Pagi itu Roro menatap bayangannya di cermin, setelah mendengar nasihat dari pelayan nya, dia pun segera meniru gaya berpakaian Jia Jia.
salah seorang pelayan keluarga Han mengatakan padanya, bahwa tuan muda Chen hanya penasaran dengan wajah Jia Jia, sehingga pria yang penasaran akan selalu mendekat karena ingin pembuktian.
Akibat perkataan itu, kini Roro menggunakan hanfu biru muda lengkap dengan cadar dengan warna senada rambutnya pun di tata menyerupai tatanan rambut Jia Jia.
Dengan senyum kemenangan, roro pun berjalan menuju kantor pengadilan. Seluruh penduduk kota mulai bergunjing melihat sosok Jia Jia kembali mendatangi Chen An Ming tanpa mereka sadari bahwa sebenarnya sosok itu adalah Roro yang menggunakan cadar. Mereka mulai berspekulasi bahwa Jia Jia memang wanita penggoda.
prajurit penjaga pintu yang mengenali sosok Jia Jia pun mempersilahkan roro untuk masuk dan menunjukkan keberadaan An Ming di ruang kerja nya. Roro pun tersenyum penuh kemenangan, dengan membulatkan tekadnya, hari ini dia harus memiliki An Ming sepenuhnya dan memastikan An Ming akan menikahinya.
An Ming masih berkutat dengan laporan pencarian orang negara Li, stres berat menghantui nya, pada saat yang bersamaan dia terkejut dengan kedatangan sosok Jia Jia.
Dalam pikirannya segala permasalahan timbul karena Jia Jia telah datang ke tempat kerja nya
Dengan segala emosi An Ming pun berusaha mengusir Jia Jia, "Untuk apa kau kemari? Bukankah sudah kukatakan jangan kemari lagi. Aku tidak mau menambah masalah baru gara - gara ulahmu!"
Roro tersenyum mendengar hal itu, rupanya An Ming tidak menyukai Jia Jia dan sangat bertolak belakang dengan rumor yang beredar.
Dengan membulatkan tekadnya, Roro menutup pintu dibelakang nya, tanpa dia sadari ada seseorang mengawasi nya dari kejauhan.
An Ming sangat heran, untuk apa sosok Jia Jia menutup pintu, mereka lelaki dan perempuan yang belum menikah, sangat tabu jika pasangan yang belum menikah berada di dalam satu ruangan tertutup.
Sosok Jia Jia kian mendekat, membuat An Ming terus mundur kebelakang, "Apa mau mu? Apakah kau marah padaku? Jangan mendekat Jia Li, ini sangat mengerikan!" Mata An Ming terpejam membayangkan sebuah pisau yang akan menancap di dadanya, betapa terkejutnya mendapati Sosok itu memeluknya dan mengangkat tangan feminim nya untuk mengelus dada An Ming.
An Ming merasakan Aroma yang berbeda, biasa nya Jia Jia selalu beraroma soft semacam kayu cendana, tetapi sosok ini beraroma bunga mawar yang sangat tajam
Sambil memegang tangan wanita itu, An Ming pun berkata, "Siapa kau?" Kemudian dia melepaskan cadar yang dikenakan nya. Wajah Roro pun terkuak, dengan senyum hangatnya dia mendekati dada An Ming dan bersandar di sana.
An Ming yang merasa risih pun berusaha menghindari Roro. Mereka berdua bak bermain kucing - kucingan saling mengejar dan menghindar.
An Ming yang penuh emosi pun membentak, "Roro hentikan ini semua!"
Roro yang keheranan pun berhenti, "Kenapa Kak Chen? Hari ini aku bersedia mengerahkan diriku padamu. Kau sudah berjanji akan menikah denganku."
An Ming menghela napas panjang, "Tapi bukan seperti ini caranya!" An Ming mengumpat dan mendorong Roro sampai ke pintu dan mendorong nya keluar, "pulang dan dinginkan kepalamu!"
Roro pun menggedor pintu ruang kerja An Ming yang tertutup, "Tunggu kak Chen! Kak Chen!"
