Painful Love Story
Siang hari yang begitu cerah. Sebuah mobil mewah Rolls-Royce terparkir didepan halaman rumah megah kediaman Tuan Wildan Wijaya.
Tidak lama seorang pemuda tampan nan gagah keluar dari mobil tersebut. Ia menanyakan keberadaan sang pemilik rumah kepada salah satu pelayan yang tengah sibuk bekerja.
Seketika netra para pelayan itu membeliak sempurna saat melihat sosok pemuda tampan bak seorang pangeran berdiri dihadapannya. Bahkan mata mereka sampai tak berkedip karena pesonanya.
Setelah mengetahui keberadaan Tuan Wildan, pemuda itu pun langsung masuk melalui pintu samping.
Ia berjalan setengah berlari menghampiri dua orang yang tengah duduk santai dibangku taman belakang rumah.
"Kakek! Nenek!" teriak sang pemuda.
Raut kebahagiaan dan senyum mengembang terpancar jelas dari wajahnya.
Dua orang yang dipanggil kakek nenek oleh pemuda itu pun seketika menengok. Mereka tak lain dan tak bukan adalah Tuan Wildan dan Nyonya Liyana.
Sontak keduanya membalas senyuman Zean.
"Zean?!" pekik Tuan Wildan dan Nyonya Liyana bersamaan.
Ya, pemuda tampan dan gagah itu adalah Zean Arion Wijaya. Putra satu-satunya dari pasangan Zidan dan Andita. Saudara kembar dari Zylvania Arandita Wijaya.
Baby Zean kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang memiliki sejuta pesona. Memiliki postur tubuh tinggi, mata elang, alis tebal, hidung mancung, rahang tegas, dan bibir yang begitu sensual. Hampir seluruh kesempurnaan fisik sang ayah menurun pada lelaki itu.
Disamping fisiknya yang nyaris sempurna, sejak kecil Zean sudah menjadi pewaris tahta perusahaan sang ayah.
Belum lagi sang kakek yang amat sangat menyayanginya juga melimpahkan semua kekayaannya pada Zean. Karena Tuan Wildan memang begitu mendambakan cucu laki-laki untuk dijadikan penerusnya.
Selain mewarisi hampir seluruh harta kekayaan ayah dan kakeknya, sebagai satu-satunya putra dan cucu lelaki dikeluarga Wijaya, Zean juga mewarisi watak keras dari lelaki dikeluarga itu.
Karena seringkali dimanja oleh Tuan Wildan, Zean memiliki sifat diatas sang ayah. Ia begitu angkuh, sombong dan tak mau mengalah. Namun Zean sangat menyayangi keluarganya.
Berbeda dengan Zyl yang menuruni sifat sang nenek dan sang ibu. Zyl seorang gadis lemah lembut yang penurut, penyabar dan selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain dibanding dirinya sendiri.
Zean baru saja kembali dari Sydney. Setahun lamanya ia menetap disana untuk mengelola perusahaan Zidan yang baru saja dibangun 2 tahun silam.
Usia Zean kini menginjak 28 tahun. Ia belum menikah. Namun sudah memiliki seorang kekasih yang sangat dicintainya. Wanita yang beruntung memenangkan hati seorang Zean adalah Lyora Fransisca.
Seorang wanita sederhana yang memiliki usaha fitness center sekaligus seorang instruktur fitness disana.
Mereka bertemu ketika Zean tengah mengantarkan Zyl untuk latihan. Tanpa sadar keduanya memiliki kecocokan dan ketertarikan satu sama lain.
Padahal selama ini Zean terkenal dingin pada seorang wanita. Beberapa kali ia dijodohkan dengan putri dari rekan bisnis Tuan Wildan namun tak ada yang berhasil menaklukan hati Zean.
Hanya kesederhanaan Lyoralah yang mampu mencairkan hati beku itu. Bahkan hubungan mereka sudah terjalin selama 3 tahun.
Namun setahun belakangan ini keduanya terpaksa menjalani hubungan jarak jauh. Sebab Zean harus mengurus anak perusahaan sang ayah di negri kangguru tersebut.
Dan setelah kepulangannya ketanah air, rencananya Zean akan melamar Lyora. Ia bahkan sudah memesan cincin khusus di Sydney untuk sang pujaan hati.
"Cucuku yang tampan! Nenek merindukanmu!" ucap Nyonya Liyana begitu Zean berada dihadapannya. Ia langsung memeluk cucu kesayangannya itu dengan erat.
"Aku juga sangat merindukanmu nenek!" Zean mencium kedua pipi neneknya seraya membalas pelukannya.
"Bagaimana kabarmu sayang?" tanya Nyonya Liyana saat pelukan mereka sudah terlepas.
"Kabarku baik Nek! Bagaimana denganmu?"
"Seperti yang kau lihat, aku masih begitu sehat dan cantik diusia yang tidak lagi muda." sontak Zean tertawa mendengar ucapan Nyonya Liyana yang memuji dirinya sendiri.
"Ya, kau memang masih cantik Nek, sama seperti Ibuku." Zean mengerlingkan mata pada sang Nenek.
"Of course." Nyonya Liyana membalas kerlingan mata Zean.
Zean tertawa lalu beralih pada Tuan Wildan dan memeluknya.
"Kakek, bagaimana kabarmu?" tanya Zean begitu pelukan mereka terlepas.
"Sama seperti wanita cantik disebelahku, kabarku baik. Dan aku ..."
"Masih terlihat bugar dan tampan diusia Kakek yang sudah tidak lagi muda bukan?" potong Zean.
"Ya kau benar!"
Ketiganya pun tertawa bersama.
"Zean! Kau sudah datang?"
Merasa namanya dipanggil Zean pun menoleh kebelakang. Senyumnya semakin mengembang ketika melihat kedua orang tua yang begitu disayanginya tengah berjalab kearahnya.
"Ayah! Ibu!"
Zean berjalan cepat setengah berlari dan langsung menerjang tubuh Andita yang merentangkan tangan padanya.
"Ibu merindukanmu Zean!" Andita menangis haru didada bidang sang putra.
"Aku juga sangat merindukanmu Ibu!"
"Apa kau tidak merindukanku?!"
"Tentu saja aku merindukanmu Ayah!" Zean melepas pelukannya dari sang Ibu kemudian langsung membaur memeluk tubuh sang ayah.
Meskipun telah dikaruniai dua orang anak dan usia tak lagi muda, tubuh Zidan dan Andita tetap terjaga. Mereka tetap tampan dan cantik diusianya saat ini. Bahkan hubungan keduanya semakin harmonis.
Setelah puas saling melepas rindu tiba-tiba Zean teringat saudara kembarnya.
"Oh ya, dimana Zyl? Sedari tadi aku tidak melihat anak itu?" tanya Zean bingung.
Semua orang terdiam dan saling menatap sembari mengulum senyum.
"Apa kau sedang mencariku anak sombong?!" teriak seorang wanita cantik dari atas balkon sambil menembakkan pistol air kearah Zean.
"ZYLL!"
******
Usai bertemu dengan seluruh anggota keluarga, sore ini Zean langsung pergi ke apartemen sang kekasih.
Meskipun tadinya ia sempat kesal pada Zyl karena kejahilan sang adik yang menembakkan pistol air kepadanya hingga membuat pakaiannya basah, namun saat mengingat wajah Lyora rasa kesal itu jadi hilang.
Rasanya Zean tak sabar ingin melihat ekspresi kaget diwajah kekasihnya saat mereka bertemu nanti. Membayangkannya saja membuat Zean terkekeh geli.
Ya, pasalnya Lyora sama sekali tidak tahu bahwa hari ini Zean akan pulang ke tanah air. Karena Zean tidak memberitahunya. Ia ingin kepulangannya menjadi surprise bagi pujaan hatinya itu.
Untuk menambah kesan romantis, tak lupa Zean membeli sebuket bunga mawar putih sebagai lambang ketulusannya saat nanti ia melamar Lyora.
Selama dalam perjalanan, Zean bersenandung ria sembari melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Namun naas saat ia tengah menengok sekilas kearah bunga mawar yang tergeletak dikursi sebelahnya, tiba-tiba diluar sana seorang gadis berlari sambil menyebrang jalan hingga refleks membuat Zean mengerem mobilnya secara mendadak.
Ckiiittttt
"Aaaaa!!!" teriak gadis itu sambil menutup mata dengan kedua telapak tangan.
Beruntung Zean mengerem mobilnya tepat waktu. Hingga mobil mewah itu tidak menabrak tubuh sang gadis.
"SHITT!!" umpat Zean saat tubuhnya terhuyung kedepan dan kepalanya membentur stir kemudi. Ia segera membuka kaca mobil dan meneriaki gadis itu.
"HEI GADIS BODOH! APA YANG KAU LAKUKAN DISANA HAH?! APA KAU MATI?!" teriak Zean dengan amarah yang membuncah.
Mendengar dirinya dimaki, gadis itu membuka telapak tangannya. Dan...
Deg
Untuk sesaat keduanya saling menatap.
Namun secepat kilat Zean memutus tatapan itu dan segera membuka seat beltnya. Ia hendak turun dari mobil.
Tepat disaat Zean akan membuka pintu, dengan perasaan takut dan panik gadis itu malah melarikan diri.
Melihat hal tersebut Zean menggelengkan kepala dan mengurungkan niatnya untuk turun.
"Benar-benar gadis tidak beradab! Bukannya meminta maaf dia malah melarikan diri! Awas saja jika bertemu lagi. Aku akan memberinya pelajaran!" gumam Zean kesal.
Tak ingin membuang waktu, Zean pun melanjutkan perjalanannya menuju apartemen Lyora.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nurfitri Susanti
psti lyora udh sma yg laen ini maka nya zean frustasi ellia jd sasaran🤣🤣🤣
2022-06-20
0
Tiara
ikut deg2 an aku, apa yg akan ditemui zaen di apart pacarnya.
2022-06-15
0
Janariah Sued
hemmmm
2022-06-14
0