"Din, aku mohon tidak bisa kah dirimu sedikit bersikap menjadi gadis lembut, lebih menjaga sikap, perkataan dan perbuatan mu terhadap orang lain. Seyogyanya bersikaplah sewajarnya dan penuh tata krama.Kepada siapa pun itu, tidak ada salahnya berucap yang baik-baik terhadap lawan bicara kita. Terlepas dari siapa pun itu, baik yang sudah kita kenali atau pun belum.Ibarat pepatah mengatakan,'Rambut boleh sama hitam namun hati tiada yang tahu '. Itu artinya kita tidak bisa mengetahui dan memahami isi hati seseorang, boleh jadi ada ucapan kita yang tanpa kita sadari telah melukai perasaan orang lain, sehingga menimbulkan rasa benci dan dendam yang tak berkesudahan.Jika kita tidak suka dengan seseorang baiknya bersikaplah sewajarnya,tolaklah dengan cara yang halus, agar orang lain bisa menghargai dan menghormati kita,"Nasehat Zahrana pada Nandini sahabatnya.
Nandini hanya diam dan tertunduk, tanpa berani menatap ke arah Zahrana.
"Kamu Sahabat baik ku,Din.Dari sejak kecil kita berteman,aku memahami seperti apa dirimu, kumohon sedikitlah melunak.Menjadilah lembut dengan akhlak dan sopan santunnmu, agar Bidadari syurga pun iri dengan indahnya akhlak yang menghiasi mu.Aku berbicara seperti ini karena aku menyayangimu Din, semua karena cinta dihatiku yang tulus untuk mu.Kau sudah ku anggap seperti saudara ku sendiri.Mari kita sama-sama bertumbuh menjadi remaja yang baik dan berakhlak agar nantinya kita bisa menjadi permata indah.Sehingga seluruh alam raya pun terpesona karenanya,"tutur Zahrana.
"Terimakasih Ra,kau selalu menjadi lentera dalam persahabatan kita.Terimakasih karena dirimu tidak pernah bosan mengingatkan kami sahabat mu,"ujar Nandini sembari balas merangkul erat Zahrana.
Percakapan Zahrana dan Nandini terdengar jelas oleh Rangga teman Rivandra.Dia duduk di urutan ketiga setelah Nandini, sedangkan urutan ke empat dan kelima di isi oleh anak-anak sekolah lainnya.Mereka tampak asyik bercerita sendiri tanpa berniat sedikit pun menguping percakapan Zahrana dan Nandini.
Abang Sopir menyetel musik dengan cukup keras, menemani perjalanan mereka, sehingga suara gaduh apa pun terdengar samar-samar di dalam Bis itu, termasuk kegaduhan antara Nandini dan Arjuna di awal tadi hanya anak-anak Sekolah yang duduk di bangku paling belakang yang bisa menyaksikan dan mendengarkannya.
"Beruntung sekali pemuda yang bisa menaklukkan hati mu Ra, sudah cantik, baik,lembut, penyayang, yang baik-baik pokok nya ada di dalam diri mu Ra," bathin Rangga.Ia pun memuji Zahrana, sebab sejak tadi hanya Rangga yang jadi penonton dan pendengar setia mereka.
Ada rasa gundah di hati Rangga, khawatir Si Pria Arogan alias Arjuna Restu Pamungkas akan menjadikannya Mak Comblang lagi guna melumpuhkan kesombongan gadis metal seperti Nandini.Sebab, dari sorot mata Arjuna menunjukkan ketertarikan,rasa suka berselubung benci pada Nandini.Baru Nandini lah sosok wanita yang berani menentang seorang Arjuna Restu Pamungkas.
"Apes ... apes ... banget gue, selalu gue yang menjadi Mak Comblangnya Arjuna Terus-menerus dibawah kekuasaan seseorang itu, sumpah nggak enak banget,"cicit Rangga.
" Mau nolak nggak bisa, sebab Si Arjuna Restu Pamungkas itu Mesin Uang gue, secara uangnya tidak akan habis tujuh turunan.Usaha perkebunan Ayahnya hampir meliputi di mana-mana.Pertambangan milik Ayahnya didarat dan dilaut meningkat pesat, belum lagi bisnis Toko sembako di Desa dan juga di Kota dekat Pasar ada beberapa Toko Cabang milik Ayahnya, ditambah lagi bisnis Perahu Nelayan tempat orang-orang mencari ikan.Pemilik perahu dan lain sebagainya semuanya ada campur tangan Orangtuanya Arjuna.Pantas saja Si Arjuna selalu merasa berkuasa dan lebih, beda dengan Rivandra Dinata Admaja meskipun orangtuanya kaya raya, tapi kehidupannya sederhana, sudah baik dan tidak sombong pula cocok kali dengan Zahrana,"bathin Rangga dalam hati.
Lamunan Rangga seketika buyar, saat Nandini berteriak kencang."Stopppp Banggg ... kiri ... kiri..."diikuti pula oleh Arjuna Restu Pamungkas, yang ikut memukul pintu Bis dengan keras nya, sebab Abang Sopir seolah-olah tidak mendengarkan suara teriakan mereka.
Abang Sopir asyik menyetir mobil berpacu dengan irama musik yang memekakkan telinga.Ada yang menikmati alunan musik nya, ada juga yang sedang asyik bercengkrama, ada yang ketiduran, termasuk Cinta dan Kirana rupanya sejak tadi ketiduran, tidak menyadari jika sudah sampai di rumah nya.
Mendengar teriakkan Nandini berulang kali dan bunyi pukulan pintu Bis bertubi-tubi, barulah Abang Sopir menghentikan laju mobilnya,sesi terakhir di bantu oleh Sang Arjuna Si Play Boy kelas kakap, memukul pintu mobil dengan keras nya, kemudian berjalan secepat kilat menuju ke depan menemui Si Abang Sopir.
"Bang, untuk gadis metal dan teman-temannya gratis kan ongkos mobilnya,ini titah!"seru Arjuna pada Abang Sopir.
"Siap,Tuan Muda."Patuh Abang Sopir pada Arjuna.
Tanpa di sadari oleh Zahrana,Nandini dan teman-temannya bisnis mobil Bis yang ada di Kota B, termasuk mobil Bis yang mereka tumpangi adalah salah satu bisnis kerjasama antara orang tua Arjuna dan Rivandra, bedanya Rivandra terlihat sederhana seolah-olah biasa saja, sedang kan Arjuna dari sejak dini sudah menampakkan sikap Arogannya dan sangat haus kekuasaan, tidak ada yang boleh menolak seorang Arjuna dalam bentuk apapun itu.
Ayah Rivandra dan Ayah Arjuna ternyata bersaudara, artinya Rivandra dan Arjuna saudara sepupu, wajarlah orang tua mereka sama-sama pembisnis handal.
"Mau apalagi anak itu,jangan sampai dia berulah lagi."Apalagi sampai mempersulit Zahrana dan teman-temannya, dia akan berurusan dengan ku."gumam Rivandra dalam hati.
Di sisi lain, Nandini mendengus kasar,"Yach ... kelewatan deh rumahnya.Harus balik arah lagi,deh.Ini mah, yang enak Si Cinta sama Kirana, berhenti pas di depan rumah mereka,"gerutu Nandini.
Zahrana berjalan ke arah Bangku tengah, membangunkan Cinta dan Kirana, guna memberitahukan jika rumah mereka sudah sampai.
"Cin,Kir ... rumah kita sudah sampai.Ayo bangun! ... nanti Abang Sopir kelamaan menunggu kita, tentunya kalian tidak mau dibawa oleh Abang Sopir menuju arah tempat tinggal nya,"tutur Zahrana lembut,sembari mengguncang lembut bahu Cinta dan Kirana.
Perlahan Cinta dan Kirana pun membuka bola matanya,"kita dimana Ra?loe kok berdiri disamping kita?"tanya Cinta dan Kirana bersamaan.
