Sudah dua minggu berlalu, tetapi Jia Jia tidak menerima kabar apa pun dari Feng.
Para pelayan sudah bergunjing tentang dirinya, terlebih ketika Roro semakin intens berhubungan dengan Chen An Ming, dan berita Jia Jia yang menunggu berita lamaran Feng menjadikan dirinya sebagai bahan olok - olok para pelayan.
Sudah beberapa kali An Ming bertamu di kediaman keluarga Han untuk menemui Rong Li dan Roro, sedangkan Jia Jia selalu menghindari nya.
Sampai suatu ketika, Jia Jia pergi ke kota untuk membeli beberapa bahan herbal.
Hiruk pikuk orang yang berlalu lalang menjadi daya tarik bagi orang yang jarang ke luar rumah seperti Jia Jia. Kerap kali Jia Jia berhenti sekedar melihat perhiasan atau pun tusuk rambut yang cantik, namun dia menyadari uang yang diberikan ibu tiri nya hanya cukup untuk membeli herbal sederhana.
Saat Jia Jia sedang melihat - lihat gantungan pewangi, dia mendengar percakapan beberapa orang.
"Apakah kau tahu? Sampai saat ini orang yang tertangkap itu tidak mau mengatakan sepatah kata pun."
"wah apakah benar? Seperti nya orang yang tertangkap itu bukan orang daerah ini ya?"
"Jelas bukan! Jika ada orang setampan itu di Luoyang sudah pasti semua orang akan mengenal nya. Lagi pula orang itu seperti nya agak gila. Ditanya nama sendiri saja dia tidak tahu."
"Wah yang benar saja?"
"Iya benar. Akh sudahlah ayo kita bekerja lagi. Biar orang itu menjadi urusannya tuan Chen di biro pengadilan."
Jia Jia terkejut mendengar pembicaraan mereka, dia mulai menduga - duga bahwa orang yang mereka maksud adalah Feng. Selain itu Jia Jia menyadari, bahwa kunci dari dugaannya berada di Chen An Ming, karena dia lah penanggung jawab orang yang tertangkap itu.
Jia Jia pun melupakan urusannya dan bergegas menuju biro pengadilan tempat An Ming bertugas.
"Permisi, apakah saya menemui tuan Chen?"
Dua orang prajurit yang menjaga pintu depan mengamati Jia Jia dengan seksama. Gadis itu mengenakan baju dan cadar berwarna ungu, mereka pun segera menyadari bahwa Jia Jia anak seorang bangsawan. Karena pada itu, kain yang berwarna ungu memiliki nilai jual yang sangat tinggi karena proses pewarnaan nya yang sulit, sehingga hanya pejabat dan orang kaya saja yang mampu membelinya.
"Mohon nona memberitahu kami nama nona dan ada urusan apa nona menemui Tuan Chen?" salah seorang petugas tetap tidak membiarkan Jia Jia masuk.
"Sampaikan saja Han Jia Li ingin bertemu."
Nama Han Jia Li akhir - akhir banyak dibicarakan, tak heran kedua prajurit yang menjaga depan kemarin mengenali nama Han Jia Li sebagai calon isteri tuan Chen. salah satu prajurit pun masuk untuk menyampaikan pada An Ming.
An Ming cukup terkejut dan penasaran dengan kedatangan Jia Jia, selama ini gadis itu selalu Menghindari nya. D
Akhirnya An Ming pun menemui Jia Jia di ruang kerja nya.
"Rupanya aku kedatangan tamu yang istimewa, biasanya jika aku berkunjung ke rumah mu kau selalu menghindariku. Tapi kenapa kau malah datang ke tempat kerjaku?"
Jia Jia sedikit kurang suka dengan cara bicara An Ming yang arogan, tetapi dia berusaha menjaga sikap, Jia Jia harus memastikan apakah benar orang yang ditangkap oleh An Ming adalah Feng. Jika memang Feng yang telah ditangkap maka Jia Jia harus mencari jalan untuk melepaskan Feng.
"Apakah salah jika aku ingin lebih mengenalmu, tuan muda Chen?"
An Ming pun tertawa, "Aku selalu terbuka Jia Li, justru kau sendiri yang selalu tertutup. bukankah demikian? Sudah kita tak perlu berbasa basi, sebenarnya apa maksud tujuan mu kemari?"
Jia Jia mentap lurus ke arah An Ming, tidak sedikitpun dia merasa ingin mundur, "Aku hanya ingin melihat suasana tempat kerja mu, apakah kau tidak mau menemaniku berkeliling?"
An Ming tersenyum bahagia, dia berpikir bahwa Jia Jia sedang memperebutkan dirinya dengan RoroRoro, An Ming sangat yakin jika Jia Jia cemburu padanya.
Dengan bangga nya An Ming mengajak Jia Jia berkeliling area pengadilan, sesekali mereka bertemu dengan petugas lain dan prajurit.
Jia Jia mengawasi tempat itu, dari keseluruhan tempat maupun pintu menuju ruang tahanan, hanya ada satu pintu yang dijaga sangat ketat.
"tuan Chen, kenapa banyak sekali penjaga di ruang itu?"
Pandangan An Ming mengikuti arah dimana Jia Jia menunjuk, "Owh itu ruangan tahanan juga. Dua hari yang lalu anak buahku menangkap orang yang sangat mencurigakan di pinggir kota. Badan orang itu penuh luka, kami curiga orang itu buronan dari ibu kota, karena di punggung nya menancap anak panah yang hanya dimiliki oleh prajurit istana. Beberapa kali kami mencoba menginterogasi orang itu selalu bungkam. Karena hal itu kami menahan orang itu, barangkali istana mencari nya maka kami tinggal melapor saja."
Jia Jia pun semakin penasaran, "Apakah orang itu tua? saya selalu membayangkan penjahat dari ibu kota adalah orang yang sudah berumur yang tidak menyukai kaisar Ming."
An Ming menutup mulut Jia Jia dengan jari telunjuk nya, "sssttt.. kau jangan membicarakan kaisar disini. Jika terjadi sesuatu padamu, aku tak akan mau menolongmu. mengerti?"
Jia Jia hanya mengangguk kan kepala nya.
Kemudian An Ming melanjutkan kembali penjelasannya, "Pokok nya di dalam berisi orang yang berbahaya. Walau pun usia nya muda, tapi aku yakin dia buronan penting, saat ini orang ku sedang mengirimkan laporan ke istana, mungkin dalam dua hari lagi akan ada jawaban dari istana."
Jia Jia kembali teringat pesan Feng yang berkata akan memulihkan identitas nya, dia sangat takut jika orang yang ditangkap itu adalah Feng.
"Tuan Chen, apakah besok aku dapat mengunjungi mu lagi?"
Hati An Ming berbunga - bunga, dia tidak menyangka Jia Jia sangat mengidolakan diri nya. Walaupun dia masih jijik dengan wajah Jia Jia dibalik cadar, tetapi jika gadis itu mau menurut padanya maka An Ming bersedia menjadikannya selir untuk pelengkap di rumah.
sambil berdeham dia pun menjawab, "Besok aku tidak bekerja, karena aku ada urusan di luar. Kau dapat datang di lain waktu Jia Li."
Jia Jia berpura - pura kecewa, dalam hati dia merasa bahwa besok adalah waktu yang paling tepat untuk mencari tahu sosok yang berada di ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments