Mencari Pekerjaan

"Apa kau sedang bercanda Zean?! Bagaimana bisa hubunganmu dengan Lyora tiba-tiba berakhir? Apa yang terjadi pada kalian?!" tanya Tuan Wildan. Ia bersikap seolah-olah tidak tahu.

"Aku tidak bercanda Kek. Hubunganku dengan Lyora memang sudah berakhir. Aku meninggalkannya." jawab Zean dengan tegas.

Malam ini keluarga besar itu tengah berkumpul diruang keluarga untuk menanyakan perihal kelanjutan hubungan Zean dan Lyora.

Namun siapa sangka, Zean malah memberikan kabar yang cukup mengejutkan bagi seluruh anggota keluarga.

Tidak. Tidak seluruhnya. Karena faktanya Tuan Wildan, Zidan, dan Andita sebelumnya sudah mengetahui tentang hal tersebut.

Hanya Nyonya Liyana dan Zyl saja yang benar-benar merasa terkejut dengan berita yang disampaikan oleh Zean.

"Kenapa kau meninggalkan Lyora Nak? Apa dia berbuat salah padamu?" tanya Nyonya Liyana dengan lembut.

Zean melihat kearah sang nenek yang duduk berseberangan dengannya.

Pria tampan itu tersenyum seraya menggelengkan pelan kepalanya.

"Tidak Nek. Dia tidak melakukan kesalahan apapun. Aku meninggalkannya karena aku merasa bahwa diantara kami sudah tidak ada kecocokan lagi. Daripada aku menyakitinya lebih baik aku mengakhiri hubungan ini." dusta Zean.

Ia tidak ingin nama baik sang mantan buruk dimata keluarganya. Terutama dimata sang nenek. Pasalnya Nyonya Liyana begitu sangat menyayangi Lyora.

Zean hanya menceritakan kejadian yang dialaminya itu pada Ibu dan juga sahabatnya, Darren.

Itu juga karena mereka mendesaknya untuk bicara.

Bahkan Zean meminta Ibu dan sahabatnya untuk berjanji agar tidak menceritakan hal tersebut pada siapapun.

Tanpa Zean tahu bahwa Andita sudah memberitahukan semuanya pada Zidan.

Dan saat ini Zidan cukup bangga dengan sikap putranya yang mencoba menutupi aib orang lain didepan semua orang.

"Benar kau meninggalkan Lyora karena alasan ketidakcocokan Zean? Bukan karena ada hal lain?" pancing Tuan Wildan.

"Benar Kek. Tidak ada hal lain." jawab Zean.

Semua orang terdiam dan saling pandang.

"Baiklah, aku sudah mengatakan semuanya pada kalian. Jika tidak ada yang ditanyakan lagi aku akan kembali kekamar." putus Zean.

Zean menatap semua orang yang ada disana. Setelah sang ayah mengizinkannya pergi, Zean pun langsung bangkit dan meninggalkan ruang keluarga.

"Aku masih tidak percaya dengan alasan yang dia berikan." ucap Tuan Wildan memecah keheningan.

"Ya, aku pun sama. Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan Zean dari kita." timpal Nyonya Liyana.

"Anak itu tidak mungkin tiba-tiba meninggalkan Lyora begitu saja hanya dengan alasan ketidakcocokan. Padahal saat kemarin dia pulang dari Sydney, dia begitu antusias untuk malamar kekasihnya itu. Apa kalian berdua sama sekali tidak tahu alasan sebenarnya Zean berpisah dari Lyora?" tanya Nyonya Liyana pada Zidan dan Andita.

Andita dan Zidan saling pandang lalu menggelengkan kepalanya bersamaan.

"Kami tidak tahu Bu." jawab Zidan mewakili. Ia terpaksa berbohong demi menghargai privacy sang putra.

"Dan kau Zyl? Apa kau juga tidak tahu alasan Kakakmu mengakhiri hubungannya dengan Lyora?"

Zyl langsung mengangkat kedua bahunya acuh.

"Aku tidak tahu Nek! Paling-paling juga dia memiliki wanita lain!"

Seketika Zyl langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat saat ia mendapat tatapan tajam dari sang ayah.

"Aku hanya bercanda Ayah!" ucap Zyl sambil tersenyum semanis mungkin.

******

Dibawah terik sinar matahari yang menyilaukan mata, Ellina berjalan tanpa rasa lelah. Sesekali terlihat ia mengusap peluh didahinya.

Sudah setengah hari semenjak Ellina keluar dari kos-kosannya ia belum juga mendapatkan pekerjaan.

Padahal Ellina mulai mencari pekerjaan semenjak dari dua hari lalu. Namun hasilnya tetap nihil.

Tak ada yang mau menerimanya bekerja hanya karena ia tak membawa ijazah.

Lagipula bagaimana ia bisa membawa ijazah, sedangkan semua barang-barang pribadinya berada di kontrakan sang paman. Dan Ellina tidak mungkin kembali kesana.

Ia takut Johan akan menemukannya dan menangkapnya lagi lalu menjualnya pada pria hidung belang. Cukup sekali Ellina mengalami hal buruk itu. Bahkan traumanya sampai saat ini masih belum hilang.

Bayangan pria yang memperkosanya dengan kasar terkadang terbawa mimpi olehnya. Hingga semalaman ia tak bisa tidur nyenyak.

Saat dirasa kakinya tak sanggup lagi berjalan, Ellina menghentikan langkahnya dan duduk disebuah halte bis.

Ia sedikit membungkukan tubuhnya kemudian memijat pelan kedua kakinya yang terasa pegal.

Tiba-tiba saat ia sedang menunduk seseorang memanggilnya.

"Ellina! Ini kau?!"

Ellina menghentikan kegiatannya. Tiba-tiba rasa gugup dan takut mulai menjalar dalam diri gadis itu. Ellina pikir orang itu adalah orang suruhan sang paman. Hingga ia bersiap-siap untuk kabur dari sana.

Namun niatnya ia urungkan ketika orang itu memanggil namanya lagi.

"Ellina."

Ellina seperti mengenal suara itu. Itu suara perempuan yang ia kenal. Perlahan Ellina mengangkat pandangannya. Dan tatapan kedua gadis itu saling bertemu.

"Tiara?!" panggil Ellina dengan bibir bergetar dan mata berkaca-kaca.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Janariah Sued

Janariah Sued

next

2022-06-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!