13.Ketetapan Allah itu lebih baik

"Benar kata mu nanti papa akan selesai kan dengan cara baik-baik. Tapi kalau Sita tidak bisa mau gimana lagi tapi tidak akan seramai beritamu."Jawab pak Surya, dengan santai.

"Oh ya mana Asifa kenapa tidak terlihat dari tadi. Apa dia sudah tidur? apa papa yang datang kemalaman."Tanyanya sambil menatap jam tangan miliknya.

"Ardi dan Asifa sudah cerai opa."Jawab Ardi dengan wajah sendu dan menunduk.

Pak surya kaget dia baru denger kabar, hari ini. Sungguh semua karena kebodohannya dan itu membuat dia kehilangan sosok cucu perempuan yang paling dia sayangi. Karena dia tidak menyukai istri roni, yang merupakan anak Ferdinand. Yang memiliki sifat sombong dan tidak baik.

Asifa adalah perempuan baik, Sholehah, ramah, lemah lembut dan penyayang. Maka pak Surya merasa bersalah jika Ardi harus berpisah karena permintaannya untuk memiliki keturunan. Dan gara-gara persyaratan yang dia berikan maka sekarang Asifa pergi dari keluarga Dinata.

"Maafkan opa sayang, gara-gara persyaratan yang konyol itu kamu kehilangan orang yang kamu cintai."Kata pak Surya, tak terasa air matanya menetes.

Ardi berdiri lalu duduk di samping pak Surya, di peluknya tubuh tua renta itu.

"Saya tahu opa sangat menyayangi Asifa, sama dengan saya. Opa masih bisa kok ketemu dengan Asifa. Sekarang dia lagi di rawat di RS xxx, kalau mau besok pagi kita kesana."Jelas Ardi, hal itu juga membuat kakek tua itu tambah merasa bersalah.

"Apa dia masuk rumah sakit karena masalah ini Ar?"tanya pak Surya.

"Salah satu opa, karena dia sempet mengurung diri di kamar 2 hari. Sehingga dia drop, itu karena lambungnya kambuh, tambah dia stres karena masalah yang banyak di pendam sendiri. Ternyata masalah program bayi tabung waktu itu yang tahu hanya keluarga kita opa. Keluarganya baru tahu dari ibu tadi, maka itu yang membuat Asifa frustasi. Kata dokter itu bisa berdampak buruk kedepannya. Bahkan dia belum mau bicara sama Ardi, padahal sama yang lain sudah." Sedih juga bila ingat dia berkata kasar dan menyakiti hati sendiri.

"Semoga dia bisa maafkan opa, karena pusat kesalahan ada pada diri opa."Pak Surya berkata dengan tatapan kosong ke depan.

"Ya sudah ini sudah malam pa kita tidur di sambung besok lagi" Pak Arya menyudahi pembicaraan karena malam semakin larut.

"Iya sudah malam hampir jam 12 malam."Timpal bu Gina.

"Apa opa boleh tidur bersama mu sayang, kita sama-sama sendiri sekarang."Pak Surya bercanda, karena dari tadi tegang terus.

"Boleh lah kita dari tadi juga sudah berpelukan." Balas Ardi.

"Hahahaha" tertawa bersama.

Mereka langsung pergi ke kamar, pak Surya dengan Ardi pergi ke kamar dan Ardi. Pak Surya ke kamar mandi lebih dulu, lalu di susul oleh Ardi. setelah selesai mereka naik ke tempat tidur, segera menuju alam mimpi.

...****************...

Sementara di rumah sakit, Asifa menangis dalam diam dan dia tidur membelakangi kedua orang tuanya yang tidur di sofa.

"Sungguh ini di luar kemampuan ku ya Allah, ku serahkan padamu. Biar ku tangisi setiap hari tak akan kembali utuh lagi. Hati ini sudah hancur berkeping-keping tak mungkin bisa sempurna lagi. Sungguh sakit tapi tak berdarah, begitu dengan mu ya Allah tak terlihat namun nyata. Setelah ini aku akan berusaha bangkit mungkin awalnya hidup yang baruku. Apa pun yang terjadi aku akan berusaha tegar. Aku tak ingin Mama dan papa jadi kepikiran ****dengan**** masalah ku. Ku tak ingin menjadi beban mereka, setelah keluar dari sini aku akan menjadi lebih mandiri."

Larut dalam pikirannya sendiri kini Asifa tertidur. Hingga subuh tiba dia tak kunjung bangun, mungkin karena dia tidur larut malam menjelang pagi.

Pak Herman sudah balik dari musholla yang ada di rumah sakit. Langsung duduk di dekatnya putrinya, mengusap kepalanya dengan lembut. Hal itu membuat Asifa bangun karena merasa ada pergerakan.

"Papa apa ini sudah subuh?"tanya Asifa.

"Sudah sayang yuk sholat dulu, nanti kita jalan ke taman rumah sakit."Kata pak Herman.

"Iya Asifa mau ke kamar mandi dulu."Berusaha bangun dari tidur langsung di bantu pak Herman.

"Mau papa bantu sampai dalam? atau mau di bantu mama."Tawar pak Herman.

"Di bantu sampai pintu kamar mandi aja Asifa bisa sendiri."Jawab Asifa.

"Ya sudah ayo,"langsung menuntun Asifa ke kamar mandi. Pak Herman menunggu di depan pintu kamar mandi.

Asifa sudah keluar dengan berpegangan pintu, dengan cepat pak Herman membantu Asifa. Berjalan ke branker lalu naik, dan memberikan mukena karena masih lemas maka sholat dengan cara duduk.

Pak Herman langsung pamit untuk mencari sarapan pagi untuk nya dan istrinya, tak lupa pak Herman membeli bubur sumsum tanpa santan untuk putrinya. Buat jaga-jaga Asifa tidak mau makanan rumah sakit.

"Nih sarapan untuk mu jika tidak mau makanan rumah sakit. Bisa kamu makan ini dan itu susu di minum ya biar cepat sembuh."Ujar pak Herman.

"Terima kasih pa, tapi tidak apa-apa nanti untuk siangan aja kan bubur lebih cepat lapar pa."Kata Asifa.

"Wah kalau seperti ini cepat sembuh nih, sudah mikirin makanan terus."Kata bu Hafsah.

"Bosan ma di sini, selain bau obat makanan tidak enak. Apa lagi sakit Asifa lambung di kasih bubur tanpa rasa. Makanya Asifa akan makan banyak biar cepat keluar dari sini."Keluh Asifa.

"Iya sayang nanti kalau sudah tidak lemas dan keadaan kamu sudah membaik boleh pulang ya."Kata pak Herman.

"Tapi Asifa harus janji pada kami, jangan lagi memendam masalah sendiri ya. Cerita pada orang tua, ingin sayang kamu segalanya bagi kami. Bahkan kakak mu hari akan ke sini, jangan merasa sendiri lagi."Bu Hafsah memeluk anaknya dan menangis. Dia merasakan apa yang di rasakan putrinya.

"Insya Allah ma. Asifa tidak akan membuat mama dan papa susah lagi, Asifa sudah tidak sedih lagi. Asifa yakin ketetapan Allah itu lebih baik dari yang kita inginkan."Kata Asifa, hal itu membuat kedua orang tuanya, senang putrinya sudah bisa menerima.

"Iya sayang tidak ada yang lebih baik dari rencana Allah SWT. Kamu yang sabar ya menghadapi kehidupan baru ini."Kata pak Herman

"Ya sudah sekarang sarapan ya, biar cepat sembuh."lanjut pak Herman, lalu bu Hafsah menyuapi Asifa bubur yang di sediakan rumah sakit.

setelah sarapan Asifa minum obatnya. Pak Herman keluar ruangan untuk meminta izin pada pihak rumah sakit. Untuk membawa Asifa ke taman dengan kursi roda.

Kini pak Herman sudah kembali bersama suster yang mendorong kursi roda.

"Mari bu Asifa saya bantu,"suster memapah Asifa ke kursi roda,dan mendorong menuju ke taman "ya sudah kalau begitu saya permisi ya Bu, semoga cepat sembuh."Ujar suster yang cantik dan ramah itu.

*****Bersambung....

Terpopuler

Comments

🤗🤗

🤗🤗

setelah koma dan petik kok gak ada spasinya kak.

2022-12-21

1

Noviyanti

Noviyanti

cepat sembuh asifa

2022-12-11

1

@Kristin

@Kristin

semangat Asifa jangan bersedih hadapi dengan kuat pasti kamu bisa 😊

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 1.Apa salah ku
2 2.Menenangkan diri
3 3.Asifa mengurung diri
4 4.Ungkapan pak Arya Dinata
5 5.Dari suami istri jadi kakak adik
6 6.Kebenaran
7 7.Kebahagiaan lira
8 8.Membatalkan pernikahan
9 9.Tumbal pesugihan mu
10 10.Martabak
11 11.Tumben opa kesini
12 12.Pak jefry sebagai saksi.
13 13.Ketetapan Allah itu lebih baik
14 14.Sama halnya kaca yang sudah pecah
15 15.Sudah seperti keset
16 16.Mengutamakan princess kita
17 17.Si janda baru keluar
18 18.Menjadi janda muda
19 19.Janda akan selalu di pandang rendah
20 20.Satu rumah isinya 3 duda.
21 21.Pengawasan keluarga Dinata
22 22.Sudah seperti buronan
23 23.Seleksi calon karyawan
24 24.Seleksi calon karyawan 2
25 25.Kayak emak-emak cerewet
26 26.Sakit tak berdarah
27 27.Lagi lihat rembulan malam kok
28 28.Yang tampak penuh luka dan kesedihan
29 29.Air untuk siapa
30 30.Sungguh menggemaskan
31 31.Iya princess...
32 32.Pernah merasakan surga dunia
33 33.Princess butuh dukungan kita
34 34.Peduli dengan Asifa
35 35.Aku tidak mau ketemu lagi
36 36.Kehilangan jejaknya Asifa
37 37.Tua tua keladi
38 38.Awalnya ramah kini jadi killer
39 39.I LOVE YOU ASIFA
40 40.Asifa putrinya siapa?
41 41.Pak Edi kaget
42 42.Melupakan masalah
43 43.Pamit bu Gina
44 44.Kedatangan bu Gina
45 45.Pertanyaan Bu Gina pada Fahmi
46 46.Bu Gina di bawa ke rumah sakit
47 47.Ardi dan Asifa syok.
48 48.Ardi menangis
49 49.Ibu sedang kritis
50 50.Dokter Miranti
51 51.Permintaan bu Gina
52 52.Saya yang tidak setuju
53 53.Katanya tidak mau rujuk
54 54.Karena ini permintaan ibu
55 55.Makanan favorit Asifa
56 56.Tidak masalah
57 57.Asifa vs Erna
58 58.Pesan bu Gina
59 59.Pernikahan Ardi dan Salsa
60 60.Dukanya keluarga Dinata
61 61.Klarifikasi
62 62.Sungguh berat
63 63.Asifa pulang ke Jogja
64 64.Dek Zahra
65 65.Di sebuah taman hijau
66 66.Tunggu mas ya dek Zahra sayang
67 67.Dunia dan akhirat
68 68.Kenapa aku bisa lupa
69 69.Papa ingin kamu melupakan mereka
70 70.Hari ini papa milik Asifa pokoknya
71 71.Mengikuti
72 72.Asifa pulang
73 73.Efek lama menduda
74 74.Surat dari ibu
75 75.Asifa merangkak
76 76.Tidak mau di cap pelakor
77 77.Princess berwajah cemberut
78 78.Sedang bahagia
79 79.Ta'aruf
80 80.Merasa dipermainkan
81 81.Detak jantungnya Asifa
82 82.GGDJ dan CCDJ
83 83.Berada di zona merah
84 84.Kedatangan pak Edi sekeluarga
85 85.Dasar emak-emak
86 86.Jangan jadi kompor
87 87.Mengingatkan sahabatnya.
88 88. Harus pelan-pelan
89 89.Perhatian Fahmi
90 90.Kursi roda
91 91. Calon anak ibu
92 92.Untuk investasi
93 93.Harus waspada
94 94. Acara calon istri ku
95 95.Dasar bucin
96 96.Persiapan acara.
97 97. Fahmi refleks
98 98.Ucapan ulang tahun
99 99.Kue spesial
100 100.Pertunangan
101 101.Jatuh cinta pada sebuah nama
102 102. Jodoh terakhir ku
103 103.Seorang adik
104 104.Ingin jadi orang biasa
105 105.Jadi awet muda
106 106.Buka kado
107 107.Andik dan Irgi
108 108.Calon suami Asifa
109 109.Dari pengalaman hidupnya
110 110.Panggilan spesial
111 111.Sebagai putra Hermansyah
112 112.Laki-laki tidak peka
113 113.Rasa trauma
114 114. Tempat sepi
115 115.Satu kedipan mata
116 116. Pernikahan Fahmi dan Asifa
117 117.Air mata kebahagiaan
118 118. Air mata penyesalan
119 119. Sudah halal sayang
120 120. Dengan senang hati
121 121.Momen bahagia
122 122.Keturunan dan harta
123 123.Sama-sama tahu
124 124.Asifa manja
125 125.Hadiah dari ayah
126 126.Dokter menjelaskan pada Ardi
127 127.Perlu waktu
128 128.Perlakuan manis Fahmi
129 129.Panjang tangan
130 130.Peran seorang ayah.
131 131.Tanam benih
132 132.Di lihat bibi
133 133.Istri saya tidak mandul
134 134.Cuma minum cappuccino
135 135.Besar penghasilan
136 136.Lasmi dan Asifa
137 137.Hadiah istimewa
138 138.Kebahagiaan kita
139 139.Berita kebahagiaan mantan istri
140 140.Kembar tiga
141 "141. Respon dari mereka
142 142.Pernah mengalami kegagalan
143 143.Lahirnya cicit keluarga Dinata.
144 144.Azmi Putra Dinata
145 145.Belanja perlengkapan bayi
146 146.Siap siaga
147 147.Lahirnya si kembar
148 148.Ibu masuk di ICU pak
149 149.Jadi seorang ayah
150 150.Mas kangen
151 151.Nama untuk si kembar
152 152.Tersenyum bahagia
153 153.Bisa menjadi ibu
154 ASJ 2.Memergoki suaminya
155 155.ASJ2 Yuda Chandrawinata
156 56.ASJ2. Yosi Chandraningtyas
157 157.ASJ2 Apakah Salah Janda
158 158.ASJ2 My love Indonesia
159 159. ASJ2. Memilih restoran
160 Jadi dosen
Episodes

Updated 160 Episodes

1
1.Apa salah ku
2
2.Menenangkan diri
3
3.Asifa mengurung diri
4
4.Ungkapan pak Arya Dinata
5
5.Dari suami istri jadi kakak adik
6
6.Kebenaran
7
7.Kebahagiaan lira
8
8.Membatalkan pernikahan
9
9.Tumbal pesugihan mu
10
10.Martabak
11
11.Tumben opa kesini
12
12.Pak jefry sebagai saksi.
13
13.Ketetapan Allah itu lebih baik
14
14.Sama halnya kaca yang sudah pecah
15
15.Sudah seperti keset
16
16.Mengutamakan princess kita
17
17.Si janda baru keluar
18
18.Menjadi janda muda
19
19.Janda akan selalu di pandang rendah
20
20.Satu rumah isinya 3 duda.
21
21.Pengawasan keluarga Dinata
22
22.Sudah seperti buronan
23
23.Seleksi calon karyawan
24
24.Seleksi calon karyawan 2
25
25.Kayak emak-emak cerewet
26
26.Sakit tak berdarah
27
27.Lagi lihat rembulan malam kok
28
28.Yang tampak penuh luka dan kesedihan
29
29.Air untuk siapa
30
30.Sungguh menggemaskan
31
31.Iya princess...
32
32.Pernah merasakan surga dunia
33
33.Princess butuh dukungan kita
34
34.Peduli dengan Asifa
35
35.Aku tidak mau ketemu lagi
36
36.Kehilangan jejaknya Asifa
37
37.Tua tua keladi
38
38.Awalnya ramah kini jadi killer
39
39.I LOVE YOU ASIFA
40
40.Asifa putrinya siapa?
41
41.Pak Edi kaget
42
42.Melupakan masalah
43
43.Pamit bu Gina
44
44.Kedatangan bu Gina
45
45.Pertanyaan Bu Gina pada Fahmi
46
46.Bu Gina di bawa ke rumah sakit
47
47.Ardi dan Asifa syok.
48
48.Ardi menangis
49
49.Ibu sedang kritis
50
50.Dokter Miranti
51
51.Permintaan bu Gina
52
52.Saya yang tidak setuju
53
53.Katanya tidak mau rujuk
54
54.Karena ini permintaan ibu
55
55.Makanan favorit Asifa
56
56.Tidak masalah
57
57.Asifa vs Erna
58
58.Pesan bu Gina
59
59.Pernikahan Ardi dan Salsa
60
60.Dukanya keluarga Dinata
61
61.Klarifikasi
62
62.Sungguh berat
63
63.Asifa pulang ke Jogja
64
64.Dek Zahra
65
65.Di sebuah taman hijau
66
66.Tunggu mas ya dek Zahra sayang
67
67.Dunia dan akhirat
68
68.Kenapa aku bisa lupa
69
69.Papa ingin kamu melupakan mereka
70
70.Hari ini papa milik Asifa pokoknya
71
71.Mengikuti
72
72.Asifa pulang
73
73.Efek lama menduda
74
74.Surat dari ibu
75
75.Asifa merangkak
76
76.Tidak mau di cap pelakor
77
77.Princess berwajah cemberut
78
78.Sedang bahagia
79
79.Ta'aruf
80
80.Merasa dipermainkan
81
81.Detak jantungnya Asifa
82
82.GGDJ dan CCDJ
83
83.Berada di zona merah
84
84.Kedatangan pak Edi sekeluarga
85
85.Dasar emak-emak
86
86.Jangan jadi kompor
87
87.Mengingatkan sahabatnya.
88
88. Harus pelan-pelan
89
89.Perhatian Fahmi
90
90.Kursi roda
91
91. Calon anak ibu
92
92.Untuk investasi
93
93.Harus waspada
94
94. Acara calon istri ku
95
95.Dasar bucin
96
96.Persiapan acara.
97
97. Fahmi refleks
98
98.Ucapan ulang tahun
99
99.Kue spesial
100
100.Pertunangan
101
101.Jatuh cinta pada sebuah nama
102
102. Jodoh terakhir ku
103
103.Seorang adik
104
104.Ingin jadi orang biasa
105
105.Jadi awet muda
106
106.Buka kado
107
107.Andik dan Irgi
108
108.Calon suami Asifa
109
109.Dari pengalaman hidupnya
110
110.Panggilan spesial
111
111.Sebagai putra Hermansyah
112
112.Laki-laki tidak peka
113
113.Rasa trauma
114
114. Tempat sepi
115
115.Satu kedipan mata
116
116. Pernikahan Fahmi dan Asifa
117
117.Air mata kebahagiaan
118
118. Air mata penyesalan
119
119. Sudah halal sayang
120
120. Dengan senang hati
121
121.Momen bahagia
122
122.Keturunan dan harta
123
123.Sama-sama tahu
124
124.Asifa manja
125
125.Hadiah dari ayah
126
126.Dokter menjelaskan pada Ardi
127
127.Perlu waktu
128
128.Perlakuan manis Fahmi
129
129.Panjang tangan
130
130.Peran seorang ayah.
131
131.Tanam benih
132
132.Di lihat bibi
133
133.Istri saya tidak mandul
134
134.Cuma minum cappuccino
135
135.Besar penghasilan
136
136.Lasmi dan Asifa
137
137.Hadiah istimewa
138
138.Kebahagiaan kita
139
139.Berita kebahagiaan mantan istri
140
140.Kembar tiga
141
"141. Respon dari mereka
142
142.Pernah mengalami kegagalan
143
143.Lahirnya cicit keluarga Dinata.
144
144.Azmi Putra Dinata
145
145.Belanja perlengkapan bayi
146
146.Siap siaga
147
147.Lahirnya si kembar
148
148.Ibu masuk di ICU pak
149
149.Jadi seorang ayah
150
150.Mas kangen
151
151.Nama untuk si kembar
152
152.Tersenyum bahagia
153
153.Bisa menjadi ibu
154
ASJ 2.Memergoki suaminya
155
155.ASJ2 Yuda Chandrawinata
156
56.ASJ2. Yosi Chandraningtyas
157
157.ASJ2 Apakah Salah Janda
158
158.ASJ2 My love Indonesia
159
159. ASJ2. Memilih restoran
160
Jadi dosen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!