15.Sudah seperti keset

"Maafkan kami ya Asifa, ini semua salahku salah opa. Mungkin Ardi juga sama dengan mu, Ardi sangat mencintai mu. Bahkan tadi malam waktu dia tidur memeluk foto mu. Opa minta maaf, jangan pernah putuskan hubungan keluarga kita. Kamu cucu perempuan opa, opa tidak mau kehilanganmu sayang. bolehkah opa memeluk mu sayang?"meminta izin untuk memeluk Asifa yang sudah di anggap cucunya.

Tapi opa untuk kembali sama mas ardi, Asifa tidak bisa. Karena Asifa tau diri Asifa wanita tak sempurna. Dan mas Ardi sangat mendambakan seorang anak dari wanita sempurna. Kalau kami kembali hanya akan saling menyakiti diri sendiri. Terima kasih opa masih mau menampung wanita seperti ku di hati opa. Asifa juga sayang opa," merentangkan dan disambut oleh pak Surya "Nanti kalau sudah punya cucu baru jangan lupain Asifa ya." Pelukan hangat kini ia rasakan dari pak Surya.

Insya Allah sayang, jika opa masih di beri umur panjang."Jawab pak Surya.

"Iya opa."Kata singkat dari Asifa, langsung melepaskan pelukannya.

"Sayang nanti jika Ardi sudah mendapat keputusan dari pengadilan kamu juga akan mendapatkan saham perusahaan. kami sudah serahkan pada pengacara keluarga Dinata."Kata pak Arya dan di setujui oleh pak Surya dan bu Gina.

"Maaf saya tidak ingin yang lain, bagi Asifa sudah lebih dari cukup yang di katakan mas Ardi. Kalau bisa mobil itu yang biasa bukan mobil mewah. Jika rumah, Asifa mau rumah yang biasa. Atau tidak usah karena rencana Asifa tidak akan tinggal di sekitar sini. Jika sesuai permintaan Asifa semua akan Asifa TOLAK."Kata Asifa dengan menekankan kata terakhir.

Kalau untuk rumah Ardi memberikan rumah tempat tinggal kalian. Namun ia jual dulu nanti uang di belikan rumah baru. Dan Ardi sudah mendapatkan rumah untuk mu tadi niatnya setelah dari sini. Ardi akan melihat rumah itu dan langsung di urus."Kata pak Arya.

"Baiklah sekarang Asifa mau tanya?; Apa yang akan kalian lakukan jika berada di posisi saya?" Asifa mulai emosi dengan semua perlakuan keluarga dinata.

menurut Asifa kali ini dirinya sudah seperti keset. Dengan seenaknya keluarga Dinata menghina dan menginjak-injak harga dirinya. seperti tak punya perasaan saja, sungguh kejam tak kasat mata. Hati terasa perih tapi tak terlihat lukanya. Ini lah sakit tapi tak berdarah.

"Apakah kalian punya jawaban? sampai kapan pun saya tidak terima, jika kalian menganggap saya ini boneka. Bisa kalian mainkan sesuka hati kalian, tanpa perasaan."Asifa semakin emosi karena tidak mendapat jawaban dari keluarga Dinata.

Maafkan kami sayang, kami paham akan perasaan mu. Dan kam...."

Dan kalian pikir dengan memberikan apa yang kalian punya bisa mengobati luka hati saya. Mulai saat ini urusan saya dan mas Ardi sudah selesai. Saya hanya ingin surat resmi dari pengadilan. Dan tidak ada yang namanya harta gono-gini." Kata Asifa penuh emosi, dan langsung masuk dalam selimutnya.

Pak Herman tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Sebagai orang tua Asifa dirinya juga merasakan apa yang di katakan oleh Asifa. Bahkan dia di hina dan di injak-injak oleh sahabat sekaligus besannya. Mereka memang sungguh kejam, dan tidak berperasaan.

Saya pikir ini urusan sudah selesai, silahkan kalian keluar. Karena Asifa perlu istirahat, seharusnya sudah dari tadi!"Kata pak Herman dengan nada datar dan tanpa menatap lawan bicaranya.

"Baiklah, sekali lagi maafkan kami." Pak Arya langsung menggiring istri dan papanya keluar. Karena percuma jika berbicara dengan orang yang sedang emosi, pikirnya.

