Istana Qin
Di tengah hiruk pikuk nya pengadilan istana, tampak seorang kaisar muda mengernyitkan dahi di atas singgasana nya.
Para menteri saling beradu mulut untuk memenangkan ego nya masing - masing. Menghilang nya jenderal besar Zhao, membawa dampak yang cukup besar bagi negeri Qin. Berbagai spekulasi timbulnya ancaman negara lain atau pun timbul nya kudeta di dalam negeri mulai disoroti para menteri.
Sebagian menteri terus mendesak kaisar Ming untuk mengeluarkan surat pengakuan meninggal nya jenderal Zhao, yang sampai saat ini tetap dihiraukan oleh sang kaisar. Harapan tidak pernah sirna, sang kaisar muda masih menantikan sahabat baik nya.
Di tengah perdebatan para menteri yang kian memanas, kasim Liu tangan kanan kaisar datang dengan tergopoh - gopoh dan dia pun memotong pembicaraan para menteri, "Lapor kaisar, jenderal Zhao datang melapor."
Zhao Feng Ying melangkah masuk ke dalam aula istana dengan gagah nya, lengkap dengan baju dinas nya dan diiringi hirup pikuk suara para menteri yang terdengar di seluruh penjuru ruangan.
Walau pun terlihat lebih kurus, namun aura ketegasan dan keagungan seorang jenderal besar masih terpancar dari diri nya.
"Zhao Feng Ying menghadap yang mulia kaisar, semoga kaisar panjang umur."
Kaisar sedikit tak percaya, secara tak sadar dia pun berdiri dan menghampiri pria yang sudah bagaikan kakak kandung nya sendiri. Dengan mata berkaca - kaca, wajah tampan sang kaisar muda tampak kusut dengan cambang yang mulai tumbuh di sekitar dagu nya.
"Jenderal Zhao kau masih hidup.. Syukurlah!"
Tanpa mempedulikan tatapan para bawahannya, kaisar Ming memeluk jenderal nya dengan antusias, pertalian persaudaraan mereka sangat erat, dan membuat haru para pelayan serta kasim yang hadir di ruangan tersebut.
Setelah beberapa saat, sang kaisar pun berdeham, "Hasil yang kalian nantikan sudah jelas terlihat, bahwa jenderal Zhao telah kembali dengan selamat. Maka rapat saya akhiri sampai disini saja."
Para menteri sibuk berbicara sendiri, berbagai opini terdengar di masing - masing kubu menteri.
Sang kaisar tampak tak peduli, dan mengajak jenderal nya meninggalkan aula istana, banyak yang akan diperbincangkan oleh mereka berdua.
Kaisar mengajak jenderal nya untuk berbincang di ruang kerja nya.
"Langsung saja kak Feng, sebenar nya apa yang terjadi?"
Feng Ying terdiam beberapa saat, "Maafkan hamba yang mulia, sejujurnya hamba tak ingat apa pun mengenai kejadian itu. Hamba sempat hilang ingatan secara total dan terluka parah, namun seorang wanita menolong hamba. Dan kini ingatan hamba sudah kembali, tetapi anehnya ingatan saat kejadian itu hilang, jadi hamba tidak ingat apa pun"
Kaisar muda itu hampir tak percaya jika bukan Zhao Ying Feng sendiri yang mengatakan dengan mulutnya, bagaimana mungkin seseorang dapat kehilangan ingatannya sebagian. Kemudian dia memanggil kasim Liu dan memerintahkan sang kasim untuk memanggil semua tabib yang berada di istana untuk memeriksa Feng Ying.
Sambil menunggu tabib datang, Kaisar itu pun menanyakan semua hal yang membuatnya penasaran, dan Feng Ying menceritakan semua hal yang terjadi padanya.
"Jadi maksud Kak Feng, apakah Bao Yu gadis yang menolong kakak? Sudah hampir satu bulan dia ijin keluar istana, dengan dalih hendak mencari keberadaanmu."
"Bukan yang mulia, yang menolong hamba adalah Puteri sulung keluarga Han dari kota Luoyang. Dan maksud kedatangan hamba ke istana ini, hamba hendak melapor bahwa hamba masih hidup dan ingin pemulihan identitas hamba sebagai seorang jenderal."
Kaisar Ming pun tertawa dengan ucapan Feng Ying, "Kak Feng, identitas apa yang ingin kau pulihkan? Aku tidak pernah menyetujui permintaan penghapusan dirimu dari jabatan jenderal. Bahkan ada salah satu menteri yang lancang memberi mu status mati. Jadi sampai saat ini kau adalah jenderal besarku."
Feng Ying kembali berpikir keras, "Apakah yang menginginkan status kematian hamba adalah perdana menteri?"
Kaisar sudah mengetahui alur pertanyaan Feng Ying, "Bukan dia, tetapi beberapa menteri kecil seperti menteri Chen dan menteri Li. Aku juga merasa heran bahwa perdana menteri tidak mengatakan satu hal pun mengenai kehilanganmu. Kak Feng apakah kau berpikir bahwa perdana menteri yang menginginkan nyawamu?"
Feng Ying mengerutkan dahi nya dan mulai berkata, "Ya, hamba berpikir bahwa perdana menteri lah yang berada di balik semua musibah ini. Ijinkan hamba untuk menyelidiki masalah ini yang mulia "
"Tentu saja. Lakukan yang perlu kak Feng lakukan, aku akan selalu mendukungmu."
Tak lama kemudian kasim Liu pun memasuki ruangan, "Para tabib sudah berkumpul yang mulia."
Kaisar pun mengangguk dan mempersilahkan mereka semua untuk masuk dan memeriksa Feng Ying.
Para tabib bergantian memeriksa nya, namun semua nya menggeleng kan kepala nya.
"Mohon ampuni hamba yang mulia. Kasus seperti ini adalah pertama kali bagi hamba. Hamba rasa ingatan yang hilang berkaitan dengan luka di kepala jenderal Zhao. Tetapi luka tersebut sudah membaik, namun ingatan yang hilang itu mungkin berasal dari hati dan pikiran jenderal Zhao sendiri. Biasa nya jika suatu kejadian sangat menyakitkan hati seseorang, maka orang tersebut akan berusaha melupakannya."
Perkataan tabib istana itu, membuat jenderal Zhao penasaran. Apa yang membuat nya menolak untuk mengingat kejadian penjebakan itu. Para tabib itu pun akhirnya undur diri, mereka hanya meminta pelayan menyiapkan sup ginseng untuk meningkatkan daya ingat sang jenderal.
"Apa yang akan kak Feng perbuat sekarang?" sang kaisar pun tidak tahu akan memulai penyelidikan dari mana.
"Entahlah, hamba akan menyelidiki sendiri, tanpa membuat sang pelaku menjadi curiga."
Sang kaisar pun mengangguk, "Lakukan hal yang kau anggap perlu kak Feng."
-
-
Kediaman keluarga Han
Han Ming menerima kabar di luar, bahwa An Ming menjalin hubungan dengan Roro.
Han Ming pun memanggil Jia Jia, sesampai nya Jia Jia di ruang kerja ayah nya, tampak sang ayah memasang muka yang sangat menakutkan.
"Jia Li, apakah kau sudah mendengar berita kedekatan antara Roro dan An Ming?"
Jia Jia mengangguk perlahan, Han Ming mengepalkan tangannya, "Mengapa tidak ada satu hal pun yang dapat kau lakukan Jia Jia? Lihatlah dirimu sangat tidak berguna. Apakah kau tahu, aku menjodohkan dirimu dengan tuan muda Chen supaya kau dapat bahagia."
Dengan suara bergetar, Jia Jia berusaha menyampaikan isi hatinya, "Tetapi aku tidak bahagia dengan perjodohan itu ayah. Dan seperti nya tuan muda Chen lebih menyukai Roro daripada diriku, Aku pun sudah memiliki tambatan hati ayah."
Ayah nya semakin murka, "An Ming beralih ke Roro karena kau yang tidak berguna! Apakah kau tidak menyadari itu? hah!
Lagi pula apa yang kau maksud dengan tambatan hati adalah gembel yang kau rawat itu? Lihatlah! Kemana gembel itu sekarang?"
Untuk pertama kali nya Jia Jia melawan ayah nya, "Dia bukanlah gembel ayah. Dia berjanji padaku akan datang melamarku."
"Dan kau percaya? Memang nya apa yang bisa di banggakan dari seorang gembel seperti itu?"
Jia Jia membisu, tidak banyak yang diketahui dirinya tentang Feng, tetapi entah kenapa dia akan tetap percaya pada pria itu dan menunggunya datang kembali.
"Ya, aku percaya padanya ayah."
Han Ming membanting meja dihadapannya, suara yang ditimbulkan dari pecahan gelas dan kayu yang terjatuh membuat para pelayan melirik ke dalam ruang kerja Han Ming.
"Sungguh aku tak percaya memiliki seorang anak perempuan yang begitu bodoh seperti dirimu!"
Jia Jia pun undur diri dari ruangan tersebut dengan rasa sakit hati yang ditimbulkan akibat penghinaan dari ayah nya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments