JRO BALIAN ( DUKUN )

Selesai memasak Ibu Tari makan bersama suaminya. Mereka makan berdua saja , karena semua anaknya sudah berumah tangga ,dan yang paling kecil pergi ke kota.

"Oh iya Pak ,Bapak kapan kembali ke kota? " tanya Ibu Tari menatap suaminya.

"Aku memutuskan untuk tidak pergi ke kota lagi, karena umurku sudah sangat tua ,dan aku juga sudah tidak kuat lagi untuk bekerja ke kota. Nanti aku akan bekerja di kebun saja. " terang suaminya

Ibu Tari langsung terbelalak lebar karena terkejut mendengar ucapan suaminya itu.

"Kalau dia tidak pergi ke kota ,maka hidupku mulai sekarang sudah pasti akan menderita. Aku tidak bisa diam terus,aku harus mencari solusi." pikir Ibu Tari

"Kenapa kamu diam ? Apa kamu tidak suka aku dirumah ? " tanya Pak Danar dengan raut wajah marah.

"Bapak ini bagaimana sih ? Mana mungkin aku tidak senang jika Bapak ada dirumah. Aku malah sangat senang sekali kalau Bapak di rumah. Aku merasa senang, karena akhirnya aku tidak sendiri di rumah ini,"ungkap Ibu Tari berbohong.

"Dari awal pertama aku menikah dengannya,dia tidak pernah berkata lembut denganku. Dia selalu saja membuatku menangis,dan bahkan setiap kata-kata yang dia ucapkan selalu menyakiti hatiku.Sepertinya hanya ada satu solusi untuk menyelesaikan masalahku ini,yaitu mengikuti saran dari Biang." gumam Ibu Tari di hatinya sambil menatap suaminya.

Dirumah mertua Wayan Rasta...

Ni Luh Ani, Ayahnya ,dan suaminya sedang bersiap-siap karena akan pergi ke rumah seorang Balian ( Dukun ) sakti yang rumahnya ada di perbukitan.

Di bali seorang Dukun di panggil dengan sebutan Balian.

" Luh Ani ? Ayo cepat kita berangkat , agar tidak terlalu malam kita balik ke rumah.Soalnya rumah Balian ( Dukun ) itu melewati kuburan."ucap Ayahnya.

"Iya Yah, " jawab Luh Ani yang baru saja berpamitan dengan Ibunya.

4 jam kemudian ...

Setelah menempuh perjalanan yang begitu panjang,mereka akhirnya sampai di rumah seorang Balian ( Dukun ).

"Om Swastyastu Jro," ucap mereka.

"Om Swastyastu , ayo mari masuk " balas Jro Balian.

Di bali pengertian kata " JERO " dalam kata Jro Mangku dan Jro Balian adalah sebutan untuk seseorang yang mendalami atau bergerak atas dasar keahliannya dibidang tertentu.

"Bagaimana kabarnya Jro ? Sudah lama saya tidak pernah kesini." ungkap Ayah Luh Ani

"Kabar saya baik-baik saja Pak Surya . Oh iya, terakhir kamu kesini saat istrimu sedang mengandung ya ? " tanya Jro Balian.

"Iya Jro, dan sekarang saya kesini karena ingin mengantar anak dan menantu saya."terang Pak Surya Ayah dari Luh Ani.

"Begini Jro , anak saya sekarang tengah mengandung anak pertamanya. Semenjak dia hamil begitu banyak hal yang aneh terjadi di rumahnya. Dan bahkan mereka sering di ganggu oleh orang yang belajar ilmu Leak. Kami kesini ingin minta tolong dengan Jro , untuk mencarikan solusi agar mahkluk halus atau orang yang belajar ilmu Leak tidak bisa mengganggu anak saya dan calon cucu saya."ucap Pak Surya menatap Jro Balian.

"Itu adalah hal yang sudah biasa terjadi kalau sedang hamil, apalagi kalau hamil anak pertama . Orang yang belajar ilmu Leak pasti sangat menginginkan bayi itu." jawab Jro Balian .

Jro Balian menatap kandungan Luh Ani, namun tiba-tiba matanya terbelalak lebar karena terkejut menatap kandungan Luh Ani.

"Ya Tuhan, aku lihat ada yang aneh dengan bayi ini. Sepertinya setelah bayi ini lahir kalian akan sering bertemu denganku."terang Jro Balian.

Luh Ani ,Wayan Rasta ,dan Pak Surya tampak kaget dengan ucapan Jro Balian.

"Apa ada sesuatu yang aneh Jro ? " tanya Wayan Rasta merasa takut.

