10.Martabak

Malam hari sudah di kamar inap Asifa, ramai dengan para karyawan pak herman. Termasuk suaminya Lira, yang bertujuan menjemput Lira sekalian menjenguk Asifa.

"Assalamualaikum" ucap mereka kompak saat pintu kamar Asifa terbuka.

"Wa'alaikumsalam" jawab semua orang yang ada di dalam, Asifa, Lira, Ardi, pak Arya, dan bu Gina. Sementara pak Herman dan Hafsah masih di perjalanan menu rumah sakit.

"Wah kakak gimana kabarnya, sudah mendingan?"sapa Rendi, sambil menghampiri Lira.

"Alhamdulillah Ren kakak sudah baikkan, kamu mau jemput Lira ya?" tanya Asifa balik.

"Iya kak sekalian nengok kakak. Ini kami makanan kesukaan kakak, martabak coklat keju susu, cepat sembuh ya kak."Kata Rendi.

"Wah kamu repot repot, tapi terima kasih ya Rendi, Firman, dan Ismi. Aku bosan di sini, apalagi aku cuma boleh makan bubur rumah sakit. Karena ada martabak manis ini, aku jadi semangat untuk makan dan minum obat" jeda sejenak sedikit kemudian "sini kan aku mau makan." Dengan sigap Lira memberikan pada Asifa.

Ardi dan kedua orang tuanya pamitan "Sayang ibu pulang ya, cepat sembuh ya nanti kita kesini lagi ya."Pamit bu Gina.

"Ya sayang makan yang banyak ya, jangan banyak pikiran ya, ayah pulang dulu."Pamit pak Arya.

"Dek saya pulang ya, jaga kesehatan, jangan banyak pikiran, jangan lupa bahagia ya. Saya pamit pulang ya besok saya kesini lagi. Assalamu'alaikum" ucapnya Ardi meski di antara mereka berdua ada kecanggungan.

"Iya bu, yah, mas terima kasih Wa'alaikumsalam."Jawab Asifa. Mata Asifa menatap mertuanya dan tidak mau menatap ke arah Ardi.

Ardi dan kedua orang tuanya keluar ruangan Ardi tau jika Asifa masih belum bisa memaafkan dirinya pun. Ia memaklumi akan sakit hatinya Asifa, itu karena keluarganya.

Ia berharap semua akan baik-baik saja, mereka berdua bisa seperti yang di harapkan orang tua mereka. Menjadi saudara bukan menjadi pasangan lagi.

Ardi apa Asifa masih belum bicara sama kamu?" tanya pak Arya, ketika mereka sampai di lorong rumah sakit.

"Belum yah, bahkan tadi dia hampir jatuh saat keluar dari kamar mandi." Lalu Ardi menceritakan kejadian tadi, bahwa Asifa tak mau memandang dirinya.

"Kamu yang sabar ya, pasti itu karena Asifa belum terbiasa dengan keadaan ini."Ujar bu Gina.

"Iya bu, eh terus gimana masalah pernikahan yah?"tanya Ardi pada pak Arya.

Pak Arya masih belum memberikan jawaban. karena mereka telah sampai di parkiran, setelah masuk. maka pak Arya menceritakan semua tentang keluarga Rita dan Erna. Bahkan pak Arya memberikan bukti percakapan pak Bambang dan bu Sita. Dan juga Erna yang menghina Asifa di depan umum.

"Erna memang keterlaluan, dari dulu dia itu selalu mencari masalah sama Asifa yah. Justru Asifa tidak pernah membencinya. Tidak tahu kalau sekarang bagaimana, membenci pun Ardi rasa tidak. Paling Asifa menghindari Erna agar tidak ribut atau bermasalah sama Erna."Kata Ardi yang kagum dengan ketulusan hati Asifa pada siapapun.

"Ya makanya ibu dan ayah tidak mau kehilangan anak seperti Asifa. Andaikan ibu bisa punya anak lagi mau punya anak perempuan. Dan pasti kamu gak harus berpisah dengan asifa, dan ayah mu tidak hanya berharap cucu dari mu."Ujar bu Gina. Dengan nada lesu, mengingat dirinya tidak dapat memiliki anak lagi setelah dirinya keguguran karena kecelakaan. Karena itu juga dia bertemu dengan Asifa, waktu Asifa lagi bayi berusia 7 bulan. Bu Gina jatuh cinta pada bayi cantik, pipi cabi dan menggemaskan. Dari situ dia menjalin persahabatan dengan bu Hafsah.

"Sudah bu, yang lalu biar berlalu, jadikan kenangan dan pelajaran saja. Ayah tidak mau ibu sedih mengingat masa lalu." Kata pak Arya, dengan menggenggam tangan bu Gina.

"Ya bu doain Ardi biar dapat istri yang baik dan Sholehah seperti Asifa. Yang lebih penting lagi bisa memberikan ibu cucu nantinya."Kata Ardi, berusaha menghibur ibunya.

...****************...

Kembali di ruangan Asifa, kini Asifa sedang makan martabak yang di bawakan para karyawan toko pak Herman. Hampir habis satu kotak martabak, bahkan sampai kenyang. lalu minum obatnya, bahkan bubur yang di sediakan rumah sakit tidak di sentuh.

"Kakak hampir habis satu kotak ini, lagi lapar apa doyan kak."Kata Lira, yang melihat isi kotak tinggi sedikit.

"Dua duanya Lir, bahkan kalau lagi tidak sakit sudah habis hehehe."Kata Asifa dengan cengengesan.

"Ya ya ya.... aku lupa, kalau ada martabak ini suka lupa sama yang di sekitar kakak." Sindiran di lontarkan oleh Lira. Di sambut tawa oleh semua orang yang ada di dalam ruangan.

"Assalamualaikum, wah lagi seru nih cerita apa, boleh dong papa ikut."Pak Herman mengagetkan mereka yang ada di dalam ruangan.

"Wa'alaikumsalam"kompak menjawab salam.

"Ini om kakak gak mau makan makanan dari rumah sakit. Karena ada martabak kesukaannya om."Adu Lira pada omnya.

"Jangan heran kalau kakak mu ini lupa makanan rumah sakit. Masakan mamanya saja tidak di makan, kalau ada martabak itu."Ujar pak Herman.

"Iih papa bukan gitu, kalau aku makan yang ada martabak nya tidak ke makan."Elaknya

"Alah ngomong aja takut di minta, karena kamu belum makan." Ledek pak Herman.

"Papa Asifa pengen peluk papa." merentangkan tangannya, ke papanya.

Pak herman langsung berjalan menghampiri putri bungsunya. Di peluknya dengan erat, memberikan kehangatan penuh kasih sayang.

berharap anaknya bisa cepat pulih dan segera bangkit dari keterpurukannya.

Tak lama Firman dan Ismi pamitan pulang, di ikuti Lira dan Rendi. Setelah kepergian Rendi dan Lira, Asifa merasa ngantuk lalu tidur. tetapi tangannya tidak mau melepaskan tangan papanya.

...****************...

Di tempat lain yaitu di kediaman pak bambang, saat ini sedang membujuk Rita untuk makan. Karena dari siang juga Rita tak keluar dari kamarnya.

"Sayang ini nenek, buka pintunya sayang." Nenek mencoba untuk bujuk cucunya, yang malang ini. Ia gagal menikah juga karena ulah papanya sendiri. Tak lama pintu terbuka, Rita nongol dengan muka sembab.

"Nenek Rita gak mau di sini, Rita malu nek."Kata Rita sambil memeluk neneknya.

"Iya sayang nanti ikut nenek pulang ke Semarang ya. Sekarang kamu makan biar ada tenaga buat perjalanan ya. Dan kamu tidak sakit, jangan karena masalah ini kita lemah ya!"nenek memberi petuah.

"Ya nek, tapi Rita makan di kamar aja ya."Kata Rita.

"Ya sudah nanti nenek akan minta tolong sama mbak buat antar ya." Ujar nenek.

Tapi Rita mau di temani nenek dan tidur sama nenek boleh ya." Rengek manja Rita pada sang nenek.

"Iya nenek mau minta makanan dulu sama Mbak Sri ya." Lalu nenek jalan ke bawah dan menuju dapur.

"Mama apa Rita mau makan ma?" tanya bu Rani, bingung mertuanya turun sendiri.

"Rita mau makan tapi...." sengaja menggantung

"Tapi apa ma?...."

