Gayatri memutuskan mencari jalan pintas di tengah hutan agar cepat sampai di rumahnya, namun tiba-tiba dia melihat sungai.
" Wah ,airnya jernih sekali ." Ucap Gayatri yang langsung mendekati sungai itu untuk membasuh wajahnya. Saat Gayatri membasuh wajahnya dia tidak sadar kalau hutan itu sudah menjadi gelap.
Selesai membasuh wajahnya ,dia terlonjak kaget melihat di sekitar sungai itu yang begitu gelap.
" Kenapa jadi gelap begini ? Aku juga tidak bisa melihat apapun. " gumam Gayatri sambil mencari arah jalan pulang.
Sudah 1 jam dia mencari arah jalan pulang, akan tetapi dia tidak menemukan jalan pulang sedikitpun.
"Aku lelah sekali," ucap Gayatri yang langsung duduk di pinggir sungai.
Tiba-tiba Gandi datang dan duduk di samping Gayatri.
"Gayatri ,kenapa kamu belum pulang ? Orang tuamu bingung mencarimu," ujar Gandi
" Kamu lihat sendiri hutan ini, tiba-tiba saja jadi gelap begini ,dan aku juga tidak bisa menemukan jalan pulang, " gerutu Gayatri dengan wajah cemberut.
" Sungai ini ada penghuninya. Ada empat orang wanita gaib berambut kuning keemasan, berwajah cantik, dan menggunakan kain putih transparan. Sosok ini biasa di kenal sebagai memedi, mereka sengaja membuat hutan ini menjadi gelap dan menutup jalannya, agar kamu tidak bisa pulang. " ungkap Gandi sambil melihat ke arah sungai itu.
Mata Gayatri tampak membulat mendengar ucapan Gandi.
" Kenapa aku tidak bisa melihat mereka ? " tanya Gayatri bingung
" Mereka bersembunyi di dalam sungai ini. Coba kamu lihat air sungai ini,dan setelah itu fokuskan pikiranmu ke sungai itu sambil berdoa." Terang Gandi sambil menunjuk ke arah memedi itu
Gayatri lalu menuruti ucapan Gandi.
" Yang kamu katakan memang benar, mereka juga menatapku dengan tajam. Berarti sekarang aku tidak akan bisa pulang ?" tanya Gayatri dengan raut wajah yang terlihat sedih.
" Tenang saja biar aku yang melawan mereka, "ucap Gandi sambil menatap Gayatri
" Memangnya kamu bisa melawan mereka ? Mereka sudah dewasa ,dan ada 4 orang , sedangkan kamu masih kecil. " ujar Gayatri yang meremehkan kemampuan Gandi.
" Itu masalah kecil bagiku, apa kamu lupa kalau aku adalah anak dari Raja Wong Samar( bangsa Jin ) ? " tanya Gandi
" Apa hubungannya dengan itu ? " tanya Gayatri dengan alis mata terangkat.
" Ya tentu ada dong, aku di beri banyak ilmu oleh Ayahku, jadi sudah pasti aku bisa melawan mereka. Kalau kamu tidak percaya aku bisa membuktikannya sekarang juga,"sahut Gandi yang langsung bangun, dan masuk ke dalam sungai.
Tiba-tiba air sungai itu mendidih dan keluar asap putih pekat. Gayatri bisa melihat dengan jelas saat Gandi melawan 4 memedi itu. Gandi begitu lincah melawah memedi itu, setelah itu gigi Gandi berubah menjadi Gigi Vampir. Gayatri tampak terkejut melihat hal itu.
7 menit kemudian hutan itu kembali terang. Dan Gandi juga sudah keluar dari Sungai itu.
" Wah ,Kamu memang hebat. Tapi kenapa tadi gigimu seperti seorang Vampir ? " tanya Gayatri tanpa rasa takut.
" Bangsa Wong Samar( bangsa Jin ) kalau lagi marah atau saat ingin menggigit sesuatu, gigi taringnya memang langsung muncul secara sendirinya, dan setelah amarah kita mereda, gigi kita langsung kembali seperti semula." Terang Gandi
"Oh begitu, pantas saja gigimu seperti Vampir, " Ucap Gayatri
" Ya sudah ,lebih baik sekarang kamu pulang, karena orang tuamu mencarimu." Kata Gandi .
Gandi lalu mengantar Gayatri pulang ke rumahnya, karena dia tidak ingin Gayatri mendapat masalah lagi. Gandi bahkan jadi lupa dengan tujuan utamanya mendekati Gayatri. Dia juga sering menemani Gayatri saat belajar di Sekolah.
" Terimakasih Gandi, kamu sudah menolongku , dan mengantarku." Ucap Gayatri
" Iya sama-sama, kalau begitu aku pulang dulu ." Jawab Gandi yang langsung menghilang
Gayatri lalu masuk ke halaman rumahnya.
" Tok...tok...tok...Om swastyastu ," ucap Gayatri sambil berdiri di depan pintu rumahnya.
"Om swastyastu,"balas Ibunya yang langsung membuka pintu rumahnya.
Luh Ani menatap Gayatri dengan perasaan lega.
"Gayatri, kamu dari mana saja nak ? Bapak sama Ibu sampai bingung mencari Gayatri ," kata Ibunya
"Maaf Bu, tadi aku main di sungai ." Jawab Gayatri.
" Lain kali tidak boleh begitu, harus langsung pulang kerumah." Ucap Ibunya menasehati.
" Iya Bu,"
" Padahal tadi Nenek Tari kesini, dan ingin bertemu Gayatri, bahkan Nenek ingin mengajak Gayatri menginap di rumahnya. Apa Gayatri mau menginap di rumah Nenek ? " tanya Ibunya dengan alis mata terangkat.
" Aku tidak mau Bu, aku tidak mau jauh-jauh sama Ibu ,Bapak ,dan Adik." Balas Gayatri dengan raut wajah yang terlihat sedih.
" Tapi kasihan Kakek ,dan Nenek . Mereka ingin sekali mengajak Gayatri menginap di rumahnya." Kata Ibunya
"Baiklah kalau begitu, lalu kapan aku harus menginap di sana ?" tanya Gayatri sambil mengganti pakaiannya.
" Besok. Nenek bilang kalau besok dia akan kesini lagi untuk bertemu dengan Gayatri." Sahut Ibunya sambil tersenyum
Luh Ani begitu bahagia ,karena akhirnya Ibu mertuanya mau menerima dirinya sebagai menantunya.
15 menit kemudian Wayan Rasta pulang setelah mengantar Ibunya. Dia langsung bertanya mengenai Gayatri kepada istrinya.
"Gayatri ? Ayo kita makan siang dulu . " panggil Ibunya
"Iya Bu," jawab Gayatri yang langsung menuju ke meja makan.
"Ingat ,berdoa dulu sebelum makan." Ucap Wayan Rasta menatap Gayatri
" Iya Pak, " balas Gayatri sambil membaca doa.
Selasai berdoa dia ingin minum air , namun tiba - tiba mata Gayatri terbelalak lebar karena melihat air minumnya penuh dengan ulat belatung.
" Ah," teriak Gayatri yang langsung melempar air minum itu hingga gelasnya pecah.
Gayatri menatap semua makanan ,dan minuman yang ada di meja makan itu. Semua makanan ,dan minuman yang ada di meja makan itu penuh dengan ulat belatung.
" Gayatri , apa yang kamu lakukan ?" tanya Ibunya dengan wajah yang terlihat marah.
"Iya Nak , kenapa kamu melempar air minumnya ? " tanya Wayan Rasta sambil menatap Gayatri.
" Bapak, Ibu, semua makanan ,dan air minumnya penuh dengan ulat belatung. Tolong, jangan di makan ! " ucap Gayatri sambil menjauh dari meja makan itu.
Dia merasa jijik melihat ulat belatung yang memenuhi meja itu.
Wayan Rasta lalu pergi untuk mengambil air laut, dan air tirta( air suci ). Pertama dia memercikkan sedikit air laut di meja makan itu sambil berdoa.
Setelah selesai, Luh Ani ,dan Wayan Rasta begitu kaget melihat semuanya.
" Ya Tuhan Pak, kenapa ada banyak ulat disini ? " tanya Luh Ani yang ikut menjauh dari meja makan itu.
"Sepertinya ada yang ingin berniat jahat dengan keluarga kita," balas Wayan Rasta.
Wayan Rasta kemudian memercikkan sedikit tirta ( air suci ) ke meja makan itu . Dan dalam beberapa menit ulat belatung itu langsung menghilang.
Wayan Rasta ,dan Luh Ani lalu membersihkan meja makan itu, setelah itu mereka membersihkan dapur dan seluruh rumahnya.
" Gayatri, tunggu dulu sebentar ya ? Ibu akan memasak lagi . Makan roti ini dulu sebagai pengganjal perut," kata Ibunya sambil memberikan roti bungkus .
" Iya Bu , " jawab Gayatri tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments