Feng terus berlari dalam kegelapan, jalan menuju Hutan mutiara hitam sangatlah gelap dan curam. Namun, Feng bersikeras harus menemukan tabib Wen, karena dia sendiri yakin dia akan bisa menyelamatkan Jia Jia jika ingatannya telah kembali.
Tiba - tiba hujan mulai turun dengan deras, air hujan yang turun menghalangi pandangan mata Feng. Seharusnya Feng berteduh, tetapi dia malah nekat terus berjalan. Hingga akhir nya kaki Feng tergelincir dan tubuh Feng pun terguling di tanah yang landai. Kondisi tanah sangat lah licin, sudah beberapa kali Feng berusaha memegang ranting pohon, tetapi selalu gagal. Dia terus berguling hingga akhir nya kepala nya terbentur batu berukuran besar, dan Feng Ying tak sadarkan diri.
Keesokan pagi nya, tubuhnya diguncang secara keras dan memaksanya untuk membuka mata.
Feng Ying menyadari dirinya berada di sebuah ruangan yang cukup rapi dan hangat.
Tiba - tiba sebuah suara lembut terdengar,
"Maafkan aku harus membangunkan mu Feng, kau mengigau dan berteriak ketakutan."
Feng Ying menoleh ke arah datang nya suara, dia melihat seorang wanita cantik berdiri dihadapannya. Tiba - tiba rasa sakit kembali menerjang kepala nya, Feng Ying pun berteriak yang membuat wanita itu ketakutan.
"Feng ada apa? Kenapa kau berteriak? Feng!!"
Feng Ying tidak menghiraukan suara wanita cantik itu, tiba - tiba semua ingatan nya kembali lagi, dan Feng Ying seperti melihat rangkaian gambar yang berkelebat dalam kepala nya.
Semua ingatan kejadian sebelum penyerangan maupun ingatan dengan Jia Jia telah muncul dalam kepala nya. Tetapi anehnya, ada beberapa ingatan yang seperti nya ditolak oleh diri Feng Ying sendiri. Dia tidak dapat mengingat detail penyerangan yang terjadi, seolah - olah ingatan itu benar - benar membuat hati nya sakit.
Setelah semua kilas gambar berkelebat dalam kepala nya, Feng Ying menatap wanita yang berada di hadapannya. Harum buah peach selalu menjadi ciri khas nya sejak dulu, dengan aura keanggunan yang selalu terpancar menambah kecantikan paras wanita itu, "Bhao Yu."
Wanita itu tersenyum dan memeluk Feng Ying, "Akhirnya kau siuman juga Feng, aku sangat mengkuatirkan mu, sudah empat hari kau tak sadarkan diri. Dan kau sudah lama menghilang, aku sudah mencarimu kemana - mana, tapi tidak bisa menemukanmu."
Entah kenapa, Feng Ying tidak membalas pelukan wanita itu, "Dimana kau menemukan ku?"
Bhao Yu menjadi salah tingkah dengan sikap dingin Feng Ying, 'Apakah Feng Ying mengetahui bahwa aku adalah mata - mata perdana menteri? Tidak, dia tidak boleh curiga.'
"Aku menemukan mu di kaki gunung dekat dengan lokasi kau jatuh. Luka di sekujur tubuhmu sangat parah, jadi aku membawa mu kesini dan memanggil tabib untuk mengobatimu."
Feng Ying mencerna semua perkataan Bhao Yu, "Kau mengetahui lokasi aku jatuh?"
Bhao Yu pun mengangguk, hati nya berdegup kencang, dia sangat takut menantikan reaksi Feng Ying. Raut wajah Feng Ying tampak kalut, dan hal ini sungguh berada di luar dugaan Bhao Yu.
"Ada apa Feng?"
Feng Ying memegang kepala nya dengan salah satu tangannya, "Entahlah, aku merasa sedikit pusing, aneh nya aku tidak dapat mengingat kejadian penyerangan itu."
Bhao Yu sangat terkejut, "Apakah kau selama ini hilang ingatan Feng? Apakah itu alasanmu menghilang selama hampir sebulan?"
Feng Ying pun mengangguk, "Ya, tapi kurasa karena benturan di kepalaku, aku berhasil mendapatkan ingatanku yang hilang, tapi disayangkan aku tak dapat mengingat insiden penyerangan itu, aku tak tahu siapa dalang di balik ini semua "
Bhao Yu tersenyum penuh kemenangan, diusap nya secara lembut pipi Feng Ying, "Lupakan saja peristiwa mengerikan itu Feng, aku pun masih trauma dengan peristiwa itu, aku kira aku akan kehilangan dirimu selamanya Feng."