*****Bersambung....

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

nama anak aku Rendi 😁

2022-10-04

1

Mommy QieS

Mommy QieS

Tak sanggup aku kak, jika harus menjadi saudara. Itu sungguh berat😥😥😥

2022-08-24

0

Rini Antika

Rini Antika

kok aku blm d follback sih?😢

2022-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 1.Apa salah ku
2 2.Menenangkan diri
3 3.Asifa mengurung diri
4 4.Ungkapan pak Arya Dinata
5 5.Dari suami istri jadi kakak adik
6 6.Kebenaran
7 7.Kebahagiaan lira
8 8.Membatalkan pernikahan
9 9.Tumbal pesugihan mu
10 10.Martabak
11 11.Tumben opa kesini
12 12.Pak jefry sebagai saksi.
13 13.Ketetapan Allah itu lebih baik
14 14.Sama halnya kaca yang sudah pecah
15 15.Sudah seperti keset
16 16.Mengutamakan princess kita
17 17.Si janda baru keluar
18 18.Menjadi janda muda
19 19.Janda akan selalu di pandang rendah
20 20.Satu rumah isinya 3 duda.
21 21.Pengawasan keluarga Dinata
22 22.Sudah seperti buronan
23 23.Seleksi calon karyawan
24 24.Seleksi calon karyawan 2
25 25.Kayak emak-emak cerewet
26 26.Sakit tak berdarah
27 27.Lagi lihat rembulan malam kok
28 28.Yang tampak penuh luka dan kesedihan
29 29.Air untuk siapa
30 30.Sungguh menggemaskan
31 31.Iya princess...
32 32.Pernah merasakan surga dunia
33 33.Princess butuh dukungan kita
34 34.Peduli dengan Asifa
35 35.Aku tidak mau ketemu lagi
36 36.Kehilangan jejaknya Asifa
37 37.Tua tua keladi
38 38.Awalnya ramah kini jadi killer
39 39.I LOVE YOU ASIFA
40 40.Asifa putrinya siapa?
41 41.Pak Edi kaget
42 42.Melupakan masalah
43 43.Pamit bu Gina
44 44.Kedatangan bu Gina
45 45.Pertanyaan Bu Gina pada Fahmi
46 46.Bu Gina di bawa ke rumah sakit
47 47.Ardi dan Asifa syok.
48 48.Ardi menangis
49 49.Ibu sedang kritis
50 50.Dokter Miranti
51 51.Permintaan bu Gina
52 52.Saya yang tidak setuju
53 53.Katanya tidak mau rujuk
54 54.Karena ini permintaan ibu
55 55.Makanan favorit Asifa
56 56.Tidak masalah
57 57.Asifa vs Erna
58 58.Pesan bu Gina
59 59.Pernikahan Ardi dan Salsa
60 60.Dukanya keluarga Dinata
61 61.Klarifikasi
62 62.Sungguh berat
63 63.Asifa pulang ke Jogja
64 64.Dek Zahra
65 65.Di sebuah taman hijau
66 66.Tunggu mas ya dek Zahra sayang
67 67.Dunia dan akhirat
68 68.Kenapa aku bisa lupa
69 69.Papa ingin kamu melupakan mereka
70 70.Hari ini papa milik Asifa pokoknya
71 71.Mengikuti
72 72.Asifa pulang
73 73.Efek lama menduda
74 74.Surat dari ibu
75 75.Asifa merangkak
76 76.Tidak mau di cap pelakor
77 77.Princess berwajah cemberut
78 78.Sedang bahagia
79 79.Ta'aruf
80 80.Merasa dipermainkan
81 81.Detak jantungnya Asifa
82 82.GGDJ dan CCDJ
83 83.Berada di zona merah
84 84.Kedatangan pak Edi sekeluarga
85 85.Dasar emak-emak
86 86.Jangan jadi kompor
87 87.Mengingatkan sahabatnya.
88 88. Harus pelan-pelan
89 89.Perhatian Fahmi
90 90.Kursi roda
91 91. Calon anak ibu
92 92.Untuk investasi
93 93.Harus waspada
94 94. Acara calon istri ku
95 95.Dasar bucin
96 96.Persiapan acara.
97 97. Fahmi refleks
98 98.Ucapan ulang tahun
99 99.Kue spesial
100 100.Pertunangan
101 101.Jatuh cinta pada sebuah nama
102 102. Jodoh terakhir ku
103 103.Seorang adik
104 104.Ingin jadi orang biasa
105 105.Jadi awet muda
106 106.Buka kado
107 107.Andik dan Irgi
108 108.Calon suami Asifa
109 109.Dari pengalaman hidupnya
110 110.Panggilan spesial
111 111.Sebagai putra Hermansyah
112 112.Laki-laki tidak peka
113 113.Rasa trauma
114 114. Tempat sepi
115 115.Satu kedipan mata
116 116. Pernikahan Fahmi dan Asifa
117 117.Air mata kebahagiaan
118 118. Air mata penyesalan
119 119. Sudah halal sayang
120 120. Dengan senang hati
121 121.Momen bahagia
122 122.Keturunan dan harta
123 123.Sama-sama tahu
124 124.Asifa manja
125 125.Hadiah dari ayah
126 126.Dokter menjelaskan pada Ardi
127 127.Perlu waktu
128 128.Perlakuan manis Fahmi
129 129.Panjang tangan
130 130.Peran seorang ayah.
131 131.Tanam benih
132 132.Di lihat bibi
133 133.Istri saya tidak mandul
134 134.Cuma minum cappuccino
135 135.Besar penghasilan
136 136.Lasmi dan Asifa
137 137.Hadiah istimewa
138 138.Kebahagiaan kita
139 139.Berita kebahagiaan mantan istri
140 140.Kembar tiga
141 "141. Respon dari mereka
142 142.Pernah mengalami kegagalan
143 143.Lahirnya cicit keluarga Dinata.
144 144.Azmi Putra Dinata
145 145.Belanja perlengkapan bayi
146 146.Siap siaga
147 147.Lahirnya si kembar
148 148.Ibu masuk di ICU pak
149 149.Jadi seorang ayah
150 150.Mas kangen
151 151.Nama untuk si kembar
152 152.Tersenyum bahagia
153 153.Bisa menjadi ibu
154 ASJ 2.Memergoki suaminya
155 155.ASJ2 Yuda Chandrawinata
156 56.ASJ2. Yosi Chandraningtyas
157 157.ASJ2 Apakah Salah Janda
158 158.ASJ2 My love Indonesia
159 159. ASJ2. Memilih restoran
160 Jadi dosen
Episodes

Updated 160 Episodes

1
1.Apa salah ku
2
2.Menenangkan diri
3
3.Asifa mengurung diri
4
4.Ungkapan pak Arya Dinata
5
5.Dari suami istri jadi kakak adik
6
6.Kebenaran
7
7.Kebahagiaan lira
8
8.Membatalkan pernikahan
9
9.Tumbal pesugihan mu
10
10.Martabak
11
11.Tumben opa kesini
12
12.Pak jefry sebagai saksi.
13
13.Ketetapan Allah itu lebih baik
14
14.Sama halnya kaca yang sudah pecah
15
15.Sudah seperti keset
16
16.Mengutamakan princess kita
17
17.Si janda baru keluar
18
18.Menjadi janda muda
19
19.Janda akan selalu di pandang rendah
20
20.Satu rumah isinya 3 duda.
21
21.Pengawasan keluarga Dinata
22
22.Sudah seperti buronan
23
23.Seleksi calon karyawan
24
24.Seleksi calon karyawan 2
25
25.Kayak emak-emak cerewet
26
26.Sakit tak berdarah
27
27.Lagi lihat rembulan malam kok
28
28.Yang tampak penuh luka dan kesedihan
29
29.Air untuk siapa
30
30.Sungguh menggemaskan
31
31.Iya princess...
32
32.Pernah merasakan surga dunia
33
33.Princess butuh dukungan kita
34
34.Peduli dengan Asifa
35
35.Aku tidak mau ketemu lagi
36
36.Kehilangan jejaknya Asifa
37
37.Tua tua keladi
38
38.Awalnya ramah kini jadi killer
39
39.I LOVE YOU ASIFA
40
40.Asifa putrinya siapa?
41
41.Pak Edi kaget
42
42.Melupakan masalah
43
43.Pamit bu Gina
44
44.Kedatangan bu Gina
45
45.Pertanyaan Bu Gina pada Fahmi
46
46.Bu Gina di bawa ke rumah sakit
47
47.Ardi dan Asifa syok.
48
48.Ardi menangis
49
49.Ibu sedang kritis
50
50.Dokter Miranti
51
51.Permintaan bu Gina
52
52.Saya yang tidak setuju
53
53.Katanya tidak mau rujuk
54
54.Karena ini permintaan ibu
55
55.Makanan favorit Asifa
56
56.Tidak masalah
57
57.Asifa vs Erna
58
58.Pesan bu Gina
59
59.Pernikahan Ardi dan Salsa
60
60.Dukanya keluarga Dinata
61
61.Klarifikasi
62
62.Sungguh berat
63
63.Asifa pulang ke Jogja
64
64.Dek Zahra
65
65.Di sebuah taman hijau
66
66.Tunggu mas ya dek Zahra sayang
67
67.Dunia dan akhirat
68
68.Kenapa aku bisa lupa
69
69.Papa ingin kamu melupakan mereka
70
70.Hari ini papa milik Asifa pokoknya
71
71.Mengikuti
72
72.Asifa pulang
73
73.Efek lama menduda
74
74.Surat dari ibu
75
75.Asifa merangkak
76
76.Tidak mau di cap pelakor
77
77.Princess berwajah cemberut
78
78.Sedang bahagia
79
79.Ta'aruf
80
80.Merasa dipermainkan
81
81.Detak jantungnya Asifa
82
82.GGDJ dan CCDJ
83
83.Berada di zona merah
84
84.Kedatangan pak Edi sekeluarga
85
85.Dasar emak-emak
86
86.Jangan jadi kompor
87
87.Mengingatkan sahabatnya.
88
88. Harus pelan-pelan
89
89.Perhatian Fahmi
90
90.Kursi roda
91
91. Calon anak ibu
92
92.Untuk investasi
93
93.Harus waspada
94
94. Acara calon istri ku
95
95.Dasar bucin
96
96.Persiapan acara.
97
97. Fahmi refleks
98
98.Ucapan ulang tahun
99
99.Kue spesial
100
100.Pertunangan
101
101.Jatuh cinta pada sebuah nama
102
102. Jodoh terakhir ku
103
103.Seorang adik
104
104.Ingin jadi orang biasa
105
105.Jadi awet muda
106
106.Buka kado
107
107.Andik dan Irgi
108
108.Calon suami Asifa
109
109.Dari pengalaman hidupnya
110
110.Panggilan spesial
111
111.Sebagai putra Hermansyah
112
112.Laki-laki tidak peka
113
113.Rasa trauma
114
114. Tempat sepi
115
115.Satu kedipan mata
116
116. Pernikahan Fahmi dan Asifa
117
117.Air mata kebahagiaan
118
118. Air mata penyesalan
119
119. Sudah halal sayang
120
120. Dengan senang hati
121
121.Momen bahagia
122
122.Keturunan dan harta
123
123.Sama-sama tahu
124
124.Asifa manja
125
125.Hadiah dari ayah
126
126.Dokter menjelaskan pada Ardi
127
127.Perlu waktu
128
128.Perlakuan manis Fahmi
129
129.Panjang tangan
130
130.Peran seorang ayah.
131
131.Tanam benih
132
132.Di lihat bibi
133
133.Istri saya tidak mandul
134
134.Cuma minum cappuccino
135
135.Besar penghasilan
136
136.Lasmi dan Asifa
137
137.Hadiah istimewa
138
138.Kebahagiaan kita
139
139.Berita kebahagiaan mantan istri
140
140.Kembar tiga
141
"141. Respon dari mereka
142
142.Pernah mengalami kegagalan
143
143.Lahirnya cicit keluarga Dinata.
144
144.Azmi Putra Dinata
145
145.Belanja perlengkapan bayi
146
146.Siap siaga
147
147.Lahirnya si kembar
148
148.Ibu masuk di ICU pak
149
149.Jadi seorang ayah
150
150.Mas kangen
151
151.Nama untuk si kembar
152
152.Tersenyum bahagia
153
153.Bisa menjadi ibu
154
ASJ 2.Memergoki suaminya
155
155.ASJ2 Yuda Chandrawinata
156
56.ASJ2. Yosi Chandraningtyas
157
157.ASJ2 Apakah Salah Janda
158
158.ASJ2 My love Indonesia
159
159. ASJ2. Memilih restoran
160
Jadi dosen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!