Malam semakin larut, Asifa kini tak dapat memejamkan matanya. Bayangan mantan suaminya selalu ada di pelupuk mata.
Kini dia meratapi nasibnya, mimpi apa dia semalam, dalam sekejap ia sudah menjadi janda muda. Hal ini tak pernah dia bayangkan, rumah tangganya akan hancur.
Baru kemarin ia pergi jalan-jalan bersama mantan suaminya. Menghabiskan hari dengan bahagia, namun tak di sangka itu menjadi kenangan terakhir.
Sungguh tega mantan suaminya, dia pikir apa mantan suaminya tak punya hati. Yang selama ini tak ada masalah, rupanya mantan suaminya sudah merencanakan ini semua. Begitu berat cobaan yang harus dia hadapi.
"Rupanya mas Ardi sudah merencanakan ini semua. Sungguh aku tak menyangka kisah cinta ku berakhir begini."Berbicara pada diri sendiri.
"Ya Allah, aku sampai lupa. Bahwa aku belum sholat, ampuni aku ya Allah. Aku lupa bahwa hidup ini semua atas kehendak mu."Berkata lagi, dan dia terlalu meratapi hidup barunya.
Sampai dia lupa pada sang penciptanya. Lalu ia turun dari tempat tidur, untuk ke kamar mandi. Untuk mengambil wudhu dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam. Setelah selesai dengan kewajibannya, dia baru bisa tidur.
...****************...
Sama dengan halnya dengan Asifa, Ardi belum bisa terlelap. Ia masih mencintai mantan istrinya, senyum bahagia Asifa tak bisa dia lupakan.
"Ku harap kamu tak membenci ku sayang, sebenarnya sangat berat aku berpisah dengan mu. Tapi keluarga ayah selalu menuntut ku, agar memiliki keturunan. Makanya aku milih berpisah, karena aku tak sanggup melihat kamu lebih menderita. Semoga kelak kamu dapat yang lebih baik dari aku."Kata Ardi pada diri sendiri. Sambil memandangi bingkai foto Asifa. Lalu dia peluk bingkai foto Asifa dan mulai memejamkan matanya.
"Aku merindukan mu sayang."Sebelum dia benar-benar terlelap.
...****************...
Paginya Asifa dapat telfon dari sahabat yang sekarang tinggal di Surabaya. Ya tak jauh dari tempat tinggal kakaknya Asifa.
📱"assalamualaikum Diana,"jawab Asifa.
📱"wa'alaikumsalam Asifa,"suara dari seberang.
📱"Hai kenapa dengan mu? apa kamu ada masalah dengan suamimu? sampai bengkak tu mata. Pasti semalaman kamu nangis?"tanya Diana
Namun Asifa masih diam belum menjawab pertanyaan sahabatnya.
📱"Kenapa diam? benar kamu ada masalahkan?"tanya Dian lagi.
📱"Ya aku memang lagi bermasalah" Asifa berhenti sejenak "Aku di ceraikan sama mas Ardi. Aku memang wanita tak berguna, tak sempurna, tak bisa membahagiakan mas Ardi. Aku hancur sehancur-hancurnya Diana. Andai aku bisa memberikan keturunan untuk mas Ardi. Mungkin aku tak akan seperti ini. huhuhuhuhu."Ungkapan Asifa sungguh memilukan. Diana pun tak tega melihat sahabatnya yang hancur hatinya.
📱"Kamu yang sabar ya, yakinlah bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik di kemudian hari. Mungkin jodoh mu dengan Ardi cukup sampai disini. Dan suatu hari nanti kamu dapat yang lebih baik dari dia." Menjeda sebentar "Gimana kalau kamu kesini menenangkan diri, untuk melupakan masalah yang sedang kamu hadapi."Usul Diana pada Asifa.
📱"Insya Allah nanti akan ku pertimbangan setelah urusan perceraian selesai." Jawab Asifa.
📱"Ya sudah kamu sudah sarapan belum, kalau belum kamu harus sarapan, jangan larut dalam masalah. Masa depan mu masih panjang sayang. Semangat ya untuk berjuang di kehidupan yang sekarang. Aku yakin kamu bisa, karena tidak ada masalah yang tidak selesai."kata Dian
📱"Ya, terima kasih ya, kamu selalu ada saat aku membutuhkan."Kata Asifa
📱"Itu gunanya sahabat, ada bukan di saat senang saja, tapi ada saat duka juga."Kata Dian
📱"Ya sudah aku lapar nih, makasih sekali lagi. Salam buat ponakan yang cantik dan ganteng ya."Kata Asifa, tersenyum meski terpaksa.
📱"Ya dah assalamualaikum."Kata Diana
📱"Wa'alaikumsalam"jawab Asifa.
Akhirnya Asifa keluar dari kamar, berjalan menuju dapur. Mamanya lagi di dapur menyiapkan makanan untuk di bawa ke meja makan. Sang papa sudah menunggu di meja makan sambil minum kopi. Mendengar langkah kaki pun menoleh, lalu menyuruh duduk di sampingnya.
"Nak sini duduk kita sarapan, mama dah selesai masak nih."Ajak pak Herman.
"Iya pa, maaf Asifa baru keluar kamar."Kata Asifa.
"Tidak apa-apa sayang, mama dan papa paham. Jangan terlalu lama larut dalam kesedihan ya. Harus semangat buat masa depan mu sayang." Ujar pak Herman.
"Ya pa, Asifa akan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Doakan Asifa ya pa bisa menghadapi ini masalah ini."Kata Asifa.
"Tanpa kamu minta juga kami sebagai orang tua. Selalu mendoakan anak anaknya sayang. Ya sudah sekarang sarapan ya jangan di pikirkan lagi tentang masalah itu. Nanti juga akan selesai dengan sendirinya sayang."Nasehat bu Hafsah.
"Iya ma" Asifa menjawab dengan singkat.
Mereka sarapan bersama, tak ada suara selain suara piring dan sendok. Setelah sarapan Asifa membantu mamanya membereskan dapur.
Setelah selesai Asifa pergi ke kamar untuk mengambil pakaian kotornya. Karena ia akan mencucinya, di halaman belakang. Bu Hafsah tetap membantu putrinya, alasan agar putrinya tidak banyak bengong. Memikirkan sesuatu yang harus dia lupakan. Walau pun Asifa menolak untuk di bantu, terpaksa Asifa membiarkan mama membantunya.
Setelah selesai Asifa pergi ke supermarket terdekat, untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Ia memilih untung berjalan kaki, karena ia pikir sekalian menenangkan pikiran. Dia pun bertemu Dengan teman masa kecilnya, sekaligus orang yang sering membully nya.
"Eh Asifa ku lihat semalam kamu di antar ya sama suamimu, oops mantan suami maksudnya." Ejeknya Erna.
Asifa terkejut, pikir Asifa, tau dari mana Erna tentang dirinya.
"Kenapa terkejut ya? mantan suamimu itu mau nikah sama sepupu ku Rita. Ya mereka akan melangsungkan pernikahan 2 minggu lagi. Gak nyangka deh, cantik cantik mandul. Sekarang harus jadi janda, karena tak dapat memberikan keturunan. Tapi suamimu eh" menutup mulutnya "maksudnya mantan. Tiga hari lalu membawa Rita ke dokter untuk cek rahim nya. Bisa atau tidak ia memberikan keturunan, untuk keluarga Dinata. Dan hasilnya di bisa, maka Ardi akan menikahinya. itu juga atas permintaan keluarga Dinata, alasannya tepat sih tidak mau kecewa lagi. Punya menantu tak bisa memberikan keturunan alias mandul."Ucap Erna panjang lebar, memberitahu perihal informasi tentang Ardi. Ada kebanggaan tersendiri bagi Erna melihat Asifa menderita.
Sedang Asifa larut dalam pikirannya, dengan derai air matanya. Yang sudah meluncur bebas di pipi mulusnya. Kenapa dia harus tau dari orang lain tantang rencana Ardi dan keluarganya.
Bahkan Ardi tidak mengatakan bahwa dia menikah dengan siapa. Asifa balik arah pulang dengan sedikit berlari, sambil menangis. Di sepanjang jalan, banyak orang yang melihat dia menangis. Dan itu jadi tanda tanyanya warga sekitarnya.
"Assalamualaikum ma, huhuhuhuhu..." Langsung memeluk mamanya.
"Wa'alaikumsalam Asifa, kamu kenapa nak?"...
*****Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Sunmei
ssmNgat kak 2 like hadir
mampir ya
2023-01-30
1
auliasiamatir
sabar yah shifa, tenang aja, yang namanya karma itu ada kalau di dunia novel inj 🤭🤭🤭🤭
2023-01-24
1
Noviyanti
yang sabar asifa
2022-12-02
1