"Assalamualaikum"ucapnya

"Wa'alaikumsalam,"jawab yang ada di ruangan itu, termasuk Asifa yang berada di dalam selimut.

"Ardi ayo pulang, dan segera telpon pengacara kita suruh cepat mengurus perceraian kalian. Tadi Asifa pesan, bahwa dia hanya ingin surat cerai resmi pengadilan saja tidak dengan harta gono-gini."Kata pak Arya.

(.....)"

Tidak ada respon dari Ardi, akhirnya pak Arya menarik tangan Ardi untuk pulang. Dan di bahas di rumah nanti.

Tentu saja Ardi syok, apalagi yang membuat Asifa menolak yang sudah menjadi miliknya. bahkan dia tak sadar jika dirinya sudah sampai di parkiran. Tatapan matanya kosong, sampai ibunya harus mendorongnya untuk masuk mobil mereka.

"Eh ibu." Tapi bingung celingak-celinguk melihat sekitar.

"Sudah duduk perbanyak istighfar, biar kamu waras tidak stres."Ucap bu Gina.

****************

"Ayo sayang itu taksi sudah siap Taufiq, suaminya Aisyah. Langsung mengandeng tangan Amir, dan menarik koper Lulu diserahkan pada supir taksi online. Sedangkan Aisyah mengendong Atifah balita 3 tahun dan menenteng tas besar isi perlengkapan Atifah. Setelah semua masuk ke dalam mobil, sang supir taksi pun segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Setelah satu jam oleh lebih, mereka sampai di rumah sakit. Mereka langsung menuju kamar inap Asifa, karena sebelum berangkat ibunya sudah memberi tahu kamar Asifa.

tok tok tok

"Assalamualaikum"ucap Taufiq dan Aisyah.

"Wa'alaikumsalam"jawab yang di dalam ruangan. Langsung menyalami kedua orang tuanya.

"Kakak Asifa kangeeeen."Langsung merentangkan tangannya untuk menyambut aisyah.

Aisyah langsung melangkah cepat dan memberikan putrinya papa mamanya. lalu memeluk adiknya, dengan lembut dan penuh kasih sayang. Asifa adalah anak kesayangan keluarga. Tapi mereka tidak menyangka jika nasibnya sungguh malang.

"Kamu yang sabar ya sayang jangan putus asa. Kamu masih muda, kakak yakin suatu hari nanti ada yang tulus menerima mu apa adanya dirimu."Aisyah menyemangati adiknya.

"Benar yang dikatakan kakak mu, Allah sedang menguji mu. Jangan lemah tidak ada masalah yang tidak teratasi jika terus bertawakal kepada Allah SWT. Kuncinya sabar dan ikhlas menerima dan menjalankan yang sudah di tetapkan Allah." Taufik memberikan petuah pada adik iparnya.

"Insya Allah kak. Asifa tahu, mertua Asifa bukan orang sembarangan, sulit jika Asifa untuk lepas dengan mereka. Masalah apapun selalu teratasi, opa kesini pasti karena masalah sudah selesai. Atau opa sudah lepas dari oma Sita. Karena oma Sita ingin harta milik ayah, tapi dari susah dia dapatkan. Kalau saat ini Asifa sudah tidak diterima sebagai menantu malah di anggap anak. Sebenarnya itu menyakitkan, tapi aku masih bisa terima mereka sebagai keluarga atau kerabat. Malah mereka setelah perceraian mau memberikan apa saja yang aku mau, mereka menawar segera macam. Bahkan mas Ardi lagi yang lebih menyakitkan, mau memberikan rumah saja pakai ribet. Menjual rumah yang kami tempati dulu lalu uang hasil penjualan akan buat beli rumah untuk Asifa. sama saja dia ingin mencincang-cincang hati dan raga Asifa. Makanya tadi Asifa tegaskan pada mereka, Asifa hanya ingin surat resmi dari pengadilan."Dengan panjang kali lebar Asifa menceritakan masalahnya pada kakaknya.

"Intinya kamu ingin lepas dari mereka tanpa jejak bukan?"tanya Taufiq.

"benar kak tapi Asifa bingung bagaimana caranya."Keluh Asifa.

"Yang penting kamu sembuh dulu. Sambil menunggu kamu keluar dari rumah sakit ini. kakak atur strategi untuk itu, sekarang kamu fokus dengan kesembuhan mu."Kata Taufiq.

"Asifa bisa...."

*****Bersambung......

Episodes
1 1.Apa salah ku
2 2.Menenangkan diri
3 3.Asifa mengurung diri
4 4.Ungkapan pak Arya Dinata
5 5.Dari suami istri jadi kakak adik
6 6.Kebenaran
7 7.Kebahagiaan lira
8 8.Membatalkan pernikahan
9 9.Tumbal pesugihan mu
10 10.Martabak
11 11.Tumben opa kesini
12 12.Pak jefry sebagai saksi.
13 13.Ketetapan Allah itu lebih baik
14 14.Sama halnya kaca yang sudah pecah
15 15.Sudah seperti keset
16 16.Mengutamakan princess kita
17 17.Si janda baru keluar
18 18.Menjadi janda muda
19 19.Janda akan selalu di pandang rendah
20 20.Satu rumah isinya 3 duda.
21 21.Pengawasan keluarga Dinata
22 22.Sudah seperti buronan
23 23.Seleksi calon karyawan
24 24.Seleksi calon karyawan 2
25 25.Kayak emak-emak cerewet
26 26.Sakit tak berdarah
27 27.Lagi lihat rembulan malam kok
28 28.Yang tampak penuh luka dan kesedihan
29 29.Air untuk siapa
30 30.Sungguh menggemaskan
31 31.Iya princess...
32 32.Pernah merasakan surga dunia
33 33.Princess butuh dukungan kita
34 34.Peduli dengan Asifa
35 35.Aku tidak mau ketemu lagi
36 36.Kehilangan jejaknya Asifa
37 37.Tua tua keladi
38 38.Awalnya ramah kini jadi killer
39 39.I LOVE YOU ASIFA
40 40.Asifa putrinya siapa?
41 41.Pak Edi kaget
42 42.Melupakan masalah
43 43.Pamit bu Gina
44 44.Kedatangan bu Gina
45 45.Pertanyaan Bu Gina pada Fahmi
46 46.Bu Gina di bawa ke rumah sakit
47 47.Ardi dan Asifa syok.
48 48.Ardi menangis
49 49.Ibu sedang kritis
50 50.Dokter Miranti
51 51.Permintaan bu Gina
52 52.Saya yang tidak setuju
53 53.Katanya tidak mau rujuk
54 54.Karena ini permintaan ibu
55 55.Makanan favorit Asifa
56 56.Tidak masalah
57 57.Asifa vs Erna
58 58.Pesan bu Gina
59 59.Pernikahan Ardi dan Salsa
60 60.Dukanya keluarga Dinata
61 61.Klarifikasi
62 62.Sungguh berat
63 63.Asifa pulang ke Jogja
64 64.Dek Zahra
65 65.Di sebuah taman hijau
66 66.Tunggu mas ya dek Zahra sayang
67 67.Dunia dan akhirat
68 68.Kenapa aku bisa lupa
69 69.Papa ingin kamu melupakan mereka
70 70.Hari ini papa milik Asifa pokoknya
71 71.Mengikuti
72 72.Asifa pulang
73 73.Efek lama menduda
74 74.Surat dari ibu
75 75.Asifa merangkak
76 76.Tidak mau di cap pelakor
77 77.Princess berwajah cemberut
78 78.Sedang bahagia
79 79.Ta'aruf
80 80.Merasa dipermainkan
81 81.Detak jantungnya Asifa
82 82.GGDJ dan CCDJ
83 83.Berada di zona merah
84 84.Kedatangan pak Edi sekeluarga
85 85.Dasar emak-emak
86 86.Jangan jadi kompor
87 87.Mengingatkan sahabatnya.
88 88. Harus pelan-pelan
89 89.Perhatian Fahmi
90 90.Kursi roda
91 91. Calon anak ibu
92 92.Untuk investasi
93 93.Harus waspada
94 94. Acara calon istri ku
95 95.Dasar bucin
96 96.Persiapan acara.
97 97. Fahmi refleks
98 98.Ucapan ulang tahun
99 99.Kue spesial
100 100.Pertunangan
101 101.Jatuh cinta pada sebuah nama
102 102. Jodoh terakhir ku
103 103.Seorang adik
104 104.Ingin jadi orang biasa
105 105.Jadi awet muda
106 106.Buka kado
107 107.Andik dan Irgi
108 108.Calon suami Asifa
109 109.Dari pengalaman hidupnya
110 110.Panggilan spesial
111 111.Sebagai putra Hermansyah
112 112.Laki-laki tidak peka
113 113.Rasa trauma
114 114. Tempat sepi
115 115.Satu kedipan mata
116 116. Pernikahan Fahmi dan Asifa
117 117.Air mata kebahagiaan
118 118. Air mata penyesalan
119 119. Sudah halal sayang
120 120. Dengan senang hati
121 121.Momen bahagia
122 122.Keturunan dan harta
123 123.Sama-sama tahu
124 124.Asifa manja
125 125.Hadiah dari ayah
126 126.Dokter menjelaskan pada Ardi
127 127.Perlu waktu
128 128.Perlakuan manis Fahmi
129 129.Panjang tangan
130 130.Peran seorang ayah.
131 131.Tanam benih
132 132.Di lihat bibi
133 133.Istri saya tidak mandul
134 134.Cuma minum cappuccino
135 135.Besar penghasilan
136 136.Lasmi dan Asifa
137 137.Hadiah istimewa
138 138.Kebahagiaan kita
139 139.Berita kebahagiaan mantan istri
140 140.Kembar tiga
141 "141. Respon dari mereka
142 142.Pernah mengalami kegagalan
143 143.Lahirnya cicit keluarga Dinata.
144 144.Azmi Putra Dinata
145 145.Belanja perlengkapan bayi
146 146.Siap siaga
147 147.Lahirnya si kembar
148 148.Ibu masuk di ICU pak
149 149.Jadi seorang ayah
150 150.Mas kangen
151 151.Nama untuk si kembar
152 152.Tersenyum bahagia
153 153.Bisa menjadi ibu
154 ASJ 2.Memergoki suaminya
155 155.ASJ2 Yuda Chandrawinata
156 56.ASJ2. Yosi Chandraningtyas
157 157.ASJ2 Apakah Salah Janda
158 158.ASJ2 My love Indonesia
159 159. ASJ2. Memilih restoran
160 Jadi dosen
Episodes

Updated 160 Episodes

1
1.Apa salah ku
2
2.Menenangkan diri
3
3.Asifa mengurung diri
4
4.Ungkapan pak Arya Dinata
5
5.Dari suami istri jadi kakak adik
6
6.Kebenaran
7
7.Kebahagiaan lira
8
8.Membatalkan pernikahan
9
9.Tumbal pesugihan mu
10
10.Martabak
11
11.Tumben opa kesini
12
12.Pak jefry sebagai saksi.
13
13.Ketetapan Allah itu lebih baik
14
14.Sama halnya kaca yang sudah pecah
15
15.Sudah seperti keset
16
16.Mengutamakan princess kita
17
17.Si janda baru keluar
18
18.Menjadi janda muda
19
19.Janda akan selalu di pandang rendah
20
20.Satu rumah isinya 3 duda.
21
21.Pengawasan keluarga Dinata
22
22.Sudah seperti buronan
23
23.Seleksi calon karyawan
24
24.Seleksi calon karyawan 2
25
25.Kayak emak-emak cerewet
26
26.Sakit tak berdarah
27
27.Lagi lihat rembulan malam kok
28
28.Yang tampak penuh luka dan kesedihan
29
29.Air untuk siapa
30
30.Sungguh menggemaskan
31
31.Iya princess...
32
32.Pernah merasakan surga dunia
33
33.Princess butuh dukungan kita
34
34.Peduli dengan Asifa
35
35.Aku tidak mau ketemu lagi
36
36.Kehilangan jejaknya Asifa
37
37.Tua tua keladi
38
38.Awalnya ramah kini jadi killer
39
39.I LOVE YOU ASIFA
40
40.Asifa putrinya siapa?
41
41.Pak Edi kaget
42
42.Melupakan masalah
43
43.Pamit bu Gina
44
44.Kedatangan bu Gina
45
45.Pertanyaan Bu Gina pada Fahmi
46
46.Bu Gina di bawa ke rumah sakit
47
47.Ardi dan Asifa syok.
48
48.Ardi menangis
49
49.Ibu sedang kritis
50
50.Dokter Miranti
51
51.Permintaan bu Gina
52
52.Saya yang tidak setuju
53
53.Katanya tidak mau rujuk
54
54.Karena ini permintaan ibu
55
55.Makanan favorit Asifa
56
56.Tidak masalah
57
57.Asifa vs Erna
58
58.Pesan bu Gina
59
59.Pernikahan Ardi dan Salsa
60
60.Dukanya keluarga Dinata
61
61.Klarifikasi
62
62.Sungguh berat
63
63.Asifa pulang ke Jogja
64
64.Dek Zahra
65
65.Di sebuah taman hijau
66
66.Tunggu mas ya dek Zahra sayang
67
67.Dunia dan akhirat
68
68.Kenapa aku bisa lupa
69
69.Papa ingin kamu melupakan mereka
70
70.Hari ini papa milik Asifa pokoknya
71
71.Mengikuti
72
72.Asifa pulang
73
73.Efek lama menduda
74
74.Surat dari ibu
75
75.Asifa merangkak
76
76.Tidak mau di cap pelakor
77
77.Princess berwajah cemberut
78
78.Sedang bahagia
79
79.Ta'aruf
80
80.Merasa dipermainkan
81
81.Detak jantungnya Asifa
82
82.GGDJ dan CCDJ
83
83.Berada di zona merah
84
84.Kedatangan pak Edi sekeluarga
85
85.Dasar emak-emak
86
86.Jangan jadi kompor
87
87.Mengingatkan sahabatnya.
88
88. Harus pelan-pelan
89
89.Perhatian Fahmi
90
90.Kursi roda
91
91. Calon anak ibu
92
92.Untuk investasi
93
93.Harus waspada
94
94. Acara calon istri ku
95
95.Dasar bucin
96
96.Persiapan acara.
97
97. Fahmi refleks
98
98.Ucapan ulang tahun
99
99.Kue spesial
100
100.Pertunangan
101
101.Jatuh cinta pada sebuah nama
102
102. Jodoh terakhir ku
103
103.Seorang adik
104
104.Ingin jadi orang biasa
105
105.Jadi awet muda
106
106.Buka kado
107
107.Andik dan Irgi
108
108.Calon suami Asifa
109
109.Dari pengalaman hidupnya
110
110.Panggilan spesial
111
111.Sebagai putra Hermansyah
112
112.Laki-laki tidak peka
113
113.Rasa trauma
114
114. Tempat sepi
115
115.Satu kedipan mata
116
116. Pernikahan Fahmi dan Asifa
117
117.Air mata kebahagiaan
118
118. Air mata penyesalan
119
119. Sudah halal sayang
120
120. Dengan senang hati
121
121.Momen bahagia
122
122.Keturunan dan harta
123
123.Sama-sama tahu
124
124.Asifa manja
125
125.Hadiah dari ayah
126
126.Dokter menjelaskan pada Ardi
127
127.Perlu waktu
128
128.Perlakuan manis Fahmi
129
129.Panjang tangan
130
130.Peran seorang ayah.
131
131.Tanam benih
132
132.Di lihat bibi
133
133.Istri saya tidak mandul
134
134.Cuma minum cappuccino
135
135.Besar penghasilan
136
136.Lasmi dan Asifa
137
137.Hadiah istimewa
138
138.Kebahagiaan kita
139
139.Berita kebahagiaan mantan istri
140
140.Kembar tiga
141
"141. Respon dari mereka
142
142.Pernah mengalami kegagalan
143
143.Lahirnya cicit keluarga Dinata.
144
144.Azmi Putra Dinata
145
145.Belanja perlengkapan bayi
146
146.Siap siaga
147
147.Lahirnya si kembar
148
148.Ibu masuk di ICU pak
149
149.Jadi seorang ayah
150
150.Mas kangen
151
151.Nama untuk si kembar
152
152.Tersenyum bahagia
153
153.Bisa menjadi ibu
154
ASJ 2.Memergoki suaminya
155
155.ASJ2 Yuda Chandrawinata
156
56.ASJ2. Yosi Chandraningtyas
157
157.ASJ2 Apakah Salah Janda
158
158.ASJ2 My love Indonesia
159
159. ASJ2. Memilih restoran
160
Jadi dosen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!