Namun tidak ada respon dari An Ming dan membuat roro menjadi kesal. Akhirnya Roro pun berjalan ke arah pintu luar, semua mata prajurit terbelalak wajah roro yang ternyata berasa di balik cadar. Roro pun semakin kesal, karena cadar nya masih tertinggal di dalam ruangan An Ming. Dia pun bergegas pulang dengan rasa malu akibat penolakan An Ming.
Seorang yang sejak tadi membuntuti sosok Jia Jia pun melapor pada tuannya, ternyata dia adalah mata - mata yang dikirim oleh Feng Ying.
Rombongan Feng Ying sudah sampai di kota Luoyang sejak pagi, tetapi Feng Ying yang masih mengurus beberapa pekerjaan, akhirnya menyuruh salah satu anak buah nya untuk mencari kabar Jia Jia satu satu nya wanita bercadar di kota itu.
"Bagaimana Lin? Kau kembali dengan membawa berita apa?"
Lin Jing salah satu anak buah kepercayaan Feng Ying tampak ragu untuk melapor, "Hmmm Jenderal, bagaimana ya."
Feng Ying pun menghentikan aktifitasnya, "Kenapa ragu? Seorang prajurit pantang untuk berbicara terbata - bata seperti itu!"
Dengan sikap tegas Lin Jing pun bersuara, "Baik Jenderal! Lapor! Saya melihat gadis bercadar sedang berjalan di tengah kota, saya mengikuti nya dan berakhir di kantor pengadilan. Saya membuntuti nya masuk ke dalam, dan dia menemui kepala pengadilan, kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut dan menutup pintu. Setelah itu saya tidak tahu apa yang terjadi, karena saya segera kembali. "
Laporan itu berakhir dengan pisau yang melayang ke arah Lin Jing, dan dengan lihai Lin Jing pun menghindar.
Feng Ying tampak sangat marah, "Laporan macam apa itu!"
Lin Jing menjadi bingung, sebelum nya Jenderal nya menyuruh dia melapor secara tegas bak seorang prajurit, tetapi kenapa sekarang dia marah besar.
Emosi Feng Ying belum juga reda, dia membanting kertas dan juga bak tinta di dekatnya, "Pasti salah! Semua nya pasti salah! Dia bukan wanita seperti itu!"
Lin Jing pun paham, ternyata Jenderal nya jatuh cinta pada gadis bercadar tersebut, tetapi dia sebagai bawahan yang baik tidak akan membiarkan Jenderal nya terjerumus wanita yang tidak benar. Terlebih lagi Jenderal sudah tidak memiliki orang tua, jangan sampai dia mendapat pendamping yang salah.
"Jenderal, tenang lah. Rumor di kota sudah menjelaskan semua nya tuan. Selama ini gadis bermarga Han itu seperti gadis baik - baik, tetapi ternyata dia tidak tahu malu dalam mengejar pria. Sebelum nya gadis itu menjalin kasih dengan seorang gelandangan tuan, bahkan berani berpergian berdua dari pagi hingga malam hari. Entah apa yang dilakukan mereka berdua." Feng Ying mendelik mendengar penjelasan bawahannya, berani nya dia menuduh Jenderal nya dan menyebut nya sebagai gelandangan.
Dikarenakan Jenderal nya tidak mengatakan apa pun, Lin Jing pun berani melanjutkan opini nya, "Kini dia mengejar anak menteri Chen tuan. Mungkin dia berpikir dia harus menikah supaya ada seseorang yang mau menerima wajah nya yang buruk rupa. Rumor yang beredar ada seorang pelayan keluarga Han melihat nona nya tanpa cadar. Dan wajah nya sangat mengerikan tuan. Saran saya leb-"
"keluar." Suara Feng Ying memotong pembicaraan anak buah nya.
"Ta-tapi jen-"
Satu pisau melayang kembali, diiringi teriakan Jenderal nya, "KELUAR!"
Lin Jing gang ketakutan pun lari keluar dengan terbirit-birit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments