Seorang wanita cantik mengenakan hanfu tosca yang mewah, beberapa perhiasan emas nan cantik menghiasi bagian tubuhnya yang membuat wanita itu semakin bersinar. Langkah kaki nya yang anggun berusaha menyembunyikan kegelisahan dalam hati nya.
Dia begitu tergesa - gesa karena akan menemui seseorang yang memegang kunci hidup dan matinya. Setelah tiba di depan gerbang rumah perdana menteri, wanita itu menoleh ke segala arah. Merasa cukup aman wanita itu bergegas memasuki pintu yang sudah dibukakan oleh sang penjaga.
Kedatangannya di sambut oleh kepala pelayanan rumah itu, "Nona Bhao Yu anda sudah ditunggu oleh tuan perdana menteri di ruang kerjanya. Mari saya antar."
Bhao Yu pun mengangguk kan kepala nya dan mengikuti sang kepala pelayan, hingga mereka sampai di sebuah ruangan yang penuh buku.
Tampak seorang pria berumur sudah menunggu dirinya di ruangan tersebut. Mata nya yang tajam seolah mengetahui semua hal di negeri ini.
"Tinggal kan kami berdua."
Sang kepala pelayan pun undur diri.
Dengan waspada Bhao Yu pun memberi salam pada perdana menteri Wang Yu yang tak lain adalah ayah angkat nya.
"Bhao Yu.. Bhao yu.. Apakah kau tahu maksud ku memanggil dirimu?"
Bhao Yu hanya terdiam dan menggelengkan kepala nya. Seringai kejam menghiasi wajah Wang Yu, "Aku ingin berterima kasih padamu. Berkat usahamu aku dapat menyingkirkan jenderal keparat itu. Hahaha." Tawa Wang Yu terdengar di penjuru ruangan.
Berita yang didengar Bhao Yu membuat hatinya sakit, wanita mana yang tidak sakit hati jika mengetahui bahwa pria yang dicintai nya sudah disingkirkan oleh orang lain. Dan dia sendiri sedikit nya ikut andil dalam hal ini.
Bhao Yu berusaha menyembunyikan perasaannya supaya Wang Yu tidak mencurigai nya. Selama ini dia selalu mendengarkan perintah ayah angkat nya itu.
"Kau memang anak baik, hanya dengan sepucuk suratmu saja jenderal keparat itu bersedia datang seorang diri, dan dengan mudah nya masuk ke dalam jebakan ku. Dan kini aku sudah membinasakannya."
"Tapi, kaisar tidak mengumumkan kematiannya, dan tidak ada jenazah jenderal Feng Ying memasuki aula istana."
Bhao Yu berusaha untuk tidak percaya dengan berita kematian Feng Ying.
Dengan santai nya Wang Yu menuangkan arak dalam gelas nya dan menyesap nya.
"Sudah jelas, aku sendiri menyaksikannya terjatuh dari tebing. dengan ketinggian seperti itu aku sangat yakin dia pasti sudah mati."
Wang Yu mengamati raut wajah Bhao Yu, kesedihan dan rasa kehilangan jelas terlihat di wajahnya yang cantik.
Kemudian Wang Yu pun melanjutkan, "Kau jangan lupa! Jika bukan karena diriku, saat ini kau masih berada di daerah wabah, mengais sampah untuk dimakan serta menunggu giliran untuk terjangkit penyakit menjijikan sampai akhir hayatmu."
Bhao Yu sangat ingat, sekitar tujuh tahun yang lalu, Wang Yu menemukannya di daerah yang terisolasi wabah mematikan. Karena kondisi nya masih belum tertular, maka Wang Yu berkenan untuk membawa nya ke ibukota dan menjadikannya anak angkat. Awalnya semua baik - baik saja, tidak ada hal aneh yang terjadi. Lambat laun, Wang Yu memasukkan nya ke dalam istana sebagai seorang dayang, dan menyuruhnya menjadi mata - mata kaisar muda.
Di istana itu lah dirinya bertemu dengan Feng Ying dan mulai saling jatuh cinta.
