Raja Wong Samar

Ibu Tari terdiam begitu lama.

" Bagaimana caranya menikahkan cucuku itu ? Bahkan itu adalah sesuatu hal yang mustahil bisa terjadi. Karena mana mungkin Wayan Rasta mau menikahkan putrinya itu dengan bangsa Wong Samar ( bangsa Jin )." Terang Ibu Tari yang merasa bingung.

" Kata Raja Wong Samar( Raja Jin ) cucumu itu sangat sulit di mangsa oleh siapapun, karena dia sangat di lindungi sekali . Jadi lebih baik kamu tumbalkan dia kepada Raja Wong Samar ( Raja Jin ). Jika kamu berhasil menumbalkan cucumu itu maka dia akan membantumu meningkatkan Ilmu Leakmu. Dan kalau nanti cucumu mau tinggal di alam Wong Samar ( bangsa Jin ) , maka dia nanti akan meninggal , dan rohnya akan pergi ke alam Wong Samar ( bangsa Jin ) . Menurut Biang itu adalah tawaran yang sangat bagus," Ucap Ibunya tersenyum licik.

" Lalu bagaimana caranya menikahkan mereka Biang ( Ibu ) ?"dia bertanya dengan wajah terlihat bingung.

"Lakukan secara diam-diam ,dan tanpa sepengetahuan Wayan Rasta . Tapi untuk itu ,kamu harus berpura-pura baik dengan mereka agar mereka tidak curiga dengan kita ," terang Ibunya

"Wah, Biang memang sangat pintar. Nanti setelah Wayan Rasta kembali dari rumah mertuanya ,aku akan kesana dan berpura-pura baik kepada mereka."ucapnya tersenyum.

Semenjak itu Ibu Tari berjanji akan menikahkan cucunya dengan anak dari Wong Samar ( Raja Jin ).

________

Beberapa tahun kemudian...

Hari ini usia Gayatri sudah 7 tahun. Dan dia juga sudah memiliki seorang adik perempuan berusia 3 tahun.Wayan Rasta dan Istrinya juga sudah kembali ke rumah mereka.

" Ibu , kemarin malam ada yang memanggil-manggil namaku. Tetapi saat aku keluar malah tidak ada siapapun. Hanya ada begitu banyak monyet di luar, ya sudah aku jadinya main sama monyet itu. Tetapi monyetnya seperti takut denganku, setiap aku deketin dia menjauh. Setelah itu aku kembali lagi ke kamar karena begitu mengantuk , " celoteh Gayatri sambil duduk di samping Ibunya.

Mata Ibunya langsung terbelalak lebar mendengar ucapan Gayatri. Dia kemudian menceritakan semuanya kepada putri sulungnya itu mengenai kelebihan yang di miliki oleh putrinya itu . Dengan tujuan agar putri sulungnya itu bisa lebih berhati-hati menghadapi bahaya yang ada di sekitar dirinya.

"Ibu , mereka itu ciptaan Tuhan juga kan ? " tanya Gayatri sambil menatap Ibunya.

"Tentu saja dia ciptaan Tuhan, semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan. Tetapi kenapa kamu bertanya seperti itu ? " tanya Ibunya dengan alis mata terangkat.

" Kalau mereka ciptaan Tuhan lalu buat apa kita harus takut dengan mereka ? "tanya Gayatri bingung.

"Ibu hanya takut Gayatri terluka," ucap Ibunya

" Tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja karena Tuhan akan selalu bersamaku," balasnya tersenyum

" Kalau begitu sekarang kamu makan , dan setelah itu belajar. " ujar Ibunya

Mereka kemudian makan bersama.

Jam 22:00 mereka semua sudah tidur. Gayatri tidur bersama adiknya, tetapi hanya Gayatri yang belum tidur saat ini.

"Kenapa aku tidak bisa tidur ya ? Padahal besok harus sekolah. Kalau Ibu tahu pasti dia akan marah denganku." gerutu Gayatri.

Dia melihat ke arah adiknya yang tidurnya begitu lelap sekali, namun tiba-tiba ada yang memaggil namanya .

" Gayatri...Gayatri...Gayatri..."

"Siapa yang memanggilku ? " pikir Gayatri . Akan tetapi dia tidak menghiraukan suara itu.

"Gayatri...Gayatri...Gayatri..kemari nak ," suara itu terus memanggilnya.

"Tok..tok...tok..." jendela kamarnya berkali-kali di ketuk dari luar.

"Kenapa begitu berisik sekali, aku jadinya semakin susah mau tidur ," gerutu Gayatri.

" Tok..tok..tok..." jendela kamarnya terus diketuk.

" Arrgghh .." teriaknya sambil mengacak rambutnya sendiri. Setelah itu dia beranjak dari tempat tidurnya.

Dia lalu menuju ke arah jendela kamarnya, kemudian dia membuka tirai kamarnya itu dengan pelan-pelan. Akan tetapi tidak ada siapapun di sana.

" Krek ! " tiba-tiba pintu kamarnya terbuka sendiri.

Gayatri kemudian keluar untuk mencari orang yang membuka pintunya. Tetapi tidak ada siapapun di luar.

" Di belakangnya ada sebuah potongan tangan sedang melayang-layang dengan kuku yang sangat panjang. Potongan tangan itu berusaha ingin menyentuhnya. Namun dia tidak bisa menyentuh Gayatri, karena Gayatri menggunakan gelang yang berikan oleh Jro Balian ( Dukun ) , maka para Leak ,dan makhluk halus lainnya tidak akan bisa menyentuhkan.

"Gedebuk..gedebuk ! " terdengar seperti ada buah jatuh dari kebunnya, Gayatri lalu pergi ke kebunnya seorang diri.

Dia mencari asal suara itu , tetapi dia tidak menemukan apapun.

" Hi...hi...hi..." terdengar suara tertawa di atasnya.

Dia kemudian melihat ke atas , dan ternyata ada seorang Nenek berkepala kambing ,dan memiliki dua taring yang sangat panjang sedang mengikutinya.

" Nenek, apa Nenek tidak tidur ? Ini sudah malam , tetapi Nenek masih berkeliaran," tanya Gayatri yang terus melihat ke arah atas.

" Hi...hi...hi..." sambil terus tertawa , Nenek itu lalu pergi meninggalkan Gayatri. Dan lambat laun suara tawa itu menghilang.

Dari jauh anak Raja Wong Samar ( Raja Jin ) memperhatikannya terus.

" Tidak ada buah apapun yang jatuh , tapi tadi itu suara apa ya ? " pikir Gayatri.

" Krak ! " Anak Raja Wong Samar ( Raja Jin ) tidak sengaja menginjak ranting pohon yang mengering. Gayatri menoleh ke arah anak Raja Wong Samar.

Dia menghampiri anak Raja Wong Samar ( Raja jin ) .

" Siapa kamu ? Kenapa malam-malam begini ada di sini ? " tanya Gayatri sambil menatap anak itu.

" Namaku Gandi, aku adalah anak dari Raja Wong Samar ( bangsa Jin ). Aku setiap hari melihatmu dari jauh karena aku ingin sekali menjadi sahabatmu, " terang Gandi sedikit menjauh karena takut di sentuh oleh Gayatri.

"Apa kamu bukan manusia ? Soalnya di tempatku ini tidak ada seorang Raja." Balas Gayatri.

Gandi kemudian menjelaskan mengenai Bangsa Wong Samar ( bangsa Jin ) kepada Gayatri.

"Kalau begitu ,mulai sekarang kita berteman ." Jawab Gayatri tersenyum

" Apa kamu tidak takut denganku ? " tanya Gandi

" Tidak,buat apa aku harus takut. Karena kita sama-sama diciptakan oleh Tuhan."ucapnya tersenyum

" Tapi tolong jangan beritahu mengenai perteman kita dengan orang tuamu. Karena mereka pasti akan melarangmu untuk berteman denganku." Kata Gandi.

" Ya tenang saja, aku tidak akan memberitahu kepada siapapun. Kalau begitu aku akan pulang ke rumah, karena aku harus tidur."

Semenjak saat itu mereka berdua bersahabat.

___

Kerajaan Wong Samar ( bangsa Jin ) .

" Apa kamu sudah berhasil mendekatinya ?" tanya Raja Wong Samar ( Raja Jin )

" Sudah Ayahanda," balas Gandi menunduk.

" Itu baru namanya anakku, " kata Ayahnya . " Dan berarti sebentar lagi kamu akan menikah dengan gadis itu. Kalau kamu sudah menikah dengannya ,maka kami akan dengan mudah memangsa gadis itu. Hanya itu cara satu-satunya agar bisa memangsa gadis itu. Kamu harus mendekati dia terus, " ujar Ayahnya.

" Iya Ayahanda ," jawab Gandi

" Ha...ha...ha..." aku rasanya begitu senang sekali karena apa yang aku inginkan akan segera aku dapatkan.

Terpopuler

Comments

Irmha febyollah

Irmha febyollah

kasian ya. di keluarga sendiri masih ada yg niat buruk...

2023-05-19

1

Herry Ruslim

Herry Ruslim

keren ceritanya

2022-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Di usir
2 Suara Aneh
3 Leak Monyet Hitam
4 Pohon Asem
5 Melihat LEAK
6 ILMU PENANGKEB
7 JRO BALIAN ( DUKUN )
8 Di ganggu saat pulang
9 Kedatangan Pak Danar
10 Ingin belajar ilmu penangkeb
11 Melahirkan
12 Fakta mengenai Bayinya
13 Di lindungi
14 Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15 Raja Wong Samar
16 Kedatangan Ibu Tari
17 Sungai berpenghuni
18 Ke rumah Nenek
19 Di ganggu
20 Lupa memakai gelang
21 Tidak bernafas
22 Berduka
23 Tidak mau pergi
24 Neraka
25 Hidup kembali
26 Kadek Ayu
27 Leak Celepuk dan Leak Endihan
28 Kakek dan Nenek Gandi
29 Membuka mata batin
30 Di antar pulang
31 Cetik
32 Penunggun Karang
33 Rumah Kakek Surya
34 Sawah
35 Bhuta Lawengan
36 Kadek Ayu
37 Ketut Erni
38 Lio
39 Lio
40 Di terima
41 Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42 Leak Gegendu
43 Tersesat
44 Pulang
45 Leak Pudak Sategal
46 Ke rumah Ibu Tari
47 Jadi istri wong samar
48 Kemalingan
49 Tri Datu
50 Kakek Danar Meninggal
51 Menangis
52 Menakut-nakuti
53 Rencana
54 Sakit
55 Di rumah Nenek Tari
56 Di kira Bule
57 Rumah Gandi
58 Seperti seorang vampir
59 Surat
60 Kakek Awo
61 Tetesan darah
62 Menjalankan rencana
63 Keluarga Juli
64 Rencana gagal
65 Sudah tahu
66 Tubuhnya menjadi lemas
67 Jro Balian
68 Melupakan hal yang penting
69 Mimpi
70 Merasa takut
71 Roh Kakek Danar
72 Ke rumah Kakek Parjo
73 Leak Babi
74 Papasangan
75 Pengeleakan
76 Rencana Nenek Tari
77 Pura Langgar
78 Leak Celuluk.
79 Men Gumbring
80 Desa Trunyan
81 Sungai Petanu
82 Rencana Nenek Tari
83 Nenek Tari minta maaf
84 Air Terjun Blangsinga
85 Kerauhan
86 Kedatangan Tante Riri
87 Kedatangan Lio
88 Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89 Tidak mendapatkan solusi
90 Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91 Tegal Penangsaran( neraka )
92 Makanan dari Nenek Tari
93 Mengganggu Gayatri
94 Dia baik-baik saja
95 Terkena racun buatannya sendiri
96 Di tinggal lagi
97 Menghapus nama Gayatri
98 Tamat
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Di usir
2
Suara Aneh
3
Leak Monyet Hitam
4
Pohon Asem
5
Melihat LEAK
6
ILMU PENANGKEB
7
JRO BALIAN ( DUKUN )
8
Di ganggu saat pulang
9
Kedatangan Pak Danar
10
Ingin belajar ilmu penangkeb
11
Melahirkan
12
Fakta mengenai Bayinya
13
Di lindungi
14
Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15
Raja Wong Samar
16
Kedatangan Ibu Tari
17
Sungai berpenghuni
18
Ke rumah Nenek
19
Di ganggu
20
Lupa memakai gelang
21
Tidak bernafas
22
Berduka
23
Tidak mau pergi
24
Neraka
25
Hidup kembali
26
Kadek Ayu
27
Leak Celepuk dan Leak Endihan
28
Kakek dan Nenek Gandi
29
Membuka mata batin
30
Di antar pulang
31
Cetik
32
Penunggun Karang
33
Rumah Kakek Surya
34
Sawah
35
Bhuta Lawengan
36
Kadek Ayu
37
Ketut Erni
38
Lio
39
Lio
40
Di terima
41
Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42
Leak Gegendu
43
Tersesat
44
Pulang
45
Leak Pudak Sategal
46
Ke rumah Ibu Tari
47
Jadi istri wong samar
48
Kemalingan
49
Tri Datu
50
Kakek Danar Meninggal
51
Menangis
52
Menakut-nakuti
53
Rencana
54
Sakit
55
Di rumah Nenek Tari
56
Di kira Bule
57
Rumah Gandi
58
Seperti seorang vampir
59
Surat
60
Kakek Awo
61
Tetesan darah
62
Menjalankan rencana
63
Keluarga Juli
64
Rencana gagal
65
Sudah tahu
66
Tubuhnya menjadi lemas
67
Jro Balian
68
Melupakan hal yang penting
69
Mimpi
70
Merasa takut
71
Roh Kakek Danar
72
Ke rumah Kakek Parjo
73
Leak Babi
74
Papasangan
75
Pengeleakan
76
Rencana Nenek Tari
77
Pura Langgar
78
Leak Celuluk.
79
Men Gumbring
80
Desa Trunyan
81
Sungai Petanu
82
Rencana Nenek Tari
83
Nenek Tari minta maaf
84
Air Terjun Blangsinga
85
Kerauhan
86
Kedatangan Tante Riri
87
Kedatangan Lio
88
Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89
Tidak mendapatkan solusi
90
Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91
Tegal Penangsaran( neraka )
92
Makanan dari Nenek Tari
93
Mengganggu Gayatri
94
Dia baik-baik saja
95
Terkena racun buatannya sendiri
96
Di tinggal lagi
97
Menghapus nama Gayatri
98
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!