Zahrana,Nandini, Fadhilah dan Hafidzah, berjalan beriringan menuju Musholla Sekolah.Mereka berjalan beriringan,Nandini menggandeng erat tangan Zahrana sembari menenangkan hati Zahrana, agar segera melupakan kejadian yang barusan terjadi di Kantin Sekolah.
"My Princess, jangan bersedih lagi, yach?Kamu kelihatan jelek kalau menangis." Nanti cantiknya hilang berpindah ke aku.Kamu nggak mau kan,bersaing dengan ku, untuk menjadi wanita seribu pesona,"kelakar Nandini.
Zahrana pun seketika mengulas senyum di bibir manisnya, sembari menghapus Air matanya, yang sejak tadi tumpah mengenangi pipinya.
"Terimakasih Din, kalian semua adalah sahabat baik ku, yang selalu mengerti dan memahami keadaan ku,susah dan senang ku,"tutur Zahrana penuh kasih, sambil merangkul ketiga orang sahabatnya.
Ada semburat kebahagiaan terpancar dari wajah mereka, bahagia karena memiliki sahabat yang baik melebihi saudara, yang penuh cinta dan kasih, saling menggenggam ketika jatuh dan bangun dalam melewati proses perjalanan hidup yang bernama 'KEHIDUPAN'.
"Aku rasa ada yang kurang, Cinta dan Kirana dimana,yach?sejak tadi tidak kelihatan batang hidungnya," ucap Zahrana tiba-tiba.
"Oh ... iya kamu benar Ra,"jawab Nandini, Fadhillah dan Hafidzah kompak.
Mereka baru menyadari jika Cinta dan Kirana, sudah menghilang ketika mendengar bel istirahat berbunyi, langsung berhamburan keluar, tanpa basa-basi.
"Mereka pasti nongkrong di warung Bik Nur, secara mereka kan doyan makan, apa pun di embat, untuk dijadikan cemilan,"ujar Nandini pada Zahrana, Fadhilah dan Hafidzah.
"Ya sudah, kalian tunggu di sini dulu, biar aku yang panggilkan mereka berdua, jika tidak segera ditemui boleh jadi mereka akan melewatkan sholat Zuhur berjama'ah,"tutur Hafidzah.
"Iya dzah, silahkan! ... sebentar lagi Azan akan segera berkumandang,"tutur Zahrana lembut.
"Aku temani yach,Dzah?"Fadhilah menawarkan diri.
"Boleh Dhil,mari ikut bersama ku!"ajak Hafidzah sembari menarik lengan Fadhilah.Mereka berdua pun segera melenggang pergi, sembari berlari kecil mencari keberadaan Cinta dan Kirana.
Sementara, Zahrana dan Nandini pun segera menuju tempat Wudhu khusus Wanita.Mereka pun berwudhu dengan sempurna guna menjalankan Ibadah Sholat Zuhur berjama'ah.
Sebenarnya, Nandini biasanya hanya menjalankan Ibadah Sholat Magrib saja.Ibadah Sholat Zuhur,Ashar,Isya dan Subuh sangat jarang sekali dia tunaikan.
Namun, semenjak mengenal Zahrana, Nandini pun mulai rajin menjalankan sholat 5 waktu, walaupun terkadang masih bolong-bolong.
Bagi Nandini, Zahrana adalah lentera bagi persahabatan mereka setelah Hafidzah, sebab mereka berdua sama-sama tekun dalam menjalankan Ibadah.Zahrana dan Hafidzah lah yang selalu menuntun mereka pada jalan kebenaran ketika hati mereka mulai lalai.
Azan Zuhur pun berkumandang dengan merdu dan indahnya, sebagai tanda panggilan untuk insan yang bernama manusia untuk sejenak menghentikan segala aktivitas mereka,guna menunaikan panggilan Sang Pencipta berupa ibadah 'SHOLAT'.Setiap muslim wajib untuk menjalankannya, karena itu adalah bentuk ketundukan seorang Hamba Kepada Sang Maha Pencipta.
"Maa syaa Allah, merdu sekali suara Azan itu Din,terasa menyejukkan di hati dan pikiran.Siapa gerangan yang mengumandangkannya?"tanya Zahrana pada Nandini.
"Iya Ra,kamu benar, baru sekali ini ada yang mengumandangkan adzan semerdu ini,"ujar Nandini menambahi.
"Mari Din, kita bersiap-siap, sudah banyak Siswa-siswi di Musholla, semoga kita bisa mendapatkan shaf paling depan yach,Din."
"Iya Ra,mari kita segera masuk ke dalam Musholla,"ujar Nandini sambil menggandeng pergelangan tangan Zahrana.
Ketika hendak masuk Musholla, Nandini tiba - tiba berteriak histeris,"OMG(Oh My Good)..." ternyata yang mengumandangkan suara adzan tadi kak Rivandra Zah," pekik Nandini pada Zahrana sambil mengatupkan mulutnya, khawatir ucapannya mengganggu kekhusyukan Jama'ah lainnya yang terdiri dari beberapa orang Bapak dan Ibu Guru, juga murid-murid lainnya.
Pandangan Zahrana pun tertuju ke arah Siswa laki-laki yang sedang memegang microfon, dengan merdunya Siswa tersebut terus mengumandangkan suara adzan yang sangat bergema di telinga,memberikan kedamaian tersendiri di hati dan jiwa siapa yang mendengarnya.
"Maa syaa Allah ... kak Rivandra ternyata diri mu termasuk anak muda yang sangat mengagungkan kebesaran Rabb mu, di tengah usia mu yang masih sangat muda,"bathin Zahrana dalam hati.
Ada gejolak rasa yang tiba-tiba menyentuh hati Zahrana, rasa kagum kepada sosok Rivandra, yang dengan begitu cepat melumpuhkan hatinya yang hanya dalam hitungan detik berubah menjadi rasa suka dalam arti yang berbeda, di usianya yang masih belum pantas untuk merasakan rasa ketertarikan lebih yang bernama CINTA kepada lawan jenisnya.
"Ra,ayo kita segera masuk, katanya tadi mau shaf paling depan,kok malah melamun.Apa ada sesuatu yang terjadi pada mu? jangan bilang jika kamu mulai menyukai Kak Rivan,"cerocos Nandini penuh tanda tanya, karena tak biasa nya Zahrana seperti itu.
Zahrana pun tersadar dari lamunannya,"ehh ... anu ... aku ... eh ... aku tidak ada apa-apa kok, sudah lupakan saja,mari kita masuk.Itu ada dua shaf yang masih kosong di depan," ujar Zahrana seraya menahan kegugupannya.
Nandini pun mengikuti langkah kaki Zahrana, mereka segera meraih mukena yang masih tersimpan di rak khusus, yang memang sudah di sediakan oleh pihak Sekolah untuk fasilitas murid-murid menjalankan Ibadah Sholat.
Zahrana dan Nandini pun segera berjalan ke depan menuju Shaf yang masih kosong.
"Alhamdulillah ... akhir nya kita masih bisa duduk di shaf yang paling depan Din," tutur Zahrana senang.Nandini hanya membalas dengan senyuman, lantaran sholat akan segera di mulai.
Kumandang adzan, yang di lantunkan oleh Rivandra telah selesai, kemudian Iqomah(ajakan bahwa sholat akan segera di mulai), di bawakan oleh Rangga sahabat Rivandra sendiri.
Sementara dari pintu masuk Musholla, nampaklah Fadhilah, Hafidzah, Cinta dan Kirana, tergopoh-gopoh masuk ke Musholla.Kemudian masing-masing dari mereka menyambar mukena dan segera memakainya guna ikut menunaikan kewajiban sholat Zhuhur berjama'ah.
Mereka berempat berada di shaf paling belakang."Tidak ada akar rotan pun jadi,"celutuk Fadhilah sekenanya."Maksud nya,tak dapat shaf di depan, di belakang pun boleh, asal bisa sholat Zhuhur berjama'ah,"cerocos Fadhilah, yang memang pandai berbicara dengan bahasa perumpamaan.
Nafas mereka sebenarnya masih ngos-ngosan, lantaran berlari - lari mencari keberadaan Cinta dan Kirana yang sedang asyik ngemil dan makan sepenuhnya di warung Bik Nur,.
Cinta dan Kirana memang sahabat mereka yang paling merepotkan, namun mereka selalu kompak, saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sholat Zuhur pun segera di mulai, para Jama'ah berbaris rapi, merapat kan Shaf agar tidak ada celah untuk makhluk yang bernama "Syaiton" untuk menggoda umat manusia ketika sedang menjalankan Ibadah Sholat.
