Sudah jam 10 : 00 , tapi Gayatri belum juga bangun. Saat Ibu Tari ingin membangunkan cucunya , dia begitu kaget karena melihat Gayarti tidur di bawah . Dia langsung mengangkat cucunya ,dan membawanya ke tempat tidurnya.
Jam 11 : 00 , Ibu Tari membangunkan cucunya lagi.
" Gayatri , ayo bangun nak ! Ini sudah siang ," ucap Ibu Tari sambil menggoyang-goyangkan tubuh gadis itu.
" Sebentar Nek, aku masih mengantuk ." Balas Gayatri
" Ayo bangun dulu , nanti setelah makan kamu bisa tidur lagi . " Kata Ibu Tari
"Iya Nek, " sahut Gayatri yang sudah duduk
"Ayo mandi dulu, masak anak gadis bangun siang begini ? Untung sekarang hari minggu," kata Neneknya sambil geleng-geleng kepala.
" Biasanya aku selalu bangun pagi-pagi sekali Nek, tapi disini aku tidak bisa tidur , karena ada saja yang menggangguku." Balas Gayatri yang sudah turun dari tempat tidurnya. Gadis itu langsung menuju ke kamar mandi.
Ibu Tari hanya diam saja setelah mendengar ucapan cucunya itu.
"Sial ! Berarti ada orang lain yang mengganggu cucuku. Padahal aku sendiri tidak ingin mengganggu tidurnya karena agar dia suka tidur di rumahku ini, tapi malah orang lain yang mengganggunya. Kalau seperti ini besok dia pasti tidak akan mau lagi tidur di sini. Aku harus mengambil hatinya agar besok-besok dia mau tidur disini lagi, " pikir Ibu Tari dengan wajah yang terlihat kesal
Di kamar mandi ada sebuah potongan tangan yang ingin mencekik leher Gayatri. Potongan tangan itu terus mendekat dari belakang Gayatri . Namun potongan tangan itu langsung terpental ketika rambut Gayatri mengenainya.
" Suara apa ya tadi ? " ucap Gayatri sambil menengok ke belakang.
Selesai mandi Gayatri langsung menemui Neneknya .
" Nenek , aku sudah mandi . " Kata Gayatri sambil duduk di samping Neneknya.
" Kalau begitu ayo makan dulu, setelah selesai makan Nenek akan mengajakmu jalan-jalan di dekat sini. Kebetulan di dekat sini ada yang menjual mainan. Nanti Nenek akan membelikanmu mainan sama baju baru ," ucap Ibu Tari sambil tersenyum .
''Aku harus mengambil hatinya dengan cara seperti ini, supaya besok dia tidak takut tidur di sini. Kalau dia tidak mau tidur disini maka aku tidak akan bisa menikahkannya dengan putra dari Raja Wong Samar( Raja Jin )." Gumamnya di hati.
Setelah selesai makan Ibu Tari langsung mengajak Gayatri jalan-jalan.
Sore harinya, Gayatri di jemput oleh Bapaknya.
" Tok...tok...tok...Om swastyastu ," ucap Wayan Rasta sambil mengetuk pintu rumah Ibunya
" Om Swastyastu ," balas Ibu Tari sambil membuka pintu rumahnya. "Ayo masuk, Gayatri baru saja selesai mandi,dan makan."Kata Ibu Tari sambil tersenyum
"Iya Bu, " jawab Wayan Rasta sambil duduk di ruang tamu.
Ibu Tari langsung pergi ke dapur untuk membuat minuman.
Tiba-tiba Pak Danar keluar dari kamarnya, dan Wayan Rasta tampak terkejut melihat Ayahnya yang sekarang tampak begitu kurus.
"Ayah , bagaimana kabar Ayah ? Maaf aku baru sempat mampir kemari ," ucap Wayan Rasta sambil menatap Ayahnya.
Namun Ayahnya hanya diam saja, dia terus berjalan melewati putranya.
" Apa Ayah marah padaku ? Tapi aku tidak pernah membuat masalah dengannya ," pikir Wayan Rasta merasa bingung.
" Wayan , ayo diminum dulu. " ujar Ibu Tari sambil menaruh nampan berisi minuman
" Terimakasih Bu. Oh iya Bu, apa Ayah sakit ? " tanya Wayan Rasta sambil menatap Ibunya.
" Tidak , memangnya kenapa ? " tanya Ibu Tari merasa penasaran
" Soalnya Ayah terlihat kurus sekali, " ucap Wayan Rasta
" Satu tahun yang lalu Ayahmu dapat sakit sekitar seminggu . Semenjak itu dia jadi kurus begitu, dan bahkan selalu diam . Pernah Nenekmu kesini ,dan menyapa Ayahmu tapi dia hanya diam saja." Jawab Ibu Tari pura-pura sedih
"Pantas saja saat aku menyapanya tadi, Ayah hanya diam saja. Padahal biasanya dia selalu mengajakku bicara sambil tersenyum," sahut Wayan Rasta sambil menatap Ayahnya yang lagi duduk sendiri. "Bagaimana kalau kita bawa Ayah berobat ke rumah seorang Balian( dukun ) ? "kata Wayan Rasta memberi saran sambil menatap Ibunya.
"Ibu sudah berkali-kali membawa Ayahmu berobat ke rumah seorang Balian( dukun ) , tapi tetap saja tidak ada perubahan." Balas Ibunya berbohong
"Jangan sampai Wayan Rasta membawa suamiku ke tempat Jro Balian (dukun) . Kalau sampai dia membawa suamiku ke sana ,maka aku pasti akan ketahuan sedang mempelajari Ilmu Leak." Gumam Ibu Tari di dalam hatinya.
"Aku jadi bingung dengan keadaan Ayah ini. Tapi aku tidak tega melihat Ayah seperti itu," sahut Wayan Rasta dengan wajah sendu.
" Ibu juga tidak kuat melihat keadaan Ayahmu seperti itu, tapi Ibu bingung harus melakukan apa lagi agar Ayahmu bisa seperti dulu lagi. Maafkan Ibu ya nak ,karena Ibu tidak memberitahu masalah Ayahmu waktu itu. Soalnya Ibu di larang oleh adik-adikmu," ucap Ibu Tari berbohong
"Iya aku ngerti Bu , mungkin mereka masih marah karena aku menikah dengan Luh Ani." Jawab Wayan Rasta menunduk.
" Kita doakan saja agar Ayahmu bisa seperti dulu lagi," balas Ibu Tari.
1 jam kemudian Wayan Rasta sudah pulang ke rumahnya . Sampai di rumah dia hanya diam saja memikirkan keadaan Ayahnya.
"Pak, apa Bapak lagi ada masalah ? " tanya Luh Ani pada suaminya
" Aku hanya memikirkan keadaan Ayahku . " Jawab Wayan Rasta dengan raut wajah yang terlihat sedih
"Aku juga kasihan dengannya, tapi mudah-mudahan Ayah bisa seperti dulu lagi." Balas Luh Ani yang berusaha menghibur suami. Dia sudah mendengar cerita dari suaminya mengenai keadaan Ayah mertuanya.
" Ibu ,Bapak ," panggil Gayatri yang sudah menuju ke ruang tamu
" Ada apa nak ? " tanya Ibunya
" Pergelangan tanganku gatal sekali ,apa boleh gelang ini di buka sebentar ? " tanya Gayatri sambil menunjukan gelang yang di berikan Jro Balian(dukun) waktu dia masih bayi.
" Tidak boleh nak, sangat bahaya kalau dibuka." Jelas Ibunya
" Kalau begitu taruh di pergelangan tanganku yang di kiri saja dulu, nanti kalau gatelnya sudah hilang baru pindahin lagi dipergelangan tanganku yang kanan." Terang Gayatri menatap orang tuanya.
" Tidak boleh nak,gelang itu harus berada di pergelangan tangan yang kanan. Sini biar Ibu obati," ucap Ibunya
"Sekarang lebih baik Gayatri tidur , karena ini sudah malam. "Balas Bapaknya
" Iya Pak," jawab Gayatri yang langsung menuju ke kamar.
Di kamar Gayatri begitu kesulitan untuk tidur karena pergelangan tangannya masih terasa gatal.
" Aduh gatal sekali, rasanya aku tidak kuat." Gerutu Gayatri sambil terus menggaruk-garuk pergelangan tangannya
" Lebih baik aku buka sebentar deh! " gumam Gayatri
Dia langsung membuka gelang itu, lalu memberi obat gatal.
Beberapa menit kemudian gadis itu ketiduran ,dan lupa memakai gelangnya lagi.
" Hi...hi...hi...hi..." suara nenek sedang tertawa sambil menatap ke arah kamar Gayatri
"Kkuuuuuukk...kkkuuuuukkk...kkuuukkkk...kkuuuuuukkk.....kkuuuuuukkkk..." suara monyet juga terdengar di belakang rumahnya.
Suara cicak juga berbunyi tanpa henti.
Namun Gayatri begitu nyenyak tidur dan tidak menghiraukan suara mereka. Karena dia mengira sudah memakai gelangnya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments