Di tengah perkenalan yang singkat, antara Zahrana dan Rivandra Dinata Admaja,Abang Sopir yang sejak tadi fokus menyetir mobil pun tersenyum simpul melihat interaksi antara mereka berdua, dengan adegan Zahrana yang terlelap di pundak Rivandra, menjadi hiburan tersendiri bagi Abang Sopir.Seolah-olah mengingatkan kembali akan masa-masa mudanya dulu, yang kini sudah di Makan waktu,"berganti generasi yang baru,"cicit Abang Sopir dalam hati.
Selang berapa menit kemudian,SMP Negeri 3 XX tempat di mana Zahrana dan Rivandra bersekolah pun sudah hampir sampai.
Abang Sopir menepikan Bisnya, sembari berteriak keras,"SMP Negeri 3 XX ...
sudah sampai ... yang bersekolah di sini silahkan antri untuk turun! ... hati-hati jangan berebutan, budaya kan mengantri."Nasehat Abang Sopir pada anak - anak sekolah tersebut.
Satu persatu, anak sekolah pun berhamburan keluar dari dalam Bis.
Zahrana dan Rivandra pun memilih menunggu di antrian terakhir.
Rivandra pun mengeluarkan uang senilai lima ribu rupiah kepada Abang Sopir.
"Bang, ini sekalian ongkos Dik Zahra,saya yang bayar.Kembaliannya untuk Abang saja,"ucap Rivandra sopan.
"Terimakasih Nak,"ucap Abang sopir.
"Sama - sama Bang,"tutur Rivandra seraya bergegas turun dari mobil,tak lupa mempersilahkan Zahrana untuk turun duluan, dan ia pun menyusul dari belakang.
"Terimakasih untuk semua nya,Kak."Zahrana balik berujar.
" Sama-sama Dik,"jawab Rivandra.
Mereka pun berjalan beriringan menuju gerbang Sekolah, hendak menuju kelas masing-masing.
"Zahra ... itu siapa? kelihatannya,kalian sudah sangat akrab sekali.
"Cieee ... goda teman - teman Zahrana padanya.Mereka adalah Nandini Sukma Dewi,Kirana Larasati, Cinta Kiara Khoirani,Fadhilah dan Hafidzah.
"Oh iya,teman-teman kenalkan, ini kak Rivandra.Kakak kelas kita."
"Kak Rivandra, perkenalkan ini teman - teman Zahrana."
Rivandra pun menganggukkan kepalanya, seraya tersenyum ke arah mereka, tanda mengiyakan ucapan Zahrana.Kemudian pamit untuk menuju kelasnya tanpa berniat sedikitpun menyapa ataupun untuk sekedar bersalaman dengan teman - teman Zahrana.
"Zahra ... kakak masuk kelas dulu yach, sampai bertemu lagi nanti,"ucap Rivandra dengan tatapan mata hanya tertuju pada Zahrana.
"Iya kak,"ucap Zahrana pada Rivandra.
"Ya ampun Zahra,tu orang pelit sekali untuk menyapa.Apalagi salaman dengan kita, memangnya kita dia anggap apa? wajahnya saja yang tampan, tapi sikap nya dingin seperti es batu,"celutuk Nandini dengan gaya ceplas-ceplosnya.
Di antara mereka memang Nandini adalah sahabat mereka yang paling metal, gayanya TOMBOY seperti laki - laki.Tidak ada satu teman laki - laki pun yang berani mengganggu ataupun mendekatinya.Jika ada teman laki - laki yang berani mengganggunya sudah dipastikan,akan mendapat bogem mentah dari Nandini.Secara Nandini juga jago silat dari semenjak ia duduk di bangku kelas 5 SD.
"Itu perasaan loe aja kali Din,kak Rivan baik kok.Buktinya dia tersenyum melihat kita semua,"ujar Kirana menimpali.
"Benar kata Kirana Din,loe saja yang buruk sangka, sebab loe kan tidak pernah suka dengan laki - laki, secara gaya loe yang sangat TOMBOY,gue yakin tak ada satu cowok pun yang tertarik pada loe,"ujar Cinta menambahi, seolah melakukan pembelaan pada Kirana.
"Bodoh amat ... emang gue pikirin, sekarang ini masa - masa anak sekolah seperti kita masa yang penuh suka cita, belajar ... belajar ... dan belajar, juga bermain sepuasnya, mumpung masih muda, gaya boleh metal,otak kudu cerdas dan pandai agar nanti bisa meraih masa depan yang lebih cerah,"celutuk Nandini tidak mau kalah.
Zahrana, Fadhilah dan Hafidzah,hanya terdiam menjadi penonton, perseteruan antara sahabatnya Nandini, Kirana dan Cinta.Sehari saja tanpa kehadiran mereka bertiga nggak ada ramainya, tidak akan ada kehebohan dan celotehan sebagai bumbu persahabatan mereka.
"Sudah ... sudah ... kalian jangan berseteru lagi!"ujar Fadhilah dan Hafidzah menegahi perseteruan antara Nandini, Cinta dan Kirana.
"Asal kalian tahu,kak Rivandra mungkin akan bersikap manis hanya pada Zahrana,buktinya jika dengan Zahrana dia manis sekali, hangat dan mempesona.Aku curiga kak Rivandra suka dengan Zahrana,"cerocos Fadhilah ikut menimpali.
"Husss...Dhilah, jaga ucapan mu, kita ini masih kecil, perjalanan masih panjang, belajarlah yang rajin, jauhkan pikiran yang seperti itu, jangan sampai kita gugur sebelum berkembang, seperti kejadian teman kita Tiara tempo hari, baru seumur jagung sudah harus menikah muda lantaran MBE (Meried By Accident),lantaran pergaulan bebas yang tidak mengenal batas,"tutur Hafidzah panjang lebar kepada teman - temannya.
Seketika mereka semua bungkam mendengar penuturan Hafidzah, dalam hati mereka berpikir memang benar adanya yang di katakan Hafidzah.
Namun bukan Nandini namanya, jika tidak bercelutuk dengan gaya ceplas-ceplosnya.
''Loe bener juga Dzah, cocok sekali jika dirimu jadi Ustadzah nantinya, Ustadzah masa depan generasi penerus bangsa,'' celutuk Nandini pada Hafidzah.
Zahrana terus menjadi pendengar setia, mencerna setiap celotehan teman-temannya yang seolah tiada hentinya jika tidak segera ditegahi.Zahrana kerapkali jadi penengah jika tidak ada satu pun teman - teman yang mau mengalah dan berdamai dengan ke egohan masing-masing.
''Teman - teman, apa sudah selesai rapat kalian, jika sudah ... mari kita masuk ke dalam kelas,10 menit lagi bel masuk akan berbunyi,''tegas Zahrana menegahi perseteruan teman-temannya.
Layaknya seorang pemimpin, Zahrana kemudian menarik kerah baju Nandini yang sedari tadi tidak habis-habisnya berkata - kata, Zahrana di buat jengah karenanya.
''Mari ikut aku, kita segera masuk ke kelas.Kau ini tiada habisnya berkata - kata dengan gaya metalmu jika tidak segera di tegahi,''celoteh Zahrana pada Nandini sahabatnya.
Nandini mengikuti Zahrana dari belakang, sementara Cinta, Kirana, Fadhilah dan Hafidzah cekikikan,menyaksikan Nandini yang membuntuti Zahrana dari belakang, seperti kerbau di cucuk hidung.
Jika Zahrana sudah bertindak, semua teman - temannya pasti segera menuruti.Mereka sangat menghormati dan menyayangi Zahrana, karena Zahrana bukan hanya sekedar cantik parasnya, namun baik dan lembut hatinya.
Persahabatan mereka seperti kepompong, yang sedang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu,indah pada waktunya.Saling menyayangi, saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing,sungguh sebuah persahabatan yang penuh makna di usia mereka yang masih sangat belia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Mei Shin Manalu
suka nih kalimat akhirnya... Persahabatan bagai kepompong
2023-01-27
1
Bayangan Ilusi
setuju sama nandini.. utamakan belajar dulu.. soal cowok belakangan🤭
2022-10-21
1
Bayangan Ilusi
Aiiih.. aku pun mau bang rivandra😅
2022-10-21
1