Matanya seakan melotot tak percaya akan apa yang ia saksikan didepannya saat ini. Ia melihat sepasang kekasih yang tengah bermesraan, berjalan berdua sambil bergandengan tangan setelah keluar dari sebuah mobil mewah yang ada di parkiran kampus.
Hasbi, lelaki yang berparas tampan dengan alis tebal dan hidung mancung, sekilas terlihat seperti orang arab, adalah.. sahabat dekat Arsyila dan juga Maida.
Sejak kecil, mereka bertiga berteman baik dikarenakan rumah mereka juga saling berdekatan dan orang tua mereka juga selalu berkumpul bersama-sama yang membuat hubungan pertemanan mereka semakin akrab.
Mereka selalu berhubungan baik hingga Arsyila menemui jalan hijrahnya yang membuat Arsyila seperti menjaga jarak terhadap Hasbi, tapi tidak dengan Maida yang masih mau jalan bareng Hasbi.
Hasbi datang disaat hari pernikahan Arsyila. Sebenarnya Hasbi sangat heran terhadap Arsyila yang ia rasa terkesan terburu-buru dalam menerima calon suaminya saat itu. Padahal Arsyila yang Hasbi kenal dulunya adalah sosok wanita yang pemilih dan tidak begitu cepat percaya dengan laki-laki. Ia selalu hati-hati dalam menentukan pilihannya, tapi entah alasan apa yang membuat wanita shaliha itu malah menetapkan pilihannya terhadap lelaki yang menurut Hasbi jauh dari kriteria Arsyila yang Hasbi ketahui.
Entah kenapa ketika melihat calon suami Arsyila untuk pertama kalinya, saat ia datang kerumah hendak melamar Arsyila..Timbul sedikit keraguan dihati Hasbi. Ia merasa calon Arsyila itu tidaklah tulus. Namun, Itu semua ditepisnya begitu saja karena mungkin ia yang terlalu berharap lebih terhadap Arsyila, mungkin bahkan merasa cemburu kepada lelaki yang kini sudah menjadi suami sah Arsyila.
Hasbi kembali melihat sepasang kekasih itu yang kini sudah masuk kedalam halaman kampus dan berjalan masih dengan bergandengan tangan, sambil sesekali tertawa kegirangan.
"Assalamualaikum, Siang Pak Dosen.. Sedang lihat apa? Kok serius kali tampangnya?" Tanya Rudi, Salah satu Staf yang bekerja dikampus itu.
Hasbi yang merupakan Dosen mata kuliah Psikologi dikampus tersebut, lalu menoleh ke sumber suara yang membuyarkan pandangannya kearah pasangan yang begitu mesra itu.
"Eh,Kamu Rud.. Bikin kaget saja!" Katanya sambil memukul pundak temannya itu.
"Lihat apa Emangnya tadi? Kok seperti tertegun gitu.." Komentar Rudi dengan penasaran.
"Oo..Tidak, Tidak lihat apa-apa kok.Oh ya, temanin aku ke kantin yuk, lapar.. belum makan siang nih!" Katanya lalu langsung menarik tangan Rudi menuju kantin.
Beberapa saat kemudian dikantin Kampus..
Hasbi dan Rudi tengah asyik makan dikantin sambil mengobrol, Namun tiba-tiba saja ia tersedak dan terbatuk-batuk saat matanya kembali melihat sepasang kekasih yang tadi diparkiran kini masuk kedalam kantin kampus.
Hasbi mengenali mereka. Si wanita adalah Mahasiswinya sedangkan yang lelaki itu adalah..
"Kenapa Bi?" Tanya Rudi dengan heran. Rudipun ikut melihat kearah pandangan Hasbi.
"Kenapa ngelihatin cewek yang sudah ada pacarnya sech?" Protes Rudi sambil geleng-geleng kepala. Hasbi hanya melihat sepintas ke Rudi dengan pandangan tidak senang.
"Memang sih, sangat cantik Mahasisiwi satu itu.. Cuman bahaya menyukai cewek cantik dan juga seksi itu, banyak saingannya, hahaha.."Kata Rudi sambil terkekeh-kekeh.
"Mana mau dia melirik kita, apalagi aku yang cuman staf biasa di kampus ini.. Level dia tinggi, contohnya itu laki-laki berjas rapi dan lumayan ganteng itu. Bos besar kayaknya pacarnya tu..." Lanjut Rudi lagi dengan komentarnya. Hasbi sama sekali tidak menanggapinya. Dia hanya fokus memandang lelaki yang ada disamping wanita cantik dan seksi menurut kawannya itu. Lelaki yang benar-benar ia yakini adalah... Suaminya Arsyila.
Beberapa menit kemudian.. Hasbi yang merasa sangat penasaran hingga akhirnya memutuskan untuk kesana.
"Loh, Mau kemana Hasbi?" Tanya Rudi yang melihat Hasbi berdiri dan berjalan menuju ketempat Mahasiswi cantik itu. Hasbi tidak menjawab pertanyaan Rudi. Ia terus berjalan menuju kesana.
"Maaf, boleh mengganggu sebentar?" Tanya Hasbi langsung ke sasarannya setelah sampai ketempat tujuan.
Sindy dan Raihan yang tengah menikmati makanannya langsung menoleh serentak ke Hasbi. Mereka sama-sama memandang dengan bingung.
"Eh, Iya.. Pak.. Ada apa ya?" Tanya Sindy yang baru menyadari bahwa Hasbi adalah Dosennya.
Hasbi menatap tajam kearah Raihan yang terkesan cuek dan dengan santainya mengunyah makanannya, yang membuat Hasbi menjadi geram.
"Maaf, sebelumnya.. Kalau terdengar aneh pertanyaan saya ini.. Apakah kalian berdua ini.. Pacaran??" Tanya Hasbi langsung ke intinya.
Sindy tersenyum tipis setelah itu menganggukkan kepalanya.
"Iya, kami pacaran.. memang ada masalah apa ya dengan Anda?" Kini Raihan yang mengeluarkan suara dengan gaya soknya. Hasbi terdiam.
\*\*\*
Saat itu juga Hasbi langsung menghubungi nomor Arsyila. Dua kali ia hubungi namun tidak diangkatnya. Lalu Hasbi mengirimi pesan Whatshapp ke Arsyila.
[Assalamu'alaikum, Arsy.. Kamu apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah ya, Aamiin. Oh Iya, kamu ada waktu ngak hari ini? Aku mau ketemu kamu bisa? Ada hal penting yang ingin aku sampaikan. Ngak berdua aja kok, ajak Maida juga lebih bagus. Sudah lama juga kan kita tidak kumpul bertiga]
Hasbi menunggu balasan dari Arsyila. Cukup lama juga Hasbi menunggu yang akhirnya Arsyila membalas Pesan Whatsappnya. Dengan antusias Hasbi membuka balasan dari Arsyila.
[Wa'alaikumusalam..Alhamdulillah, Aku dalam keadaan sehat-sehat aja, Kamu sendiri bagaimana kabarnya, Bi? Memang mau kasih tau hal penting apa sech? Ngak bisa lewat pesan Whatshapp aja?]
Hasbi kembali mengetik balasannya..
[Maaf Arsy, menurut aku ngak enak aja kalau harus ngasih tau lewat sini. Aku rasa memang harus diomongi langsung. Kamu kapan ada waktu? Atau mungkin aku boleh datang kerumah mertua mu?]
Arsyila kembali membalasnya.
[Jangan Bi, Maksud aku.. Nantik aja aku cari waktu untuk kita ketemuan diluar ya bersama Maida juga tentunya..Tapi, sepertinya bukan dalam waktu dekat ini ya..Tunggu aja kabar dari aku..]
[Baiklah Arsy, Aku tunggu.. Kalau bisa jangan terlalu lama ya. Karena ini sangat penting. Penting sekali..]
[InshaAllah..]
Setelah membaca pesan terakhir Arsyila tersebut, Hasbi menarik nafasnya dengan kesal. Didalam hati ia mengutuk dirinya yang dulu tidak Mencegah Arsyila untuk menikah dengan laki-laki yang sama sekali belum ia tahu bagaimana aslinya. Yang ternyata benar dugaan awalnya. Lelaki itu bukanlah lelaki yang baik, malahan baru beberapa hari mereka menikah... Ia sudah berani mengkhianati Arsyila dengan berselingkuh, dengan perempuan yang merupakan Mahasiswinya sendiri.
Ingatan Hasbi tiba tiba kembali melayang ke kejadian beberapa tahun yang lalu. Disaat dirinya dengan keyakinan penuh mengutarakan rasa cintanya ke Arsyila. Dan bahkan Ia sudah berniat untuk melamar Arsyila. Namun, betapa hancurnya hatinya ketika Arsyila sama sekali tidak menaruh rasa terhadapnya.
"Aku lebih senang kalo kita tetap menjadi sahabat Bi, Aku kamu dan Maida.." Jawab Arsyila waktu itu dengan senyumannya yang menyejukkan...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
rasmin rasmin
lanjut thor ♥️🙏
2022-07-26
1