Kedatangan Ibu Tari

Besoknya...

Pagi-pagi sekali Ibu Tari berkunjung ke rumah Wayan Rasta.

" Tok...tok...tok...Om swastyastu ," ucap Ibu Tari  sambil mengetuk pintu rumah Wayan Rasta

" Om swastyastu , " balas Wayan Rasta sambil membuka pintu

Wayan Rasta begitu kaget melihat Ibunya yang berkunjung ke rumahnya. Sebenarnya dia begitu merindukan Ibunya, tapi dari dulu Ibunya tidak pernah menyukainya. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa bisa seperti itu.

" Ibu ? Ayo silahkan masuk Bu," ucap Wayan Rasta yang terus menatap Ibunya . Dia masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang ini.

Ibu Tari langsung masuk ke dalam .

" Sekitar 8 tahun lebih aku tidak bertemu dengan Ibu.Dan untung dia dalam keadaam sehat,tapi untuk apa dia datang kemari ? Apa ada sesuatu dengan Bapak ? "Pikir Wayan Rasta merasa bingung

"Silahkan duduk Bu," Kata Wayan Rasta

" Wah ! Rumahmu sangat bagus sekali. Dari dulu kamu memang sangat giat kalau bekerja, jadi wajar kalau kamu bisa memiliki rumah sebagus ini. Dari kecil kamu begitu giat kalau bekerja, bahkan kamu rela putus Sekolah demi membantu membiayai uang Sekolah adik-adikmu. Sedangkan adik- adikmu sangat malas sekali. Adikmu yang pertama sudah bekerja ,tapi uangnya selalu habis di pakai berjudi, adikmu yang kedua dan ketiga tidak pernah bekerja, setiap hari selalu ingin menjual tanah warisan, dan yang terakhir pergi merantau ,tapi sudah 12 tahun tidak pulang ke ke rumah. Ibu kesini ingin minta maaf sama kamu, karena Ibu sudah mengusir kalian. Padahal dari dulu kamu yang selalu mengerti Ibu, tapi Ibu begitu egois kepadamu. Ibu merasa menyesal karena sudah mengusirmu. Maafkan Ibu karena baru menemuimu, Ibu merasa malu bertatap muka denganmu, dan baru sekarang memiliki keberanian untuk menemuimu." Terang Ibu Tari berbohong .

Sebenarnya tidak ada penyesalan sedikitpun di hatinya, karena dia begitu membenci putra pertamanya itu. Alasan pertama dia membenci Wayan Rasta karena suaminya begitu menyayangi Wayan Rasta. Dia cemburu karena suaminya tidak pernah bicara kasar dengan Wayan Rasta, padahal suaminya begitu menyayangi Wayan Rasta lantaran Wayan Rasta tidak pernah membuat masalah, penurut , sopan , dan selalu membantu membiayai uang Sekolah adik-adiknya.

Dan alasan kedua, karena Wayan Rasta tidak mendengarkan ucapannya. Ibu Tari melarang Wayan Rasta menikah , karena kalau Wayan Rasta tidak menikah dia bisa menguasai uang anaknya itu. Tapi kalau Wayan Rasta menikah, maka sumber keuangannya langsung hilang, karena Wayan Rasta harus menafkahi istrinya.

"Aku tidak pernah marah dengan Ibu, mana mungkin aku bisa marah dengan Ibu, karena Ibu adalah orang yang sudah melahirkanku," jawab Wayan Rasta.

" Ibu dengar kamu sudah memiliki dua orang anak , lalu di mana anak dan istrimu ? " tanya Ibu Tari sambil melihat-lihat ke sekitar rumah Wayan Rasta.

" Luh Ani sedang mencuci baju di belakang rumah, anak keduaku bernama Rara sedang tidur ,sedangkan gayatri pergi ke Sekolah." Sahut Wayan Rasta.

" Namanya cantik sekali. Ibu jadi pingin bertemu dengan mereka, pasti mereka sangat cantik," puji Ibu Tari sambil tersenyum.

"Kalau Ibu ingin melihatnya , maka Ibu harus menunggu Gayatri pulang Sekolah. Tunggulah dulu disini Bu, " kata Wayan Rasta yang langsung pergi ke dapur membuat minuman untuk Ibunya

Beberapa menit kemudian Wayan Rasta datang membawa minuman .

" Minumlah dulu ,Bu. Apa Ibu kesini sendirian ? " tanya Wayan Rasta merasa penasaran

" Ya, Ibu kesini sendirian , soalnya Bapakmu sedang mengerjakan sesuatu di kebun, jadi Ibu tidak berani mengajaknya kemari. Kamu kan tahu sendiri bagaimama sifat Bapakmu dengan Ibu."

" Apa Ibu sudah makan ? Kalau Ibu belum makan ,maka aku akan mengambilkan makanan untuk Ibu. " tanya Wayan Rasta sambil menatap Ibunya

" Ibu sudah makan sebelum kesini. " balasnya.

Namun tiba - tiba anak kedua Wayan Rasta menangis.

"Bu ,aku tinggal sebentar ya ! " kata Wayan Rasta yang langsung menemui Rara .

Saat Wayan Rasta pergi ke kamar anaknya , Ibu Tari masuk ke dapur dan memberi mantra pada masakan Luh Ani . Dia juga memberi mantra air minum yang di dapur itu.

__

Di Sekolah

Teng...teng...teng..!!!

Bel pulang Sekolah telah berbunyi , gayatri langsung ke luar dari kelasnya dengan berlari.

Setelah sampai di depan Sekolah ,dia menengok ke kanan dan ke kiri mencari Bapaknya.

"Kenapa Bapak tidak ada ? Apa hari ini Bapak tidak menjemputku ? Tapi tadi pagi Bapak tidak bicara apapun denganku. Kalau seperti ini aku jadi bingung," gerutu Gayatri dengan wajah cemberut.

" Gayatri ,kamu kenapa ? " tanya Gandi yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

" Kenapa kamu muncul tiba-tiba begitu ? Aku kan jadi kaget .Seharusnya kamu mengucapkan salam, biar aku tidak kaget." Gerutu Gayatri yang masih cemberut.

" Maaf, aku belum bisa memgucapkan salam itu .Sangat sulit mengucapkan salam dari bangsamu itu,setiap mengucapkan itu dadaku langsung sakit dan badanku jadi panas," ucap Gandi

" Aku jadi bingung, kenapa bisa seperti itu ? Padahal aku sendiri baik-baik saja saat mengucapkannya," balas gayatri sambil berpikir

" Kamu itu kan bangsa manusia , sedangkan aku bangsa Wong Samar ( bangsa Jin ). Jadi sudah pasti aku kesulitan mengucapkannya."Jawab Gandi

" Oh iya, aku lupa ," Sahut Gayatri menepuk jidatnya sendiri setelah itu nyengir kuda.

" Apa kamu menunggu Bapakmu ? " tanya Gandi sambil menatap Gayatri

" Iya benar, aku sudah menunggu dari tadi tapi dia belum datang juga." Ucap Gayatri cemberut

"Kalau begitu tunggulah dulu disini, aku akan coba ke rumahmu," jawab Gandi yang langsung menghilang

" Wah ,hebat sekali bangsa mereka ! Bisa menghilang begitu saja.Coba kalau aku bisa seperti itu, pasti gampang pergi dan pulang Sekolah." Gumam Gayatri sambil menghayal.

5 menit kemudian Gandi muncul lagi di sampingnya.

" Sepertinya Bapakmu tidak bisa menjemputmu. Soalnya aku lihat ada tamu yang berkunjung ke sana. Lebih baik kamu jalan kaki dulu,nanti aku yang menemani biar kamu tidak bosan." Kata Gandi

Gayatri lalu pulang berjalan kaki di temani oleh Gandi.

" Gandi ? Pasti enak kalau bisa menghilang seperti tadi," ucap Gayatri.

" Tapi kalau aku berada di bangsa Wong Samar ( bangsa Jin ) tidak di izinkan seperti itu, kecuali kalau ingin pergi ke bangsa lain atau sedang berada di bangsa lain. Rakyatku juga lebih banyak berjalan kaki, dan hanya keluarga raja saja yang memiliki kendaraan." Jawab Gandi menjelaskan

" Gandi ,apa orang tuamu tahu kalau kamu sering ke dunia manusia ? " tanya Gayatri dengan alis mata terangkat

" Tidak, aku kemari secara diam-diam ." Sahut Gandi berbohong.

Tiba-tiba Gandi mendengar Ibunya sedang memanggil dirinya.

" Gayatri, sepertinya aku harus pulang dulu. Soalnya Ibuku memanggiku ,"

" Apa kamu bisa mendengar panggilannya ? " tanya Gayatri bingung

" Tentu bisa," jawab Gandi

" Tapi kenapa aku tidak mendengar apapun ?"tanya Gayatra merasa penasaran

" Karena kamu bangsa manusia ,jadi tidak bisa mendengarnya. Kalau begitu lanjutkan saja perjalananmu, dan kalau ada masalah ,kamu bisa memanggilku." Terang Gandi

" Baiklah kalau begitu," jawab Gayatri tersenyum

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

wah masih aja jahat 🤦‍♀️

2024-07-11

0

Sukses Kaya

Sukses Kaya

semangat up date thor...sehat selalu nggih.