Feng Ying menatap mata Bhao Yu, "Apakah selama ini kau selalu mencariku?"
Senyum indah menghiasi laras cantik Bhao Yu, "Tentu saja Feng dan aku sangat blega akhirnya dapat menemukanmu. Sekarang beristirahat lah Feng, kau pasti lelah."
"Aku memang lelah, tetapi ada urusan yang harus aku selesaikan." Feng Ying mengosongkan pandangan mata nya, kemudian wajah Jia Jia yang berurai air mata terus mengusik hati Feng Ying.
Bhao Yu memegang tangan Feng Ying, "Kau akan pergi kemana Feng?"
Feng Ying tetap berjalan ke luar ruangan
"Feng!!" suara Bhao Yu memanggil nya, tetapi Feng Ying tetap pergi.
Feng Ying bergerak cepat menuju kediaman keluarga Han, dia tidak menyadari bahwa dirinya diikuti oleh Bhao Yu.
Sesampainya di kediaman keluarga Han, Feng Ying tidak menuju pintu depan, melainkan pintu belakang yang setahu dirinya tidak pernah dijaga dan pintu nya selalu terbuka.
Benar adanya, ketika dia melangkahkan kaki ke kandang kuda, gadis yang Feng Ying rindukan berada di sana.
Seperti biasa nya, Jia Jia menyikat bulu Xiao Bai dengan penuh kasih sayang, dia tidak menghiraukan bau kotoran yang memenuhi ruangan itu.
Feng Ying mengamati Jia Jia dari kepala hingga ujung kaki, dia sangat lega wanita itu tidak kekurangan satu hal pun.
Kemudian dengan lembut Feng Ying memanggil nama nya,
"Jia Jia"
Jia Jia menoleh mencari sumber suara yang dirindukan nya, matanya berkaca - kaca saat melihat sosok Feng Ying. Dengan antusias Jia Jia berlari ke arah Feng Ying dan memeluknya erat,
"Feng aku merindukanmu. Kemana saja kau?"
Feng Ying melepas pelukan hangat itu, "Aku terjatuh dan tidak sadarkan diri. Maafkan aku baru sekarang dapat memberimu kabar."
Jia Jia menggelengkan kepala nya, "Melihatmu selamat sudah merupakan anugerah untukku. Kenapa kau kembali ke sini? Bagaimana jika kau bertemu keluarga ku?"
Feng Ying tersenyum sembari merapikan beberapa helai rambut Jia Jia yang berantakan, "Apakah kau bersedia menunggu ku Jia Jia?"
Jia Jia mengerjapkan mata nya, dia tampak bingung, "Apa maksud mu? Aku harus menunggu apa Feng?"
"Aku akan mengembalikan Identitas ku dan sampai saatnya tiba, tunggu lah aku, aku akan datang melamar mu. Apakah kau bersedia?"
Jia Jia menutup kedua mulut nya yang tertutup cadar dengan kedua tangannya, "ingatanmu sudah kembali?"
Feng Ying menganggukkan kepala nya.
Jia Jia pun melanjutkan, " Apakah maksud mu mengembalikan identitas mu adalah kembali ke kampung halaman mu?"
Feng ying menggaruk kepala nya yang tak gatal, "Hmm bisa dibilang seperti itu, pokok nya kau harus menunggu ku kembali. Saat Identitas ku sudah kembali, melamar mu bukan lah hal yang sulit dan aku akan membawamu pergi jauh dari keluarga mu yang jahat."
Jia Jia terharu mendengar pengakuan Feng, "Aku akan selalu menunggu mu Feng. Sampai kapan pun."
Feng Ying memeluk Jia Jia dengan erat nya, dan mengecup dahi nya dengan penuh kasih sayang, "Kau tunggulah aku, sekarang aku harus pergi, banyak hal yang perlu aku lakukan."
Jia Jia mengangguk, "Hati - hati Feng, dan jangan lupakan aku. Aku akan terus menunggu mu."
Feng pun pergi menjauh meninggal kan Jia Jia, tanpa dia sadari dibalik pohon terdapat sosok Bhao Yu yang geram melihat kemesraan mereka berdua.
"Tunggulah Feng Ying, aku akan merusak hubungan kalian berdua. Kau hanyalah milikku seorang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments