Zahrana masih berdiri mematung di tempatnya,menatap dari kejauhan langkah kaki seorang pemuda yang dengan gamblangnya telah mengungkapkan segala rasa dihati,disaksikan oleh semua teman-temannya yang ada di sisi mereka, tanpa memberi ruang untuk seorang Zahrana untuk memberikan jawaban atas segala rasa yang sebenarnya Zahrana pun tersentuh olehnya,detak jantung Zahrana pun berpacu hebat atas getar rasa yang sejak tadi terpendam dalam hatinya,bak gayung bersambut, ternyata Rivandra pun menyimpan rasa seperti yang sedang Zahrana rasakan, artinya perasaan yang mereka rasakan tidak bertepuk sebelah tangan.
Tidak tahu harus bahagia,atau pun senang, atau pun bertindak kegirangan,sebab ada satu dinding penghalang yang membuat Zahrana tertahan untuk mengungkapkan segala rasa kepada seorang Rivandra, dimana Zahrana hanya gadis kecil yang baru hadir berapa saat dalam kehidupan Rivandra.Sementara Priska Prahara lebih dulu jatuh hati kepada seorang Rivandra Dinata Admaja, siapalah Zahrana hanyalah insan biasa yang baru mengenal apa itu rasa, yang sangat asing dalam kehidupannya, terlalu dini untuk merasakan itu semua, di tengah proses perjalanan hidup, menuntut ilmu pengetahuan untuk meraih masa depan yang lebih cerah nantinya, haruskah nantinya Zahrana menerima kehadiran Rivandra untuk mengisi hari-harinya menjadi teman istimewa untuknya, atau rasa itu cukup tersimpan di dalam hati sampai waktu yang tepat untuk dua insan menjalin kasih selayaknya sepasang kekasih yang memang belum saatnya untuk merasakan semua rasa yang dengan begitu cepat terpatri dalam hatinya, di usianya yang masih sangat dini.
Lamunan Zahrana pun terhenti, ketika teman - temannya bergantian menepuk bahunya dan kemudian merangkulnya.
"Selamat ya Princess,kamu ditembak langsung oleh kak Rivandra yang begitu tampan dan mempesona,"tutur Cinta dan Kirana sembari memeluk Zahrana.
Wajah Zahrana pun bersemu merah, tidak tahu harus berkata apa pada teman-temannya.
"Tak ku sangka,kak Rivandra mengutarakan isi hatinya langsung pada mu di hadapan kita Ra, disaksikan pula oleh teman-teman yang lain, seperti langsung menunjukkan tanda kepemilikan, bahwa dirimu adalah wanitanya Ra, yang membuat aku terpesona dia menyebut mu sosok Bidadari Kecil yang telah menyentuh hatinya. Seperti Sang Pencinta saja,"ujar Fadhilah pada Zahrana.
" Jangan sampai kak Rivan tiba-tiba bersaing dengan ku dalam menggunakan bahasa perumpamaan ketika menyampaikan kata-kata,"cerocos Fadhilah.Terdengar langsung oleh Nandini, Cinta, Kirana dan Hafidzah.
"Gue sich,slow respon dengan itu semua, secara hati gue kan sekeras baja, tidak mudah ditahlukkan oleh makhluk yang bernama laki - laki yang sering manis di bibir saja,' Habis Manis Sepah di Buang '.apalagi ada Si Nenek Sihir itu,Priska Prahara yang sejak di kantin sekolah sudah memandang sinis pada Zahrana, juga sampai berani-beraninya ingin mencelakakan Zahrana, untung ada tangan hebat yang dengan cepat kilat menopang tubuhnya, kalau tidak pasti Zahrana sudah terjerembab di lantai dan membentur bangku di kantin sekolah.Yach ... gue sangat bersyukur sekali karena ada orang yang peduli dengan Zahrana.Siapa lagi kalau bukan kak Rivandra,"cerocos Nandini pada teman-temannya.