2022-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Di usir
2 Suara Aneh
3 Leak Monyet Hitam
4 Pohon Asem
5 Melihat LEAK
6 ILMU PENANGKEB
7 JRO BALIAN ( DUKUN )
8 Di ganggu saat pulang
9 Kedatangan Pak Danar
10 Ingin belajar ilmu penangkeb
11 Melahirkan
12 Fakta mengenai Bayinya
13 Di lindungi
14 Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15 Raja Wong Samar
16 Kedatangan Ibu Tari
17 Sungai berpenghuni
18 Ke rumah Nenek
19 Di ganggu
20 Lupa memakai gelang
21 Tidak bernafas
22 Berduka
23 Tidak mau pergi
24 Neraka
25 Hidup kembali
26 Kadek Ayu
27 Leak Celepuk dan Leak Endihan
28 Kakek dan Nenek Gandi
29 Membuka mata batin
30 Di antar pulang
31 Cetik
32 Penunggun Karang
33 Rumah Kakek Surya
34 Sawah
35 Bhuta Lawengan
36 Kadek Ayu
37 Ketut Erni
38 Lio
39 Lio
40 Di terima
41 Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42 Leak Gegendu
43 Tersesat
44 Pulang
45 Leak Pudak Sategal
46 Ke rumah Ibu Tari
47 Jadi istri wong samar
48 Kemalingan
49 Tri Datu
50 Kakek Danar Meninggal
51 Menangis
52 Menakut-nakuti
53 Rencana
54 Sakit
55 Di rumah Nenek Tari
56 Di kira Bule
57 Rumah Gandi
58 Seperti seorang vampir
59 Surat
60 Kakek Awo
61 Tetesan darah
62 Menjalankan rencana
63 Keluarga Juli
64 Rencana gagal
65 Sudah tahu
66 Tubuhnya menjadi lemas
67 Jro Balian
68 Melupakan hal yang penting
69 Mimpi
70 Merasa takut
71 Roh Kakek Danar
72 Ke rumah Kakek Parjo
73 Leak Babi
74 Papasangan
75 Pengeleakan
76 Rencana Nenek Tari
77 Pura Langgar
78 Leak Celuluk.
79 Men Gumbring
80 Desa Trunyan
81 Sungai Petanu
82 Rencana Nenek Tari
83 Nenek Tari minta maaf
84 Air Terjun Blangsinga
85 Kerauhan
86 Kedatangan Tante Riri
87 Kedatangan Lio
88 Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89 Tidak mendapatkan solusi
90 Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91 Tegal Penangsaran( neraka )
92 Makanan dari Nenek Tari
93 Mengganggu Gayatri
94 Dia baik-baik saja
95 Terkena racun buatannya sendiri
96 Di tinggal lagi
97 Menghapus nama Gayatri
98 Tamat
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Di usir
2
Suara Aneh
3
Leak Monyet Hitam
4
Pohon Asem
5
Melihat LEAK
6
ILMU PENANGKEB
7
JRO BALIAN ( DUKUN )
8
Di ganggu saat pulang
9
Kedatangan Pak Danar
10
Ingin belajar ilmu penangkeb
11
Melahirkan
12
Fakta mengenai Bayinya
13
Di lindungi
14
Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15
Raja Wong Samar
16
Kedatangan Ibu Tari
17
Sungai berpenghuni
18
Ke rumah Nenek
19
Di ganggu
20
Lupa memakai gelang
21
Tidak bernafas
22
Berduka
23
Tidak mau pergi
24
Neraka
25
Hidup kembali
26
Kadek Ayu
27
Leak Celepuk dan Leak Endihan
28
Kakek dan Nenek Gandi
29
Membuka mata batin
30
Di antar pulang
31
Cetik
32
Penunggun Karang
33
Rumah Kakek Surya
34
Sawah
35
Bhuta Lawengan
36
Kadek Ayu
37
Ketut Erni
38
Lio
39
Lio
40
Di terima
41
Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42
Leak Gegendu
43
Tersesat
44
Pulang
45
Leak Pudak Sategal
46
Ke rumah Ibu Tari
47
Jadi istri wong samar
48
Kemalingan
49
Tri Datu
50
Kakek Danar Meninggal
51
Menangis
52
Menakut-nakuti
53
Rencana
54
Sakit
55
Di rumah Nenek Tari
56
Di kira Bule
57
Rumah Gandi
58
Seperti seorang vampir
59
Surat
60
Kakek Awo
61
Tetesan darah
62
Menjalankan rencana
63
Keluarga Juli
64
Rencana gagal
65
Sudah tahu
66
Tubuhnya menjadi lemas
67
Jro Balian
68
Melupakan hal yang penting
69
Mimpi
70
Merasa takut
71
Roh Kakek Danar
72
Ke rumah Kakek Parjo
73
Leak Babi
74
Papasangan
75
Pengeleakan
76
Rencana Nenek Tari
77
Pura Langgar
78
Leak Celuluk.
79
Men Gumbring
80
Desa Trunyan
81
Sungai Petanu
82
Rencana Nenek Tari
83
Nenek Tari minta maaf
84
Air Terjun Blangsinga
85
Kerauhan
86
Kedatangan Tante Riri
87
Kedatangan Lio
88
Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89
Tidak mendapatkan solusi
90
Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91
Tegal Penangsaran( neraka )
92
Makanan dari Nenek Tari
93
Mengganggu Gayatri
94
Dia baik-baik saja
95
Terkena racun buatannya sendiri
96
Di tinggal lagi
97
Menghapus nama Gayatri
98
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!