Perjodohan

Tiara begitu geram ketika ia mendengar semua penuturan Ellina tentang apa yang sudah dilakukan atasannya itu pada sahabatnya.

Ia juga tidak menyangka, jika ternyata pemecatan Ellina yang tiba-tiba hanya karena atasannya itu berpikir bahwa Ellina adalah wanita murahan yang hanya berpura-pura bekerja, karena gadis itu memiliki tujuan tertentu.

Sungguh pemikiran yang sangat picik bagi Tiara.

"Lalu setelah kau tahu bahwa pria arogan itu yang memperkosamu dan kini kau tengah mengandung benihnya, apa yang akan kau lakukan Ellina? Apa kau akan diam saja?!" tanya Tiara dengan tatapan penuh selidik.

"Apa lagi yang bisa aku lakukan selain diam Tiara? Dia pria kaya dan berkuasa, bagaimana aku akan meminta pertanggung jawabannya?! Yang ada dia akan berpikir aku gila dan ingin memerasnya!" lirih Ellina.

"Kalau begitu biar aku yang memberitahunya!" tegas Tiara.

"Tidak Tiara! Aku mohon! Jangan memberitahunya! Aku yakin dia tidak akan mau menerima anak ini."

"Tapi Ellina, pria itu harus tetap bertanggung jawab atas kehamilanmu!"

"Apa yang perlu dipertanggung jawabkan Tiara?! Dia sudah membeli keperawananku dari mucikari itu. Mungkin ini adalah resiko yang harus aku tanggung."

"Ellina kau tidak harus menanggung akibat dari perbuatan yang sama sekali tidak pernah ingin kau lakukan."

"Tiara aku mohon! Aku tidak ingin berdebat. Aku sudah cukup lelah dengan semua masalah yang menimpaku. Lagipula setelah aku pikir-pikir, aku tidak keberatan untuk merawat dan membesarkan anak ini seorang diri. Jadi aku rasa aku tidak butuh pertanggung jawaban dari pria itu." ucap Ellina dengan penuh keyakinan.

Ya, Ellina merasa bahwa ia sudah mencapai titik lelahnya. Meski jauh dilubuk hatinya ia ingin Zean bertanggung jawab atas kehamilannya, tetapi Ellina sadar diri. Sebab semua yang menimpanya jelas-jelas sepenuhnya bukan salah lelaki itu.

"Baiklah kalau itu maumu. Aku tidak bisa memaksa. Satu hal yang harus kau tahu Ellina, kau tidak akan membesarkan anakmu seorang diri. Ada aku yang akan ikut serta merawat dan membesarkannya jika ia lahir."

Mendengar ucapan Tiara, Ellina merasa terharu, ia langsung memeluk tubuh sahabatnya itu sambil menangis.

"Terimakasih Tiara! Aku benar-benar beruntung memiliki sahabat sepertimu! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakan semua kebaikanmu!"

Tiara membalas pelukan Ellina seraya mengusap lembut punggung gadis itu.

"Sama-sama Ellina!"

Untuk sesaat keduanya saling berpelukan sebelum akhirnya Tiara berpamit pulang.

******

Dikediaman Tuan Wildan.

"Ayah, kau sedang apa?!" tanya Zidan yang baru saja keluar dari ruang kerjanya dan melihat keberadaan Tuan Wildan yang tampak sibuk sendiri diruang keluarga.

"Zidan kemarilah!" titah Tuan Wildan.

Zidan segera melangkahkan kakinya menghampiri sang ayah. Kemudian mendudukkan dirinya disofa panjang. Sementara Tuan Wildan duduk disofa single seater.

Pria tua itu tengah sibuk dengan kegiatannya menyusun foto-foto gadis cantik diatas meja.

Sejenak Zidan mengerutkan keningnya lalu pandangan beralih menatap sang ayah dengan penuh tanda tanya.

"Ayah, foto-foto siapa ini?! Kenapa banyak sekali?!" tanya Zidan heran.

Tuan Wildan tak menjawab. Ia masih sibuk mengamati dan menyusun foto-foto tersebut.

"Jangan katakan bahwa Ayah ingin menikah lagi?!" celetuk Zidan yang sudah memasang raut wajah tidak suka.

Seketika Tuan Wildan terkekeh mendengar pertanyaan putra semata wayangnya itu. Tanpa menoleh ia pun menjawab pertanyaan sang putra.

"Aku adalah tipe pria setia Zidan. Meski aku ditakdirkan menjadi pria tampan dan kaya raya, tapi bukan berarti aku bebas mempermainkan hati wanita. Sampai akhir hayat aku hanya mencintai ibumu."

Jawaban sang ayah tentu membuat Zidan merasa lega.

"Lalu untuk apa foto-foto ini?" tanya Zidan yang masih tak mengerti sembari menunjuk foto-foto tersebut.

"Untuk Zean!"

"Zean?!"

"Ya."

"Maksud Ayah?!"

Sejenak Tuan Wildan menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Lalu menyandarkan tubuhnya pada sofa dan menatap kearah Zidan lamat-lamat.

"Aku ingin menjodohkan Zean dengan salah satu dari mereka. Mereka adalah putri dari beberapa kolega bisnisku yang perusahaannya sedang berkembang pesat. Aku yakin jika Zean menikah dengan salah satu dari gadis-gadis ini maka kedudukannya didunia perbisnisan akan semakin kuat."

Deg

Seketika Zidan membeliakkan matanya. Lalu menatap Tuan Wildan dengan tatapan tidak percaya.

"Menjodohkan Zean?!"

"Ya." jawab Tuan Wildan sambil mengangguk.

"Tidak Ayah! Aku tidak setuju dengan ide Ayah! Biarkan Zean memilih pendamping hidupnya sendiri. Untuk apa dijodoh-jodohkan?! Aku tidak mau suatu saat nanti putraku mengalami penyesalan, karena tidak mendapat kebahagiaan dari pernikahannya akibat sebuah perjodohan!" tolak Zidan mentah-mentah.

Tuan Wildan berdecak sembari membuang nafas kasar. Ia sudah menduga bahwa putranya yang keras kepala itu pasti tidak akan setuju dengan rencananya.

"Tidak semua pernikahan yang didasari sebuah perjodohan tidak mendapat kebahagiaan Zidan. Contohnya aku dan ibumu!"

"Kami sama-sama dijodohkan. Tapi lihatlah! Sampai detik ini kami bahagia dan saling melengkapi satu sama lain." jawab Tuan Wildan bangga.

"Tapi Ayah ini semua berbe...."

"Aku pulang!"

Tanpa diduga tiba-tiba Zean muncul dihadapan kedua pria berbeda generasi itu. Zean yang baru saja pulang dari kantornya segera mendudukkan dirinya disamping Zidan tanpa tahu bahwa dirinya sedang diperbincangkan.

Zidan yang tadinya hendak bicara seketika kembali mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan hanya menatap Tuan Wildan dengan tatapan kesal.

"Wah, Ayah! Kenapa banyak sekali foto wanita disini? Apa kalian sedang mencari seorang model?" tanya Zean sembari mengambil salah satu foto tersebut dan mengamatinya.

"Tanyakan saja pada kakekmu, dia yang lebih tahu." jawab Zidan.

Ia pun segera bangkit berdiri lalu meninggalkan keduanya diruang keluarga.

"Ck! Ada apa dengan Ayah? Kenapa wajahnya terlihat kesal?!" tanya Zean pada Kakeknya.

"Tidak perlu kau pikirkan!" jawab Tuan Wildan singkat.

"Sekarang pilihlah! Dari semua gadis cantik ini mana yang kau sukai?"

"Maksud Kakek?"

"Kakek akan menjodohkanmu dengan salah satu dari mereka Zean! Mereka adalah putri dari para rekan bisnis Kakek. Kakek pastikan kau tidak akan menyesal dengan perjodohan ini."

Deg.

"Perjodohan?!"

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nana Lucky

Nana Lucky

ken sma stella gimana yaa kabar.y,,, trus zoya sma andrew apa msih d.luar negri.??🤔🤔 lnjuut thoor.

2022-06-24

0

Nazwa Azzahra

Nazwa Azzahra

d gantung

2022-06-24

0

rasmin rasmin

rasmin rasmin

👀👀👀 Kok bersambung, bikin penasaran ceritanya 👍👍👍 lanjut thor semangat buat up lagi 💛💪🙏

2022-06-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!