Nandini pun meneruskan ceritanya, tanpa memberikan kesempatan pada Cinta, Kirana, Fadhilah dan Hafidzah untuk bicara sedikit pun."Terus kalian tau nggak, bukan hanya sampai di situ,Nenek Sihir itu kembali berulah.Dia ingin menampar dan menjambak rambut Zahrana, untung saja gue sudah siap siaga untuk mengatasi segala kemungkinan yang terjadi," tutur Nandini dengan gaya metalnya.
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya Din?"tanya penasaran Cinta dan Kirana bersamaan pada Nandini.
Sedangkan Fadhilah dan Hafidzah hanya menyimak dengan penuh penghayatan. Zahrana sendiri memilih bungkam, membiarkan Nandini mengeluarkan unek-uneknya, sebab Zahrana sangat memahami karakter Nandini, jika sudah berujar tidak akan ada habisnya, tanpa titik koma, apalagi tanda petik.
Kemudian Nandini melanjutkan kalimatnya,"Priska Prahara alias Si Nenek Sihir itu,gue patahkan tangannya dengan jurus tapak suci ku, dia pun terjerembab di lantai, tepat cidera di lututnya.Yang membuat gue sakit hati, di sana tiba-tiba hadir 'Si Kutu Buku', siapa lagi kalau bukan Zainal Abidin, dia membela Si Nenek Sihir itu dan membopongnya ke UKS(Usaha Kesehatan Sekolah), coba kalian pikir gimana perasaan gue, sakit nya tu disini!"cerocos Nandini, sembari menunjukkan tepat dijantung hatinya.
"Oh ... jadi ceritanya ada yang jelous tu?"... celutuk Cinta dan Kirana bersamaan.
"Maksudnya jelous ... siapa yang jelous?"tanya Nandini dengan mimik wajah kebingungan.Niat hati ingin mengeluarkan unek-uneknya, tentang kejadian yang menimpa Zahrana di Kantin Sekolah, justru Nandini yang kena batunya.
"Ya Ampun Nandini,'Si Pendekar Sakti' polos sekali dirimu, maksud Cinta dan Kirana itu, yang jelous itu dirimu.Jelous karena Si Kutu Buku alias Zaenal Abidin itu tiba-tiba perhatian dengan siapa tadi namanya yang loe bilang Nenek Sihir itu?aku lupa namanya,"tutur Fadhilah ikut menambahkan ucapan Cinta dan Kirana yang sejak tadi menggoda Nandini.
"Maksud mu, Priska Prahara?Aku jelous dengannya?jelous dengan Si Kutu Buku itu apalagi sampai suka pada nya, KIAMAT DUNIA Dhil", celutuk Nandini pada Fadhilah sambil membusungkan dadanya,berkilah dengan segala rasa angkuhnya, tanda menolak semua hal yang di tujukan pada nya, padahal Nandini sendiri tidak mengerti ada apa dengan perasaan nya.
Hafidzah yang sejak tadi hanya diam, melihat penuturan teman - teman nya, langsung membuka suara nya, dengan lugas nya."Astaghfirullah... Nandini, Fadhillah, Cinta, Kirana, sudah berapa kali aku sampaikan pada kalian, lupa kan tentang urusan rasa kepada lawan jenis, apa kalian tidak merasa lelah selalu berdebat setiap hari,dan untuk mu Zahrana,aku turut prihatin dengan semua peristiwa yang berulang -ulang menimpa mu hari ini, mengenai ungkapan rasa yang di tuturkan kak Rivandra pada mu,ku harap dirimu bisa berpikir lebih jernih,"tutur Hafidzah dengan tatapan sendunya, seolah ikut merasakan kepedihan dan kegundahan sahabatnya.
Kemudian, mereka berenam pun segera menuju ke dalam kelas,guna melanjutkan mata pelajaran selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Bayangan Ilusi
masa2 suka jajan cilok, mana tau apa itu cinlok😂😂
2022-11-07
0
AdindaRa
Aku mampir lagi kaaak. Bawa tips iklan buat akak.
2022-10-22
2
linda sagita
jangan terlalu percaya diri, cinta dan benci itu beda tipis
2022-10-21
0