Pagi ini pak arya dan istrinya menjenguk Asifa. Walaupun Asifa tidak bisa memberikan keturunan untuk nya baginya Asifa sudah di anggap anak perempuan nya. Karena pak Arya hanya memiliki satu anak ya itu Ardi anak semata wayangnya. Meski Ardi dan Asifa cerai, ia tidak bisa melepaskan Asifa begitu saja. Pak Arya tak perduli pandangan orang terhadap dirinya. Karena ia juga ingin Asifa bahagia, setelah lepas dari Ardi.
"Assalamualaikum"ucap pak Arya ketika membuka pintu kamar inap Asifa.
"Wa'alaikumsalam"jawab semua yang ada di dalam ruangan Asifa.
Pak Arya dan bu Gina mendekati branker Asifa, pak arya mengusap lembut kepala Asifa dengan lembut. Bergantian dengan bu Gina, dan bu Gina mencium kening dan pipi Asifa dengan lembut dan tulus. Itu tak luput dari perhatian kedua orang tua Asifa. Setelah itu menghampiri besannya, dan meminta maaf.
"Mas Herman saya minta maaf ya, atas kejadian ini semua tidak luput dari kesalahan saya. Saya yang menginginkan cucu dari Ardi justru membuat anak perempuan kita begini. Bukan berarti saya tidak sayang dengan asifa, saya sangat menyayangi Asifa seperti putri ku sendiri. Tapi saya tidak bisa membiarkan Asifa seperti ini. Maksud kedatangan saya kesini meluruskan masalah yang ketahui Asifa. Saya memang merencanakan ini dengan maksud menjaga perasaan Asifa. Salahnya kami tidak menyelidikinya tentang Rita asal usul keluarganya. Yang saya tahu Rita anak yang baik, dan ayahnya adalah salah satu karyawan di kantor cabang. Setelah hasil penyelidikan rupanya keluarga Rita terutama ayahnya. Memiliki niat terselubung, ia menceritakan tentang Rita pada saya, supaya saya tertarik. Setelah dia menjalankan aksinya, yang bekerjasama dengan mama tiri saya. Bambang, ayah Rita ternyata saudara jauh dari mama tiri saya. Memang dia ingin merampas harta yang di tinggalkan ibu saya. Yang di kelola papa setelah mama meninggal. Dan sekarang saya yang kelola namun belum di balik nama saya. Papa minta Ardi untuk memiliki keturunan, yang nantinya anak Ardi yang mendapatkan perusahaan itu. Bukan saya atau Ardi, jika Ardi tidak ada keturunan maka perusahaan itu akan di berikan Ferdinand adik tiri saya mas. Saya tidak rela itu perusahaan dari keluarga mama saya mas, dan mama saya bangun dari nol. Saya minta maaf, dan mohon di maafkan atas kesalahan saya sekeluarga."Kata pak Arya, menjelaskan panjang lebar tentang alasan menuntut Ardi untuk memiliki keturunan.
"Ya mas saya sudah memaafkan sebelum mas meminta maaf. Mungkin ini jodoh Ardi dan Asifa cukup sampai di sini. Semoga asifa setelah ini bisa menerima dengan lapang dada. Meski Ardi dan Asifa sama sama terluka, karena mereka masih saling mencintai. Kembali lagi pada ketentuan hidup manusia ada di tangan sang penciptanya."Kata pak Herman.
Tanpa mereka sadari Asifa sudah bangun sedari tadi. Setelah pak Arya dan bu Gina meninggalkan branker Asifa membuka mata. Namun tidak ada yang sadar, semua fokus pada pak Arya yang menjelaskan masalah tentang alasan mengapa ia menuntut keturunan.
"Insya Allah Asifa menerima semua keputusan. Kejadian kemarin itu karena Asifa masih syok aja."Kata Asifa, yang mengagetkan semua orang yang ada di dalam ruangan. Segera menghampiri Asifa, terutama Ardi, langsung berlari menuju branker.
"Sayang kamu sudah bangun."Sangking senangnya ia lupa bahwa mereka bukan lagi suami istri.
Asifa tak menjawab ia malah membuang mukanya. Masih ada rasa sakit hati yang ia rasakan. Sulit rasanya untuk melupakan apa yang telah di torehkan oleh Ardi dan keluarga.
"Maaf saya lupa jika kita bukan mahram lagi."Ardi berkata lagi.
"Ya mas."jawab asifa singkat dan datar.
"Sayang maafkan ayah dan ibu ya. Tapi ayah mohon jangan lupakan kami. Ayah sudah menganggap kamu seperti putri kandung ayah sendiri. Sekarang ayah harap kamu tetap jadi anak kami. Dan anggap Ardi itu kakak mu ya, ayah dari pertama ketemu kamu ayah dah jatuh cinta padamu saya...." Belum selesai bicara sudah di potong sama Ardi.
"Jangan bilang ayah akan menjadikan Asifa ibu sambung ku yah?....."Belum selesai sudah di semprot sama pak Arya.
"Kamu pikir ayah ini pedofil, lagian kalau mau menikah lagi dari dulu sebelum ketemu Asifa banyak perempuan yang mau sama ayah. Kalau gak tanya saja sama ibu mu, tapi kalau ibu mau di madu. Ayah mau menikah lagi tapi tidak dengan Asifa. Gimana sayang mas boleh nikah lagi, Ardi minta mama muda tu."Kata pak Arya sambil menarik turunkan alisnya pada istrinya.
"Boleh banget yah tapi ada syaratnya!"kata bu Gina santai.
"Serius bu?"kompak Ardi dan pak Arya.
"Iya!" kata bu Gina singkat.
"Apa syaratnya bu?"antusias pak Arya.
"Sebelum ijab qobul itu pisang ayah, ibu potong sampai pongkolnya!"jawab ibu dengan santai.
"Waduh!"kompak yang ada di situ, beberapa detik kemudian. satu ruangan itu ngakak semua kecuali pak Arya.
"hahahaha"
"Bu tidak lucu tau ngelawaknya."Kata pak Arya dengan wajah di tekuk.
Tapi seketika jadi tersenyum sumringah. Karena melihat tawa Asifa, wajah yang tadi menyedihkan kini sedikit ceria lagi.
"Sayang mau kan jadi anak ayah meskipun kamu tak lagi jadi menantu ayah." Tanya pak Arya kembali ke topik semula.
"Ya sayang mau ya ibu masak bareng lagi sama kamu."Timpal bu Gina.
"Mas Herman gak keberatan kan kalau kita bersama, jangan putuskan hubungan ini.
Hanya karena anak-anak tidak bersama. Saya sebagai seorang istri memang tak bisa ikhlas jika suami nikah lagi. Maka dari itu saya paham jika Asifa minta cerai dari Ardi. Semoga nanti Asifa dapat yang lebih baik dari Ardi. Dan dapat mertua yang lebih baik dari kami."Kata bu Gina
"Saya tidak keberatan mba, tapi semua itu terserah Asifa, gimana menurut mu sayang." Tanya pak Herman pada putrinya.
"Asifa juga tak keberatan, kita tetap jadi keluarga."Kata Asifa.
"Dari suami istri jadi kakak adik nih kita sayang. Tapi sayang aku gak bisa pelukan sama kamu."Celoteh Ardi
Dan itu mengundang senyum dua keluarga itu.
"Apa mas Ardi tetap akan menikahi Rita. Yang sudah ketahuan jika keluarganya tak baik yah?"tanya Asifa pada pak Arya.
"Tidaklah sayang nanti ayah akan cari gadis dari keluarga yang baik baik seperti kamu. Dan ayah juga akan cari jodoh juga buat kamu, jika kamu mau."kata pak Arya.
"Iya yah aku juga males sama Rita, itu urusan ayah. Jadi ayah saja yang bicara dengan keluarga Rita."kata Ardi
"Iya nanti setelah dari sini ayah akan kerumahnya Bambang. Untuk menyelesaikan masalah ini, kamu tenang saja. Dan kamu sayang jangan dengarkan apapun yang di katakan oleh Erna ya."kata pak Arya.
******Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
auliasiamatir
enak kalau mgomong yah pak kek nggak punya urat malu.
2023-02-07
1
auliasiamatir
ogah aku mah, kalau jadi asifa, mending jau jauab dari keluarga mantan
2023-02-07
1
auliasiamatir
nah lu aja gak rela di madu, sekarang minta mantu lo di madu, dasar mertua dajal
2023-02-07
1