Imam Sholat pun membimbing seluruh Jama'ah untuk segera memulai Ibadah Sholat Zuhur yang di awali dengan niat kemudian iftitah, Alfatihah dan seterusnya, lantunan ayat suci Al Qur'an yang di bacakan oleh Imam Sholat, sangat merdu di dengar telinga.Para Jama'ah pun ikut terhanyut dan menghayati setiap bacaan yang di lantunkan Imam.Tiba di akhir sholat,imam pun mengucapkan''Assalamu'alaikum warahmatullahi ... "di ikuti oleh Semua Jama'ah, diakhiri dengan zikir dan Do'a bersama.
Lagi-lagi Zahrana di buat terkesima, ternyata jadwal hari itu yang bertugas menjadi Imam Sholat adalah Rivandra Dinata Admaja, kakak kelas yang telah membuat hati Zahrana yang tiba-tiba terbius oleh rasa yang tak semestinya ia rasakan, namun apa daya Zahrana hanyalah insan biasa, seorang gadis kecil yang baru akan beranjak remaja yang masih terlalu muda untuk merasakan itu semua.
''Ra,ayo kita kembali ke kelas,bel masuk sebentar lagi berbunyi,"ujar Nandini pada Zahrana, sembari merapikan mukenanya.
"Oh ... iya Din,aku hampir lupa,''tutur Zahrana, sembari ikut merapikan mukena nya, di susul oleh Fadhilah, Hafidzah, Cinta dan Kirana yang sejak tadi berada di Shaf paling belakang.
Mereka berenam pun segera melangkahkan kaki hendak keluar dari Musholla.
''Kalian dari mana saja sih?''tanya Nandini pada Cinta dan Kirana.
''Kalian tidak tahu apa yang terjadi dengan Zahrana diKantin Sekolah,aku jadi geram karena nya,"ujar Nandini mengadu pada Cinta dan Kirana, sembari mengepalkan tangannya dengan gaya metalnya.
''Memangnya,ada apa Din?"tanya balik Cinta dan Kirana bersamaan, penasaran dengan apa yang terjadi dengan Zahrana.
Baru akan bersuara,Nandini langsung terhenti ucapannya, menyaksikan seorang yang ingin dia bicarakan, tiba-tiba sudah berada tepat di hadapan mereka.
"Kak Rivandra ... "cicit Nandini dalam hati, sambil membungkamkan mulutnya.Pandangan Rivandra tertuju pada Zahrana yang tertunduk tanpa berani sedikit pun membalas tatapan Rivandra.
Untuk berapa detik, mereka terdiam.Sampai akhirnya Rivandra membuka suara.
"Zahrana, maafkan kakak atas kejadian di Kantin Sekolah tadi, semua salah kakak,maaf telah membuat mu menangis,maaf atas kesalahpahaman hingga diri mu menjadi imbasnya atas sesuatu yang tidak kamu pahami.Priska hanya lah teman biasa untuk ku, bukan siapa-siapa, tidak ada yang istimewa dari dirinya untuk ku, karena di hati ku sudah ada sosok Bidadari kecil bermata jernih, yang dengan pesonanya telah mampu menyentuh hatiku, untuk pertama kalinya dalam hidup ku, dan itu adalah dirimu Tsamirah Zahrana Az Zahra,'' tutur Rivandra seraya tersenyum simpul melihat wajah polos Zahrana, sembari berlalu pergi lantaran bunyi Bel masuk kelas telah berbunyi, menandakan jam istirahat sudah berakhir.
Dan Musholla tersebutlah menjadi saksi atas rasa seorang remaja yang baru akan mencari jati dirinya, dari dua insan yang bernama manusia yang sedang terpana Asmara.
Pengungkapan isi hati seorang anak manusia yang bernama Rivandra Dinata Admaja kepada Bidadari kecil nya,'Tsamirah Zahrana Az Zahra' dalam Musholla Cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Cah Dangsambuh
pagi pagi dah baper sama abg hahaha buat temen ngeteh kak
2023-09-18
1
Mom La - La
Akh... langsung nembak aja. pasti zahranya terkejut
2023-01-21
1
UQies (IG: bulqies_uqies)
Cintaku bersemi di musholla 😊
2022-11-05
1