Bhao Yu sangat paham dengan ambisi Wang Yu yang ingin menggulingkan kaisar yang sekarang dan menjadi kaisar berikutnya, tetapi Bhao Yu tidak menyangka bahwa Wang Yu akan menggunakan dirinya untuk menjebak dan membunuh Feng Ying.
Wang Yu mengamati wajah cantik Bhao Yu, sejak awal dia memungut gadis itu, dia sudah yakin bahwa Bhao Yu akan tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik. Dengan perlahan Wang Yu mendekati Bhao Yu dan memegang tangannya.
Rasa jijik menghampiri Bhao Yu, baru kali ini sang perdana menteri berkelakuan seperti ini.
Bau arak tercium dari tubuh Wang Yu, dan membuat Bhao Yu sedikit mual.
Namun karena rasa takutnya, dia hanya bisa diam, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Reaksi Bhao Yu membuat Wang Yu tersenyum puas, tangannya semakin berani untuk mengusap tangan sampai ke lengan Bhao Yu, naluriah Bhao Yu menepis tangan Wang Yu dan berlari menjauh.
Tawa menjijikan kembali terdengar di ruangan itu, "Kenapa kau menjauh dariku? Apakah kau lupa dengan penolong mu sendiri?" Dengan beberapa langkah Wang Yu memojokkan Wanita itu di pojok ruangan, dengan kurang ajar nya tangan perdana menteri memegang pinggul Bhao Yu yang ramping dan mengelus nya, Bhao Yu yang ketakutan hanya dapat memejamkan mata nya dan mengatupkan bibirnya, beberapa butir air mata sudah mengalir di pipi nya.
Wang Yu sangat senang melihat ekspresi wanita itu, gelagat Bhao Yu justru membuat buat libido nya meningkat. Tangan Wang Yu pun menyibak rok hanfu yang berwarna tosca tersebut dan membelai lembut kulit pahanya yang mulus sembari berbisik di telinga Bhao Yu, "Untuk saat ini aku hanya sampai disini. Persiapkan dirimu, suatu saat kau harus menjadi milikku."
Tangan lelaki tua itu semakin berani merangkak semakin ke atas dan membelai paha dalam Bhao Yu, kemudian di cium nya leher Bhao Yu sebelum lelaki tua itu melepaskan nya dan pergi dari ruang kerja nya meninggalkan Bhao Yu seorang diri.
Setelah seorang diri di ruangan itu, Bhao Yu merasa kaki nya menjadi lemas dan tidak dapat menopang berat badannya sendiri, tubuh itu pun merosot ke lantai diikuti dengan isak tangis pelan yang keluar dari mulutnya. Dia teringat wajah serta bau pria tua itu yang menjijikkan, dan tangan kotornya telah menyentuh beberapa bagian tubuhnya. Dan yang membuatnya Bhao Yu semakin membenci dirinya sendiri adalah dia tidak dapat lepas dari pria tua itu.
Bhao Yu masih teringat jelas, saat dirinya terpaksa menulis surat untuk Feng Ying, yang seolah - olah dia telah diculik dan membutuhkan pertolongan pria itu. Dengan sikap heroik nya tak heran jika Feng Ying memenuhi permintaan itu, tetapi sial nya perdana menteri sudah menyiapkan racun yang membuat mata Feng Ying melemah dalam sekian menit setelah menhirup nya, akhirnya Feng Ying kalah dalam pertarungan itu dan jatuh ke jurang.
Bhao Yu sangat yakin jika pria itu masih hidup, hanya Feng Ying satu - satu nya jalan keluar untuk dapat lepas dari Wang Yu sang perdana menteri. Dia tak rela jika pria tua itu berhasil mendapatkan tubuhnya.
'Aku harus segera mencari akal. Tetapi bagaimana jika ternyata Feng Ying mengetahui kalau aku adalah mata - mata yang dikirim Wang Yu. Feng Ying pasti akan semakin membenciku. Aku harus menemukan Feng Ying terlebih dahulu.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Sulati Cus
y ternyata wanita pujaannya g lbh dr seekor ular tunggu penyesalan mu
2022-07-25
0