Menjemput Kembali Hidayah Yang Terhempas
Tsamirah Zahrana Az Zahra adalah seorang gadis Desa berparas Ayu dengan senyuman manis dibibirnya yg merekah mampu menawan setiap kaum Adam yg melihatnya. Postur tubuhnya memang tidak terlalu tinggi dibandingkan gadis pada seusianya. Katakanlah dia hanya memiliki postur tubuh 147 cm.
Namun, siapa sangka ditengah usianya yang baru genap 17 tahun mampu membius setiap insan yang memandangnya. Bukan hanya kaum Adam saja yang terpesona padanya. Kaum Hawa pun ikut mengagumi kecantikan seorang Zahrana.
Bulu matanya yang lentik dan matanya yg sipit dengan kulitnya yang putih mulus dan tubuhnya yang padat dan gempal tidak mengurangi pesonanya.
Ucapannya yang lembut bila berkata mampu menembus kedalam jantung hati kaum Adam yang mendengarnya.
Zahrana pun pandai menata kata-kata dalam gaya bahasa dan dalam bentuk tulisan. Sehingga siapa pun yang mendengar dan membaca goresan tinta penanya seketika tersentuh hatinya. Tidak ada satu kaum Adam pun yang tidak terpana dan tergoda oleh pesona Zahrana.
Zahrana memang keturunan China dari Nenek Moyangnya. Jadi, tidak mengherankan jika Zahrana memiliki kulit yang putih mulus dan bermata sipit, namun kedua orangtuanya adalah muslim sejati.
Ayah Zahrana termasuk orang berpengaruh di Desanya. Sehingga beliau di kenal sebagai Sepuh atau Guru Mengaji diDesanya. Masyarakat memanggilnya Buya Harun Al Aziz dan Ibunya bernama Fatimah Khoirun Nisa.
Zahrana empat bersaudara, kakak laki-lakinya bernama Raffa Nauzan Al Fareed, sedangkan kakak perempuannya bernama Sabrina Zelmira Al Aqra. Adik bungsu Zahrana bernama Raihan Arman Habibie.
Sedari kecil pun Zahrana sudah mulai belajar untuk menuntut ilmu Agama Islam yang lebih baik dari Ayahnya Buya Harun Al Aziz.
Meskipun Zahrana tidak masuk Pondok Pesantren dan hanya menempuh studi di Sekolah umum biasa namun dalam bidang ilmu Agama Islam, Zahrana sangat cerdas dan menyukai mata pelajaran itu.
Zahrana pun kerap kali ikut mengajar para Santriwan dan Santriwati mengaji diPadepokan Buya Harun Al Aziz. Meskipun Padepokan tersebut bukanlah tempat belajar mengajar resmi seperti Pesantren pada umumnya, hanya terbuat dari bilik kayu dan atap biasa, namun banyak sekali anak-anak dan para remaja, juga orang dewasa yang belajar mengaji disana.
Dari bangku SD berlanjut ke jenjang SMP bukan hanya kecerdasan seseorang Zahrana yang semakin melesat. Namun aura kecantikan dan keanggunan Zahrana pun mulai terpancar. Sehingga dia pun menjadi Primadona disekolahnya juga di Desa tempat tinggalnya. Selain itu, Zahrana pun mendapat julukan "BUNGA DESA."
Walaupun Zahrana baru beranjak ABG awal, namun semua itu tidak menyurutkan bahwa sosok Zahrana bisa di kategorikan menjadi "WANITA SERIBU PESONA."
Bagaimana tidak dijuluki wanita seribu pesona, sebab setiap alunan langkah, senyuman, tatapan mata dan ucapannya mampu membius mata kaum Adam untuk tidak sedetik pun berkedip kala memandangnya.
Sejak kelas 6 SD sampai beranjak SMP, Zahrana sangat menyukai memakai Busana Muslim. Misalnya pada acara Maulid Nabi,1 Muharram, Kajian dan Ceramah di sekolahnya.
Namun, sangat di sayangkan pada waktu itu Zahrana masih awam dan belum memahami sepenuhnya jika BERJILBAB itu Wajib hukumnya bagi Wanita Muslimah, seperti halnya wajibnya menunaikan ibadah sholat lima waktu.
Sehingga di masa SMP Zahrana masih belum menutup auratnya dengan sempurna. Seperti kebanyakan gadis ABG pada Umumnya, Zahrana masih menggunakan pakaian yang mengikuti trend pada zamannya, yakni pakaian ala anak ABG di era 90 an.
Dengan baju You Can See dan rok mini, atasan kaos ketat celana Jeans pendek sepaha, juga celana Jubrai ( celana panjang lebar mengembang di mata kaki ). Tepatnya celana ala Ahmad Albar pada zaman Behula, yang jika dikenakan pada zaman itu sudah bisa di bilang anak gaul, karena bisa mengikuti trendnya, yang jika di ingat-ingat betapa lucu dan uniknya pada Zaman itu.
Kendati pun pada saat itu pengetahuan ilmu Agama Zahrana masih belum sempurna. Zahrana adalah sosok gadis yang pandai menjaga diri dari pergaulan bebas yang dapat menghancurkan masa indah remajanya. Seperti kebanyakan teman-teman sekolah Zahrana lainnya dia tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas yang tidak bermoral tanpa mengenal batasannya.
Pada siapa pun Zahrana memang berteman baik. Dengan laki laki atau pun perempuan dia tidak pernah pernah pilih-pilih dalam berteman. Namun tetap menjaga batasannya sebagai seorang wanita.
Namun tak bisa di pungkiri, di tengah usianya yang baru beranjak ABG kala itu. Zahrana pun tak luput dari godaan yang menerpanya, pesona Zahrana pun membuat kaum Adam berlomba-lomba untuk merebut hatinya.
Baik teman-teman di Sekolah atau pun di Desanya pun berusaha mengejar dan mendapatkan cinta seorang Zahrana.
Bukan hanya teman sebayanya saja yang kerapkali berusaha menggoda Zahrana. Pria yg terbilang Dewasa pun ikut menggoda Zahrana, ada yang mengutarakan isi hatinya secara gamblang, ada pula yang mengirimkan salam lewat sepucuk surat berbau cinta, yang memang menjadi bahasa pengantar pada Era 90 an ketika seseorang ingin mengungkapkan perasaan pada seorang yg mereka puja-puja.
Disini, awal kisah seorang gadis belia yang bernama Tsamirah Zahrana Az Zahra mengawali proses kehidupan dan perjalanan cintanya yang penuh dengan misteri, sampai nantinya sosok wanita seribu pesona yang melekat padanya dimana akhir akan berlabuh, mengikuti takdir kehidupan yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Krekator padanya.
Wahai kau wanita seribu pesona, bersabar dalam melewati proses perjalanan hidup mu yang telah Allah tetapkan untukmu, karena sejatinya setelah kesulitan akan ada kemudahan.
Semua akan indah pada waktunya, karena sejatinya akan selalu ada pelangi indah bermunculan menghiasi langit hatimu setelah badai itu berlalu.
Sekilas prolog yang mewakili cerita dari kehidupan seorang gadis Desa bernama Tsamirah Zahrana Az Zahra kedepannya, yang nantinya akan mengantarkan ia pada keridhoan Rabb-Nya, dalam menjemput kembali hidayahnya yang sempat terhempas lantaran ia sempat terjatuh kedalam kubangan dosa yang menjeratnya.
Hingga akhirnya Zahrana pun bersimpuh diatas sajadah cinta dihadapan Rabb-Nya, bersama sosok imam yang memang telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahuwata'ala untuknya, setelah melewati proses demi proses perjalanan hidup yang bernama ujian, hingga akhirnya ia pun terpana ketika kebahagiaan yang sejati hadir menyapanya, hingga membuatnya terlupakan akan rasa sakit yang pernah menderanya, sampai akhirnya hidayah itupun dapat kembali ia jemput di bawah naungan cinta Rabb-Nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Budhiarty Sayekti
ku mampir kak Seru dan menarik kisah nya
2024-09-24
1
Cah Dangsambuh
aku mampir kak baru baca prolognya udah langsung suka bingits
2023-09-16
1
abdan syakura
Assalamu'alaikum
Mbak Alina...
Aq mampir yaa
2023-06-06
1