MELIK

MELIK

Di usir

Disebuah desa kecil,sepasang suami istri di usir oleh orang tuanya. Sepasang suami istri itu bernama Wayan Rasta dan Ni Luh Ani. Umur Wayan Rasta sudah menginjak 40 tahun ,tetapi Ibunya selalu melarangnya menikah. Dia selalu menyuruh Wayan Rasta bekerja dan membiayai adik-adiknya yang masih sekolah.

2 minggu yang lalu Wayan Rasta menikah dengan Ni Luh Ani ,tetapi orang tuanya tidak merestui pernikahan mereka , karena Ni Luh Ani cuma seorang gadis miskin. Sedangkan orang tua Wayan Rasta terkenal kaya di desanya. Akan tetapi Wayan Rasta tetap memaksa ingin menikah dengan Ni Luh Ani ,padahal orang tuanya berkali-kali melarangnya.

"Lebih baik kalian pergi dari rumahku.  Mulai sekarang aku menganggapmu sudah tiada. Lebih baik kehilangan 1 orang anak ,dari pada memiliki menantu miskin seperti dia. "ucap Ibunya dengan suara yang cukup keras . Wajahnya juga merah padam ,dan matanya melotot menatap anak dan menantunya yang menangis.

"Lebih baik kamu pergi dari sini,aku juga tidak suka kalau Kakak menikah dengan wanita itu. Apa menariknya wanita itu ?  Sudah miskin, tidak pernah sekolah lagi. Cantik juga tidak, dia pasti ingin menikah denganmu karena ingin mencari harta keluarga kita."kata adiknya yang ikut marah.

Sedangkan Ayah Wayan Rasta sedang pergi bekerja ke kota.

Pak Wayan Rasta lalu membawa istrinya pergi dari rumah orang tuanya. Dia kemudian membawa istrinya ke kebun miliknya. Dari kecil Pak Wayan Rasta sudah mandiri,dia tidak pernah menyusahakan orang tuanya. Hingga bisa membeli kebun dari uang tabungannya sendiri.Dan bahkan dia juga membantu orang tuanya membiayai adik-adiknya bersekolah.

Semenjak itu Wayan Rasta di benci oleh orang tuanya dan saudaranya.

Pak Wayan Rasta membangun sebuah gubuk kecil di kebunnya. Dia tidak bisa membangun rumah bagus untuk istrinya ,karena uangnya sudah habis digunakan untuk biaya pernikahannya.

Di kebunnya terdapat begitu banyak pohon pisang.

Gubuk Wayan Rasta saat ini tanpa listrik, dan hanya menggunakan lampu minyak tanah.  Apalagi kalau malam hari ,tempat itu pasti terlihat begitu gelap gulita. Ditambah lagi ada banyak pohon pisang di sekitar gubuknya ,dan itu membuat tempat tinggalnya terlihat begitu seram.

5 bulan kemudian...

Saat ini istri Pak Wayan Rasta tengah mengandung anak pertama mereka. Semenjak istrinya mengandung ,begitu banyak hal aneh yang terjadi di rumahnya itu.

Malam ini jam 20:00 ,suara cicak terus saja berbunyi tanpa henti.

"Pak ? tumben suara cicaknya berbunyi terus. Kata Nenekku, kalau ada suara cicak yang terus berbunyi tanpa henti , maka itu bertanda akan datang makhluk halus atau leak. Aku jadi takut Pak ! "kata istrinya sambil mengelus perutnya.

"Ya kamu memang benar ,orang tuaku juga pernah bilang begitu. Sepertinya kita mesti hati-hati untuk malam ini. Lebih baik kamu tidur,dan tidak usah takut. Biar aku yang berjaga malam ini." ucap suaminya sambil menatap istrinya.

"Apa Bapak tidak mengantuk ?  " tanya istrinya dengan wajah yang begitu penasaran.

"Tidak kok, lagian tadi siang aku sudah dapat tidur."  katanya sambil mengambil senter.

2 jam kemudian istrinya sudah tidur.  Tiba-tiba dari luar dia mendengar seperti ada buah mangga atau buah kelapa yang jatuh . Berkali-kali dia mendengar ada buah yang jatuh, tapi dia tidak bangkit dari tempat duduknya. Dia terdiam begitu lama,karena merasa bingung sendiri dengan suara itu.

"Di kebunku tidak ada pohon mangga atau pohon kelapa. Suaranya juga terdengar hingga 10 kali . Tetanggaku juga tidak ada yang memiliki pohon mangga atau kelapa. Lalu itu suara apa ya ?"gumamnya berpikir sendiri.

Dia penasaran dengan suara itu,dan ingin pergi melihatnya, tetapi dia kasihan dengan istrinya .

"Kalau aku pergi,maka kasihan istriku. Tadi saja dia terlihat takut sekali" gumamnya lagi.

Suara cicak juga terus berbunyi.

5 menit kemudian dia mendengar suara langkah kaki orang yang sedang berjalan di sekitar gubuknya.

"Apa ada orang yang datang ? Tapi kenapa seperti mengelilingi gubukku ? " pikirnya lagi.

Dia lalu keluar ingin melihat siapa orang yang mengelilingi gubuknya itu,akan tetapi tidak ada siapapun di luar. Setelah memastikan kalau diluar tidak ada siapapun ,dia masuk lagi ke dalam gubuknya.

"Aneh sekali,padahal aku mendengar begitu jelas langkah kaki seseorang diluar ,tetapi setelah aku cek malah tidak ada siapapun." gerutu Wayan Rasta yang duduk lagi di pinggir tempat tidur.

Diluar suara anjing terus menggonggong keras tiada henti. Menurut Wayan Rasta ,suasana malam ini begitu mencekam.

5 menit kemudian ,dia mendengar suara langkah kaki seseorang dari luar lagi. Bersamaan dengan itu suara gonggongan anjing yang bergonggong bersahutan terdengar lagi.

"AWWWWWWHHUUUU  AWWWWWKONGG KONG AWWWWUHHHH KONG KONG AWUUUUWWWWW "suara anjing itu yang terus menerus menggonggong.

Pak Wayan Rasta kemudian keluar sambil membawa senter. Dia lalu mengelilingi gubuknya ,akan tetapi dia tidak menemukan siapapun juga. Dari jauh dia seperti melihat seekor monyet bertubuh besar, tetapi bentuk wajahnya seperti wajah seorang manusia.Monyet itu terus menatap ke arah gubuknya.Pak Wayan Rasta ingin melihat wajah monyet itu dengan jelas, dia kemudian  mengarahkan senternya ke arah monyet itu, akan tetapi senter itu tiba-tiba saja mati dan tidak bisa menyala.

"Aduhhh...kenapa tiba-tiba mati sih ? Padahal baru kemarin aku beli senter ini. " gerutu Pak Wayan Rasta dengan raut wajah kesal.

2 menit kemudian senternya langsung menyala. Dia langsung mengarahkan senter itu ke arah monyet tadi,akan tetapi monyet itu sudah tidak ada ditempat tadi.

"Kemana monyet tadi ? Cepat sekali menghilang. " gumam Pak Wayan Rasta.

Tiba-tiba ,dia mendengar suara teriakan istrinya dari dalam gubuknya.

"Jangan...jangan...jangan ,tolong jangan sentuh aku . Jangaaan ! "teriak Istrinya

Dia langsung masuk kedalam gubuknya. Setelah sampai di dalam dia melihat istrinya sedang mengigau sambil memegang perutnya.

"Bu...bangun bu! " Pak Wayan Rasta terus menggoyang-goyangkan tubuh istrinya hingga terbangun.

3 menit kemudian istrinya terbangun, dan Pak Wayan Rasta langsung mengambilkan air untuk istrinya .

"Minumlah dulu Bu," sambil memberikan air untuk istrinya.

"Pak ? Aku takut Pak . " kata istrinya dengan raut wajah yang begitu pucat pasi, jantung berdebar, dan tangan yang gemetar.

"Ada apa Bu ? Kenapa Ibu begitu ketakutan sekali ."suaminya bertanya sambil memeluk istrinya.

" Pak aku takut pak , tadi aku bermimpi melihat seekor monyet yang begitu besar di samping tempat tidurku ini. Ekornya begitu panjang sekali. Dia menatapku dan ingin menyentuhku. Aku takut sekali Pak, untung Bapak membangunkan aku. Kalau Bapak tidak membangunkan aku, monyet itu pasti sudah naik ketubuhku. Dan mimpi itu seperti nyata sekali Pak."kata istrinya yang menangis terisak-isak.

"Tidak usah di pikirkan Bu, lagian itu kan cuma mimpi,coba berdoa dulu sebelum tidur, agar tidak mimpi buruk seperti tadi." jawab Pak Wayan Rasta menenangkan istrinya sambil mengusap rambutnya.

"Sepertinya yang tadi aku lihat adalah monyet jadi-jadian. Sepertinya aku harus berhati-hati mulai sekarang" gumam Pak Wayan Rasta di hatinya.

Pak Wayan Rasta tidak ingin menceritakan apa yang dia lihat tadi kepada istrinya. Dia tidak ingin istrinya semakin ketakutan.

