12.Pak jefry sebagai saksi.

"Hah, ada apa pa? apa tidak bisa besok ini sudah malam." Protes bu Sita.

Ini urusan laki-laki, karena sudah malam saya mau menginap saya lelah."Kilah pak Surya.

"Lalu Jefry gimana? apa ..."

"Kenapa kamu mengkhawatirkan Jefry ketimbang suamimu."Kesal sama istrinya itu. Tapi kalau di pikir ada baiknya dia tidak curiga lagi padanya.

"Bukan begitu pa, sa....."

"Sudahlah saya malas berdebat dengan mu." Pak Surya yang langsung mematikan ponselnya.

Pak surya menatap anak dan cucunya, yang tersenyum meledeknya. Ada sedikit kesal sama mereka berdua yang sedang meledek.

"Ardi tolong opa, panggilkan Jefry."pinta pak Surya pada Ardi.

"Siap opa"tapi bukan pergi dia malah mengambil ponsel di saku celana.

"Halo tuan" suara Jefri yang sudah tersambung.

"Halo pak bisa masuk rumah sekarang, karena pak Jefry sebagai saksi."Kata Ardi, sambil melirik opa dan ayahnya bergantian. dan langsung mematikan ponselnya dan menyimpan kembali.

"Memang nya siapa yang mau di sidang harus menghadirkan saksi segala?"tanya pak Surya.

"Bukannya opa minta penjelasan dari ayah tentang oma jahat itu."Kata kata Ardi, sedikit menyindir opanya.

"Ya opa minta maaf sama kamu Ar, opa memang salah, bahkan tidak hanya padamu tapi juga pada ayahmu. Opa baru sadar, bahwa opa terlalu percaya pada perempuan itu."Penyesalan pak Surya.

"Apa yang saya tanya sekarang sama papa itu apa yang membuat papa menyayangi Ferdinand. Sedangkan saya yang anak kandung papa, tapi papa tak pernah perduli. Apa karena papa tak mencintai mama Hanifa?"tanya pak Arya, dengan nada kesal pada papanya.

"Apa merasa bersalah pada Ferdinand, dia juga anak papa Arya. Papa akui kesalahan papa pada mama mu begitu besar. Papa dan mama berantem dan papa hilang kendali hingga papa memukul mama. Tapi itu karena papa cemburu saat mama berpelukan dengan sahabat yang sekaligus sepupunya mama. setelah mendengar penjelasannya sahabat atau saudara mama. Papa menyesal karena papa pertama kali memukul mama saat itu. Papa tidak di tegur sama mama selama satu minggu. Papa frustasi hingga papa pergi ke sebuah club. Dan hari itu papa mabuk berat, papa tidak tahu kalau Sita memanfaatkan keadaan. Memang Sita mantan pacar papa, hingga hadirlah Ferdinand. Dan Sita minta papa untuk bertanggung jawab. Dari situ lah mama dan papa bertengkar lagi. Setelah bertengkar mama pergi menggunakan mobil kesayangannya. Namun naas mama kecelakaan dan bertabrakan dengan truk. Yang sama-sama melaju kencang, hingga tabrakan tidak dapat dihindari. Saat itu kamu berusia 2 tahun setengah. Setelah dua bulan papa masih belum bisa menerima Sita untuk menikahinya. Akhirnya dia mengancam akan membunuhmu dan Ferdinand yang masih di dalam perut itu. Mau tidak mau papa menikahinya demi melindungi mu nak. Papa tau dia merebut semua hak mu itu juga atas ancaman. Memang papa ini bodoh, papa tidak bisa memberikan apa-apa buat kamu. Maka papa memberimu uang itu secara diam-diam. Supaya apa yang di rebut Ferdi, kamu bisa beli lagi. Dengan di bantu oleh bibi, atau mang Asep. Ketika kamu dewasa malah kamu bangun perusahaan sendiri. Pada saat itu Sita nuntut papa dan minta Ferdinand yang jadi pewaris utama. Papa tidak bisa memberikan itu, karena sudah menjadi hak milik mu. Ketika mama masih hidup semua aset atas nama mu. kecuali perhiasan mama, dan akhirnya di ambil Sita semua. Tapi sisa satu, itu perhiasan turun temurun dari keluarga mama. Nih papa berikan buat Gina, nanti Gina berikan ke menantu berikutnya." Kata pak Surya, panjang lebar sambil memberikan kotak kecil pada Gina.

Bu Gina menerima kotak itu yang di berikan oleh mertuanya.

"Terima kasih pa"ucap bu Gina.

"Papa salah saya punya bukti semua pa bahkan Ferdinand juga bukan anak papa. sebentar Arya ambil di ruang kerjaku."Kata pak Arya. Sambil berdiri dan pergi menuju ruang kerjanya.

Mereka yang ada di ruang keluarga terutama bu Gina penasaran dengan kotak kecil itu.

Akhirnya dia membuka kotak itu, ternyata isinya Kaling bermata hijau daun. Di permata itu juga bertuliskan WIDARMA, ya itu nama marga bu Hanifa. Maka dari pak Surya tidak bisa memberikan pada bu Sita.

"Papa apa ini nama marga mama?"tanya bu Gina.

"Iya tu nama marga mama Hanifa Gin." Jawab pak Surya.

"Itu kalung yang ada di foto mama kan pa?"tanya pak Arya.

"Iya, oh jadi kamu yang masih simpan foto mama yang itu ya. Papa pikir sudah habis di bakar sama Sita."Kata pak Surya.

"Oh ya, nih yang Arya simpan aku harap setelah ini papa bisa adil."Pak Arya menyerahkan amplop coklat.

Pak Surya segera membuka dan membaca dengan teliti lembar demi lembar. Ada sebuah video rekaman, beberapa tahun lalu di mana Ferdinand menandatangani surat penyerahan perusahaan untuk Ferdinand dari ayah biologisnya. Juga video rekaman bersama Bambang, dengan memberitahu tentang itu semua. Hanya yang intinya saja, dan beberapa berkas tentang laporan Jefry dan foto sebagai bukti.

"Jadi selama ini Jefry itu orang kepercayaan mu Ar? papa pikir tidak akan bisa keluar dari masalah ini. Bahkan papa bisa jadikan ini barang bukti kejahatan Sita terutama atas penipuan bahwa Ferdinand bukan anak papa. Dan atas kematian mama juga bisa papa ajukan buat pemberatnya. Berarti Ferdinand sudah tau kalo papa bukan papa kandungnya?"tanya pak Surya.

"Iya itu yang akan Arya bongkar ketika papa mempersulit penyerahan perusahaan. Tapi papa malah yang mencari Arya sendiri, minta penjelasan tentang ini semua."Ujar pak Arya.

"Karena papa mendengar pembicaraannya di balkon dengan seseorang dengan nada marah. Maka dari itu papa segera mengganti pakaian dan alasan mau ketemu Rudi. Dan alasan sudah lama tidak ketemu, mumpung ada di sini. Karena papa tidak mau gagal lagi, dan harus dapat bukti yang konkrit."Kata pak Surya.

"Arya pikir papa ke enakan berada dalam kungkungannya, lupa sama Arya. Ternyata papa tidak, malah terkekang karena Arya."Kata Arya.

"Ya papa minta maaf karena mengabaikan mu. Dan hanya memberikan uang, tapi papa tahu pasti kamu baik baik saja. Kalau sekarang papa tidak perduli lagi, besok kamu dan Ardi ke kantor ya, papa akan serahkan pada mu atau langsung ke Ardi?"tanya pak Surya.

"Mending papa selesai kan masalah papa dan mama sita. Tapi kalau mama di penjara kita siap tidak siap nerima gosip pa."Kata pak Arya.

"Benar kata mu nanti papa akan selesai kan dengan cara baik-baik. Tapi kalau Sita tidak bisa mau gimana lagi tapi tidak akan seramai beritamu."Jawab pak surya, dengan santai.

*****Bersambung....

Terpopuler

Comments

Nur Khasanah

Nur Khasanah

ya karena belum pengalaman kak,

bertahap belajar dari cerita yang menjadi motivasi. dengan rajin membaca tentu nya 😁😁😁😁

2022-09-15

0

Rini Antika

Rini Antika

Semangat terus dalam berkarya Kak..💪

2022-09-15

1

Rini Antika

Rini Antika

maaf ya Kak knp gak dibikin beberapa paragraf biar gak terlalu panjang paragraf nya..🤭✌️

2022-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 1.Apa salah ku
2 2.Menenangkan diri
3 3.Asifa mengurung diri
4 4.Ungkapan pak Arya Dinata
5 5.Dari suami istri jadi kakak adik
6 6.Kebenaran
7 7.Kebahagiaan lira
8 8.Membatalkan pernikahan
9 9.Tumbal pesugihan mu
10 10.Martabak
11 11.Tumben opa kesini
12 12.Pak jefry sebagai saksi.
13 13.Ketetapan Allah itu lebih baik
14 14.Sama halnya kaca yang sudah pecah
15 15.Sudah seperti keset
16 16.Mengutamakan princess kita
17 17.Si janda baru keluar
18 18.Menjadi janda muda
19 19.Janda akan selalu di pandang rendah
20 20.Satu rumah isinya 3 duda.
21 21.Pengawasan keluarga Dinata
22 22.Sudah seperti buronan
23 23.Seleksi calon karyawan
24 24.Seleksi calon karyawan 2
25 25.Kayak emak-emak cerewet
26 26.Sakit tak berdarah
27 27.Lagi lihat rembulan malam kok
28 28.Yang tampak penuh luka dan kesedihan
29 29.Air untuk siapa
30 30.Sungguh menggemaskan
31 31.Iya princess...
32 32.Pernah merasakan surga dunia
33 33.Princess butuh dukungan kita
34 34.Peduli dengan Asifa
35 35.Aku tidak mau ketemu lagi
36 36.Kehilangan jejaknya Asifa
37 37.Tua tua keladi
38 38.Awalnya ramah kini jadi killer
39 39.I LOVE YOU ASIFA
40 40.Asifa putrinya siapa?
41 41.Pak Edi kaget
42 42.Melupakan masalah
43 43.Pamit bu Gina
44 44.Kedatangan bu Gina
45 45.Pertanyaan Bu Gina pada Fahmi
46 46.Bu Gina di bawa ke rumah sakit
47 47.Ardi dan Asifa syok.
48 48.Ardi menangis
49 49.Ibu sedang kritis
50 50.Dokter Miranti
51 51.Permintaan bu Gina
52 52.Saya yang tidak setuju
53 53.Katanya tidak mau rujuk
54 54.Karena ini permintaan ibu
55 55.Makanan favorit Asifa
56 56.Tidak masalah
57 57.Asifa vs Erna
58 58.Pesan bu Gina
59 59.Pernikahan Ardi dan Salsa
60 60.Dukanya keluarga Dinata
61 61.Klarifikasi
62 62.Sungguh berat
63 63.Asifa pulang ke Jogja
64 64.Dek Zahra
65 65.Di sebuah taman hijau
66 66.Tunggu mas ya dek Zahra sayang
67 67.Dunia dan akhirat
68 68.Kenapa aku bisa lupa
69 69.Papa ingin kamu melupakan mereka
70 70.Hari ini papa milik Asifa pokoknya
71 71.Mengikuti
72 72.Asifa pulang
73 73.Efek lama menduda
74 74.Surat dari ibu
75 75.Asifa merangkak
76 76.Tidak mau di cap pelakor
77 77.Princess berwajah cemberut
78 78.Sedang bahagia
79 79.Ta'aruf
80 80.Merasa dipermainkan
81 81.Detak jantungnya Asifa
82 82.GGDJ dan CCDJ
83 83.Berada di zona merah
84 84.Kedatangan pak Edi sekeluarga
85 85.Dasar emak-emak
86 86.Jangan jadi kompor
87 87.Mengingatkan sahabatnya.
88 88. Harus pelan-pelan
89 89.Perhatian Fahmi
90 90.Kursi roda
91 91. Calon anak ibu
92 92.Untuk investasi
93 93.Harus waspada
94 94. Acara calon istri ku
95 95.Dasar bucin
96 96.Persiapan acara.
97 97. Fahmi refleks
98 98.Ucapan ulang tahun
99 99.Kue spesial
100 100.Pertunangan
101 101.Jatuh cinta pada sebuah nama
102 102. Jodoh terakhir ku
103 103.Seorang adik
104 104.Ingin jadi orang biasa
105 105.Jadi awet muda
106 106.Buka kado
107 107.Andik dan Irgi
108 108.Calon suami Asifa
109 109.Dari pengalaman hidupnya
110 110.Panggilan spesial
111 111.Sebagai putra Hermansyah
112 112.Laki-laki tidak peka
113 113.Rasa trauma
114 114. Tempat sepi
115 115.Satu kedipan mata
116 116. Pernikahan Fahmi dan Asifa
117 117.Air mata kebahagiaan
118 118. Air mata penyesalan
119 119. Sudah halal sayang
120 120. Dengan senang hati
121 121.Momen bahagia
122 122.Keturunan dan harta
123 123.Sama-sama tahu
124 124.Asifa manja
125 125.Hadiah dari ayah
126 126.Dokter menjelaskan pada Ardi
127 127.Perlu waktu
128 128.Perlakuan manis Fahmi
129 129.Panjang tangan
130 130.Peran seorang ayah.
131 131.Tanam benih
132 132.Di lihat bibi
133 133.Istri saya tidak mandul
134 134.Cuma minum cappuccino
135 135.Besar penghasilan
136 136.Lasmi dan Asifa
137 137.Hadiah istimewa
138 138.Kebahagiaan kita
139 139.Berita kebahagiaan mantan istri
140 140.Kembar tiga
141 "141. Respon dari mereka
142 142.Pernah mengalami kegagalan
143 143.Lahirnya cicit keluarga Dinata.
144 144.Azmi Putra Dinata
145 145.Belanja perlengkapan bayi
146 146.Siap siaga
147 147.Lahirnya si kembar
148 148.Ibu masuk di ICU pak
149 149.Jadi seorang ayah
150 150.Mas kangen
151 151.Nama untuk si kembar
152 152.Tersenyum bahagia
153 153.Bisa menjadi ibu
154 ASJ 2.Memergoki suaminya
155 155.ASJ2 Yuda Chandrawinata
156 56.ASJ2. Yosi Chandraningtyas
157 157.ASJ2 Apakah Salah Janda
158 158.ASJ2 My love Indonesia
159 159. ASJ2. Memilih restoran
160 Jadi dosen
Episodes

Updated 160 Episodes

1
1.Apa salah ku
2
2.Menenangkan diri
3
3.Asifa mengurung diri
4
4.Ungkapan pak Arya Dinata
5
5.Dari suami istri jadi kakak adik
6
6.Kebenaran
7
7.Kebahagiaan lira
8
8.Membatalkan pernikahan
9
9.Tumbal pesugihan mu
10
10.Martabak
11
11.Tumben opa kesini
12
12.Pak jefry sebagai saksi.
13
13.Ketetapan Allah itu lebih baik
14
14.Sama halnya kaca yang sudah pecah
15
15.Sudah seperti keset
16
16.Mengutamakan princess kita
17
17.Si janda baru keluar
18
18.Menjadi janda muda
19
19.Janda akan selalu di pandang rendah
20
20.Satu rumah isinya 3 duda.
21
21.Pengawasan keluarga Dinata
22
22.Sudah seperti buronan
23
23.Seleksi calon karyawan
24
24.Seleksi calon karyawan 2
25
25.Kayak emak-emak cerewet
26
26.Sakit tak berdarah
27
27.Lagi lihat rembulan malam kok
28
28.Yang tampak penuh luka dan kesedihan
29
29.Air untuk siapa
30
30.Sungguh menggemaskan
31
31.Iya princess...
32
32.Pernah merasakan surga dunia
33
33.Princess butuh dukungan kita
34
34.Peduli dengan Asifa
35
35.Aku tidak mau ketemu lagi
36
36.Kehilangan jejaknya Asifa
37
37.Tua tua keladi
38
38.Awalnya ramah kini jadi killer
39
39.I LOVE YOU ASIFA
40
40.Asifa putrinya siapa?
41
41.Pak Edi kaget
42
42.Melupakan masalah
43
43.Pamit bu Gina
44
44.Kedatangan bu Gina
45
45.Pertanyaan Bu Gina pada Fahmi
46
46.Bu Gina di bawa ke rumah sakit
47
47.Ardi dan Asifa syok.
48
48.Ardi menangis
49
49.Ibu sedang kritis
50
50.Dokter Miranti
51
51.Permintaan bu Gina
52
52.Saya yang tidak setuju
53
53.Katanya tidak mau rujuk
54
54.Karena ini permintaan ibu
55
55.Makanan favorit Asifa
56
56.Tidak masalah
57
57.Asifa vs Erna
58
58.Pesan bu Gina
59
59.Pernikahan Ardi dan Salsa
60
60.Dukanya keluarga Dinata
61
61.Klarifikasi
62
62.Sungguh berat
63
63.Asifa pulang ke Jogja
64
64.Dek Zahra
65
65.Di sebuah taman hijau
66
66.Tunggu mas ya dek Zahra sayang
67
67.Dunia dan akhirat
68
68.Kenapa aku bisa lupa
69
69.Papa ingin kamu melupakan mereka
70
70.Hari ini papa milik Asifa pokoknya
71
71.Mengikuti
72
72.Asifa pulang
73
73.Efek lama menduda
74
74.Surat dari ibu
75
75.Asifa merangkak
76
76.Tidak mau di cap pelakor
77
77.Princess berwajah cemberut
78
78.Sedang bahagia
79
79.Ta'aruf
80
80.Merasa dipermainkan
81
81.Detak jantungnya Asifa
82
82.GGDJ dan CCDJ
83
83.Berada di zona merah
84
84.Kedatangan pak Edi sekeluarga
85
85.Dasar emak-emak
86
86.Jangan jadi kompor
87
87.Mengingatkan sahabatnya.
88
88. Harus pelan-pelan
89
89.Perhatian Fahmi
90
90.Kursi roda
91
91. Calon anak ibu
92
92.Untuk investasi
93
93.Harus waspada
94
94. Acara calon istri ku
95
95.Dasar bucin
96
96.Persiapan acara.
97
97. Fahmi refleks
98
98.Ucapan ulang tahun
99
99.Kue spesial
100
100.Pertunangan
101
101.Jatuh cinta pada sebuah nama
102
102. Jodoh terakhir ku
103
103.Seorang adik
104
104.Ingin jadi orang biasa
105
105.Jadi awet muda
106
106.Buka kado
107
107.Andik dan Irgi
108
108.Calon suami Asifa
109
109.Dari pengalaman hidupnya
110
110.Panggilan spesial
111
111.Sebagai putra Hermansyah
112
112.Laki-laki tidak peka
113
113.Rasa trauma
114
114. Tempat sepi
115
115.Satu kedipan mata
116
116. Pernikahan Fahmi dan Asifa
117
117.Air mata kebahagiaan
118
118. Air mata penyesalan
119
119. Sudah halal sayang
120
120. Dengan senang hati
121
121.Momen bahagia
122
122.Keturunan dan harta
123
123.Sama-sama tahu
124
124.Asifa manja
125
125.Hadiah dari ayah
126
126.Dokter menjelaskan pada Ardi
127
127.Perlu waktu
128
128.Perlakuan manis Fahmi
129
129.Panjang tangan
130
130.Peran seorang ayah.
131
131.Tanam benih
132
132.Di lihat bibi
133
133.Istri saya tidak mandul
134
134.Cuma minum cappuccino
135
135.Besar penghasilan
136
136.Lasmi dan Asifa
137
137.Hadiah istimewa
138
138.Kebahagiaan kita
139
139.Berita kebahagiaan mantan istri
140
140.Kembar tiga
141
"141. Respon dari mereka
142
142.Pernah mengalami kegagalan
143
143.Lahirnya cicit keluarga Dinata.
144
144.Azmi Putra Dinata
145
145.Belanja perlengkapan bayi
146
146.Siap siaga
147
147.Lahirnya si kembar
148
148.Ibu masuk di ICU pak
149
149.Jadi seorang ayah
150
150.Mas kangen
151
151.Nama untuk si kembar
152
152.Tersenyum bahagia
153
153.Bisa menjadi ibu
154
ASJ 2.Memergoki suaminya
155
155.ASJ2 Yuda Chandrawinata
156
56.ASJ2. Yosi Chandraningtyas
157
157.ASJ2 Apakah Salah Janda
158
158.ASJ2 My love Indonesia
159
159. ASJ2. Memilih restoran
160
Jadi dosen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!