Kerja paksa

Sore itu Jia Jia tampak murung, seperti biasa dia akan berada di kandang kuda sambil menyikat bulu kuda kesayangannya.

Feng Ying sedari tadi memperhatikan raut wajah Jia Jia yang bertekuk tekuk bagaikan kertas rusak.

"Ada apa denganmu?"

Jia Jia hanya menggelengkan kepala nya, "Tak apa - apa."

Feng Ying menyadari ada suatu hal yang tak beres dari penolong nyawa nya itu, "Katakanlah Jia Jia, apakah ada yang mengganggu mu?"

Jia Jia tersenyum getir, "Tidak ada. Sudah lah Feng, aku malas membahasnya."

Feng Ying pun mengedikkan bahu nya.

Jia Jia tiba - tiba menyadari jika Feng berasal dari luar. "Feng apakah kau tahu tentang keluarga Chen?"

Feng Ying pun tertawa, "Apakah kau lupa kalau aku hilang ingatan? seperti nya otakmu sekecil otak ayam sampai kau memberiku pertanyaan seperti itu. Hahahah."

Jia Jia semakin bete dengan sikap Feng Ying, dilemparkannya sikat yang dia gunakan ke arah Feng Ying, yang kemudian dengan mudah nya ditangkap oleh pria itu, dan semakin membuat Jia Jia menjadi kesal.

Mereka pun bercanda tawa, hingga renyah nya suara tawa terdengar ke telinga Roro dan Rong Li.

Mereka berdua cukup heran, setelah mereka berdua kembali dari luar kota, Jia Jia banyak menghabiskan waktu nya di kandang kuda, padahal biasa nya dia hanya mengurung diri di kamar.

Rong Li melangkah terlebih dahulu menuju kandang kuda dan diikuti oleh Roro dan dua orang pelayan.

"Ya ampun Jia Jia, apa yang kau lakukan! Kau menyembunyikan pria disini? Siapa pria ini?"

Jia Jia terkejut dengan kedatangan mereka, "Tung-tunggu ibu! Ini tidak seperti yang kau kira!"

Rong Li tersenyum puas dengan apa yang dia temukan saat ini, dengan begini suami nya akan semakin membenci Jia Jia, dan dengan mudah Jia Jia akan tersingkir dari rumah ini.

"Cepat panggil tuan besar! Apa yang kalian tunggu?!"

salah satu pelayan lari tergopoh - gopoh untuk memanggil Han Ming.

Jia Jia terus melakukan pembelaan sedangkan Feng Ying hanya terdiam, dia tidak mau memperbesar masalah.

Tak lama kemudian Han Ming pun datang, Rong Li pun tersenyum, dia mulai memasang mimik muka nya menjadi semakin menyedihkan, "Tuanku! Lihatlah! Jia Jia berani menyembunyikan seorang pria di sini! Entah apa saja yang sudah mereka perbuat, tolong berilah keadilan untuk Jia Jia tuanku."

Han Ming menatap Puteri nya dengan tatapan kecewa yang teramat sangat, kemudian tatapan nya berubah menjadi tajam ketika dia melihat pria di samping nya.

"Siapa pria ini?!"

Jia Jia hanya menggeleng, semakin panik dirinya semakin sulit dirinya untuk berbicara.

Feng Ying menghela napas sejenak saat melihat Jia Jia, walau pun wajah nya tertutup cadar, tetapi dari sorot mata nya, terlihat dia sangat ketakutan.

Feng Ying pun memberi salam pada Han Ming, "Tuanku, hamba hanya pengembara yang terluka dan kemudian nona Han menolong hamba dan memberi hamba tumpangan di sini."

Han Ming menatap tajam, dia berusaha menganalisa situasi dan kepribadian lelaki dihadapannya itu. "Siapa nama mu? Bagaimana kau dapat terluka? Apakah kau buronan?"

"Mohon maaf tuan, hamba tidak mengingat identitas hamba. hamba terluka cukup parah di bagian kepala, tetapi hamba jamin hamba tidak akan menyulitkan kediaman Han. Nona Jia Jia memanggil hamba Feng" Feng Ying berbicara apa adanya.

Han Ming tampak kesal bagaimana mungkin Puteri nya merawat orang rendahan seperti itu tanpa memberitahu nya.

"Seperti nya kau sudah membaik, Jia Jia cepat suru orang ini pergi dari sini!"

Jia Jia hanya dapat menggelengkan kepala nya, bagaimana dia tega membiarkan seorang yang sudah hilang ingatan untuk pergi. Terlebih lagi luka yang dia derita belum sembuh, jika bergerak sedikit saja luka itu akan membuka kembali.

"Tunggulah beberapa hari ayah, paling tidak sampai luka nya sembuh. Dia pun tidak tahu harus pergi kemana, dia hilang ingatan ayah."

Ayahnya tampak kesal, "Sejak kapan kau menjadi banyak bicara seperti ini Jia Jia?"

Dengan sengaja Rong Li memperkeruh suasana, "Tuan, kediaman kita masih membutuhkan pelayan laki - laki. Aku lihat orang ini memiliki tenaga yang baik. Bagaimana jika kita mempekerjakan dia disini, jadi dia menggantikan biaya makan dan tinggal dengan bekerja."

Han Ming tampak mempertimbangkan hal itu, dia memperhatikan penampilan pemuda itu dari atas hingga bawah. tidak dapat dipungkiri pemuda itu memiliki bentuk badan bagaikan prajurit dengan wajah yang tampan, "Baiklah Feng. Berterima kasihlah pada nyonya Han, kau boleh tinggal disini asal kau bekerja."

"Baik tuan, hamba bersedia."

"Aku akan terus mengawasimu, jadi kau jangan seenaknya dan jangan berani berbuat yang macam - macam!" Kemudian Han Ming pun pergi dari istal tersebut, diikuti oleh isteri dan anak tirinya.

Jia Jia pun terduduk di tanah dengan lemas, dia sangat takut dengan yang akan terjadi.

Kemudian dia menatap ke arah feng yang dia kira berwajah masam, tapi ternyata wajah nya biasa saja. Tidak ada ketakutan maupun kekuatiran di wajah nya itu.

"Feng, kau tidak marah dengan perlakuan ayahku?"

Feng tersenyum datar pada Jia Jia, "Tidak, aku sudah berterima kasih kau sudah menolongku dan juga keluarga mu menerima ku. Aku akan bekerja di sini, saat ingatan ku kembali maka aku akan membalas semua pemberian kalian."

Keesokan hari ini, Rong Li memberikan pekerjaan yang cukup banyak pada Feng Ying. Pekerjaan yang dia lakukan tak ada habis nya, sampai dirinya tidak sempat untuk makan maupun minum.

Jia Jia menjadi kuatir, karena kesehatannya belum lah pulih. "Feng, kau makan lah dulu. Sejak pagi tadi kau belum makan apa pun kan?"

Feng Ying hanya tersenyum datar, dia pun berhenti memanggul kayu di punggung nya, dan menerima semangkok nasi pemberian Jia Jia. Ketika akan duduk, Roro pun muncul, "Siapa yang menyuruhmu untuk makan hah?! Ayo cepat siapkan air panas untuk aku mandi! Seenaknya saja kau makan disini!"

Jia Jia menjadi kesal, melihat roro yang seenak hati nya sendiri, "Kau jangan keterlaluan! Selama ini kau tidak pernah mandi dengan air hangat di musim panas seperti ini. Biarlah Feng beristirahat sejenak, paling tidak sempatkan diri nya untuk makan dan minum."

roro hanya tersenyum sinis, "Tahu apa kau? Kenapa kau membela nya seperti itu? Jangan katakan kau jatuh cinta pada pemuda miskin ini? Hahaha. Masalahnya adalah, apakah pemuda ini tahu kau memiliki wajah yang buruk dibalik cadarmu itu."

"kau?!" Jia Jia yang hampir saja bertengkar dengan Feng Ying, dilerai oleh Feng Ying. Tanpa mengatakan apa pun, dia hanya meminum semangkuk air dan melanjutkan bekerja.

Jia Jia menatap Roro dengan jengkel, "Kau keterlaluan!!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!