Bertahan Dalam Pernikahan

Bertahan Dalam Pernikahan

MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN

Semua mata tertuju ke arah mereka. Memandang takjub seakan terbius dengan pesona Sepasang Pengantin yang duduk bersanding di pelaminan megah dan indah itu

Pasangan itu terlihat serasi. Sang pria sangat tampan dengan senyumannya yang menawan sedangkan wanitanya berwajah lembut dan berkulit putih.

Wanita berhijab itu bernama Izzatul Arsyila. Arsyila tinggal bersama ayah dan juga adik lelakinya. Sedangkan ibunya sudah lama meninggal dunia.

Arsyila terkenal sebagai seorang wanita yang lembut, suka menolong dan juga patuh terhadap ayahnya. Apapun yang ayahnya pinta ia selalu mengusahakannya, bahkan saat Ayahnya memintanya untuk menikah dengan lelaki pilihannya, Arsyila menerima dengan lapang dada.

Meskipun sebelumnya Arsyila tidak pernah mengenal laki-laki itu, dan tidak pernah mencari tahu tentangnya. Hanya keyakinan dari ayahnya lah yang membuat Arsyila bisa menerima lelaki asing itu menjadi suaminya. Yang ia tahu laki-laki itu adalah anak dari sahabat dekat ayahnya. Dan ayah Arsyila juga bilang saat itu bahwa calon suaminya adalah lelaki yang sholeh. Itu saja sudah cukup bagi Arsyila.

Raihan, Lelaki itu melemparkan senyuman manisnya kearah Arsyila. Ia juga menggengam lembut tangan Arsyila yang terasa dingin. Arsyila sungguh merasa gugup dengan perlakuan hangat dari suaminya itu. Ditatap dengan pandangan mesra seperti itu saja sudah mampu membuat dirinya seakan melayang dan terbuai dalam kenikmatan Cinta yang mulai bersemi didalam hatinya.

Tamu-tamu terus berdatangan, silih berganti menaiki pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada mereka berdua dan juga kepada kedua orang tua mereka yang mendampingi mereka diatas pelaminan.

Waktu berjalan begitu cepat, hingga akhirnya sampailah dipenghujung acara resepsi pernikahan mereka.

Setelah memastikan tidak ada lagi tamu yang datang, lalu Raihan dan Arsyila berpamitan untuk menuju kamar mereka. Mereka berjalan beriringan menaiki tangga rumah Raihan. Menuju kekamar pengantin yang sudah disiapkan oleh orang tua Raihan. Ijab kabul dan resepsi pernikahan mereka memang diadakan di rumah orang tuanya Raihan.

Diperjalanan menuju kamar, tak henti-hentinya jantung Arsyila berdetak dengan kencang. Keringat dingin mulai menjalari tubuhnya. Ia Sungguh merasakan getaran aneh yang mulai bersemayam didalam dirinya.

Kemudian Raihan meraih tangan Arsyila, lalu mengenggam lembut tangan mungilnya Arsyila. Arsyila merasa nyaman saat tangannya berada di genggaman lelaki itu hingga akhirnya mereka sampai didepan pintu kamar.

Raihan membuka pintu kamar mereka. Baru saja Arsyila melangkahkan kakinya kekamar itu, tiba-tiba saja ia merasa Raihan semakin memperkuat genggaman tangannya. Yang membuat tangan Arsyila semakin merasa tertekan dan terhimpit.

Setelah mereka berada didalam kamar, tiba-tiba saja Raihan menutup pintu kamar mereka dengan kuat yang membuat Arsyila terkejut sambil memegang dadanya dengan menggunakan tangannya yang satunya lagi.

Arsyila langsung menatap bingung kearah Raihan. Tapi, betapa terkejutnya lagi dia ketika mendapati wajah suaminya itu sudah berubah drastis.

Raihan tersenyum. Tapi, bukan senyum menawan seperti di pelaminan tadi. Kali ini senyumannya sungguh menakutkan. Senyuman sinis disertai dengan tatapan tajam dari ujung ekor matanya.

Arsyila masih tercengang sambil menahan sakit pada tangannya yang masih di genggam kuat oleh suaminya itu. Arsyila tampak meringis kesakitan tapi ia belum mampu untuk sekedar mengeluarkan suaranya dan bertanya apakah yang terjadi pada suaminya itu..??

"Bang Raihan, K-kenapa??" Akhirnya Arsyila mengeluarkan suaranya yang mulai bergetar. Perasaannya pun menjadi tidak enak, apalagi Arsyila merasakan tangan sebelah kirinya yang semakin sakit berada dalam genggaman suaminya itu.

"Sakiit.. Bang.." Arsyila meringis sambil berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Raihan. Tapi, tidak berhasil.. Raihan semakin memperkuat cengkeramannya.

Arsyila bingung. Ia tidak tahu harus bagaimana untuk melepaskan tangannya. Sedangkan Raihan masih belum mengeluarkan suara. Arsyila memandang sejenak ke arah wajah suaminya itu yang kini sudah berubah drastis. Wajah itu begitu sangar dan menakutkan bagi Arsyila. Ia tidak mengerti apa yang terjadi pada suaminya itu??

"Bang.. Tolong, Lepaskan dulu tangan saya.. Ada apa ini? Saya salah apa..?" Ucap Arsyila setengah memohon. Meskipun tangannya sudah disakiti seperti itu, Arsyila masih berharap Raihan hanya main-main ataupun bercanda, Arsyila menepis segala pikiran buruknya tentang Raihan.

"Ciihhh.. Tidak sudi aku sebenarnya menyentuh tangan mu ini !!" Akhirnya Raihan melepaskan tangan Arsyila dengan kasar dan kuat yang membuat tubuh Arsyila agak terdorong kebelakang.

Arsyila memegang tangan kirinya yang agak memerah dan terasa perih. Kemudian, Arsyila kembali memandang wajah Raihan dengan takut-takut. Wajah Raihan masih sama. Wajah tampan itu menatap Arsyila dengan tatapan sinis dan dipenuhi kebencian.

"Bang, Maaf.. jika saya ada salah" Ucap Arsyila sambil menundukkan kepalanya. Tidak mampu ia melihat tatapan tajam dari Raihan. Dalam hati ia masih bertanya-tanya, apakah gerangan yang membuat suaminya itu terlihat marah padanya??

Raihan tidak merubris ucapan Arsyila. Ia langsung berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamar, dan masuk kedalam kamar mandi setelah itu menutup pintunya dengan begitu kencang yang membuat Arsyila langsung terperanjat karena saking kagetnya.

Cukup lama juga Raihan didalam kamar mandi. Sedangkan Arsyila saat itu sudah duduk ditepi ranjang dengan pikiran yang tidak tenang menunggu sang Suami keluar dari kamar mandi.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Raihan keluar. Ia sudah mengganti pakaiannya dan ia tampak sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Melihat Raihan Keluar dari kamar mandi, Lantas Arsyila langsung berdiri. Dengan ragu-ragu Arsyila mencoba melangkahkan kaki nya mendekati Raihan yang masih berdiri didepan pintu kamar mandi.

"Maaf, Bang.. mau saya buatkan minum?" Tawar Arsyila dengan suara yang pelan. Ia berharap Raihan memberikan respon yang positif dan tidak lagi memandangnya dengan sinis. Namun, harapan hanyalah tinggal harapan yang ternyata Raihan malah melemparkan handuk basahnya tepat dihadapan wajah Arsyila.

Arsyila sungguh kaget. Dalam hati ia beristighfar berkali-kali. Kejadian tiba-tiba itu mampu membuat irama jantungnya berdetak tak beraturan karena menerima perlakuan tidak sopan dari Suaminya itu.

"Bang..?" Arsyila berujar kembali dengan mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti mengapa suaminya bersikap seperti ini? Ingin rasanya ia mendengar langsung penjelasan dari Raihan. Kenapa? Apa salah dirinya ?

Raihan berjalan menjauhi Arsyila dan kemudian duduk di depan meja kerjanya. Arsyila mengikutinya dari belakang. Arsyila masih penasaran dan berharap Raihan mengeluarkan suara untuk memberikan penjelasan kepadanya.

"Maaf, Bang..S-Saya..."

"STOPP!!! BERHENTI BERBICARA DENGAN SAYA!!" Raihan membentak Arsyila. Bentakan yang begitu kuat dan nyaring tertangkap oleh inderanya.

Arsyila melangkah mundur pelan-pelan. Hatinya sungguh terasa ngilu. Tanpa tahu apa salahnya, Suaminya telah membentak dirinya. Arsyila tidak mampu lagi menyembunyikan kesedihannya. Sedangkan butir-butir air matanya sudah tergenang dipelupuk matanya.

Arsyila masih diam terpaku berdiri dibelakang Raihan yang kini sibuk dengan laptop dihadapannya. Ia sedikitpun tidak mempedulikan Arsyila yang masih setia menunggu penjelasannya darinya.

Arsyilapun tidak berani lagi mengeluarkan suara untuk sekedar bertanya kepada suaminya itu. Ia takut dibentak lagi. Jantungnya seakan lemah setelah mendengar bentakan kasar dari Raihan barusan.

'Ya, Allah.. kuatkan aku.. semoga ini tidak berlanjut, semoga sikap Raihan yang menyakitkan ini bukanlah dirinya yang sebenarnya. Mungkin dia lagi capek. Atau ada sesuatu yang menganggu pikirannya..' Batin Arsyila penuh dengan harapan yang positif.

"Eh, Kamu.. Siapa nama kamu?" Tiba-tiba Raihan bertanya. Tapi sedikitpun tidak memandang kebelakang. Tangannya masih sibuk menari-nari diatas laptopnya.

"Arsyila.." Jawab Arsyila dengan suara yang parau.

Arsyila merasa heran. Raihan malah bertanya namanya. Tidak mungkin dia tidak tahu siapa nama dirinya. Apakah cuman basa basinya saja untuk memulai pembicaraan?

"Bikin kan saya kopi!" Perintah Raihan.

"Baik, Bang.. Saya bikin kan dulu ya.." Jawab

Arsyila lalu bergegas keluar kamar dan menuju dapur.

Beberapa menit kemudian, Arsyilapun datang kembali dengan membawa mapan berisi segelas kopi hitam. Dengan hati-hati ia meletakkan kopi tersebut diatas meja kerjanya Raihan.

"Ini ya Bang.." Ucap Arsyila. Matanya sempat melirik sekilas ke wajah Raihan. Ia memastikan apakah wajah suaminya itu sudah berubah menjadi lembut atau malah masih sangar?

"APA-APAAN INI?!" Teriak Raihan setelah mencicipi sedikit kopi buatan Arsyila. Lalu dengan satu gerakan tangannya ia langsung membanting gelas tersebut ke lantai.

Prrannng.... Gelas itu pecah dilantai. Serpihan kaca dan air kopi itu berserakan dilantai kamar.

Arsyila mengelus-elus dadanya. Lagi-lagi suara teriakan Raihan yang tiba-tiba dan ditambah lagi bunyi pecahan gelas itu membuat badannya menjadi bergetar karena ketakutan.

Apa yang salah dari kopi yang ia buat? Apakah tidak manis? Padahal dia sudah mencicipinya tadi dan rasanya sudah pas. Dan Untuk perihal kopi sebenarnya sesuatu yang gampang bagi Arsyila karena ia selalu membuatkan kopi untuk ayahnya. Dan ayahnya selalu memuji kopi buatan dirinya. Arsyila hanya bisa bertanya dan membatin didalam hatinya.

"Bersihkan Ini semua ! Dasar Bodoh, Bikin kopi saja tidak becus!?" Ucap Raihan dengan kasar.

Lalu Raihan beranjak dari sana menuju keluar kamar. Dan lagi-lagi ia menutup pintu kamar dengan keras seakan-akan membanting pintu yang tidak bersalah itu.

Arsyila kembali terperanjat. Kejadian Malam ini sungguh membuat ritme jantungnya tidak stabil.

Dengan tangannya yang masih bergetar, Arsyila lalu memunguti serpihan kaca tersebut. Ia tidak mampu lagi menahan air matanya yang akhirnya tumpah juga membasahi pipinya.

Arsyila Menarik nafasnya panjang-panjang, ia berusaha mengendalikan dirinya agar tidak terlalu larut dalam kesedihan.

Malam penggantin ini seharusnya ia bercengkerama dengan Raihan, berkenalan lebih dekat dengan lelaki itu, bicara dari hati ke hati dan saling mengenal satu sama yang lain. Akan tetapi, Ini semua tidak seperti yang diharapkannya. Suaminya itu.. telah menggoreskan luka dihatinya.. Di malam pengantin mereka.

Apa yang harus ia lakukan?? Haruskah ia menceritakan kejadian malam ini ke ayahnya? Oohh... Tidak.. Ayahnya pasti sangat terluka jika mengetahui ini semua. Arsyila tidak mau merusak kebahagiaan ayahnya hari ini. Biarlah ia bertahan untuk sementara dan berdoa semoga esok hari suaminya itu akan berubah..

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Author Za

Author Za

salam kenal kak, aku mampir nih n sudah ksh bintang juga vote ya kak, jika berkenan mampir juga di cerita aku ya kak 🙏🤩

2022-10-11

4

Vivi Bidadari

Vivi Bidadari

Raihan knapa kamu kasar banget jadi suami kalau ga cinta ga perlu juga kan melakukan kekerasan bicarakan lebih baik dasar suami arogan .. entar nyese lohh 😠

2022-09-05

2

Rini Antika

Rini Antika

Semangat terus Arsyila, aku mampir ya sesuai janjiku d FB, Salken dr Pengorbanan Cinta..🙏

2022-08-18

3

lihat semua
Episodes
1 MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN
2 SEBUAH TUDUHAN
3 TIDAK DIANGGAP
4 NASIHAT UMI
5 PENGUMUMAN
6 MENEMUI AYAH
7 MENCINTAI WANITA LAIN
8 PURA-PURA BAHAGIA
9 KETAHUAN SELINGKUH
10 PERTEMUAN TIGA SAHABAT
11 KEMARAHAN
12 PENGHINAAN
13 KATA DENDAM
14 MENYELIDIKI
15 PERUBAHAN SIKAP
16 JALANAN YANG SEPI
17 SAKIT
18 DITINGGAL PERGI
19 KRITIS
20 HUKUMAN
21 BERKELAHI
22 KEBERINGASAN RAIHAN
23 PERGI UNTUK SELAMANYA
24 PESAN TERAKHIR AYAH
25 PEMAKAMAN
26 MEMOHON
27 SURAT PERJANJIAN
28 TELPONAN DENGAN ARDAN
29 TULISAN TANGAN RAIHAN
30 MENEMUI ARSYILA
31 PEMERASAN
32 MENGINTROGASI
33 MEMBACA CATATAN RAIHAN
34 MEMPERTAHANKAN DIRI
35 TERSELAMATKAN
36 TERSULUT EMOSI
37 KEMARAHAN
38 SEBUAH JEBAKAN
39 BERUSAH KABUR
40 KECURIGAAN
41 KEJADIAN MASA LALU
42 TUNTUTAN HIDUP
43 PENYEKAPAN
44 CERITA VERSI RAIHAN
45 NYAWA YANG TERANCAM
46 MENOLONG ARSYILA
47 PENGUNGKAPAN
48 TETAP TIDAK PERCAYA
49 LUAPAN EMOSI
50 MASA KECIL
51 TRAUMA
52 PERMOHONAN ADITIA
53 PENYESALAN
54 TERUSIR
55 NASIHAT INDAH
56 PERMINTAAN MAAF
57 TIDAK INGIN BERPISAH
58 KECELAKAAN
59 HAMPIR TERTABRAK
60 UTANG AYAH
61 MEMBUJUK
62 LELAKI MISTERIUS
63 MENOLAK
64 USAHA RAIHAN
65 MEMINTA PETUNJUK
66 MEMBERI KESEMPATAN
67 SEBUAH PUKULAN
68 AJAKAN KERJA SAMA
69 KEMBALI KERUMAH RAIHAN
70 KEKHAWATIRAN DAN PERHATIAN
71 PROMO KARYA BARU
72 RASA KASIH SAYANG
73 VIDEO YANG TERSEBAR
74 SEBUAH TUDUHAN
75 MENJEMPUT ARSYILA
76 ARSYILA PERDARAHAN?
77 HAL YANG MENGEJUTKAN
78 HISTERIS
79 HILANGNYA KEPERCAYAAN
80 TAMU TAK DIUNDANG
81 TAK DIINGINKAN
82 TAHU AKAN SESUATU
83 SEBUAH TAWARAN
84 BEBAN PIKIRAN
85 HASUTAN
86 RAHASIA RAINA
87 KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88 TAWARAN YANG DITERIMA
89 PENJELASAN RAIHAN
90 PENJELASAN (2)
91 HILANGNYA KEPERCAYAAN
92 PENGAKUAN RANDI
93 PENUTURAN HASBI
94 KEPASRAHAN RAIHAN
95 MENERIMA KEMBALI
96 GEJOLAK CINTA RAIHAN DAN ARSYILA
97 PROMO KARYA BARU
98 PROMO KARYA BARU
99 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 99 Episodes

1
MALAM PERNIKAHAN YANG MENYEDIHKAN
2
SEBUAH TUDUHAN
3
TIDAK DIANGGAP
4
NASIHAT UMI
5
PENGUMUMAN
6
MENEMUI AYAH
7
MENCINTAI WANITA LAIN
8
PURA-PURA BAHAGIA
9
KETAHUAN SELINGKUH
10
PERTEMUAN TIGA SAHABAT
11
KEMARAHAN
12
PENGHINAAN
13
KATA DENDAM
14
MENYELIDIKI
15
PERUBAHAN SIKAP
16
JALANAN YANG SEPI
17
SAKIT
18
DITINGGAL PERGI
19
KRITIS
20
HUKUMAN
21
BERKELAHI
22
KEBERINGASAN RAIHAN
23
PERGI UNTUK SELAMANYA
24
PESAN TERAKHIR AYAH
25
PEMAKAMAN
26
MEMOHON
27
SURAT PERJANJIAN
28
TELPONAN DENGAN ARDAN
29
TULISAN TANGAN RAIHAN
30
MENEMUI ARSYILA
31
PEMERASAN
32
MENGINTROGASI
33
MEMBACA CATATAN RAIHAN
34
MEMPERTAHANKAN DIRI
35
TERSELAMATKAN
36
TERSULUT EMOSI
37
KEMARAHAN
38
SEBUAH JEBAKAN
39
BERUSAH KABUR
40
KECURIGAAN
41
KEJADIAN MASA LALU
42
TUNTUTAN HIDUP
43
PENYEKAPAN
44
CERITA VERSI RAIHAN
45
NYAWA YANG TERANCAM
46
MENOLONG ARSYILA
47
PENGUNGKAPAN
48
TETAP TIDAK PERCAYA
49
LUAPAN EMOSI
50
MASA KECIL
51
TRAUMA
52
PERMOHONAN ADITIA
53
PENYESALAN
54
TERUSIR
55
NASIHAT INDAH
56
PERMINTAAN MAAF
57
TIDAK INGIN BERPISAH
58
KECELAKAAN
59
HAMPIR TERTABRAK
60
UTANG AYAH
61
MEMBUJUK
62
LELAKI MISTERIUS
63
MENOLAK
64
USAHA RAIHAN
65
MEMINTA PETUNJUK
66
MEMBERI KESEMPATAN
67
SEBUAH PUKULAN
68
AJAKAN KERJA SAMA
69
KEMBALI KERUMAH RAIHAN
70
KEKHAWATIRAN DAN PERHATIAN
71
PROMO KARYA BARU
72
RASA KASIH SAYANG
73
VIDEO YANG TERSEBAR
74
SEBUAH TUDUHAN
75
MENJEMPUT ARSYILA
76
ARSYILA PERDARAHAN?
77
HAL YANG MENGEJUTKAN
78
HISTERIS
79
HILANGNYA KEPERCAYAAN
80
TAMU TAK DIUNDANG
81
TAK DIINGINKAN
82
TAHU AKAN SESUATU
83
SEBUAH TAWARAN
84
BEBAN PIKIRAN
85
HASUTAN
86
RAHASIA RAINA
87
KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88
TAWARAN YANG DITERIMA
89
PENJELASAN RAIHAN
90
PENJELASAN (2)
91
HILANGNYA KEPERCAYAAN
92
PENGAKUAN RANDI
93
PENUTURAN HASBI
94
KEPASRAHAN RAIHAN
95
MENERIMA KEMBALI
96
GEJOLAK CINTA RAIHAN DAN ARSYILA
97
PROMO KARYA BARU
98
PROMO KARYA BARU
99
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!