"Sepertinya bayi ini sedikit berbeda dari bayi yang lainnya. Tapi saya tidak tahu apa perbedaannya, karena bayi ini masih berada di dalam kandungan Ibunya. Saya lihat bayi ini sangat di lindungi sekali oleh leluhur kalian,dan bahkan banyak sekali leluhur kalian yang melindungi anak kalian. Semua orang yang belajar ilmu Leak ,dan mahkluk halus juga banyak mendekatinya. Kalian mesti berhati-hati mulai sekarang,walaupun bayi itu sudah di lindungi oleh leluhur kalian , tapi saya akan tetap memberikan solusi." kata Jro Balian

"Iya Jro ," ucap mereka

Jro Balian kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk berdoa.

15 menit kemudian dia keluar...

"Luh Ani , tolong kamu masukkan benda ini kemulutmu dan setelah itu telan, " sambil memberikan batu merah delima yang ukurannya sangat kecil.

"Untuk apa ini Jro ? " tanya Luh Ani merasa takut.

"Itu bukanlah batu biasa, batu itu yang akan menjaga kandunganmu. Batu itu akan keluar saat kamu melahirkan nanti."

Luh Ani kemudian memasukkan batu itu ke mulutnya.

"Ambillah minyak dan gelang ini. Jika nanti kamu sudah ingin melahirkan , maka olesi pusarmu dengan minyak ini. Agar proses melahirkannya tidak diganggu oleh para mahkluk halus atau para Leak. Dan kalau bayinya sudah lahir ,maka pakaikan dia gelang ini, agar para Leak atau para mahkluk halus tidak bisa menyentuhnya. Kalau bayi itu sudah lahir ,bawalah dia kemari. Karena saya ingin melihat apa keistimewaan bayi itu hingga semua ingin memiliki bayi ini" terang Jro Balian.

"Terimakasih Jro, " balas mereka

Setelah itu mereka mengobrol hingga jam 15 :00 .

"Kalau begitu kami permisi mau pulang sekarang. Takut terlalu malam di jalan." ucap Ayah Luh Ani

"Iya, hati-hati. Dan ingat untuk berdoa jika ada yang mengganggu kalian di jalan." jawab Jro Balian

"Iya Jro, terimakasih. Om shanti...shanti...shanti om." kata mereka

"Om shanti...shanti..shanti om." balas Jro Balian.

Jam 19 :00 mereka melewati kuburan yang yang terkenal angker. Di dekat kuburan itu terdapat pohon bambu yang sangat rimbun.

Awalnya tidak ada hal yang aneh terjadi saat melewati jalan yang lain,namun saat melewati jalan dekat kuburan, mereka mendengar suara seperti rantai yang di seret.

Mereka tidak menghiraukan suara tersebut,dan tetap melanjutkan langkahnya. Namun kemudian terdengar suara seperti binatang menggeram, yang membuat bulu kuduk mereka berdiri.

Di kegelapan semak belukar dekat kuburan mereka melihat sepasang mata kuning bersinar,dan dari sanalah suara geraman itu berasal. Awalnya mereka mengira kalau itu adalah mata sapi, karena tingginya setara dengan sapi, namun sapi tidak mungkin menggeram seperti itu.

"Ayah itu apa ya ? " tanya Luh Ani yang wajahnya sudah terlihat sangat pucat , karena merasa takut.

"Ayah juga tidak tahu ." jawab Ayahnya dengan raut wajah yang terlihat begitu penasaran dengan mata tersebut.

"Kalau begitu lebih baik kita lanjutkan saja perjalanannya."kata Luh Ani

Sedangkan Wayan Rasta terus mengamati mata tersebut.

Akan tetapi Ayahnya tidak menghiraukan kata-katanya. Dengan rasa penasaran Ayahnya mendekati mata tersebut.

Terpopuler

Comments

Yuli

Yuli

waduuuhhh nekad pak 🤣🤣🤣

2022-09-29

1

Miss GH

Miss GH

tetap semangat, itu ayah napa jadi nyamperin mata sih. 😆 melanglang ini pikiran tegang

2022-06-27

1

Tude.M.

Tude.M.

jadi penasaran juga

2022-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 Di usir
2 Suara Aneh
3 Leak Monyet Hitam
4 Pohon Asem
5 Melihat LEAK
6 ILMU PENANGKEB
7 JRO BALIAN ( DUKUN )
8 Di ganggu saat pulang
9 Kedatangan Pak Danar
10 Ingin belajar ilmu penangkeb
11 Melahirkan
12 Fakta mengenai Bayinya
13 Di lindungi
14 Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15 Raja Wong Samar
16 Kedatangan Ibu Tari
17 Sungai berpenghuni
18 Ke rumah Nenek
19 Di ganggu
20 Lupa memakai gelang
21 Tidak bernafas
22 Berduka
23 Tidak mau pergi
24 Neraka
25 Hidup kembali
26 Kadek Ayu
27 Leak Celepuk dan Leak Endihan
28 Kakek dan Nenek Gandi
29 Membuka mata batin
30 Di antar pulang
31 Cetik
32 Penunggun Karang
33 Rumah Kakek Surya
34 Sawah
35 Bhuta Lawengan
36 Kadek Ayu
37 Ketut Erni
38 Lio
39 Lio
40 Di terima
41 Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42 Leak Gegendu
43 Tersesat
44 Pulang
45 Leak Pudak Sategal
46 Ke rumah Ibu Tari
47 Jadi istri wong samar
48 Kemalingan
49 Tri Datu
50 Kakek Danar Meninggal
51 Menangis
52 Menakut-nakuti
53 Rencana
54 Sakit
55 Di rumah Nenek Tari
56 Di kira Bule
57 Rumah Gandi
58 Seperti seorang vampir
59 Surat
60 Kakek Awo
61 Tetesan darah
62 Menjalankan rencana
63 Keluarga Juli
64 Rencana gagal
65 Sudah tahu
66 Tubuhnya menjadi lemas
67 Jro Balian
68 Melupakan hal yang penting
69 Mimpi
70 Merasa takut
71 Roh Kakek Danar
72 Ke rumah Kakek Parjo
73 Leak Babi
74 Papasangan
75 Pengeleakan
76 Rencana Nenek Tari
77 Pura Langgar
78 Leak Celuluk.
79 Men Gumbring
80 Desa Trunyan
81 Sungai Petanu
82 Rencana Nenek Tari
83 Nenek Tari minta maaf
84 Air Terjun Blangsinga
85 Kerauhan
86 Kedatangan Tante Riri
87 Kedatangan Lio
88 Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89 Tidak mendapatkan solusi
90 Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91 Tegal Penangsaran( neraka )
92 Makanan dari Nenek Tari
93 Mengganggu Gayatri
94 Dia baik-baik saja
95 Terkena racun buatannya sendiri
96 Di tinggal lagi
97 Menghapus nama Gayatri
98 Tamat
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Di usir
2
Suara Aneh
3
Leak Monyet Hitam
4
Pohon Asem
5
Melihat LEAK
6
ILMU PENANGKEB
7
JRO BALIAN ( DUKUN )
8
Di ganggu saat pulang
9
Kedatangan Pak Danar
10
Ingin belajar ilmu penangkeb
11
Melahirkan
12
Fakta mengenai Bayinya
13
Di lindungi
14
Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15
Raja Wong Samar
16
Kedatangan Ibu Tari
17
Sungai berpenghuni
18
Ke rumah Nenek
19
Di ganggu
20
Lupa memakai gelang
21
Tidak bernafas
22
Berduka
23
Tidak mau pergi
24
Neraka
25
Hidup kembali
26
Kadek Ayu
27
Leak Celepuk dan Leak Endihan
28
Kakek dan Nenek Gandi
29
Membuka mata batin
30
Di antar pulang
31
Cetik
32
Penunggun Karang
33
Rumah Kakek Surya
34
Sawah
35
Bhuta Lawengan
36
Kadek Ayu
37
Ketut Erni
38
Lio
39
Lio
40
Di terima
41
Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42
Leak Gegendu
43
Tersesat
44
Pulang
45
Leak Pudak Sategal
46
Ke rumah Ibu Tari
47
Jadi istri wong samar
48
Kemalingan
49
Tri Datu
50
Kakek Danar Meninggal
51
Menangis
52
Menakut-nakuti
53
Rencana
54
Sakit
55
Di rumah Nenek Tari
56
Di kira Bule
57
Rumah Gandi
58
Seperti seorang vampir
59
Surat
60
Kakek Awo
61
Tetesan darah
62
Menjalankan rencana
63
Keluarga Juli
64
Rencana gagal
65
Sudah tahu
66
Tubuhnya menjadi lemas
67
Jro Balian
68
Melupakan hal yang penting
69
Mimpi
70
Merasa takut
71
Roh Kakek Danar
72
Ke rumah Kakek Parjo
73
Leak Babi
74
Papasangan
75
Pengeleakan
76
Rencana Nenek Tari
77
Pura Langgar
78
Leak Celuluk.
79
Men Gumbring
80
Desa Trunyan
81
Sungai Petanu
82
Rencana Nenek Tari
83
Nenek Tari minta maaf
84
Air Terjun Blangsinga
85
Kerauhan
86
Kedatangan Tante Riri
87
Kedatangan Lio
88
Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89
Tidak mendapatkan solusi
90
Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91
Tegal Penangsaran( neraka )
92
Makanan dari Nenek Tari
93
Mengganggu Gayatri
94
Dia baik-baik saja
95
Terkena racun buatannya sendiri
96
Di tinggal lagi
97
Menghapus nama Gayatri
98
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!