Di ruang tamu.
"Papa mikir gak sih, apa yang akan berdampak pada putri kita. Untuk undangan belum di sebar, coba kalau sudah mau di mana muka ku ini. Walaupun undangan belum ke sebar, tetap kita malu pa. Jadi bahan gosip ibu ibu komplek sini, dan jadi buah bibir Mereka kan. kayaknya papa seneng banget punya tante yang selalu menghalalkan segala cara."Kesal pada suaminya.
"Ma papa kan sudah minta maaf kok masih di ceramahin sih."Kata pak Bambang.
"Mama gak terima maaf papa, sebelum papa dapat maaf dari Rita."Setelah berucap pergi ke kamar.
Bu risma yang dari tadi diam kini angkat bicara, baik pada anak dan cucunya.
"Mbang, mama gak sangka kamu akan menjadikan cucu ku tumbal pesugihan mu. Walaupun dengan cara manusiawi, tapi otak gak di pakai. Karena kalau kamu pakai itu otakmu, kamu memikirkan dampak ke istri dan anakmu. Belum lagi ke orang tua mu, ikut nanggung dosa yang kamu buat. Mama merasa gagal jadi ibu, karena mama tak pernah mengajarkan mu menghalalkan segala cara. Hanya karena pengen kaya kau jadikan anakmu umpan/tumbal. Jadi kalau kamu kaya karena anakmu. Andaikan pak Arya tidak membatalkan pernikahan ini, mama gak tau kelakuan mu. Mama bersyukur Allah masih memberikan kesempatan untuk mu bertaubat!"Kata bu Risma panjang lebar dengan nada marah. Karena dia sempat kaget dengan apa yang di katakan oleh pak Arya.
"Ya mah aku khilaf mohon maafkan aku mah."Dengan lembut dia menggenggam tangan mamanya.
"Sama dengan istri mu. Jika istri dan anakmu memaafkan kamu. Mama akan maafkan mu sekarang pergilah temui anakmu apa dia baik baik saja kamarnya."Bu Risma menyuruh anaknya melihat cucunya. Ada rasa khawatir juga, hatinya tidak tenang.
Kini dia menatap cucu pertama nya "Erna, apa juga puas menghancurkan hati adikmu. Dengan kamu merendahkan Asifa, dan membanggakan Rita itu baik. Ya baik untuk mu tapi tidak untuk Rita. Kamu secara tida sadar membanggakan bahwa Rita itu pelakor. Karena apa? yang pelakor itu masuk ke dalam rumah tangga yang lagi kurang sehat. Di mana ada celah dia akan masuk, kenapa kemarin nenek kurang setuju. Jika Rita jadi istri kedua, atau menikah secara diam diam. tidak di publik kan seperti Asifa. Sudah sembunyi dari publik terkesan istri simpanan Ardi. Lah kamu malah memperparah keadaan Rita, menyebutkan namanya di antara Ardi dan Asifa."Kata Bu Risma.
"Nek Erna juga gak maksud untuk membuat Rita jadi malu. Erna cuma....."
"Cuma apa? cuma merendahkan Asifa yang tak bisa punya anak gitu! kamu itu dari dulu selalu bikin masalah sama Asifa. Apa gak capek ribut terus dari masih SD sampai udah mau kepala 3. Nenek aja malu punya cucu biang masalah kayak kamu."Kata nenek yang sudah bosan dengan tingkah laku Erna.
"Nenek! cucunya nenek itu aku bukan wanita mandul itu!"tidak terima neneknya membela Asifa, karena ia yang cucunya.
"Ini nih kalau anak salah selalu di bela terus sama orang tuanya. Jadi susah di kasih nasehat, sama orang tua. Kamu itu punya anak perempuan, hati hati kamu. Doa orang terdzolimi itu di kabulkan Allah. Jangankan doanya, air matanya mengalir saja sudah dicatat sama malaikat sebagai doa. Ingat itu jangan mencari masalah terus sama orang, taubat sebelum karma berlaku."Kata nenek dengan nada tegas. memang Erna dari kecil di manja, dia yang cari masalah tapi Asifa yang kena imbasnya. Dan orang tua Asifa dan Erna, tidak pernah akur. Itu juga biang perkaranya Erna, sudah bosan mendengarnya. Kini bu Risma meninggalkan Erna sendiri di ruang tamu.
"Ih nenek nyumpahin Erna? tega banget sih? lagian apa yang di lihat dari Asifa, cantik sih tapi percuma. Perempuan yang tidak bisa punya anak, sama dengan tidak berguna. Heran aku sama Ardi, masih aja belain tu perempuan. Memang benar kali ya? cinta itu bisa membuat orang buta, gak bisa lihat mana yang berguna dan tidak."Ngoceh sendiri karena di tinggal neneknya sendiri di ruang tamu. Lalu beranjak pergi tanpa pamit sama pemilik rumah, karena dia sendiri di ruang tamu.
*********
Di rumah sakit.
Asifa kini mulai membuka matanya, bangun tidurnya. Melihat Lira tidur di sofa, dia tak tega membangunkan. Dengan pelan tapi pasti dia bangun dan turun dan branker. Berjalan pelan-pelan dengan memegang botol infus, menuju kamar mandi. Kerena dia sudah tidak tahan untuk buang air kecil.
Di luar Ardi bangkit dari duduknya dan melihat ke dalam ruang Asifa melalui kaca. Dan kaget tak menemukan Asifa di branker nya, dan melihat Lira tertidur di sofa. Segera dia masuk dan memastikan bahwa Asifa di kamar mandi.
tok tok tok
"Dek kamu di dalam"teriak Ardi
"Iya Asifa di sini" dengan suara lemah dia menyahut.
Ardi menunggu di depan pintu kamar mandi. tak lama Asifa keluar, dan hampir saja dia jatuh. Dengan sigap Ardi menangkap nya, lalu ia angkat Asifa menggendongnya menuju branker.
"Kalau masih lemas jangan di paksain sendiri ke kamar mandi. Minta tolong sama mas atau Lira ya."Kata Ardi
"Asifa sudah tidak tahan kebelet. Aku gak tega lihat Lira yang lagi pules mas, maaf Asifa ngerepotin mas."Menunduk karena tak mau kontak mata, dan tadi saat di gendong dia hanya diam. Karena memang dia merasa gelap, mata tak bisa melihat. Namun masih sadar bahwa Ardi menggendongnya.
Lira yang mendengar suara obrolan, samar samar pun langsung membuka mata. Melihat Ardi merapikan selimut Asifa segera bertanya.
"Mas tidak merasa di repotkan dek."Kata Ardi
"Mas kakak kenapa, maaf Lira ketiduran." tanya Lira, karena merasa tak enak.
"Tadi Asifa ke kamar mandi sendiri, pas keluar hampir saja jatuh."Jawab Ardi.
"Tapi kakak tidak apa-apa kan?"dengan meneliti Asifa.
"Tidak" jawab Asifa singkat.
"Ya mas keluar dulu ya mau beli makan. Pasti Lira lapar kan? untuk kamu nanti dari rumah ini atau mau mas belikan di luar?"tanya Ardi.
"Asifa dari rumah sakit aja mas."Jawab Asifa.
"Ya sudah, Lira mau makan apa biar mas cari belikan?"tanya Ardi.
"Sebenarnya Lira pengen makan sup iga mas. ngerepotin mas tidak?" tanya Lira
"Ya sudah mas belikan nanti sekalian mas mau cari cemilan buat kamu sama dek Sifa. Kalau ada apa-apa segera telpon saya, nih kamu hubungi saya nanti." Sambil memberikan kartu nama pada Lira. Dan segera pergi dari ruangan Asifa. Memang Lira tak punya nomor ponsel Ardi begitu sebaliknya.
*****Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Basmol Yoi
moga pembaca nya bnyakkk
2022-11-03
2