"Tapi apa ma?"kata bambang.
"Tapi dia tidak mau tinggal disini."Kata bu Risma.
"(...........)"
"Rita mau ikut mama besok pulang, dia tidak mau di sini, dia tidak mau dengar gunjingan para tetangga."Lanjut bu Risma.
"Benar pasti akan membuat rita lebih menderita lagi. Apa lagi bibirnya ibu-ibu komplek sini pada pedes." Kata bu Rina sependapat putrinya.
"Baiklah atur saja, nanti saya akan urus yang disini. Setelah selesai kami akan menyusul kalian."Ujar pak Bambang.
"Maksud mu apa mbang?"tanya bu Risma, dan bu Rina mengangguk.
"Saya akan urusan surat pindah sekolah Linda dan kita ma, setelah itu kami menyusul kesana. Dan rumah ini akan saya jual, untuk beli rumah di sana ma."Kata pak Bambang.
"Ya sudah terserah kamu mama mau ambil makanan buat Rita."Kata bu Risma.
Bu Risma mengambil piring, lalu di Isa nasi, sayur serta lauk pauk. Lalu di taruh nampan di tambah segelas air putih dan segelas susu hangat. Segera meminta Art membawanya ke kamar Rita di ikuti bu Risma.
...****************...
Sementara rumah keluarga Dinata, yaitu Surya Dinata. Bu Sita marah mendengar cerita bahwa Arya telah mengetahui rencana mereka. Dan langsung membatalkan pernikahan Ardi dan Rita. Sungguh kesal dia bisa tau dari mana arya tentang rencananya. Ia lupa bahwa Arya memiliki perusahaan yang lebih besar dan banyak cabangnya di berbagai kota di indonesia dan luar negeri. Yang di pegang oleh Ardi anak semata wayangnya. Sementara perusahaan milik Dinata hanya setengahnya.
yang sekarang di pegang Arya karena pak Surya sudah terlalu tua. Untuk memegang perusahaan, tapi atas kendali bu Sita. Maka sulit untuk pindah ke tangan Arya sebagai pewaris tunggal. Dengan alasan akan di berikan pada cicitnya jika cucunya memiliki keturunan. Yang di sayangkan ialah Ardi cucu semata wayangnya tak juga bisa memberikan cicit. Maka dari itu bu Sita semakin gencar untuk mendapatkan perusahaan itu. Karena suaminya kekeh untuk untuk memberikan pada keturunan Ardi. Agar Ardi bisa punya keturunan, Ardi harus menikah lagi. Karena istrinya tidak dapat memberikan keturunan.
"Halo tante" suara pak Bambang.
"Ya, kenapa jam segini hubungi tante, ada perlu apa?"jawab bu Sita pelan dan berada di balkon.
"Begini Tan, ini tentang pernikahan ritadan Ardi sudah di batalkan. Dan saya minta maaf tan, saya tidak bisa lanjutkan rencana tante. Saya menjadikan Rita sebagai menantu tuan Arya."dengan ragu pak Bambang memberitahu bu Sita.
"Kenapa kamu batalkan apa kamu bodoh?
kalau kamu tidak batalkan kita bisa kuasai. perusahaan itu bisa menjadi milik ferdi dan kamu!"bentak bu Sita pada pak Bambang.
Yang membatalkan bukan saya tan, tapi tuan Arya. Dan karena rencana tante saya jadi kehilangan pekerjaan tan. Tuan Arya tau jika kita ada konspirasi, menjadikan pernikahan Ardi dan Rita alasannya."pak Bambang menjelaskan.
"Sial, Arya tau dari siapa? apa ada yang tau rencana ini selain kita?"tanya bu Sita, terdengar sedikit tinggi suaranya. Bu Sita lupa dengan rencana sendiri, bahwa dia sedang bersembunyi dari suaminya.
Pak Surya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Mendengar istrinya marah-marah di balkon pun hanya diam dan mendengarkan lebih dahulu.
"Tante lupa, kalau tuan Arya itu lebih jaya dari tuan Surya. Bahkan apa pun yang tante kerjakan di belakang tuan Surya pun dia tahu. Tapi tuan Arya hanya diam, tidak pernah dia memberitahu masalah tante pada tuan Surya. Tapi saya yakin, tidak untuk kali ini tan." Pak Bambang memberitahu apa pun yang bisa di ketahui pak Arya.
"Apa? jadi selama ini Arya apa pun yang kulakukan!" kata bu Sita, dengan kesal campur gugup. Dan memutuskan sambungan telepon genggam dengan pak Bambang. Diam sejenak untuk menetralkan jantung yang sempat deg degan, karena kaget.
pak surya bergegas ke ruang pakaian untuk ganti. Setelah itu dia bersikap seakan tidak tahu apa-apa. Lalu dia pamit pada istrinya ingin bertemu dengan sahabat Rudi. Agar istrinya tidak curiga, bahwa dia akan ketemu dengan Arya di rumah nya. Pak Surya sungguh penasaran apa saja yang di lakukan oleh putra semata wayangnya itu.
"Papa sudah rapi mau kemana?"tanya bu Sita, dia pikir suaminya pergi kemana malam begini.
"Saya mau bertemu dengan Rudi, tadi sore dia telpon saya ngajak ketemu."Jawab pak Surya.
"Tapi ini sudah malam pa, papa di temani siapa?"tanya bu Sita. Karena tidak seperti biasanya pak Surya pergi dadakan begini.
"Saya tidak sendiri, saya di antar supir, Jefry akan mengantar saya."Jawabnya dengan santai dan berbahasa formal. Hal itu yang membuat bu Sita jadi bingung.
"Oh ya sudah hati hati pa." Dia pun meraih tangan suaminya, lalu menciumnya.
"Ya"jawab singkat dan segera keluar dari kamar dan pergi meninggalkan rumah.
"Jefry nanti kalau di tanya nyonya, kamu bilang, saya ketemu pak Rudi ya!" pak Surya berpesan pada Jefry jika dirinya ketemu sahabatnya.
"Siap tuan."Jawab Jefry, supir pribadi bu Sita sekaligus mata-mata Arya.
"Lalu kita mau kemana tuan?" tanya Jefry
"Kita kerumahnya Arya."Jawab pak Surya.
Dalam perjalanan pak Surya hanya diam setelah tadi memberitahu tujuannya. Setelah setengah jam perjalanan mereka sampai di rumah pak Arya. Ia segera turun tanpa menunggu supirnya membukakan pintu mobil. Karena sudah tidak sabar ingin segera tahu masalah istrinya.
"Assalamualaikum"mengucapkan salam.
"Wa'alaikumsalam"jawab sambil buka pintu.
"Opa ayo masuk, tumben opa kesini sendiri?"Ardi menyambut opanya dan menuntunnya menuju ruang tamu.
"Papa tumben sudah malam baru kesini, kalau gitu papa nginep di sini ya. Kan sudah lama papa tidak nginep, mumpung tidak sama mama Sita."Kata pak Arya.
"Ada yang ingin papa bahas sama kamu Ar,
ini tentang mama Sita. Apa benar kamu tahu semuanya tentang mama Sita sedang papa tidak tahu. Jika yang di bahas tidak cukup satu jam maka papa nginep."Jawab pak Surya.
"Memang opa mau bahas apa? mengenai pernikahan yang batal?"tanya Ardi.
"Ya itu juga termasuk pernikahan mu Ardi."Jawab pak Surya.
"Papa mau tau yang mana ini jadinya?"tanya pak Arya.
"Dari awal sampai pembatalan pernikahan Ardi, cukup atau tidak satu jam Ar."Butuh kepastian.
"Kalau di singkat ya cukup ya inti permasalahannya saja."Kata pak Arya.
"Itu jadi tidak detail dong Ar. Ya sudah papa kabari mama Sita dulu kalau begitu."Seraya merogoh saku celananya, di ambil ponsel dan menghubungi istrinya.
"Assalamualaikum pa, papa tidak apa-apa kan?" suara telah tersambung.
"Wa'alaikumsalam, malam ini saya tidak pulang, karena saya ada urusan sama Rudi." Kata pak Surya.
"Hah? urusan apa pah....."
*****Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
@Kristin
Aku mampir Thor ttp semangat ya ☺️
2022-10-15
2