"Setelah dari kamar Asifa pak Herman menuju ruang keluarga. Di sana ada bu Hafsah dan Taufiq sedang nonton TV.
"Aisyah dan anak-anak mana Fiq?"tanya pak Herman.
"Sudah ke kamar pa, sepertinya mereka masih capek jadi lebih cepat mengantuk terutama Atifah."Jawab Taufiq.
"Iya karena dari pagi di perjalanan sampai sore tadi. Asifa papa suruh istirahat, setelah minum obatnya. Mudah-mudahan dia bisa langsung tidur agar dia bisa melupakan masalahnya."Kata pak Herman.
"Oh ya gimana caranya kita pergi dari rumah ini? tapi jangan sampai ketahuan sama keluarga Dinata. Bukan apa-apa papa tahu Arya tidak muda kita terlepas darinya."Tanya pak herman, mengingat yang di katakan Taufiq waktu untuk di rumah sakit.
"Itu saya sudah namu caranya pa. yang penting itu Asifa sudah mengantongi surat cerai resmi dari pengadilan pa."Ujar Taufiq.
"Itu kita tunggu saja kabar dari keluarga Dinata atau dari pengacaranya. Karena mereka pakai pengacara untuk mengurus. dan kita cuma terima beres, itu kata Ardi saat dia mengembalikan Asifa pada papa."Kata pak Herman.
"Memang kesana naik apa kalau pakai bus pasti akan kelacak Fiq sama mereka. Sama halnya pesawat atau kereta api."Kata pak Herman.
"Saya punya teman yang punya travel nanti saya akan minta tolong mereka. Tapi saran saya jangan satu kampung dengan saya pa. karena pasti Ardi akan melacak daerah saya. Nanti saya kalau kesana naik mobil travel juga. Dan untuk keamanan kita cukup alamat sini saja sampai waktu aman."Saran dari Taufiq.
"Ya sudah ini sudah malam kamu juga lagi belum istirahat dari tadi. Ini kita bahas besok lagi."Ujar pak Herman, setelah itu mereka masuk kamar masing-masing.
...****************...
sudah seminggu berlalu, Asifa sudah sembuh total. Dan kini dia keluar rumah mau membeli sayur.
"Assalamualaikum bang, dan ibu-ibu." g Asifa sampai.
"Wa'alaikumsalam dek Asifa."Mereka kompak menjawab salam Asifa.
"Dek Asifa mau cari apa?"tanya Abang sayur, perkiraan berumur 45 tahunan.
"Asifa mau cari udang ada bang?"tanya Asifa.
"Ada dek, apa lagi?"
Sama ayam satu ekor, kangkung 2 ikat, terus sayur capcay, bakso juga ya bang."Kata Asifa.
"Siap dek tunggu sebentar saya siapkan, ada lagi."tanya lagi.
"Bawang merah setengah aja, sama cabe seperempat ya bang."Kata asi
"Eh... ada si janda baru keluar, apa sudah sembuh tu luka hatinya."Erna yang tiba-tiba muncul dan itu membuat kaget, yang sedang kumpul di abang sayur.
"Ih kamu itu kalau datang ucap salam gitu, ini mah nyerocos kayak bemo."Kata ibu yang memang tidak suka dengan Erna.
ya maaf ini semua karena saya melihat Asifa.
Assalamualaikum ibu-ibu,"Ucap Erna dengan gaya sok cantik.
"Wa'alaikumsalam"
Tapi sudah telat."Dengan malas.
"Ih ibu zaenab mah sensitif amat sih."Kata Erna.
"Kamu tu yang suka bikin saya malas. Eh bang, berapa sayuran saya?" mengalihkan pada abang sayur dan ingin segera pulang.
semuanya 65 ribu Bu"dan bu zaenab memberikan uang pada abang sayur dan berlalu pergi dari abang sayur.
"Ibu zaenab gak seru ih."Namun tak dihiraukan oleh bu zaenab.
Bu zaenab adalah ibu RT setempat. jadi sebagai ibu RT harus ngasih contoh yang baik pada warganya.
"Eh Asifa kamu dah sehat ya? kok pertanyaan gua lu gak jawab sih."Dengan nada sinis.
ya gak perlu di jawab juga mata bisa lihat Er."malas menanggapi erna yang memang suka cari gara-gara.
"Bang ini belanjaan saya berapa?" tanya Asifa pada abang sayur.
"Semua seratus lima puluh lima dek Asifa."Lalu Asifa memberikan uang pas pada abang sayur.
"Permisi ibu-ibu saya duluan, Assalamualaikum" langsung berlalu pergi, hal itu membuat Erna merasa tidak di anggap oleh Asifa.
"Wa'alaikumsalam"
"Ih belagu banget sih Asifa itu."Erna kesal karena tidak dapat tanggapan dari Asifa.
"Eh Erna emang bener tu Asifa sudah janda? bukannya selama ini dia harmonis ya sama suaminya? kok tiba-tiba dia di ceraikan sama suaminya? apa karena orang ketiga, yang tempo hari Asifa berlari sambil nangis-nangis itu benar?"tanya bu Rose.
"Bu bisa gak sih kalau tanya itu satu-satu? jangan di borong begitu. Mana yang harus aku jawab nih!"ketus Erna, dia berniat memancing ibu-ibu yang pada antusias dengan berita baru.
"Ya semua dong..... ya gak ibu-ibu?"minta dukungan para ibu rumpi.
"Iya bener tuh!"kompak para ibu-ibu.
Sementara tukang sayur hanya geleng-geleng kepala.
"Benar Asifa itu sudah cerai. Bukan karena orang ketiga aja bu, tapi karena Asifa itu mandul bu. Itu suaminya minta izin nikah lagi, supaya punya keturunan. Asifa aja tu yang gak bersyukur, masih untung tu suaminya tidak mau menceraikan dia. Dan beristri lagi juga atas izin Asifa, malah dia minta cerai karena tidak mau di madu. Coba kalau laki-laki lain, sudah menikah secara diam diam. Dan kalau sudah punya anak baru ketahuan. Tapi kalau di pikir-pikir orang model Asifa itu pinter juga. Dia dengan status janda dan mandul masih bisa lo bu muasin para lelaki. Yang pada buru kepuasan tanpa harus memiliki keturunan. Seperti kebanyakan para lelaki hidung belang itu...."sengaja menggantung, sehingga membuat para ibu-ibu penasaran.
"Maksudmu apa sih Erna?"yang lain hanya manggut-manggut.
"Jadi simpanan para suami yang tidak dapat kepuasan dari para istri."Kata Erna dengan senyum sinis. Dan menatap para ibu-ibu satu persatu yang pada tidak suka dengan asifa.
"Wah bahaya ini mah."
"Masak sih Asifa akan menjadi orang yang tidak benar."Yang masih ragu dengan ucapan Erna.
"Eh bu, waspada itu penting tau!! kalau kita tidak bisa memberikan kepuasan pada suami kita. Terus mereka diam-diam main di belakang ibu, baru lah ibu menangis bombay deh!!!..." Erna meyakinkan ibu-ibu.
"Ibu-ibu pada mau gosip pindah saja ke taman. kalau di sini tu tempat belanja sayur saya bukan ngegosip."Ucap Abang sayur dengan nada tinggi dan tegas.
"Hehehe Abang maaf ya, kebiasaan kalau ada berita yang lagi hitz suka lupa sama tujuan."Kata salah satu ibu itu, yang lain pun manggut-manggut dan membenarkan.
"Benar itu bang...." kompak sekali mereka.
"Jadi belan...."
"Jadi bang, saya mau bayam, jagung, cumi basah setengah......." akhirnya para ibu-ibu pada belanja dan berhenti bergosip. karena mereka merasa tidak enak dengan Abang sayur.
...****************...
Setelah belanja Asifa langsung memasak di dapur. Di saat asik masak Asifa di kaget kan dengan suara ketukan pintu. Lalu Asifa berjalan ke pintu utama, dan melihat siapa tamunya.
tok tok tok
"Iya sebentar"sambil membuka pintu.
Assalamualaikum nona Asifa" ucap Pak pengacara keluarga Dinata.
"Wa'alaikumsalam, ya pak ada apa ya? sampai bapak harus kesini?"tanya Asifa.
saya kesini untuk.....
*****Bersambung....
🌸 terima kasih yang sudah setia menunggu author up.
semoga dapat menghibur teman teman semua 🤗🤗🤗🥰🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Noviyanti
dasar ibu2 tukang gosip.. heran bisa2nya menjlekkan orang lain 😡
2022-12-14
1
@Kristin
satu Bunga 🌹 untuk mu Thor.
2022-10-19
1
@Kristin
dasar ibu2 Rempong 😏
2022-10-19
1