Pangeran ChangYi

Di lain tempat Feng Ying menerima surat laporan dari anak buah nya,

"Tuan, kabar burung yang tersebar di kota Luoyang, bahwa nona Han dijodohkan dengan anak menteri Chen yang bernama Chen An Ming. Dan kabar nya nona Han tergila - gila sampai tidak malu untuk datang menghampiri nya di tempat kerja."

Feng Ying meremas kemudian melemparkan surat itu, dia melirik berkas laporan yang belum dia serahkan pada yang Mulia Kaisar. Entah kapan pekerjaan ini berakhir, dia harus menemui Jia Jia dan meminta kejelasan, setelah semua urusan selesai dia akan membawa Jia Jia pergi jauh dari kota Luoyang.

Jia Jia susah bersiap dengan beberapa obat di dalam tas kecil nya. Jika benar orang itu adalah Feng maka dia harus mengobati luka yang An Ming sebutkan kemarin.

Dengan penuh percaya diri, dia mendatangi pengadan menjelaskan pada para penjaga bahwa dia diminta An Ming untuk datang.

Para penjaga pun membukakan pintu untuk Jia Jia, kemudian dia melangkah ke ruangan tempat orang misterius itu, Jia Jia sangat beruntung karena hari ini hanya ada dua orang penjaga yang menjaga ruangan itu. Jia Jia pun menyerahkan nampan yang berisi tumis daging serta sebotol arak wangi.

"Tuan Penjaga, ini aku bawakan makanan dan arak, beristirahat lah, aku diperbolehkan oleh tuan kalian untuk melihat orang misterius yang ada di dalam."

Jia Jia berusaha membuat para penjaga lengah.

"Maaf nona, tetapi tuan Chen tidak mengatakan apa pun."

Jia Jia mengeluarkan dua keping uang perak, menyerahkan uang tersebut pada penjaga sambil berkata, "Tolong lah, biar kejadian hari ini jadi rahasia kita. Lagi pula tumis daging dan arak yang bawakan sangat enak."

Kedua penjaga tersebut sudah mulai tergiur dengan sogokan Jia Jia, "Tapi nona harus janji untuk merahasiakan hal ini dari tuan Chen."

"Tentu saja!" Ekspresi bahagia Jia Jia membentuk mata nya menyipit bak bulan sabit. Sembari sang penjaga membuka gembok, Jia Jia memperhatikan kunci gembok tersebut hanya digantungkan begitu saja di celana bagian belakang penjaga.

Jia Jia melangkah masuk ke dalam ruangan itu, udara lembab dan berbau tak sedap menusuk hidung Jia Jia yang tertutup cadar. Jia Jia melangkah dengan perlahan, dan melihat seorang pria merintih kesakitan, postur tubuh orang itu menyerupai Feng dengan rambut yang berantakan.

Dengan segera Jia Jia menghampiri orang itu, "Feng kau kah itu?"

Orang itu tampak waspada, dia berusaha bangun tapi luka nya terlalu serius, dia pun pasrah jika maut memang menjemputnya.

Jia Jia mendekat dengan hati - hati, dia mengamati jika luka pria di hadapannya sangat lah parah, terlihat beberapa luka sudah infeksi, berbau busuk dan bernanah.

"Ya Tuhan, kau terluka parah."

Jia Jia bersimpuh di sebelah pria itu, dan mengeluarkan pil obat yang dipaksa nya masuk ke dalam mulut pria itu.

Jia Jia sangat lega, karena pria itu bukan lah Feng.

Walau pun demikian, dia tetap tidak tega membiarkan pria dihadapannya mati karena infeksi. Pria itu itu tampak terpaksa menelan pil yang diberikan Jia Jia, dia sudah sangat pasrah dengan keadaannya jadi dia tidak takut jika diberikan racun oleh wanita di hadapannya.

Pria itu terus mengawasi Jia Jia yang dengan cekatan mengobati luka di tubuhnya, ketika Jia Jia sedang jongkok untuk mengambil botol berisi obat herbal, tanpa sengaja cadar nya terkait ujung kayu yang berada di atas nya ketika dia akan berdiri. Seketika cadar itu terlepas dan memperlihatkan wajah nya. Pria penuh luka yang tak lain adalah pangeran negara Li yang sedang menyamar, tanpa sengaja melihat wajah Jia Jia yang berada di balik cadar itu, dengan panik Jia Jia mengambil cadar nya kemudian mengenakan nya kembali.

Pria itu pun berpura pura tidak melihat apa pun, namun dalam hati dia bertanya - tanya kenapa wajah cantik bak seorang dewi harus disembunyikan di balik cadar.

Jia Jia pun berkata pada orang itu, "Tuan, maaf saya salah mengenali orang. Waktu ku tidak banyak aku harus pergi dari sini. Luka mu sudah kuobati tapi tetap saja tidak akan sembuh dengan cepat. Di dalam botol ini ada obat mujarab, anda bisa memakan obat ini secara rutin. Terserah anda percaya padaku atau tidak, yang pasti aku tidak ada niat jahat sedikitpun." Jia Jia pun meletakkan dua buah bakpao isi daging dan sekantong air minum di lantai dekat orag itu.

Dan ketika Jia Jia hendak pergi, orang itu memanggilnya, "Nona apakah aku dapat mempercayaimu?"

Jia Jia berbalik dan mengangguk. Kemudian orang itu mengeluarkan sebuah bambu kecil dengan tali menggelantung di bawah nya dan sebuah giok putih bertuliskan Li Changyi.

"Nona tolong bantulah aku. Pergilah ke danau di utara kota Luoyang, kemudian tarik lah tali ini. Maka akan datang dua orang berpakaian hitam, tolong serahkan lah giok ini dan katakan keberadaanku. Hanya itu saja nona, apakah kau bersedia membantuku?"

Jia Jia terkesiap, ternyata pria itu tidak bisu, dan jika diamati dibalik rambut yang berantakan itu ternyata terdapat wajah yang tegas serta tampan.

Jia Jia pun mengangguk, pria tersebut tersenyum dan berkata, "Terima kasih nona, siapakah nama nona?"

Namun Jia Jia tidak menjawab nya dan segera keluar dari tempat itu. Dia tidak mau terkena masalah karena telah menyusup ke ruang tahanan, lagi pula orang itu bukan lah Feng.

Kedua penjaga di luar tampak lega, karena Jia Jia memenuhi janji nya, dia tidak berada lama di dalam sehingga tidak akan ada masalah apa pun.

Matahari masih berada di atas, itu berarti Jia Jia masih ada waktu sebelum ayah nya mencari nya.

Jia Jia pergi ke arah danau di utara kota, kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah nya.

Dia menarik tali di tabung bambu sesuai perintah pria itu, Suara keras serupa tembakan menggelegar diikuti meluncur nya asap putih tebal ke udara.

Lama Jia Jia menunggu sudah hampir setengah jam, ketika dia akan berbalik tampak dua orang berpakaian hitam mengacungkan pedang ke arah Jia Jia.

Jia Jia teringat dengan giok itu, dengan tangan gemetar karena ketakutan Jia Jia menunjukkan giok putih itu.

Kedua orang itu pun menurunkan pedang nya kemudian berkata, "Ada dimana pemilik giok ini?"

Jia Jia kemudian menceritakan secara lengkap posisi dan keadaan pria itu. Tak butuh waktu lama kedua pria itu hilang bak ditelan bumi.

Di sisi lain, kabar burung mengenai Jia Jia mengejar Chen An Ming sudah menyebar di penjuru kota. Seluruh kota tahu bahwa Jia Jia tidak tahu malu sampai mengejar seorang pria di tempat dia bekerja. Dan berita itu membuat Roro menjadi panas, dia sangat kuatir jika An Ming jatuh hati pada Jia Jia. Padahal An Ming satu satu nya calon suami yang menjanjikan bagi Roro.

Roro yang tidak mau kehilangan An Ming pun menyusun rencana yang akan membuat An Ming tidak bisa lepas dari nya dan sekaligus merusak nama baik Jia Jia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!