAN MAAF
57
TIDAK INGIN BERPISAH
58
KECELAKAAN
59
HAMPIR TERTABRAK
60
UTANG AYAH
61
MEMBUJUK
62
LELAKI MISTERIUS
63
MENOLAK
64
USAHA RAIHAN
65
MEMINTA PETUNJUK
66
MEMBERI KESEMPATAN
67
SEBUAH PUKULAN
68
AJAKAN KERJA SAMA
69
KEMBALI KERUMAH RAIHAN
70
KEKHAWATIRAN DAN PERHATIAN
71
PROMO KARYA BARU
72
RASA KASIH SAYANG
73
VIDEO YANG TERSEBAR
74
SEBUAH TUDUHAN
75
MENJEMPUT ARSYILA
76
ARSYILA PERDARAHAN?
77
HAL YANG MENGEJUTKAN
78
HISTERIS
79
HILANGNYA KEPERCAYAAN
80
TAMU TAK DIUNDANG
81
TAK DIINGINKAN
82
TAHU AKAN SESUATU
83
SEBUAH TAWARAN
84
BEBAN PIKIRAN
85
HASUTAN
86
RAHASIA RAINA
87
KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88
TAWARAN YANG DITERIMA
89
PENJELASAN RAIHAN
90
PENJELASAN (2)
91
HILANGNYA KEPERCAYAAN
92
PENGAKUAN RANDI
93
PENUTURAN HASBI
94
KEPASRAHAN RAIHAN
95
MENERIMA KEMBALI
96
GEJOLAK CINTA RAIHAN DAN ARSYILA
97
PROMO KARYA BARU
98
PROMO KARYA BARU
99
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!