"Tiara!"
"Ya?
"Tuan Zean memintamu untuk datang keruangannya! Beliau ingin memeriksa laporan mingguan yang kau buat."
Sejenak Tiara terdiam. Entah kenapa saat mendengar nama atasannya disebut tiba-tiba perasaan Tiara menjadi kesal.
Ia masih belum bisa melupakan perlakuan semena-mena yang atasannya itu lakukan terhadap Ellina.
Namun Tiara sadar, bahwa dirinya harus bersikap profesional. Dia juga sudah berjanji pada Ellina untuk tidak terlalu jauh mencampuri urusan pribadi sahabatnya itu.
Sepersekian detik Tiara menghela napas berat lalu menatap rekan kerjanya sambil tersenyum.
"Baiklah... Aku akan segera menemui beliau!"
Dengan cepat Tiara menyiapkan beberapa berkas laporan lalu bergegas keruangan Zean untuk menemui pria itu.
******
Berulang kali Tiara mengetuk pintu ruangan Zean, namun tak ada sahutan dari dalam.
Ia pun memberanikan diri membuka pintu itu secara perlahan.
Dan netranya langsung tertuju pada sosok tinggi tegap yang tengah berdiri menghadap jendela besar membelakanginya, terlihat sosok itu tengah menghubungi seseorang.
Perlahan Tiara mulai membawa tubuhnya masuk kedalam ruangan, kemudian menutup kembali pintu tersebut.
Karena terlalu serius menelepon, Zean tak menyadari kedatangan Tiara, hingga tanpa sengaja Tiara mendengar sekilas percakapan atasannya itu dengan seseorang diseberang sana yang dipanggilnya kakek.
"Baiklah Kek! Kali ini aku akan menuruti permintaan Kakek. Besok malam aku akan menemui gadis itu. Tapi aku tidak janji akan menerimanya sebagai calon istriku!"
Deg.
Tiara mengerutkan kening dalam mencoba mencerna perkataan Zean.
Calon istri?! Tunggu! Apa Tuan Zean akan menikah?! Jika ya, lalu bagaimana nasib Ellina dan calon anak mereka?!
Seketika otak Tiara dilanda kebingungan. Raut wajahnya pun tiba-tiba berubah menjadi panik.
Sementara Zean yang sudah memutus panggilannya dengan Tuan Wildan segera membalikkan tubuhnya.
Namun ia begitu terkejut ketika mendapati Tiara sudah berdiri tidak jauh dari tempatnya berpijak.
"Kau?! Apa yang kau lakukan diruanganku?!"
Sontak pertanyaan Zean membuat Tiara terperanjat kaget. Apalagi kini Zean tengah menatapnya dengan intens.
"Ma-maaf Tuan! S-saya tidak bermaksud lancang! Barusan saya sudah mengetuk pintu, tapi tidak ada sahutan dari dalam. Jadi saya memberanikan diri untuk masuk." jawab Tiara gugup.
"Aku bertanya, apa yang kau lakukan diruanganku?!" ulang Zean penuh penekanan.
Karena ia merasa tidak suka jika ada orang lain yang masuk kedalam ruangannya tanpa izin darinya.
"Ra-Rani mengatakan jika anda memanggil saya kemari Tuan. D-dia bilang bahwa anda ingin memeriksa laporan mingguan yang saya buat, untuk itu saya ada disini." ucap Tiara terbata.
Zean menghela nafas kasar. Tanpa sepatah kata pun Zean berjalan kearah meja dan duduk dikursi kebesarannya.
Lalu ia menyuruh Tiara mendekat, untuk memberikan berkas yang akan ia periksa.
Setelah berkas laporan berpindah tangan, Zean segera menyuruh Tiara keluar, karena ia akan memeriksa laporan itu nanti.
Namun Tiara hanya bergeming. Gadis itu masih berdiri tegak dihadapan meja Zean dengan perasaan campur aduk.
Haruskah ia memberitahu keadaan Ellina pada pria dihadapannya saat ini?
Jika ia memberitahunya, pasti Ellina akan marah.
Tapi jika tidak, maka pria itu akan menikahi wanita lain, tanpa tahu bahwa ia memiliki anak dari gadis yang telah ditidurinya malam itu.
Akhirnya, setelah beberapa waktu berpikir, Tiara memutuskan untuk mengatakan soal kehamilan Ellina pada Zean.
"Ekhm, maaf Tuan, boleh saya meminta waktu anda sebentar?"
Zean yang baru saja akan membuka sebuah dokumen menghentikan gerakannya.
Sekilas netranya melirik kearah Tiara lalu beralih lagi pada dokumen ditangannya.
"Apa itu hal penting?" tanya Zean dengan ekpresi angkuh.
Tiara menggigit bibirnya lalu berusaha mengumpulkan keberanian untuk bicara pada Zean.
"Ya, ini sangat penting Tuan, bahkan melebihi apapun."
Seketika Zean kembali menghentikan aktifitasnya.
Ia menutup dokumen ditangannya dan menaruhnya dengan sedikit kasar kemudian menyandarkan tubuhnya pada kursi kerja dengan kaki menyilang.
"Melebihi apapun?!" tanya Zean.
"Ya Tuan melebihi apapun!"
"Soal apa?!"
"Ellina."
Deg.
Ellina?
.
.
Bersambung...
Jangan lupa tinggalkan jejak kaliannn ❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nurfitri Susanti
upppppppppp
2022-06-26
0
ELESTAMEN HD
selalu di tunggu updatenya Thor
2022-06-26
0
rasmin rasmin
cemangat thor 💪up lagi donk plisss 🙏 ditunggu 😊😊😊
2022-06-26
0