Nandini yang sejak tadi, nimbrung dibelakang Zahrana, langsung mengalihkan pembicaraan,"kita sekarang di hutan Nona-nona manis,lihat di sana banyak sekali Binatang buas, yang paling buas yang berada di ambang pintu,"cerocos Nandini.
Nandini menunjukkan tepat kearah Arjuna,yang sedang berdiri di ambang pintu, hendak menunggu Zahrana dan teman-temannya turun dari mobil, sedangkan Rivandra sementara turun duluan agar tidak menghalangi jalan Zahrana dan teman-temannya untuk segera turun.
"Apaaa???... kita ditengah hutannn ... "pekik Cinta dan Kirana bersamaan, kemudian mereka berdua membuka mata lebar-lebar.
"Tapi kok,ramai ya?kiri kanan anak-anak sekolah semua ya Cin?"tanya Kirana pada Cinta Kiara Khoirani.
"Ya jelas ramailah Kir, kita sekarang tu di dalam Bis Sekolah bukan di tengah hutan.Kau lihat semua mata tertuju ke kita,buruan turun ... kita sudah seperti selebritis saja,bak sinetron di TV, di tonton oleh ribuan penonton,"cerocos Cinta pada Kirana sembari menarik pergelangan tangan Kirana, kemudian langsung berjalan kedepan guna membayar ongkos mereka.
"Maaf Non, kalian ada berapa orang yang turun di sini Non?" tanya Abang Sopir pada Cinta dan Kirana.
"Kami berempat Bang, itu sahabat kami!"ujar Cinta dan Kirana bersamaan sambil menunjukkan ke arah Zahrana dan Nandini yang sejak tadi mengekori mereka dari belakang.
"Khusus kalian semua, hari ini gratis Non,"ucap Abang Sopir pada Cinta dan teman-teman nya.
"Benar kah Bang?kok bisa?"tanya Cinta pada Abang Sopir.
Abang Sopir hanya tersenyum simpul, pandangannya melirik ke arah belakang, namun tidak kelihatan dengan Batang hidung Arjuna yang sejak tadi masih setia berdiri di ambang pintu belakang Bis.
"Kalo begitu, terimakasih Bang,"ujar Cinta dan Kirana bersamaan.Kemudian mereka pun keluar lewat pintu depan.
"Sama-sama Non,"ujar Abang Sopir pada mereka.
Nandini dan Zahrana keluar lewat pintu belakang.
"Ini pasti ulah mu, Play Boy Kelas Kakap.Kau tak kan bisa membius ku dengan pesona dan kekuasaan mu,"ujar Nandini sembari mengarahkan telunjuknya ke dada Arjuna.Tanda tidak suka jika Arjuna terlalu berlebihan membayar ongkos Nandini dan teman- temannya.
"Aku semakin tertarik dengan gaya mu gadis metal!"ujar Arjuna kepada Nandini kemudian menarik tangan Nandini dengan gerakan cepat, sehingga Nandini dengan sekejap sudah berada dalam dekapan Arjuna.
"Berani-beraninya kau menyentuh ku pria arogan.Aku jadi semakin yakin jika kau adalah Sang Arjuna penggoda wanita,"umpat Nandini pada Arjuna.
Namun,Nandini masih betah berada di dalam dekapan pria arogan itu.
"Wanita mana pun pasti akan tergoda pada ku,gadis metal.Di usiaku yang baru beranjak remaja pun kau sudah tertarik dengan pesona ku, buktinya kau betah berada dalam dekapan ku,"bisik Arjuna ditelinga Nandini.
"Kau tahu, yang ku lakukan untuk mu semuanya karena cinta,"bisik Arjuna kembali lembut di telinga Nandini, kemudian perlahan melepaskan dekapannya dan membiarkan Nandini segera turun dari Bis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Bayangan Ilusi
Nasihat yang sangat bijak🥺
2023-01-06
1
Bayangan Ilusi
Wah.. modus aja si Arjuna 😄
2022-12-28
1
Bayangan Ilusi
Uwwuuu.. persahabatan yang maniss..
sekuntum 🌹 buat kalian🥰
2022-12-28
0