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

lain kali jangan keluar rumah pak.. udah tau hawanya lagi sereeemmm 😱

2024-07-10

0

Nur Bahagia

Nur Bahagia

kalo di baca pelan2 kok lucu 😅

2024-07-10

0

Nur Bahagia

Nur Bahagia

udah nolongin malah di usir 🤦‍♀️

2024-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Di usir
2 Suara Aneh
3 Leak Monyet Hitam
4 Pohon Asem
5 Melihat LEAK
6 ILMU PENANGKEB
7 JRO BALIAN ( DUKUN )
8 Di ganggu saat pulang
9 Kedatangan Pak Danar
10 Ingin belajar ilmu penangkeb
11 Melahirkan
12 Fakta mengenai Bayinya
13 Di lindungi
14 Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15 Raja Wong Samar
16 Kedatangan Ibu Tari
17 Sungai berpenghuni
18 Ke rumah Nenek
19 Di ganggu
20 Lupa memakai gelang
21 Tidak bernafas
22 Berduka
23 Tidak mau pergi
24 Neraka
25 Hidup kembali
26 Kadek Ayu
27 Leak Celepuk dan Leak Endihan
28 Kakek dan Nenek Gandi
29 Membuka mata batin
30 Di antar pulang
31 Cetik
32 Penunggun Karang
33 Rumah Kakek Surya
34 Sawah
35 Bhuta Lawengan
36 Kadek Ayu
37 Ketut Erni
38 Lio
39 Lio
40 Di terima
41 Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42 Leak Gegendu
43 Tersesat
44 Pulang
45 Leak Pudak Sategal
46 Ke rumah Ibu Tari
47 Jadi istri wong samar
48 Kemalingan
49 Tri Datu
50 Kakek Danar Meninggal
51 Menangis
52 Menakut-nakuti
53 Rencana
54 Sakit
55 Di rumah Nenek Tari
56 Di kira Bule
57 Rumah Gandi
58 Seperti seorang vampir
59 Surat
60 Kakek Awo
61 Tetesan darah
62 Menjalankan rencana
63 Keluarga Juli
64 Rencana gagal
65 Sudah tahu
66 Tubuhnya menjadi lemas
67 Jro Balian
68 Melupakan hal yang penting
69 Mimpi
70 Merasa takut
71 Roh Kakek Danar
72 Ke rumah Kakek Parjo
73 Leak Babi
74 Papasangan
75 Pengeleakan
76 Rencana Nenek Tari
77 Pura Langgar
78 Leak Celuluk.
79 Men Gumbring
80 Desa Trunyan
81 Sungai Petanu
82 Rencana Nenek Tari
83 Nenek Tari minta maaf
84 Air Terjun Blangsinga
85 Kerauhan
86 Kedatangan Tante Riri
87 Kedatangan Lio
88 Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89 Tidak mendapatkan solusi
90 Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91 Tegal Penangsaran( neraka )
92 Makanan dari Nenek Tari
93 Mengganggu Gayatri
94 Dia baik-baik saja
95 Terkena racun buatannya sendiri
96 Di tinggal lagi
97 Menghapus nama Gayatri
98 Tamat
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Di usir
2
Suara Aneh
3
Leak Monyet Hitam
4
Pohon Asem
5
Melihat LEAK
6
ILMU PENANGKEB
7
JRO BALIAN ( DUKUN )
8
Di ganggu saat pulang
9
Kedatangan Pak Danar
10
Ingin belajar ilmu penangkeb
11
Melahirkan
12
Fakta mengenai Bayinya
13
Di lindungi
14
Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15
Raja Wong Samar
16
Kedatangan Ibu Tari
17
Sungai berpenghuni
18
Ke rumah Nenek
19
Di ganggu
20
Lupa memakai gelang
21
Tidak bernafas
22
Berduka
23
Tidak mau pergi
24
Neraka
25
Hidup kembali
26
Kadek Ayu
27
Leak Celepuk dan Leak Endihan
28
Kakek dan Nenek Gandi
29
Membuka mata batin
30
Di antar pulang
31
Cetik
32
Penunggun Karang
33
Rumah Kakek Surya
34
Sawah
35
Bhuta Lawengan
36
Kadek Ayu
37
Ketut Erni
38
Lio
39
Lio
40
Di terima
41
Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42
Leak Gegendu
43
Tersesat
44
Pulang
45
Leak Pudak Sategal
46
Ke rumah Ibu Tari
47
Jadi istri wong samar
48
Kemalingan
49
Tri Datu
50
Kakek Danar Meninggal
51
Menangis
52
Menakut-nakuti
53
Rencana
54
Sakit
55
Di rumah Nenek Tari
56
Di kira Bule
57
Rumah Gandi
58
Seperti seorang vampir
59
Surat
60
Kakek Awo
61
Tetesan darah
62
Menjalankan rencana
63
Keluarga Juli
64
Rencana gagal
65
Sudah tahu
66
Tubuhnya menjadi lemas
67
Jro Balian
68
Melupakan hal yang penting
69
Mimpi
70
Merasa takut
71
Roh Kakek Danar
72
Ke rumah Kakek Parjo
73
Leak Babi
74
Papasangan
75
Pengeleakan
76
Rencana Nenek Tari
77
Pura Langgar
78
Leak Celuluk.
79
Men Gumbring
80
Desa Trunyan
81
Sungai Petanu
82
Rencana Nenek Tari
83
Nenek Tari minta maaf
84
Air Terjun Blangsinga
85
Kerauhan
86
Kedatangan Tante Riri
87
Kedatangan Lio
88
Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89
Tidak mendapatkan solusi
90
Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91
Tegal Penangsaran( neraka )
92
Makanan dari Nenek Tari
93
Mengganggu Gayatri
94
Dia baik-baik saja
95
Terkena racun buatannya sendiri
96
Di tinggal lagi
97
Menghapus nama Gayatri
98
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!